Alfa adalah anak miskin yang sering di bully oleh teman SMA-nya. Bukan inginnya menjadi anak miskin, tapi takdir yang menentukannya. Sang ayah duluan di jemput oleh sang Maha Kuasa, dan saat ini Ibunya sakit parah. Ia bingung mencari uang di mana untuk pengobatan ibunya. Sebelum ia mendapatkan uang, ibunya meninggal dunia. Saat pemakaman ibunya, ia mendapat Sebuah sistem Keberkahan di makam ibunya. Dan tentu saja Sistem mengubah hidupnya menjadi lebih baik.
Yang penasaran dengan kisahnya yuk simak ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
37
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
...Happy Reading...
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
Alfa tersenyum sinis, "Itu bukan bukti yang kuat. Saya memiliki pekerjaan sampingan yang menghasilkan uang, dan saya tidak perlu menggunakan ilmu Hitam untuk mendapatkan kekayaan."
Kepala Sekolah memandang Alfa dengan skeptis, "Apa pekerjaan sampinganmu itu?"
Alfa tersenyum, "Saya bekerja sebagai penjual barang, dan saya memiliki banyak pelanggan yang puas dengan layanan saya."
Kepala Sekolah memandang Alfa dengan penasaran, "Saya ingin melihat bukti bahwa kamu memiliki pekerjaan sampingan itu."
Alfa memperlihatkan foto dirinya yang menjual barang itu tersimpan dan foto-foro itu telihat jika Alfa sedang menawar barang-barang yang ia jual, dan ada foto lain ia membeli barang lalu menjualnya lagi.
"Baik, kalau begitu saya percaya pada mu. Tapi, apa kamu menyebar foto mereka bertiga?" tanya Kepala Sekolah beralih menatap Alfa dengan serius.
Alfa tersenyum, "Tidak! Bapak lihat sendiri kalau Kira yang menyebar sendiri foto mereka untuk pamer di media sosial," kata Alfa menolaknya dengan nada yang santai.
Kepala Sekolah memandang Alfa dengan skeptis, "Tapi, bukti yang saya lihat menunjukkan bahwa akun Kira yang menyebar foto itu adalah hasil manipulasi. Apakah kamu tahu apa-apa tentang itu?" tanya Kepala Sekolah dengan nada yang ingin tahu.
Alfa tersenyum sinis, "Saya tidak tahu apa yang Bapak bicarakan. Mungkin saja Kira yang memang sengaja menyebar foto itu dan sekarang mencoba mengalihkan perhatian." Kepala Sekolah memandang Alfa dengan curiga, "Saya akan menyelidiki lebih lanjut tentang ini."
"Baiklah. Kalian kembali ke kelas. Nanti saya akan lihat perkembangannya nanti, saya akan memanggil orang tua Kira, Rena, dan Zena," ucap Kepala Sekolah dengan sikap bijak.
"Baik Pak, semoga saya mendapatkan keadilan untuk masalah ini," kata Alfa dengan nada yang santai.
Mereka bertiga pun pergi dari kantor, tapi saat itu orang tua Soni datang ke sekolah tersebut.
Orang tua Soni memandang Kepala Sekolah dengan serius, "Saya ingin tahu apa yang terjadi dengan foto anak saya yang tersebar di media sosial. Kami adalah pengusaha sukses dan kami tidak ingin ada keburukan yang menimpa nama baik kami," kata orang tua Soni dengan nada yang tegas.
Kepala Sekolah memandang orang tua Soni dengan hormat, "Saya paham kekhawatiran Anda. Saya akan melakukan investigasi lebih lanjut tentang masalah ini dan saya akan memastikan bahwa keadilan akan ditegakkan."
Orang tua Soni memandang Kepala Sekolah dengan curiga, "Saya berharap demikian. Kami tidak ingin ada yang bermain-main dengan nama baik kami."
Tiba-tiba, Kepala Sekolah teringat sesuatu, "Saya memiliki pertanyaan untuk Anda. Apakah Anda tahu apa-apa tentang hubungan antara anak Anda dan Alfa?"
Orang tua Soni memandang Kepala Sekolah dengan bingung, "Apa maksud Anda?"
"Saya mendapatkan kabar burung dari Rena, Kira, dan Zena jika Alfa yang menyebar foto itu, tapi bukti yang ada itu adalah akun Kira yang menyebar foto itu," ucap Kepala Sekolah dengan nada yang hati-hati.
"Ah, saya tidak tahu siapa yang Anda sebutkan itu, saya minta mereka semua yang bersangkutan atas penyebaran foto itu dikeluarkan dari sekolah ini! Apa pun caranya!" ucap Ibu Soni dengan nada yang keras dan tidak peduli.
Kepala Sekolah memandang Ibu Soni dengan terkejut, "Tapi, Bu Soni, saya belum menemukan bukti yang cukup untuk mengeluarkan mereka dari sekolah. Saya perlu melakukan investigasi lebih lanjut."
Ibu Soni memotong pembicaraan Kepala Sekolah, "Saya tidak peduli dengan investigasi Anda! Yang saya tahu adalah anak saya telah dirugikan dan saya ingin mereka yang bertanggung jawab dihukum. Keluarkan mereka dari sekolah ini sekarang juga!"
Kepala Sekolah memandang Ibu Soni dengan khawatir, "Baiklah, Bu Soni. Saya akan melakukan apa yang Anda minta."
Kepala sekolah tak bisa berkutik, karena backingan Orang Tua Soni terlalu kuat membuat ia tak bisa melawan.
...️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...