NovelToon NovelToon
SISTEM PERJALANAN WAKTU

SISTEM PERJALANAN WAKTU

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Time Travel / Sistem / Fantasi Wanita
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lancelot💸

Lily terbangun setelah tertabrak truk saat menyelamatkan kakek tua yang hendak menyebrang jalan.

"Ukkhh.. Badanku rasanya sakit semua." Ucapnya sambil menyandarkan badannya, Tiba-tiba ingatan tentang perselingkuhan suaminya membuatnya sakit hati kembali.

Saat sedang melamun, seorang kakek menghampirinya. "Nak, terimakasih telah menyelamatkanku. Aku sangat berhutang nyawa padamu, kalung ini sebagai tanda terima kasihku. Dan aku minta maaf sebesar-besarnya, karna telah menyelamatkanku kau sampai keguguran. Maafkan kakek tua ini nak!" Lirih kakek tua sambil menitikkan air mata.

Beberapa hari berlalu Lily sedang berada di rumah kontrakannya memandangi kalung pemberian kakek tua itu dan tanpa sadar jarinya tergores mengeluarkan darah dan menghilang.

"Tunggu, dimana ini? Siapa aku? Apa yang terjadi aaaakkkkkkkhhh." Teriak lily setelah mendengar suara tanpa sosok itu.

Suara siapakah itu? Apakah yang akan terjadi pada Lily selanjutnya? Nantikan terus kisah seru yang satu ini!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lancelot💸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BERGABUNG

Setelah kejadian pada hari itu, dimana beberapa orang dari suku dewa datang ke desa Lestari untuk mengacau, Warga desa Lestari pun mulai berlatih menggunakan senjata dari Lily.

Terutama senjata api yang baru pertama kali mereka lihat, cukup sulit bagi mereka untuk menggunakannya tapi dengan semangat yang tinggi merekapun berhasil menguasai senjata dari Lily hanya dalam waktu seminggu.

"Kalian benar-benar hebat, tembakan kalian sangat akurat mengenai target. Aku yakin jika seperti ini kita pasti akan menang." Ucap Lily tersenyum.

"Kau benar. Dulu saat suku dewa merendahkan kami, aku hanya bisa menerimanya dan tidak bisa melakukan apa-apa. Kau juga tau sendiri aku tidak bisa berburu atau bertarung. Tapi jika ada senjata ini, aku sudah bisa membantu yang lainnya." Ucap William semangat.

"Kau benar Willi. Dengan senjata api jarak jauh ini aku bisa mengalahkan mereka walaupun mereka masih jauh dari kita." Balas Fugu mengelus snipernya.

Memang Lily membeli senjata bukan hanya ada pistol saja tapi ada sniper dan granat. Yahh untuk berjaga-jaga saja, siapa tau kedepannya akan ada bahaya yang lebih berbahaya.

"Lily... Kepala desa... Teman-teman.... Hos..hos...hos... Gawat, kami melihat rombongan dari suku dewa menuju kesini membawa pasukan bersenjata hos..hos.." Ucap Dino yang bertugas untuk memantau pergerakan lawan menggunakan teropong.

"Kalau begitu, kita akan menemui mereka. Semuanya bersiap, jangan lupa senjata api kalian dan ambil posisi yang sudah di tentukan oleh Lily." Ucap lantang kepala desa memberi perintah.

Mereka semuapun bergegas mengambil senjata dan berlari ke posisi yang sudah Lily bagikan. William adalah pengguna sniper bersama Fugu dan dua orang lainnya. Sedangkan yang lain menggunakan pistol dan senjata yang lain.

"Lao, keluar kau. Kau sudah berani membunuh orang-orang dari suku dewa dan melukai anakku. Jangan panggil aku Sigit jika tidak menghancurkan tempat kalian dan membunuh semua anak-anak disini. KELUAARRR" Teriak Kepala Suku Dewa.

"uhuk..uhuk... Tidak perlu berteriak seperti itu Sigit, nanti urat lehermu putus, lagipula aku belum tuli." Ucap kepala desa Lestari saat pintu gerbang baru terbuka setengah.

"Ha.HA.HA.. Entah keberanian darimana kalian mencari gara-gara dengan suku kami."

"Aiss, orang-orang dari sukumu yang mencari masalah terlebih dahulu, kami hanya membela diri." Ucap kepala desa.

"Kalian sudah sepantasnya tunduk pada kami. Tapi kalian dengan beraninya melawan bahkan membunuh, aku tidak akan mengampuni kalian. Semuanya maju dan tebas semua kepala mereka, aku akan memberikan peliharaanku dengan tubuh mereka.

Saat mereka semua hendak maju untuk membunuh orang-orang dari desa Lestari, tiba-tiba kepala suku dewa tumbang dan menghembuskan nafas terakhirnya.

"A...aaapaa yang terjadi. Kenapa kepala suku tiba-tiba meninggal?" Ucap pria paruh baya dengan gemetaran.

"Li....lihhattt.... Da...ddd..dadanya kirinya mengeluarkan darah." Jawab pemuda di belakangnya.

"Sial, mereka melawan kita dengan cara bersembunyi. Ayo maju habisi mereka semua, berhati-hatilah dengan bahaya sekitar." Ucap pria paruh baya itu.

Pertempuran pun terjadi, baik suku dewa maupun desa Lestari tidak ada yang ingin kalah.

Anak-anak dan para wanita tua sudah di sembunyikan oleh Lily di ruang dimensinya setelah mereka di beri obat tidur.

Darah berceceran dimana-mana, banyak orang dari suku dewa yang sudah tewas sebelum melawan karena terkena peluru sniper.

orang-orang dari suku dewa melihat pasukannya banyak yang kalah memilih untuk menyerah.

"Kami semua menyerah." Ucap pria paruh baya mewakili yang lainnya dan menjatuhkan senjata lalu berlutut di hadapan kepala desa.

Mereka dari suku dewa pun ikut menjatuhkan senjatanya dan berlutut.

"Lao, maafkan kami. Kami hanya mengikuti perintah dari Sigit. Kau juga tahu sendiri kami tidak boleh menolak perintahnya atau keluarga kami akan di bunuh." Ucap pria paruh baya pada kepala desa Lestari.

"Apa maksudmu, keluargamu tidak boleh di bunuh jadi kalian mengorbankan kami??" tanya warga desa Lestari emosi.

"Bu...bukan begitu! Hufff kalian tidak akan mengerti jika belum pernah berada di posisi itu. Hiks.." Ucap pria paruh baya itu menangis.

Kepala desa dan yang lainnya pun merasa kasihan, mungkin jika mereka di posisi itu akan melakukan hal yang sama demi keluarga mereka.

Begitupun dengan Lily yang sudah membunuh kepala suku. Lily merasa ini semua karena kepala suku, mereka hanya di perintah dengan keluarga mereka yang di jadikan taruhan.

"Sudahlah Tu, aku memaafkan mu mengingat persahabatan kita dulu. Berdirilah, ayo kalian semua berdiri." Ucap kepala desa.

"Terimakasih Lao. Kalian semua apa yang kalian tunggu, cepat berterimakasih." Teriak pria paruh baya yang di sebut Tu.

"Terimakasih Kepala suku barbar." Ucap mereka semua lalu berdiri.

"Aku sudah bukan kepala suku barbar lagi, sekarang aku jadi kepala desa Lestari, nama dari desa tempat kami tinggali sekarang." Jelas kepala desa.

Lalu mereka semuapun masuk ke dalam desa Lestari atas ajakan kepala desa dan Lily. Mereka tercengang melihat rumah-rumah yang kokoh dan berwarna indah.

Terlebih saat melihat anak-anak yang sudah Lily keluarkan dari ruang dimensi sedang mengendarai sepeda listriknya. Sepanjang perjalanan ke rumah kepala desa, mereka tidak berhenti terkejut.

"Kau benar-benar beruntung Lao, kau menjadi kepala desa di tempat yang indah seperti ini." Ucap Tu pada kepala desa saat tiba di rumah kepala desa.

"Ya.. Aku sangat beruntung dan ini semua terjadi berkat anak yang pernah ku keluarkan dari suku. Dialah yang membuatku bisa masuk ke tempat seperti ini." Ucapnya getir.

"Takdir tidak ada yang tahu Lao." Balas Tu terkekeh.

"Setelah ini apa kau akan kembali ke suku dewa?" Tanya kepala desa saat anaknya datang dan menyeduhkan teh di atas meja dan membawa beberapa cemilan.

"Aku.. Sebenarnya aku tidak tahu Lao. Walaupun Sigit sudah meninggal tapi aku masih merasa tertekan saat berada di suku dewa. Dan aku yakin anaknya akan menjadi kepala suku selanjutnya, sifatnya dengan Sigit benar-benar sama, aku tidak yakin jika kembali kesana apa hidup kami akan membaik." Jawab Tu menghela nafas sedih.

"Jika kau tidak memiliki tujuan lagi, kau bisa bergabung dengan desa ini. Pintu gerbang akan selalu terbuka asal orang yang masuk bukanlah penjahat dan penghianat." Ajak kepala desa.

Sebelumnya, Lily memang sudah membahas masalah ini sebelum mereka ke rumah kepala desa, jadi kepala desapun menyampaikan pada Tu dan lainnya.

Orang-orang dari suku dewa yang terluka sudah di obati oleh kelompok William menggunakan obat yang Lily ambil dari kamar di ruang dimensinya tempat dimana meja operasi dan obat-obatan tersedia.

Setelah mereka selesai, Tu mengajak mereka kembali ke suku dewa untuk mengajak keluarga mereka kesini dan tinggal di desa Lestari. Merekapun pamit pada warga desa Lestari dan kembali ke suku dewa membawa bekal yang di berikan oleh Lily.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jangan lupa follow, like dan komen ya!!!

1
Lala Kusumah
ok, semangat sehat ya 💪💪😍😍
Lala Kusumah
mantaaaaappp Lily 👍👍👍
Lala Kusumah
mantaaaaappp jiwa bisnis Lily meronta 😂🤭👍💪
Osie
lily ada rencana ketempatku gak
Osie
lily bener bener otak bisnis ya/Facepalm//Facepalm//Facepalm/produk masa depan sih
Osie
eeh msh continue yaaa...moga msh ada lanjutannya..kereeenn alur ceritanya
..
Osie
poin lily bukannya sdh 3000an ya..kok jd 1.480
Osie: ooh ya ya ya/Grin//Grin//Grin/
Lancelot: Coba kakak baca episode sebelumnya. Level Lily di tingkatkan makanya poinnya terpotong😊😊😊
total 2 replies
Osie
lily aku kebagian kan sembakonya/CoolGuy//CoolGuy/
Osie
waah lily sdh jd horang kayah ini...kereeenn
Osie
lily menuju kedikjayaan..yuhuuu
Osie
aku mampuuurr..selalu suka dgn ceeita wanita tangguh..jago bela diri n gak gampang ditindas...so balas dendam yg cantik ya lily..jgn ksh ampun duo sampah itu
Lala Kusumah
horray menang 💃💃💃
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Lala Kusumah
selamat hari raya Iedul Adha, semoga kita semua diberikan kesehatan dan kebahagiaan juga kesuksesan, aamiin yaa rabbal alamiin 🤲🤲🙏🙏😍😍
Lala Kusumah
wow aku juga pengen punya Loly juga lah 🙏🙏😂😂🤭🤭
Lancelot: Halu kak🤭🤭
total 1 replies
Lala Kusumah
ubur-ubur ikan lele siaaaap le 😂😂🤭🤭💪💪👍👍
Lancelot: tengkyuu komennya😁😁🤗
total 1 replies
Lala Kusumah
aku juga mau sistem kaya Loly dongs 🤭🤭😂
Andira Rahmawati
luar biasa...👍👍👍
Pakde
lanjut thor
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!