NovelToon NovelToon
Salah Baca Mantra

Salah Baca Mantra

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Menikah dengan Musuhku / Preman
Popularitas:27.6k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Dyah Galuh Pitaloka yang sering dipanggil Galuh, tanpa sengaja menemukan sebuah buku mantra kuno di perpustakaan sekolah. Dia dan kedua temannya yang bernama Rian dan Dewa mengamalkan bacaan mantra itu untuk memikat hati orang yang mereka sukai dan tolak bala untuk orang yang mereka benci.

Namun, kejadian tak terduga dilakukan oleh Galuh, dia malah membaca mantra cinta pemikat hati kepada Ageng Bagja Wisesa, tetangga sekaligus rivalnya sejak kecil. Siapa sangka malam harinya Bagja datang melamar dan diterima baik oleh keluarga Galuh.

Apakah mantra itu benaran manjur dan bertahan lama? Bagaimana kisah rumah tangga guru olahraga yang dikenal preman kampung bersama dokter yang kalem?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Rumah Galuh ramai oleh orang-orang yang membantu memasak untuk acara hajat pernikahan. Mama Euis memeriksa apa saja yang harus mereka kerjakan.

Sementara Galuh, dia sedang berada di kota madya, bersama Bu Kania. Dia melakukan perawatan tubuh di salon. 

"Begini nasib punya mertua orang kota," batin Galuh. Dia merasa tidak nyaman tubuhnya dipegang-pegang sama orang lain.

Mau menolak ajakan calon mertuanya, malah kena ultimatum dari Mama Euis. Jadi, mau enggak mau Galuh ikut.

"Tubuh si Teteh meni kenceng kieu," ucap pegawai salon yang sedang memberikan luluran pada tubuh Galuh.

"Tentu saja. Namanya juga masih muda," balas Galuh.

"Kayak tubuh atlit olahraga," lanjut wanita paruh baya itu sambil mengurut punggung Galuh biar aliran darahnya lebih lancar.

"Aku guru olahraga, Bu," balas Galuh dengan malas.

Hampir dua jam Galuh mendapatkan perawatan salon, dari ujung kaki sampai ujung kepala. Semua biaya ditanggung oleh Bu Kania.

"Sekarang kita pulang, Bu?" tanya Galuh begitu ke luar dari salon.

"Makan dulu, ya? Kalau sampai rumah takut enggak keburu makan karena banyak pekerjaan," jawab Bu Kania.

"Padahal masih ada waktu lima hari lagi. Tapi, sekarang sudah pada sibuk semua," batin Galuh.

Ternyata benar, begitu sampai ke rumah, sudah banyak orang yang sedang mengupas bahan-bahan untuk bumbu. Sebagian menggoreng kerupuk udang dan kacang tanah. Mereka mendahulukan mengolah makanan yang tahan lama.

"Wah, calon pengantin cantik banget!" puji ibu-ibu yang sedang sibuk mengupas kentang untuk dibuat mustofa.

Galuh tersenyum malu-malu dibilang cantik. Dia juga mengakui setelah mendapatkan pelayanan di salon, terlihat lebih cantik.

"Siapa dulu ... cucuku!" balas Nini Ika dengan penuh bangga.

"Nin Ika, jangan lupa lempar dalaman ke genting, buat penangkal hujan," celetuk seorang nenek yang usianya sebaya Nini Ika.

"Iya. Nanti pakai kolornya si Dhika," balas Nini Ika dan ibu-ibu yang mendengar itu tertawa. 

Suasana rumah yang ramai membuat Galuh merasa senang. Dia juga ikut membantu menyiapkan makanan untuk orang-orang yang sedang bekerja.

"Katanya Bagja belum cuti. Dia cuma diberi jatah libur tiga hari," ucap Mama Euis dan Galuh membenarkan.

"Kasihan sekali Bagja. Pekerjaannya sangat berat. Apalagi di kampung ini dokter cuma ada dua orang. Kalau Bagja libur, Pak Cahyo yang sudah tua, kerja sendiri," lanjut Mama Euis.

***

Waktu terus bergulir, tidak terasa besok adalah hari pernikahan Galuh dengan Bagja. Sekarang perempuan itu sedang menyiapkan diri untuk acara siraman. Sudah banyak orang-orang yang datang memenuhi halaman rumah Pak Dhika karena ingin menyaksikan serangkaian adat sebelum pengantin melakukan ijab qobul.

Acara pengajian dilakukan setelah sholat ashar. Ustadz Hambali memberikan wejangan kepada keluarga Galuh, terutama calon mempelai perempuan. Apa itu pernikahan? Tujuan pernikahan? Hak dan kewajiban seorang istri dan suami. Bagaimana agar kehidupan rumah tangga yang dijalani nanti menjadi ibadah yang bisa mendatangkan banyak pahala bagi kita.

Air mata orang-orang jatuh saat Galuh sungkem meminta maaf kepada kedua orang tuanya. Dia menangis tergugu, begitu juga dengan kedua orang tuanya. Dia mengucapkan rasa terima kasih kepada mereka yang sudah mengurus dan mendidiknya. Lalu, meminta izin dan restu untuk dinikahkan.

Serangkaian acara siraman dilakukan dengan berjalan lancar awalnya sampai Galuh di siram dengan air bercampur bunga yang ada di dalam gentong. Tiba-tiba hujan deras turun bercampur angin sehingga membuat orang-orang berlarian ke teras rumah Pak Dhika, berdesak-desakan.

Tenda yang sudah terpasang di halaman tiangnya bergoyang-goyang mengikuti sapuan angin yang bertiup kencang. Melihat itu orang-orang ada yang bertakbir dan ada juga yang berteriak ketakutan.

Galuh yang masih duduk di kursi ditinggalkan begitu saja oleh kerabatnya yang tadi mengantri untuk melakukan siraman.

"Hei, kok, aku ditinggal sendirian!" teriak Galuh sambil melambaikan tangannya minta di ajak menyelamatkan diri.

"Tunggu sebentar! Anginnya kenceng banget. Kalau bisa kamu jalan sendiri ke sini," teriak kerabat Galuh dan itu membuat sang calon pengantin wanita ingin mengamuk kepadanya.

Sudah tubuhnya hanya berbalut kain samping/jarik dalam keadaan basah. Angin kencang menerpa terus badannya sehingga membuat Galuh mengigil kedinginan.

"Kok, bisa hujan besar begini! Jangan-jangan Nini Ika lupa lempar kolor ke atas genting," celetuk salah seorang warga.

Pak Dhika yang tadi sempat pergi menemui tamunya langsung berlari ke arah Galuh. Lalu, laki-laki paruh baya itu membopong anaknya dan mengajaknya pergi dari sana untuk dibawa masuk ke dalam rumah.

"Tuh, sudah saya bilang, 'kan, kalau pengantin itu jangan di mandikan. Kalau calon pengantin mandi akan turun hujan," ucap salah seorang kerabat Galuh yang berdiri tidak jauh pintu.

"Itu mitos," balas wanita paruh baya.

"Tapi, sering kejadian kalau pengantin wanita mandi sehari sebelum acara pernikahan, selalu turun hujan," sanggah wanita tua tadi.

"Iya. Biasanya hujan gerimis atau hujan biasa saja. Kalau ini hujan badai seperti ini jarang sekali terjadi," lanjut wanita berbadan gempal yang berdiri dekat pintu masuk ke rumah.

Acara dilanjutkan lagi setelah hujan reda. Semua warga merasa senang, apalagi saat dilanjutkan dengan acara saweran. Banyak anak-anak gadis yang ingin segera menikah semangat ikut berebut mau itu uang, permen, atau bunga.

Saat malam hari Galuh melakukan luluran karena tadi sore jadwal terlalu padat karena banyak tamu undangan yang datang. Biasanya mereka yang tidak bisa hadir di hari pernikahan, akan datang ke rumah mempelai perempuan sehari sebelum acara. Tamu undangan datang dari pagi sampai Isya, seakan tidak ada henti-hentinya.

***

Hari ini adalah hari pernikahan Galuh. Dia sudah mempersiapkan diri semenjak subuh.

Orang-orang bersiap menyambut kedatangan keluarga mempelai laki-laki. Jarak yang begitu dekat karena hanya terhalang pagar, tidak sampai semenit mereka sudah sampai di depan pagar rumah Pak Dhika.

Mama Euis mengalungkan bunga melati ke leher Bagja yang kini terlihat gagah dengan setelan jas berwarna hitam. Wajahnya berseri-seri saat mendapatkan sambutan dari pihak keluarga Bagja.

Sebuah meja sudah disediakan di ruang depan. Dengan jantung berdebar-debar Bagja berusaha tenang dan mengingat-ingat apa yang harus dia ucapkan nanti saat proses ijab qobul.

Bagja menoleh saat menyadari ada orang yang tiba-tiba duduk di sampingnya. Mata laki-laki itu seakan meloncat ke luar dari tempatnya saat melihat ada wanita sangat cantik hari ini memakai riasan pengantin Sunda.

"Tutup mulutnya, nanti ada lalat yang masuk," bisik Galuh kepada calon suaminya yang mulutnya terbuka lebar.

"Kamu bidadari dari mana?" tanya Bagja tanpa sadar dan pandangan matanya tidak lepas dari pengantin wanita itu.

Galuh mengerutkan kening mendengar ucapan yang keluar dari mulut Bagja. Dia balik menatap calon suaminya itu, lalu menjentikkan jari beberapa kali.

"Bidadari? Aku Galuh! Awas kalau sampai salah ucapkan nama saat ijab qobul nanti," kata Galuh mengancam laki-laki yang masih menatap kepadanya tanpa berkedip.

"Galuh?!" Bagja sangat terkejut.

***

Besok retensi bab 20. Sekarang retensi langsung muncul beberapa saat setelah update bab baru. Makanya banyak yang diluar perkiraan. Semoga saja retensi karya ini bagus seperti Menantu Sableng, Mertua Gendeng

1
Susi Akbarini
Aamiin..

❤❤❤❤😍😙😗
Susi Akbarini
ya ampunn..
teeharu...
❤❤❤😍😙😙😭😭😘
Esther Lestari
semangat thor....
semoga yg baca semakin banyak....
🌸Santi Suki🌸: aamiin 🤲
total 1 replies
Eva Karmita
Alhamdulillah semoga rejekinya Bagja dan Galuh lancar ya Mak aamiin 🤲🤲
🌸Santi Suki🌸: aamiin 🤲
total 1 replies
Esther Lestari
Semangat buat 4 sekawan yang sudah mau jadi relawan
Noor hidayati
amin kak othor semoga pembacanya makin banyak
🌸Santi Suki🌸: ❤️❤️❤️🤲🤲
total 1 replies
Abel Incess
pasti rame Thor soalnya seru bngt ceritanya
🌸Santi Suki🌸: aamiin 🤲
total 1 replies
Hary Nengsih
lanjut makin seru
🌸Santi Suki🌸: ❤️❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
sryharty
semoga sukses ka
🌸Santi Suki🌸: 🤲🤲🤲🤲🤲
total 1 replies
Dinda Putri
semangat thoooorrr lanjut
🌸Santi Suki🌸: 🔥🔥🔥🔥🔥
total 1 replies
edelweis🌻
aminn kak semoga dpt rezeki lancar.aminn
🌸Santi Suki🌸: ❤️❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Noor hidayati
semangat buat para relawan yang membantu para korban bencana tanpa pamrih,semangat buat galuh,bagja,ryan dan dewa dalam menolong sesama yang sedang mengalami musibah💪💪💪💪💪
Tutuk Isnawati
top bgt
🌸Santi Suki🌸: makasih
total 1 replies
Hary Nengsih
jadi 4 sekawan yg berjuang menolong
🌸Santi Suki🌸: 👍👍👍👍👍👍
total 1 replies
Noor hidayati
betul kuncinya itu jujur satu sama lain,dan terbuka tidak menutup nutupi masalah apapun,harus didiskusikan bersama
🌸Santi Suki🌸: 👍👍👍 bener
total 1 replies
Sugiharti Rusli
sejatinya ga ada rumah tangga yang sempurna yah, yang ada saling menghargai satu sama lain dan tahu perannya masing" dan turunkan ego,,,
🌸Santi Suki🌸: bener 👍
total 1 replies
Sugiharti Rusli
dan Galuh walo dia sedikit bar" dan keras kepala, setelah menikah dia bisa menempatkan dirinya sebagai seorang istri dan menghormati Bagja sebagai suami
Sugiharti Rusli
semoga mereka nanti bisa lebih saling mengisi dan memahami yah, walo mereka tidak mengenal pacaran
Sugiharti Rusli
tapi salut sih sama karakter Bagja, walo dia sedikit jail walo karena sejatinya dia sangat suka sama Galuh, dia bukan pribadi yang mau menang sendiri biarpun Bagja anak tunggal sih
Sugiharti Rusli: betull banget
total 2 replies
Sugiharti Rusli
dan Bagja, walo dia seorang suami yang berhak menegur sang istri, dia bisa tidak melakukannya sambil marah" yang berakibat mereka nanti saling menyakiti
Sugiharti Rusli: nah itu, dia dah tahu banget kan karakter bininya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!