NovelToon NovelToon
Ketemu Jodoh Di Perdesaan

Ketemu Jodoh Di Perdesaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: sky00libra

Iriana merasakan kekecewaan kepada tunangannya yang ketahuan berselingkuh bersama sahabatnya.
membuat ayahnya jadi khawatir, sehingga membuat ayah nya berpikir untuk ia tinggal di tempat ibunya (nenek Iriana) di Perdesaan.
**
"Apa kau sudah melupakan nya?"
Seseorang yang menunggu nya untuk melupakan kan mantan tunangannya.
Mampukah ia kembali jatuh cinta saat pernah di khianati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sky00libra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab35

Iriana, melihat kedatangan Nenek Lestari dan kedua Bibi nya adik dari ayah nya. Hari kedua setelah rencana acara lamaran menjadi acara nikahan.

Berkumpul di ruangan keluar. Yang saat ini sedang di dekorasi acara nikahan. Hanya yang simple, meski Rai pernah bilang dia bisa buat di hotel jika ingin.

Tapi ia menolak ini hanya acara menikah. Mengumpulkan keluarga dari kedua belah pihak.

"Mba! Nanti pas nikahan nya, Mba di dalam kamar saja." celetuk Sarah, tiba-tiba.

"Kenapa begitu?" ia sedikit mengernyit. Sarah adalah adik sepupu nya.

"Gak tau. Nenek bilang gitu." terlihat dia mengangkat kedua bahunya. Sekarang ia dan Sarah sedang ada di dalam kamar nya. Menyibukkan dirinya dengan luluran. Ia tidak ada mengundang teman-teman nya. Tamu yang akan datang hanya warga komplek sekitar tempat kediaman mereka.

Ketukan di pintu kamar nya sedikit membuat ia terperanjat.

"Sarah! Tolong buka kan buat, Mba." melihat kearah Sarah, yang sedang menonton di laptop nya.

"Nenek. Mba!"

"Jelas ini Nenek. Kau ini."

"Ish... Nenek! Jangan pukul pantat ku."

"Anak ini." melihat kearah Nenek Lestari yang menggeleng kan kepalanya. Mungkin dia kesal sama cucu paling kecilnya. Sarah jelas sepupu nya yang paling kecil masih SMP.

"Ada apa, Nek!?"

"Hah... Kemaren nelpon nenek cuma ingin tunangan. tau-tau nya tidak lama ayah mu yang nelpon kasih kabar langsung nikah saja. Nenek sedikit syok untuk gak ada sakit jantung." melihat kearah nenek nya yang mendudukkan pinggir ranjang nya.

Plak.... Iriana sedikit meringis mendengar suara renyah dari tepukan nenek kearah bokong sepupu nya.

"Aduh, Nenek! Jangan di pukul terus sakit ini."

Nenek Lestari terkekeh melihat cucu kecil nya yang mengomel.

"Kenapa toh, Neng! Ayah mu gak ada cerita alasannya. Jangan seperti anak ibu Ipit, Neng." membuat nya menggaruk kan kepala nya yang tidak gatal. Seraya nyengir, "Nenek tanya sama ayah ibu aja. Neng, gak bisa kasih penjelasan nya."

"Yang penting nikah kan, Nek!" ujar Sarah tiba-tiba.

"Memang nikah. Kamu sekolah yang benar. Kaka mu Dava bilang kamu pacaran saja."

"Gak ada. Kak Dava, yang ngasal itu, Nek." apa yang mereka ribut kan? Membuat nya sedikit terkekeh melihat adik sepupu nya mencak-mencak tidak jelas.

****

Sekarang kamar Iriana kembali sepi lagi. Setelah adik sepupu dan nenek nya keluar. Ia melihat dirinya kearah cermin. Semua perawatan sudah ia lakukan. Menunggu hari esok, membuat nya berdebar. Besok ia akan menjadi istri sah Rai.

Drett... Drett.... Suara getaran ponsel di atas nakas membuat nya segera mengangkat nya.

"Hallo, Mas!"

"kamu mau cake, Sayang. Sekarang, Mas sedang diluar."

"Boleh, Mas! Bearti nanti mampir kesini yah, Mas?"

"Iya Sayang. Jadi mau apa?"

"Cheesecake aja, Mas."

"Siap, Sayang!" Melihat layar ponsel nya yang telah selesai terhubung. Terkekeh setelah mendengar suara, Mas Rai nya.

Kemaren ia dan Mas Rai mengurus semua berkas persyaratan dokumen untuk pernikahan mereka. Meski semua nya harus terburu-buru. Tapi untung nya semua tar-selesai kan dengan cepat. Apa yang di lakukan, Mas Rai. Ia tidak tahu. Ia hanya disuruh menerima beres.

"Mba! Keluar kata, Om." itu Kenzo adik sepupu nya juga. Ia melihat pria itu yang hanya memasukan kepala nya di depan pintu nya.

"Iya, Zo."

****

Di toko Elektronik yang juga ada di kota baru saja Rai kunjungi. Setelah menyelesaikan pekerjaan nya. Rai juga merencanakan akan mampir sebentar ke rumah wanita nya. Melanjutkan perjalanan dan mampir ke toko kue. Dengan cepat ia menghubungi Iriana.

Setelah selesai ia menelepon nya. Rai berjalan menunju kearah 'Cake castle' membuka pintunya. Melihat jejeran Cake di etalase yang cukup mengundang selera.

"Selamat datang di 'Cake castle'." ujar seorang wanita di depan kasir. Yang menyapa nya dengan kesopanan.

Mengangguk sedikit dengan senyuman sebagai balasannya. Rai melihat segala menu di etalase. Dengan segala penjelasan dari pegawai nya.

"Cheesecake saja, Mba. Bersama cake yang lain. Emmm mungkin 10 book." Cake itu sudah menjadi pesanan wanita nya.

"Mau dine in atau take away." (Kimi).

"Take away."

"Baik, kak! Bisa di tunggu sebentar." setelah selesai membayarnya dan membawa Cake pesanan Iriana. Tidak hanya membawa satu book. Tapi sepuluh, ia baru ingat mungkin keluarga Iriana sudah banyak kumpul disana sampai acara esok hari.

"Rai!" suara keras itu membuat Rai menengok kearah belakang. Wanita itu....

Ia tidak peduli. kembali ia melanjutkan meletakan book nya kedalam mobil. Tapi, suara itu sungguh menganggu nya.

"Kamu kemana aja selama ini Rai!?. Meninggal kan aku dan bayi kita. Sekarang dia tiada." suara tangisan itu tidak membuat Rai mengubah ekspresi nya. Ia tetap menatap nya datar.

"Lalu? Dengar jangan pernah ganggu hidup saya lagi!" melewati nya dengan cepat menuju ke arah mobilnya. Tapi pelukan dadakan itu di pinggangnya membuat ia mengetat kan rahangnya.

"Kau ....!" dengan keras Rai, melepaskan tangan wanita itu dari pinggang.

"Kamu pria yang tidak bertanggung jawab. Membunuh anak mu." suara keras wanita itu menarik perhatian penggunaan jalan.

Wanita gila!

"Bukan kah itu bayi mu dan suami mu!" ia berbicara pelan dan penuh tekanan.

Sehingga wanita itu terlihat tegang. Setelah mengatakan itu Rai, meninggal nya berlalu. Suara keras itu masih memanggilnya. Rai hanya terus menjalankan mobilnya.

"Sial ... Aku harap wanita gila itu tidak mengganggu kita, sayang." gumam nya. Ia sedikit gusar, ketakutan wanita gila itu bisa menganggu Iriana. Dan membuat Iriana membenci nya dan meninggal kan dirinya. Ia tidak ingin itu.

******

Rumah sederhana itu sudah terlihat. Tenda-tenda di luar sudah terlihat berdiri kokoh. Ia menenangkan pikiran dan kekalutan nya sebentar. Sebelum ia memasuki rumah wanita nya. Hembusan nafasnya sebagai pertanda ia sedikit lebih rileks. Keluar dari mobilnya dan mengambil semua book di dalam mobilnya. Membawa masuk kedalam, yang terlihat sangat ramai.

"Mas Rai! Sini-sini." ujar Nenek Lestari yang terlihat mendekati nya.

"Nek, apa kabar?" Rai, tersenyum setelah melihat sambutan sumringah dari nenek Lestari.

"Baik-baik. Kaget Nenek tiba-tiba saja dengar kabar dari anak nenek langsung nikah saja katanya." ia hanya mengangguk.

"Ayo masuk disana Iriana sama sepupu nya."

Mengikuti Nenek Lestari, ke arah belakang. Ia melihat wanita nya, Iriana. Terlihat tertawa bersama pria muda di depannya.

"Neng! Ada Mas Rai nih." ia melihat wanita itu menoleh melihatnya. Dengan senyum di bibir nya yang tidak pernah pudar.

Sangat cantik....

"Mas!"

"Hai, Sayang! Mas, bawai pesanan kamu." seraya mengangkat book yang masih ia pegang kan.

"Astaga banyak sekali ini. Kenzo, bantu Mas Rai!" Rai, melihat kearah pria yang di panggil Iriana tadi mendekati mereka. Pria tadi!

"Mana, Mba!?" Plak....

"Gak sopan. Salim dulu sama, Mas Rai itu." ujar Nenek Lestari. Setelah tadi main geplak punggung cucunya.

"Ish... Nenek kebiasaan, main geplak saja." ucapnya seraya meringis. Rai tersenyum melihat nya.

"Mas, ini sepupu aku Kenzo. Dan tiga yang disana juga sepupu aku." Rai, mengangguk seraya melihat kearah tiga orang yang di tunjukan Iriana tadi.

"Neng! Bawai Mas Rai ke ruangan keluarga saja. Banyak keluarga mu yang lain disana, bisa dikenal kan sama, Mas Rai. Ayok!" Rai melihat kearah wanita nya. Yang mengangguk, ia pun mengikuti nya.

1
Abel Peony
Jangan lupa mandi junub!/Blush/
Asrar Atma
disini, juga baru hujan. /Scowl/
Abel Peony
Wow ... Rai tidak pernah mengencewakan
Abel Peony
Info dari Tarjo, lagi!
Asrar Atma
kok sama sih/Sleep/
Abel Peony
Apa, yah?

Di sore pertama, dia dapat merasakan kehangatan itu. membuatnya merasa utuh. memberinya satu lagi, keinginanan kuat untuk bersamanya./Rose//Heart/
Kesini: wow panjang
total 1 replies
Asrar Atma
oke yang pertama memang berkahir, tapi akan ada yang berikut nya/Scowl/
Abel Peony
Hampir lupa meninggalkan jejak kehidupan🧘‍♂️🧘‍♂️🧘‍♂️
Asrar Atma
oke selamat berbuka/Sob/
Abel Peony
Hahaha/Joyful/
Diantara kepusingan seorang author, Sky.
Ada aku yang tertawa dengan durjana /Doge/
Abel Peony
Yeah, masih beruntung karena Rai tampan. Sebab, ada yang kurang tampan, tapi sama buruknya.
Asrar Atma
sama saya juga pusing /Sob/
Kesini
ya kali di bawah ranjang. elah
Abel Peony
Ngga sampai penyatuan. Ngga papa/Sleep/
Asrar Atma
oh...begitu /Whimper/
Abel Peony
Ini masalah serius, Rey/Sob/
Abel Peony
sempat²nya lihat ke bawah
Abel Peony
Wow
Asrar Atma
lah gimana nih dong/Hunger/
Abel Peony
Tiba² saja kau teringat dengan Plankton/Hey/
Abel Peony: Aku maksudnya. Typo terus, sih/Slight/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!