NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Istri Istri Kesepian

Terjebak Cinta Istri Istri Kesepian

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Si Mujur / Cintamanis / Anak Lelaki/Pria Miskin / Harem / Berondong
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Keputusannya untuk mengubah nasib di kota lain, justru membuat Kamal harus menghadapi kisah hidup yang tidak biasa.

Pesona anak muda 22 tahun itu, membuatnya terjebak dalam asmara tak biasa. Kamal tidak menyangka kalau dia akan terlibat hubungan dengan wanita yang telah bersuami

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Setelah Peristiwa Itu

Semua orang yang hadir dalam acara pernikahan langsung syok. Mereka semua kaget begitu mendengar pengakuan Fika yang lantang mengatakan tentang status calon pengantin pria.

Seketika gempar dan keributan pun terjadi dan pria yang akan melangsungkan pernikahan, langsung disidang dan dituntut untuk segera memberikan penjelasan.

Dari sorot mata Fika terpancar kemarahan serta kepuasan yang sangat besar pada laki-laki yang masih sah menjadi suaminya. Meski bukti pengkhianatan sudah didepan mata, wanita itu masih tidak menyangka, kalau rumah tangganya akan memasuki masa pahit seperti sekarang ini.

Setelah menyerahkan bukti yang menguatkan ucapannya, serta menunjuk beberapa orang agar mau berkata jujur tentang kebenaran yang dia bawa, Fika memilih segera pergi tanpa mau mendengar penjelasan dari suami dan kerabat suami, yang sedang dituntut untuk memberi penjelasan pada pihak keluarga pengantin wanita.

Sedih, sakit, kecewa, itu lah yang Fika rasakan saat ini. Meski dia sangat puas karena telah membongkar kebusukan suaminya, tapi wanita itu tidak sepenuhnya merasa bahagia karena dia tidak pernah bermimpi sekalipun dalam posisi seperti ini.

"Mbak Fika nggak apa-apa?" tanya Kamal sembari menatap khawatir pada wanita yang sedang memegang kendali mobil.

Fika tersenyum masam dengan mata menatap lurus ke dapan. "Dibilang baik-baik saja ya nggak mungkin, Mal," jawab Fika. "Cuma aku nggak nyangka aja, bakalan kaya gini rumah tanggaku."

Kamal tersenyum tipis dan dia melempar tatapan ke arah depan. "Kita mau langsung pulang apa gimana, Mbak?" tanya Kamal kembali menatap lawan bicaranya.

"Aku nggak akan pulang ke rumah," jawab Fika. "Aku mau ke rumah orang tuaku dulu. Kalau aku ke rumah, pasti pria itu akan datang dan aku sudah muak, nggak mau ribut lagi."

Kamal mengangguk mengerti. "Jadi, Mbak akan pisah dengan suami?" tanya Kamal agak hati-hati.

Fika tersenyum dan dia sekilas menoleh, menatap pria muda di sisinya. "Apa kamu berharap aku akan tetap mempertahankan rumah tanggaku?"

"Bukan begitu," Kamal agak gelagapan. "Aku cuma pengin tahu aja."

Fika tersenyum sedikit lebih lebar. "Yah, yang pasti, aku lebih baik memilih pisah. Terus, aku nikah sama kamu, gimana?"

Kamal langsung menoleh dan dia nampak terkejut mendengarnya. "Nikah sama aku?"

Fika tersenyum lebar. "Kenapa?" Dia bertanya tanpa menatap lawan bicaranya. "Kamu nggak mau nikah sama janda?"

"Aduh, bukan begitu, Mbak," Kamal semakin gelagapan. "Mbak Fika tahu keadaanku saat ini bagaimana? Dari segi ekonomi aja, aku masih nggak jelas. Emang Mbak Fika mau git, menikah dengan pria yang hanya modal tampang dan isi kolor doang?"

Senyum Fika seketika melebar. "Bisa aja kamu, Mal," ucapnya. "Tapi aku yakin, keluargamu juga bakalan keberatan jika kamu nikah sama janda. Iya kan?"

Kamal tidak memberi reaksi pasti. "Kalau itu aku nggak tahu, Mbak. Aku belum pernah ngobrol sejauh ini dengah orang tuaku. Dari dulu mereka cuma ngasih nasehat, kalau bisa jangan pacaran dulu. Cari nafkah dulu buat diri sendiri sambil belajar usaha, yang bisa dijadikan modal untuk masa yang akan datang. Nanti kalau sudah memiliki pekerjaan atau usaha tetap, entah itu dagang atau apa, baru memikirkan pernikahan. Gitu."

Fika mengangguk paham. "Tapi masa depan kan, nggak ada yang tahu, Mal," ujar Fika. "Kita bisa saja merencanakan ini itu semau kita, tapi nyatanya, apa yang kita rencanakan sering tak terlaksana, dan justru sering mengecewakan."

"Aku tahu, Mbak," jawab Kamal. "Tapi untuk urusan menikah, terus terang aku belum siap untuk saat ini. Aku belum siap bikin susah anak orang karena ketidakmampuanku, Mbak."

Fika kembali tersenyum lebar. "Udah, jangan dipikirkan terlalu serius," ujar Fika. "Lagian, aku aja belum resmi cerai. Kita lihat aja ke depannya hubungan kita ini bagaimana. Lagian, aku juga belum tahu, kamu itu ada hati sama aku apa enggak."

Kamal kembali terperangah dan langsung menatap laan bicaranya. "Maksudnya, mbak?"

Fika kembali tersenyum. "Masa gitu aja kamu nggak maksud?" balas Fika. "Ya udah, pikirkan nanti aja kalau kamu sudah di rumah."

Kamal langsung mendengus dan melempar tatapan ke arah lain. sebenarnya dia tahu, maksud dari ucapan wanita itu. Tapi Kamal sendiri juga bingung tentang perasaannya saat ini. Karena selain nama Fika, ada dua nama wanita lain dalam hatinya dan mereka memiliki posisi yang sama di hati Kamal.

Hingga akhirnya Kamal pun sampai, di saat lapak martabak sudah siap untuk melayani pembeli. Dia juga mendapat uang jajan dari Fika meski dia hanya menemani wanita itu, karena Fika sudah janji kepada Mbak Gita akan memberi uang jajan kepada Kamal.

Setelah berpisah dengan Fika, Kamal memilih pergi untuk mandi dan bersiap untuk jualan.

Hingga waktu terus berjalan, sekitar pukul sembilan malam, tiba-tiba kota kecil itu diguyur hujan. Seketika suasana beberapa lapak langsung sepi dan para pedagang pun memanfaatkan keadaan itu untuk bersantai.

"Nanti malam, kamu ngantar martabak lagi ke rumah Mbak Salma ya, Mal," ucap Mas Deni setelah dia membuka ponselnya. "Dia minta dikirim martabak asin."

Kamal pun langsung mengiyakan dan dia kembali menatap layar ponsel.

"Apa dia nggak bosen makan martabak tiap malam? gumam Deni, membuat Kamal terusik dan langsung menatapnya sekilas.

"Kamu tadi siang, pergi kemana aja sama Fika, Mal?" tanya Mas Deni tiba-tiba, membuka obrolan karena lapak lagi tidak ada pembeli yang datang.

Kamal langsung mendongak. "Nggak kemana-mana, Mas," jawab Kamal. "Cuma ke tempat pengantin doang. Itu aja terjadi insiden yang menegangkan."

"Insiden?" Deni pun jadi menasaran. "Insiden apa?"

Dengan penuh semangat, Kamal langsung menceritakan kejadian tadi siang bersama Fika. Tentu saja cerita kamal membuat lawan bicaranya sangat terkejut.

Deni yang sudah lama mengenal Fika, tentu sangat tidak menyangka kalau wanita itu akan mengalami badai rumah tangga.

"Tapi Fikanya nggak ada niat buat melakukan hal yang buruk kan, Mal?" tanya Deni begitu Kamal selesai bercerita.

"Setahu aku sih, tidak, Mas," jawab Kamal. "Malam ini dia juga katanya mau nginap di rumah orang tuanya."

"Yah, semoga aja sih dia nggak melakukan hal yang bisa merugikannya," balas Deni. "Benar-benar kurang ajar Budi, Kalau aku tadi yang lihat, udah aku hajar laki-laki itu."

Kamal pun tersenyum dan dia juga mengaku, tadi sangat geregetan ketika melihat sendiri suami Fika.

Hingga pukul dua belas malam tiba, seperti yang sudah ditugaskan, Kamal pun mengantar pesanan dalam keadaan yang masih gerimis.

Dengan kecepatan sedang, Kamal melajukan motornya ke rumah wanita yang sedang menunggu kedatangannya.

Namun setelah hampir sampai di tempat tujuan, Kamal dibuat heran kala matanya menangkap sesuatu di depan rumah orang yang memesan martabak.

1
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Kiki Handoyo
Gita mengangguk
Kiki Handoyo
Typo lagi ya..."ucap Gita"
Kiki Handoyo
Typo ya ..harusnya Gita
Apriyanti
mampus kau Budi rasain ,,Uda laporin aja skrg jam Uda ada undang² nya🤣
lanjut thor 🙏
Apriyanti
ayok Fika semangat hajar tuh suami brengsrk KY bgtu
Kiki Handoyo
Mencintai/dicintai memang hak semua orang, tapi jangan sampai terjebak dalam cinta terlarang yang seharusnya dihindari.
Sepertinya tidak ada orang yang memiliki keinginan terjebak cinta yang mendalam terhadap istri orang lain. Selain menyiksa juga akan banyak tantangan yang harus dihadapi.

Menjadi orang ketiga dalam sebuah pernikahan seseorang yang terlibat dalam perselingkuhan.
Hubungan perselingkungan memang akan lebih 'memabukkan' karena mereka dibangun dalam pertemuan singkat dan sembunyi-sembunyi.
Tentu hubungan tersebut sebaiknya diakhiri agar tidak terjadi masalah dikemudian hari.

Ucapkan selamat tinggal dan katakan dirimu tidak mau melihat mereka lagi, tidak ada pengecualian.
Dirimu harus menutup pintu emosional yang terbuka dan memutus semua kontak dengannya......💘🔥✌️👌

Tetap semangat...Thor
"Berfokuslah pada tujuan, bukan pada hambatan."....💪
Felycia R. Fernandez
kayak suami yang kerjanya jauh ,jarang ketemu ma istri 😆😆😆
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Apriyanti
sejak kamu tinggal pulang kampung mas 🤣🤣,, lanjut thor 🙏
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Apriyanti
makin seru ni cerita nya bikin geregetan,, lanjut thor 🙏
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Felycia R. Fernandez
ntah kenapa dari awal aku lebih suka Kamal dengan Salma...
Salma ini adem ngomongnya,bikin tenang.pikirannya juga bijak banget...
nama mereka juga hampir sama 😆
Apriyanti
wah Salma harus hati² ni SM 2 org pengkhianat
Felycia R. Fernandez
puyeng puyeng 😆😆😆😆
Felycia R. Fernandez
tapi menang banyak di Tiwi donk,dapat virgin nya
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti: ok kak insyaalloh aku mampir🙏
total 2 replies
Apriyanti
lanjut thor 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!