Dikutip dari kisah nyata kehidupan suamiku sebelum bertemu denganku sampai saat ini.
Yanu pemuda berumur 27 tahun yang tak kunjung menikah karena terlalu fokus dengan pekerjaan dan ibu nya.
Pada suatu ketika saat ia sedang berkunjung kerumah teman sebaya nya yang berjarak seratus meter dari rumahnya,tanpa sengaja ia melihat seorang perempuan cantik melintas depan rumah teman nya tersebut. Ia pun menanyakan siapakah perempuan cantik yang baru saja ia lihat kepada teman nya.
Simak terus kisah nya dalam novel karyaku ya...
Terimakasih...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria Margaretha Riswanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Sesampainya di terminal, Yanu memarkirkan mobilnya di depan poll bus yang dituju. Setelah itu, Maria turun untuk memesan tiket bus.
"Sudah pesan ma ?"
"Sudah mas. Lalu mobilmu gimana ?"
"Aku sudah hubungi kawan untuk ambil mobilku disini."
"Lalu ?"
"Ya biarkan dia pakai saja sampai kita kembali nanti."
"Oh yasudah."
"Ini busnya berangkat jam berapa ma ?"
"17.45 WIB mas."
"Lumayan lama ya menunggu nya. Sekarang jam berapa ?"
"Masih jam dua siang. Kita cari makanan dulu yuk," ajak Maria.
"Masih lapar ma ?"
"Nggak sih, cuma pengen ngemil aja mas."
"Mau apa ?"
"Serabi kuah kinca."
"Cari dimana ma ? Kamu itu mintanya yang aneh-aneh aja."
"Kalau gak gitu ya rujak bebeg."
"Apa lagi itu ma ?"
"Ya rujak bebeg mas."
"Bebek bumbu rujak gitu ?"
"Bukan bebek mas, bebeg."
"Entahlah ma. Gak tau aku. Dah beli yang ada dulu saja. Gak usah aneh-aneh."
"Aku mual mas."
"Duh, gak bawa kresek pula. Sebentar aku tanyakan kamar mandinya dimana."
Maria hanya mengangguk. Yanu mencari keberadaan toilet terminal. Ia akhirnya bertanya kepada pegawai penjaga pool bus dan pegawai tersebut menunjukan keberadaan toiletnya. Setelah mengetahui keberadaan toilet, Yanu menghampiri Maria dan memberitahunya. Maria pun segera berlari ketoilet.
"Jangan lari ma, hati-hati licin nanti kamu jatuh," teriak Yanu.
Ashka dan Mikha hanya tertawa kecil melihat tingkah mama nya yang seperti anak kecil sedang menahan buang air.
Setelah puas muntah, Maria menghampiri Yanu kembali. Ternyata disana sudah ada teman Yanu yang hendak membawa mobilnya.
"Eh ma, kenalkan ini temanku namanya Ardi Mbedut. Aku biasa panggil dia Mbedut," ucap Yanu mengenalkan teman nya kepada Maria.
Maria hanya tersenyum tidak berkomentar.
"Mas Yanu balik kapan ?" tanya Mbedut.
"Belum tau Dut, nanti aku kabari kalau balik."
"Oke mas. Ini bus nya berangkat jam berapa ?"
"Nanti jam setengah enam katanya. Tapi entah molor atau tidak."
"Naik bus apa toh mas ?"
"Bus bersinar yang sleeper Dut. Ya biar istri sama anak-anakku nyaman. Maklum perjalanan jauh dut. Kalau naik yang biasa kasihan mereka. Apalagi istriku sedang hamil muda."
"Oh iya mas. Harus ekstra itu, apalagi untuk ibu hamil muda. Mbak nya gak ada ngidam mas ?"
"Ngidamnya aneh-aneh Dut. Mumet saya," ucap Yanu sambil menggelengkan kepala bingung merasakan kemauan ngidam istrinya yang aneh-aneh.
"Hahaha... Wajar mas ibu hamil memang gitu. Dulu istriku malah minta ambilin mangga di pohon tetangga tengah malam. Apa ya gak tambah mumet itu aku nya."
"Wah kalau aku jadi kamu mah ogah Dut. Tak suruh ambil sendiri."
"Sampai nangis kok istriku dulu mas. Ya mau gak mau mas jadinya aku ambilkan. Terus lagi minta carikan buah manggis tengah malam. Sampai pagi aku cari gak nemu yang jual. Orang lagi gak musim juga mas. Dari rumah aku lihat dia nangis sampai ketiduran."
"Kasihan ya Dut."
"Makanya itu mas. Ya aku sih jadi suami ingin yang terbaik buat istri dan calon anakku. Meskipun tampilanku sangar gini, sama istri dan anak aku penyayang loh mas."
"Apa iya Dut. Hahahahaha..."
"Gak percaya sih mas Yanu. Kapan-kapan kalau ketemu istriku coba tanyakan sendiri."
"Ya Dut, kapan-kapan."
"Lalu ini mobilnya nanti mau di kemanakan mas ?"
"Kamu bawa dulu saja Dut. Nanti berkabar saja."
"Duh tanggungan dong mas."
"Lah gimana ? Kamu gak mau aku mintain tolong ?"
"Ya mau mas. Cuma ya agak takut aja. Mobil mahal, nanti kalau baret gimana."
"Ya tanggung jawabmu Dut. Hahahaha," ledek Yanu.
"Heeemm... Ya kan..."
"Dah gak usah mikir aneh-aneh. Kalau kamu butuh ya pakai saja gak apa-apa. Tapi BBM nya jangan lupa di isi sendiri."
"Beneran mas gak apa-apa ?"
"Iya beneran."
"Wah makasih mas. Soalny besok Kinar sama Kinan minta jalan-jalan mas."
"Si kembar ?"
"Iya mas. Kalau pakai motor kasihan mereka. Kan mereka juga masih kecil-kecil."
"Iya ya. Umur berapa anakmu sekarang ?"
"Dua tahun mas."
"Wah lagi aktif-aktifnya ya."
"Iya mas. Makanya bingung aku. Mereka minta jalan-jalan. Kalau naik motor apalagi musim hujan begini, nanti takutnya kehujanan."
"Iya Dut. Udah pakai aja tuh mobil. Hati-hati kalau nyetir, apalagi bawa anak istri."
"Iya mas."
"Ini kamu mau balik jam berapa Dut ?"
"Diusir nih ?"
"Ya enggak, siapa tau kamu mau temani aku disini sampai bus nya datang."
"Ya gak apa-apa mas."
"Kamu mau minum apa Dut ?"
"Apa saja mas."
"Bentar ya. Ma kamu mau minum apa ? Ashka sama Mikha juga ?"
"Aku air putih dingin saja mas."
"Kalau aku sama adek susu dingin aja pak."
"Oke. Dut aku tinggal pergi beli minum di depan dulu ya."
"Oke mas."
Yanu pun keluar terminal menuju indomei sebentar untuk membeli minuman dan beberapa makanan ringan.
Bersambung....
yukk saling support 😊
Contohnya: aku, kamu, dan dia.
Jadi bukan aku,kamu,dan dia.
Semangat kak🫶🫶🫶