Terjebak Pernikahan Dengan Pria Dingin

Pukul 06.00

Jam alarm di ponsel serta jam digital di atas nakas tak henti-hentinya berdering.

Barron sudah bangun dari jam setengah enam yang lalu karena alarm pertama berdering pukul setengah enam tapi Fla, tidak usah ditanya, dia masih saja ngorok dengan gaya tidurnya yang saat ini membuat Barron tidak bisa bergerak. Karena jika Barron bergerak sedikit, Fla juga ikut bergerak dan gerakan Fla akan mengaktifkan menara sutet yang sudah lama tidak diaktifkan.

Barron pun mematikan alarm itu dan membiarkan Fla tidur setengah atau satu jam lagi. Hari ini Barron tidak ada mata kuliah dan hanya pergi konsul sedangkan Fla dari jadwal mata kuliah yang Barron lihat, pagi ini mata kuliah Fla pertama di mulai jam sembilan.

"Eugh..." Fla melenguh sambil mengerjapkan matanya.

Saat matanya setengah terbuka dan kesadarannya yang terkumpul masih sepuluh persen, Fla melihat kalau saat ini di hadapannya ada dada yang bidang dan kekar. Tanpa Fla sadari kalau dada yang bidang dan kekar itu sedang ia jadikan bantal kepala dan pemilik dada bidang dan kekar itu adalah Barron.

"Ini kok nyata banget sih." ucap Fla pelan dengan suara yang serak khas orang baru bangun tidur. Meski suara Fla pelan, tapi Barron masih bisa mendengarnya.

Fla mengelus-elus dada bidang nan kekar dan berbulu. Barron hanya bisa memejamkan matanya menahan geli dan menahan gejolak gairah yang hendak bangkit dalam tubuhnya. Apalagi saat ini Fla bukan hanya mengelus dadanya tapi juga mendusel-dusel hidungnya di dada Barron, Barron sampai menahan nafas karena ulah Fla itu.

Tapi saat kaki Fla yang saat ini sedang berada diatas menara sutet yang tertutup dua lapis celana itu Fla gesek-gesekkan, Barron tak sanggup lagi menahannya, Barron pun langsung membuka suaranya agar Fla sadar kalau yang Fla sentuh itu bukan mimpi melainkan nyata.

"Dasar otak mesum! Jadi itu mimpi kamu!" sindir Barron.

Fla pun langsung terdiam. Tangan dan kakinya langsung tak bergerak. Kesadaran Fla pun langsung terkumpul seratus persen. Perlahan Fla pun mendongakkan wajahnya.

"Loe?!" kaget Fla saat melihat ada laki-laki tidur di sebelahnya. Sontak Fla pun menjauhkan tubuhnya dari Barron kemudian mengangkat selimut untuk mengecek apakah dirinya masih berpakaian karena saat ini Fla melihat Barron sudah tidak memakai kaos lekbongnya lagi.

Barron punya kebiasaan tidak memakai kaos saat tidur, jadi semalam saat tidur ia mencoba tetap memakai kaos tapi sayangnya tidak bisa, Barron merasa gerah memakai kaos saat tidur. Jadinya Barron melepas kaosnya agar bisa tidur nyenyak dan niatnya akan ia pakai lagi sebelum Fla bangun, tapi nyatanya saat Barron bangun, Barron malah tidak bisa bergerak, bahkan untuk sekedar mengambil kaosnya yang teronggok di lantai yang tak jauh dari ranjangnya.

Fla bernafas lega karena kondisinya masih berpakaian lengkap. Setelah melihat dirinya masih berpakaian lengkap, Fla pun kembali menoleh kearah Barron dan memberikan tatapan tajam pada Barron.

"Loe kenapa bisa ada disini, hah?!" Bentak Fla. Fla belum sadar kalau dirinya sudah menjadi Nyonya Barron La Costa sekarang dan saat ini mereka sedang berada di apartemen Barron.

"Sebelum ngamuk-ngamuk, liat dulu lagi dimana dan coba inget semalam kita habis ngapain!" jawab Barron lalu turun dari ranjang kemudian memungut kaos lekbongnya.

Fla terdiam dan melihat kesekeliling kamar itu.

Ini bukan kamar gue! gumam Fla dalam hati.

Fla pun mencoba mengingat kejadian semalam dan akhirnya Fla pun sadar kalau semalam dirinya sudah sah menjadi istri Barron.

Fla yang merasa malu langsung menarik selimut sampai menutupi kepalanya.

"Sudah gak usah banyak drama! Sekarang bangun dan siapkan sarapan untuk kita." ucap Barron.

Spontan Fla membuka selimutnya.

"Sarapan apa? Gue gak bisa bikin sarapan! Kalau cuma bikin oatmeal atau sereal gue bisa!" jawab Fla.

"Bisa bikin telor ceplok gak?" tanya Barron.

"Gak. Gue takut kecipratan minyak." jawab Fla.

Barron menghela nafasnya kasar.

"Ya udah bangun, biar aku ajarin! Jadi istri harus tau bikinin sarapan buat suami!" ucap Barron.

"Gak mau! Gue masih ngantuk! Kalau loe mau sarapan, bikin aja sendiri, gue nanti sarapan di kampus aja." tolak Fla.

Barron langsung bertolak pinggang dan memberi tatapan tajam pada Fla.

"Kamu mau bangun sekarang atau kamu yang jadi santapan sarapan aku?" tanya Barron.

Tak usah di pikir panjang, Fla langsung cepat-cepat beranjak dari ranjang.

"Oke, ayo kita bikin sarapan!" ucap Fla sambil merapihkan rambutnya yang sudah seperti singa.

Barron pun keluar dari kamar terlebih dahulu dan disusul Fla dari belakang sambil menggerutu.

💋💋💋

Bersambung...

Padahal enak loh Fla pagi-pagi jadi sarapannya suami 🤭

Jangan lupa tinggalin jejak yah. 💋💋💋