Gabriella Alexia Santoro. Seorang gadis cantik yang begitu dingin dan cuek. Kedatangan nya ke sekolah baru, membuat siapa saja terpesona. Termasuk dengan most wanted yang terkenal sangat cuek dan galak. Samudra Tri Alaska. Ketua geng motor Alaska yang berdarah dingin. Kebiasaan nya mengirim orang-orang ke rumah sakit sudah senter terdengar di seluruh penjuru kota. Namun aksinya itu tidak pernah sampai membuatnya di tangkap oleh polisi. Karena ayahnya yang seorang komandan militer. Namun, kedatangan Gabby si gadis super cuek dan dingin membuat nya berubah. Pesona Gabby mampu meluluhkan hati keras Samudra
Guys!! Ini novel pertama ku disini, bantu support yaaa🤗
Kalo ada kesalahan mohon koreksi, biar aku bisa belajar dari kesalahan dan memperbaiki nya😘
Happy reading guys....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nasella putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Video
“Anak bapak ini sudah membuat kekacauan di kantin. Dia memukuli temannya hingga harus di bawa ke rumah sakit. Wajahnya habis di cakar oleh nya”
“Saya akan bertanggung jawab atas apa yang di lakukan anak saya. Saya mohon maaf atas perilaku nya. Saya akan mendatangi langsung, orang tua dari korban”
“Baik pak”
“Kalau begitu saya permisi lebih dulu”
“Baik pak, terimakasih atas waktunya”
Ceklek.
Zerga keluar dari ruang BK. Di luar, Gheazora, Gevanya, Gian, Gani, Gabriel, dan Gabrian tengah menunggu.
“Paman, tolong jangan marah pada Zora” Ucap Gani dengan memelas pada sang paman.
Zerga hanya tersenyum tipis seraya menepuk-nepuk pundak Gani.
“Kita pulang, kita bicarakan di rumah” Ucap Zerga dengan lembut.
Sementara Gheazora sudah menunduk sedari tadi. Zerga yang mengerti pun mengelus rambut Gheazora dengan begitu lembut.
Gheazora pun menatap sang paman dengan mata yang berkaca-kaca. Ia pun memeluk erat sang paman sembari terisak.
“Maafin Zora...” Ucap nya dengan suara yang serak dan pelan.
“It's okay. Paman akan urus semuanya” Ujar Zerga seraya mengelus punggung sang keponakan dengan lembut.
“Kita pulang. Okay?”
Zerga pun membawa para keponakan nya untuk pulang.
“Tapi paman. Bagaimana dengan kak Gabby?” Tanya Gabrian.
“Biarkan dia disini sampai sekolah selesai. Kalian pulang lah lebih dulu” Jawab Zerga yang langsung di angguki oleh Gabrian dan Gabriel.
Mereka pun pada akhirnya memilih untuk mengikuti perkataan sang paman.
.
.
.
“Liat-liat! Gue udah rekam semuanya! Gue kasih caption apa ya enaknya? Em... Pertengkaran panas antara kelas 10? Atau, pertengkaran seru dari kelas 10? Atau...”
“Tulis aja kekacauan di kantin” Sahut Siska memberi usulan pada Tiara.
“Ah! Oke oke! Gue kasih caption itu aja. Kekacauan... Di, kantin... Oke! Done! Upload!”
Tiara tersenyum senang saat telah mengupload sebuah video pertengkaran antara Suzie dan Gheazora saat di kantin tadi.
“Ngapain lo upload sih? Gimana kalo mereka nanti liat dan terima?” Sahut Agnes berkomentar.
“Oh.. Come on Agnes. Mumpung mereka belum liat kan? Ini bisa fyp tau! Lumayan, buat nambah-nambah followers!” Balas Tiara dengan senyum sumringah.
“Emang ya, di otak lo cuma ada sosmed” Ujar Cantika seraya geleng-geleng kepala.
“Dari pada di otak gue ada nya sugar Daddy. Mending ini kan?” Balas Tiara tanpa beban.
Teman-temannya hanya bisa menggeleng jengah pada Tiara si ratu sosmed.
.
.
.
“Ini 4G pada kemana? Abis dari kantin mereka ga ada nongol lagi” Sahut Ronan dengan bingung, mencari keberadaan Gabriel, Gabrian, Gian, dan Gani yang ia sebut 4G.
“Mereka balik duluan tadi” Ujar Vyan.
“Lah? Kok? Kan pulang sekolah ada latihan” Balas Ronan dengan terkejut.
“Ya gapapa izin sehari doang. Lagian, mereka ga latihan udah jago” Ucap Zio.
“Ya kenapa mereka pulang duluan?”
“Eh, lo lupa, yang tadi berantem itu adiknya Gian sama Gani” Ujar Zio.
“Yang berantem kan adiknya, kenapa mereka juga ikut balik?”
“Mereka di suruh sama paman nya” Sahut Vyan.
“Di sidang kah? Tuan Zerga pasti marah besar. Iya ga sih?”
Zio dan Vyan mengendikan bahunya secara serentak.
Sedetik kemudian, raut wajah Vyan yang sedari tadi sedang bermain handphone tiba-tiba saja berubah.
“Ada apa, yan?” Tanya Zio yang menyadari perubahan ekspresi Vyan.
“Video berantem tadi ada yang upload di sosmed” Jawab Vyan dengan wajah terkejut yang benar-benar natural.
Zio dan Ronan pun bergegas melihat ke arah handphone Vyan. Ekspresi keduanya pun sama dengan ekspresi terkejut Vyan.
“Ga akan jadi masalah tuh?” Beo Ronan dengan suara yang rendah.
Ketiganya hanya bisa saling menatap satu sama lain.
.
.
.
“Cleo! Lo coba liat ini!”
Lola memberikan handphone nya pada Cleona yang sedang menulis. Cleona yang tadinya tidak berminat pun di buat terkejut saat melihat layar handphone Lola.
“Siapa yang bikin video ini?” Tanya Cleona.
“Siapa lagi kalo bukan ratu sosmed. Tiara, dari kelas 11B” Jawab Lola.
Cleona pun menoleh ke arah bangku Gabby. Sedikitnya Cleona merasa lega karena Gabby yang hanya duduk sambil membaca sebuah buku.
Namun tiba-tiba saja Claudia yang baru saja dari luar datang dengan kedua temannya. Cleona yang curiga pun menghadang jalan Claudia dan teman-temannya.
“Sorry? Ngapain lo halangin jalan kita?” Tanya Claudia.
“Lo mau kemana?” Cleona bertanya kembali.
Claudia tidak menjawab, namun fokus Cleona kini beralih pada handphone yang sedang di pegang oleh Claudia.
Cleona pun dengan cepat mengambil nya dan melihat isi di dalam handphone tersebut. Benar saja, isinya adalah video Gheazora yang sedang menyerang temannya.
“Lo mau kasih liat video ini ke Gabby kan?” Tanya Cleona dengan suara yang pelan.
“Cewe di dalam video itu adiknya dia kan?” Sahut Penny.
“Emang iya. Tapi kalian ga berhak kasih tau dia!” Jawab Cleona.
“Kenapa ga berhak? Justru niat kita baik loh. Kita mau kasih tau dia, kalo ada orang yang udah nyebarin video adiknya” Sahut Renata.
“Engga! Gue gaakan biarin lo semua ngelakuin itu!”
Cleona pun berusaha menghalangi ketiganya. Namun Ketiganya pun memberontak. Claudia berusaha mengambil kembali handphone nya, dan Cleona tentu saja menahannya dengan sekuat tenaga.
“Balikin handphone gue!”
“Engga! Gue gaakan biarin lo lakuin itu!”
”Balikin! Ini handphone gue!”
Aksi tarik menarik pun terjadi antara keduanya. Hingga handphone yang sedang di perebutkan pun terlempar tepat di dekat Gabby.
Gabby pun menatap handphone yang terjatuh di sampingnya, bergantian dengan menatap kelima gadis yang seperti nya sedang bersiteru.
Tangan Gabby pun turun untuk mengambil handphone tersebut.
“Engga! Gabby jangan!”
Cleona yang hendak menahan pun terlambat. Gabby sudah lebih dulu mengambil handphone Claudia, dan melihat isi di dalam handphone nya.
Mata kanannya menjelaskan keterkejutan yang terlihat begitu jelas. Keningnya mengkerut dengan bergetar tak beraturan.
“Shit!” Umpat Cleona.
“Itu adik lo kan?” Tanya Claudia yang saat ini sudah berdiri di hadapan Gabby.
“Ada orang yang udah nyebarin video adik lo. Dan gue yakin, kedua temen lo ini tau, siapa pelakunya” Ucap Claudia seraya menatap Cleona dan Lola dengan menyindir.
Cleona meremas tangannya kesal saat melihat seringaian muncul di bibir Claudia.
Gabby yang sudah selesai menonton video yang sudah mendapatkan ribuan like dan komentar pun menaruh handphone Claudia di atas mejanya. Ia pun berdiri dari duduknya dan menatap kedua temannya dengan datar.
“Siapa?” Tanya nya dengan nada yang rendah, namun terdengar dingin.
“Gabby, biar gue yang urus. Gue bisa suruh dia buat hapus videonya” Ujar Cleona berusaha menenangkan Gabby.
“Siapa?”
Gabby kembali bertanya dengan nada dinginnya.
“Gabby-”
“Siapa?”
Gabby menatap Cleona dengan tajam.
Cleona pun hanya bisa menghela nafasnya panjang.
.
.
.
.
TBC.