NovelToon NovelToon
Ku Balas Pengkhianatan Dengan Setimpal.

Ku Balas Pengkhianatan Dengan Setimpal.

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Mengubah Takdir
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Arini gadis 25 tahun menjadi pewaris tunggal . Ayahnya meninggal 1 tahun yang lalu. Arini sejak kecil sudah diasuh oleh ibu tirinya dan juga kedua saudara tirinya. Selam ini keluarganya baik kepadanya dan penuh kasih sayang.

Siapa sangka ternyata di balik semua itu ada rencana, satu persatu kebusukan ibu tirinya dan kedua saudaranya terungkap, Arini mendapatkan pengkhianatan dari kekasihnya dengan adanya perselingkuhan.
Tabiat laki-laki yang dia pikir selama ini mencintainya, juga sudah mulai terungkap ketika Arini memberikan posisi Direktur di Perusahaan.
Arini mulai dicampakkan ketika aset keluarganya memiliki saudara tirinya dan calon suaminya. Arini bahkan dibuang dan mendapat caci maki dari orang-orang akibat jebakan yang dari keluarganya.
Sampai akhirnya Arini kembali bangkit dari keterpurukan untuk membalas semua dendamnya. Dari mengambil seluruh apa yang telah menjadi miliknya dan menjadikan orang-orang yang telah menghancurkannya saling menusuk satu sama lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 25 Lebih Membela Arini

Kemarahan Meisya benar-benar tidak terkendali sampai akhirnya membuat Arini terjatuh.

"Auhhhh!" ucapnya dengan tangan yang kesakitan saat menekan aspal.

"Meisya kamu apa-apaan sih," Aditya merasa Meisya keterlaluan dan langsung membantu Arini membuat Meisya semakin tidak percaya kekasihnya lebih membela orang lain dibandingkan dirinya.

"Kamu tidak apa-apa Arini?" tanya Aditya memegang kedua bahu Arini dan membantunya untuk berdiri.

"Aditya!" tegur Meisya dengan nafas naik turun melihat ulah kekasihnya itu.

"Meisya cukup! Kamu benar-benar keterlaluan tiba-tiba saja seperti orang kesetanan seperti ini. Kamu tahu tidak apa yang kamu lakukan sangat kelewat batas dan dia adik kamu!" tegas Aditya marah kepada Meisya membuat Arini tersenyum.

"Jadi kamu membela dia daripada mencoba untuk menjelaskan kepadaku apa yang terjadi hah!" sahut Meisya.

"Cukup Meisya. Aku tidak tahu apa yang membuat kamu tiba-tiba bertingkah seperti anak kecil. Aku juga tidak tahu apa yang harus aku jelaskan karena memang tidak ada apa-apa!" tegas Aditya.

Arini hanya tersenyum melihat Aditya marah-marah dan sementara dirinya dibela.

"Kamu tersenyum Arini," ucap Meisya ternyata menangkap senyum itu.

"Kamu sengaja melakukan semua ini? Kamu mengejekku!" Meisya semakin panas dan ingin menarik rambut Arini, langsung dihentikan oleh Aditya dengan melindungi Arini.

"Meisya aku bilang cukup!" tegas Aditya benar-benar muak melihat tingkah kekasihnya itu dan Aditya melihat juga ke arah Arini, senyum Arini mendadak hilang seolah merasa bersalah dengan apa yang terjadi.

"Aditya kamu benar-benar keterlaluan, teriak-teriak kepadaku di depan dia dan kau tidak tahu jika dia baru saja tersenyum melihat kita bertengkar seperti ini!" tegas Meisya mencoba untuk membuat kekasihnya percaya.

"Arini minta maaf jika sudah membuat kekacauan seperti ini, sungguh bukan ini yang Arini inginkan. Kakak hanya salah paham," sahut Arini.

"Diamlah Arini!" sentak Meisya.

"Meisya aku bilang cukup!" tegas Aditya.

"Arini sebaiknya masuk ke dalam," sahut Arini langsung pergi meninggalkan pasangan itu.

"Mau kemana kau hey!" teriak Meisya ingin mengejar Arini dan dihentikan Aditya.

"Meisya kamu ini sebenarnya kenapa? Aku benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi pada kamu? Kenapa kamu seperti ini!" tegas Aditya.

"Kamu yang kenapa tiba-tiba seperti ini dan malah berpihak kepada Arini. Aku adalah tunangan kamu dan kamu tidak seharusnya bersikap seperti ini kepadaku. Kamu marah kepadaku tanpa berusaha untuk menenangkan hatiku,"

"Aku benar-benar sangat kecewa kepada kamu Aditya!" ucap Meisya dengan air mata yang jatuh penuh dengan amarah dan sudah tidak bisa berkata-kata pada Aditya membela mati-matian Arini di depannya dan Meisya lebih baik pergi dari hadapan Aditya.

"Meisya!"

"Meisya!" panggil Aditya yang sama sekali tidak digubris Meisya.

Arini baru saja selesai mandi dengan mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer.

"Kamu menyukai Aditya?" tiba-tiba saja pintu kamarnya dibuka dan siapa lagi jika bukan Meisya.

"Kenapa langsung menyimpulkan begitu saja," sahut Arini tetap mengeringkan rambutnya.

"Jika hanya ingin membuat hubungan kami berantakan dan hanya mempermainkan semua. Maka hentikanlah, jangan pernah ganggu hubunganku dengan Aditya," ucap Meisya.

"Aku tidak heran, mengapa banyak produser mengontrak Kakak dalam film atau sinetron mereka. Kakak sangat cepat sekali berubah ekspresi, tadi marah-marah tidak jelas seperti ingin menerkamku dan sekarang seolah ingin diminta kasihani olehku," sahut Arini.

"Aku tidak pernah meminta belas kasihan dari kamu. Jika ingin menghancurkanku, maka hancurkan aku sendiri dan jangan bawa Aditya dalam hal ini. Aku sangat mencintai Aditya," ucap Meisya.

Arini mematikan mesin hair dryer tersebut dan kemudian tersenyum melihat ke arah kakaknya.

"Cinta!" sahut Arini tampak mengejek mendengar kata-kata itu.

"Aku tidak pernah merebut siapapun dari kamu Arini. Kenapa berusaha untuk mengganggu hubungan kami berdua," sahut Meisya.

"Aku tidak mengganggu hubungan kalian dan Kak Aditya yang mengantarku pulang apa aku harus menolak calon Kakak iparku mengantarku pulang?" tanya Arini.

"Arini cukup! Aku bisa melewati batas jika kamu tidak menghentikan semua ini. Aditya bukan Dellon yang mudah tergoda oleh wanita manapun meski tidak memiliki tunangan atau istri sekalipun!" tegas Meisya.

"Benarkah! Apa aku harus membuktikan semua itu?" tanya Arini menantang Kakak tirinya itu.

"Aku mengingatkan kamu sekali lagi jangan pernah melibatkan Aditya dalam semua kemarahan dan balas dendam kamu pada keluarga ini. Jika ingin menghancurkanku dan maka hancurkan aku. Jangan melibatkan orang yang tidak tahu apa-apa!" tegas Meisya mengingatkan adiknya itu dan kemudian keluar dari kamar tersebut.

"Cinta! ya aku bisa melihat bahwa dia sangat mencintai pria itu. Dia bahkan secara terang-terangan mengatakan kepadaku dan padahal dia tidak tahu saja bahwa itu merupakan senjata untukku, untuk menghancurkannya," batin Arini tersenyum miring.

*****

Arini sarapan bersama Meisya, Irena, Mona dan juga Dellon.

"Nona Meisya!" tiba-tiba pelayan di rumah itu menghampiri Meisya membuat Meisya menoleh ketika pelayan tersebut membawa bucket bunga yang sangat indah.

"Ini kiriman dari tuan Aditya," ucap Bibi memberikan bucket tersebut.

Meisya tersenyum lalu mengambilnya dengan memeluk bunga indah itu sembari mencium aromanya. Arini melihat ke arah Meisya.

"Wau pagi-pagi sudah dapat bunga yang indah. Kak Aditya benar-benar sangat mencintai Kakak, aku tidak menyangka jika orang secuek ke Aditya bisa benar-benar bucin kepada Kakak," sahut Mona.

"Aku sudah mengatakan bahwa Aditya bukan tipe laki-laki yang gampang untuk digapai dan Aditya juga tidak mudah tergoda," ucap Meisya melihat ke arah Arini.

Arini hanya menanggapi dengan mendengus dan tetap melanjutkan sarapannya.

"Lihatlah bunga ini sangat indah sekali, aku hanya tidak mengangkat teleponnya dan dia langsung mengirim hubungan agar cepat perbaikan denganku," sahut Meisya seolah pamer kepada Arini bahwa kekasihnya tidak mungkin bisa diganggu oleh Arini.

"Itu memang merupakan kebiasaan laki-laki," sahut Arini menanggapi dengan santai membuat Mona langsung kesal karena Arini ikut-ikutan bicara.

"Dellon kamu tidak mengingat, kamu juga sering melakukan hal itu kepadaku sebelum aku memberikan posisi Direktur kepada kamu. Kamu mengirimku bunga bahkan satu hari bisa beberapa kali hanya karena aku ngambek sama kamu. Aku pikir kamu laki-laki yang setia pada nyatanya kamu punya selingkuhan," sahut Arini tidak segan-segan memberi contoh.

"Heh! Kamu benar-benar tidak move on dari suamiku sampai kamu harus menyebut-nyebut namanya hah," sahut Mona.

"Aku hanya mencontohkan saja dan aku bisa mengambil kesimpulan jika laki-laki mengirim wanitanya bunga karena dia hanya marah dan maka hal itu akan terus menjadi kebiasaan dan biasanya laki-laki seperti itu memiliki kesalahan yang telah dia lakukan," ucap Arini.

Ekspresi Meisya langsung datar mendengar kata-kata Arini penuh maksud.

"Karena pada kenyataannya laki-laki di dunia ini tidak akan ada yang setia, Papa sangat mudah sekali tergoda oleh janda beranak dua yang tidak punya apa-apa dan serakah dalam hidup," Arini bahkan tidak segan-segan menyindir Irena.

"Dellon juga mudah sekali tergoda dengan wanita murahan dan tidak kemungkinan Kak Aditya terlihat begitu cuek dan tidak mau tahu dan pasti juga akan mudah tergoda," sahut Arini.

"Saya akan merobek mulut kamu dengan garpu ini jika kamu berani berbicara seperti itu di depan saya," sahut Irena.

"Maaf. Ma, aku harus membuat Mama tersinggung," sahut Arini menyelesaikan sarapannya dan kemudian berdiri dengan mengambil tasnya.

"Dellon jangan lupa kamu harus hadir tepat waktu hari ini di kantor, hari ini ada rapat penting dan juga ada kejutan besar," ucap Arini tersenyum dengan mengedipkan sebelah matanya pada Dellon.

Bersambung.....

1
Sunaryati
Sayang Arini tidak mendengar percakapan mereka, jika dengar bisa diperlihatkan Aditya.
Sunaryati
Tipo Arini bukan Aluna
Sunaryati
Benar dugaanku Dellon akan menggaji Meysia, sebenarnya kasihan, tapi itulah harga yang B harus kalian bayar atas perbuatannya pada Aluna
Sunaryati
Dellon pasti memanfaatkan keadaan Meysia, yang sedikit kehilangan kesadaran karena mabuk. Sedangkan Arini dan Aditya makin dekat.
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Sunaryati
Arini kamu itu CEO kok bisa keluyuran, bukankah tugasmu berat harus memperbaiki perusahaan karena kekacauan yang dibuat Dellon. Katanya mau membuat perusahaan peninggalan orang tuamu lebih berkembang. Jangan fokus balas dendam. Membuat perusahaan semakin bagus itu juga cara balas dendam.
Sunaryati
Arini kamu benar- benar total balas dendammu, kepada semua yang merebut dan menikmati harta peninggalan orang tuamu yang sepenuhnya menjadi milikimu.
Sunaryati
Kebohongan tidak selalu menang, Dellon. Meysia apa kau bisa sabar menghadapi Aditya yang tampaknya hatinya mulai goyah, karena tingkahmu. Jika kau bisa terus sabar dan mengalah, semoga tak lelah
Sunaryati
Meysia semoga kesombongan kamu membawa kehancuranmu. Seperti sumpah Psk Anton. Dan Meysia juga putus pertunangannya dengan Aditya, karena Aditya semakin tertekan dan tidak nyaman karena banyak tuntutan dari Meysia.
Sunaryati
Kamu benar Aditya, Meysa baru tunangan belum jadi sudah mau mengendalikan kamu. Mantaap dengan ketegasanmu, masalah perusahaan. Firasat nenekmu mungkin benar kalau Masa bukan wanita baik. Seharusnya kamu juga merasakan jika keluarga Meysa tidak baik, karena menguasai semua peninggalan orang tua Arini.
Sunaryati
Semua dilanda ketakutan, yang membuat Arini semakin mudah melumpuhkan semuanya
Ninik
seneng ada cowok kaya Aditya tegas dan g bisa diatur oleh perempuan blm jadi istri lagaknya dah lebih2 dari istri sah yg nglabrak pelakor aja
Ida Mamanya Akas
putusin aja si Mesyanya, dit....
Sunaryati
Semoga apa yang menjadi milikmu kembali, Arini
Sunaryati
Apakah orang tua Arini tidak meninggalkan wasiat, seharusnya semua milik orang tuanya jadi milik Arini, karena dia satu- satunya ahli waris.
Sunaryati
Buktikan kamu bisa Arini
Sunaryati
Ambil saham Dellon untuk mengurangi uang di perusahaan, maka dia tak punya hak suara lagi, alias msti kutu.
Sunaryati
Kenapa semua orang di rumah itu tidak melakukan apapun selain mendebat, apa Arini punya sesuatu yang bisa membuat mereka tidak berani melawan dengan kekerasan pada Arini?
Nurika Hikmawati: Halo sahabat pembaca,

Aku baru saja menulis novel terbaru. SIAPA AKU DISISIMU

Bercerita tentang seorang wanita yang baru terbangun dari koma, dan tiba-tiba sudah memiliki suami.

Mampir yuk, semoga sesuai dengan genre kamu.

Terima kasih 🙏🏻
total 1 replies
Sunaryati
Kamu bisa saja membuat Meisya semakin kalap 🤣🤣🤣
Sunaryati
Meisya tambah marah nanti
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!