Kisah ini berawal dari perjalanan hidup seorang bocah lelaki berumur 6 tahun, asal usulnya diselimuti misteri, ia ditemukan oleh seorang Patriak Klan Tang ketika tengah menjalankan tugas dari kerajaan Zhou yang sedang mengalami krisis akibat serangan ras iblis yang ingin menguasai dunia manusia .
Dalam menjalankan misinya , tanpa sengaja ia menemukan seorang bocah yang hampir tewas di tangan para iblis. Mereka ingin menjadikan bocah itu sebagai tumbal persembahan untuk membangkitkan kaisar iblis yang kuat Tampa tanding.
Berkat bantuan Dewa kehidupan, bocah itu selamat dari kematian, ia di ketemukan oleh patriak Tang , namun kesengsaraan dalam hidupnya tak kunjung berakhir, ia terus saja diselimuti kedukaan.
Apakah ia sanggup bertahan dalam menjalani hidup... ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marco Hry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia lama Yang Hampir Terkuak
Setelah menjadi anak angkat patriak Tang Zun, kehidupan Tang San tidaklah mudah, ia sering dikucilkan oleh anggota klan Tang sendiri yang tak menyukai kehadirannya, baik itu bocah seumuran dengannya, seniornya bahkan para tetua yang tidak menginginkan kehadirannya, berbagai macam cara mereka telah mereka lakukan agar Tang San tak betah tinggal di klan Tang,
Ketika Patriak Tang Zun tengah menjalankan tugas, Tang San sering mendapat perlakuan kasar dari orang orang yang membencinya, setiap pulang ke rumah ia sering dibuat babak belur di pukuli oleh anak anak klan Tang sendiri bahkan ia sempat tak sadarkan diri , seharusnya mereka melindunginya, namun mereka malah membencinya seakan akan tak memiliki hati sedikitpun kepada Tang San.
Setiap kali ia di pukuli , ia berusaha melawan, namun usahanya selalu saja gagal, selain beda usia ia juga kalah kekuatan, itu di karenakan ia masih terlalu muda dan juga tak memiliki kekuatan sama sekali melawan anak tujuh hingga delapan tahun, akhirnya ia hanya bisa pasrah menerima perlakuan kasar dari mereka suka yang suka bertindak semena mana terhadap nya, ia hanya mengingat wajah mereka semua. namun ia tak pernah mengadukan hal itu kepada siapapun bahkan kepada kedua orang tua angkatnya.
walaupun ia terluka parah atau sempat berbulan bulan tak bisa bangkit dari tempat tidur karna mengalami patah tulang.
Setiap Tang Mulan menanyakan apa yang menjadi penyebabnya, ia sering menutupinya dengan beralasan terjatuh ketika sedang bermain, namun ibu angkatnya itu curiga kalau Tang San menutupi masalah yang ia hadapi.
Sedangkan Tang Zan yang mengetahui kejadian itu, ia hanya diam saja wajahnya tampak senang melihat Tang san menderita itu semua di karenakan ia tak menyukai Tang San , ia juga iri lantaran kedua orang tuanya lebih memperhatikan Tang San ketimbang dirinya sendiri, hal itu semakin menjadi jadi setelah ia mendapat hasutan dari anak anak klan Tang yang sengaja ingin mengadu domba mereka , melihat Tang Zan yang mudah di pengaruhi mereka semua tampak senang.
Sedangkan Patriak klan Tang yang mengetahui kalau Tang San suka menyembunyikan setiap masalah yang ia hadapi , itu membuat hatinya sakit , ia tak tau kenapa anak itu memilih untuk diam, apakah ia tak ingin melihatnya bersedih , istrinya Tang Mulan juga terlihat pusing memikirkannya semua itu.
Suatu hari tanpa sepengetahuan Tang San , Tang Mulan menyelidikinya, ia mengikutinya secara diam-diam , setelah mengetahui dan melihat sendiri apa yang di lakukan anak anak klan terhadap anak angkatnya itu, ia tampak begitu marah, ternyata apa yang membuat Tang San selama ini sampai mengalami babak belur setiap ia habis main keluar, ternyata yang menjadi dalangnya adalah anak anak klan Tang .
Tang Mulan tak pernah menyangka kalau Ternyata selama ini Tang San sudah menjadi samsak tinju anak anak klan yang tengah berlatih silat, ia juga mengetahui kalau ada tetua yang mengetahui kejadian itu , namun mereka hanya membiarkannya saja, malah tampak menikmati apa yang dilakukan anak anak klan Tang yang tengah memukuli Tang San , seakan akan tak memiliki rasa belas kasian sedikitpun, Yang membuatnya kian bertambah sedih ternyata putranya juga ada disitu tapi hanya melihat saja tanpa memberi bantuan kepadanya.
"Apa yang kalian lakukan terhadap putraku, kenapa kau memukulinya !!?" Teriak Tang Wulan marah, semua bocah itu tampak ketakutan setelah melihat istri patriak marah besar .
"Dan kau kenapa diam saja melihat saudaramu di pukuli. Apakah ibu mengajarimu seperti itu !!" Tatapnya ke Tang Zan sedih melihat anaknya tiada hati sedikitpun kepada saudaranya sendiri .
"Aku tak mengerti sebenarnya kau ini anakku atau anak orang lain, sifat mu sungguh berbeda dengan ayah dan ibu ." Tang Mulan menegurnya dalam keadaan emosi. Dengan rasa kesal ia membawa Tang San pergi kembali ke kediamannya tanpa menghiraukan Tan Zan .
Seseorang tetua yang mendengar ucapan Tang Mulan tampak terkejut.
Sedangkan Tang Zan malah semakin membenci Tang San karena ibunya lebih membela dia dan malah memarahinya hanya demi seorang anak angkat .
"San'er kenapa kau tak menceritakan kepada ibu hal yang sebenarnya yang menimpamu, ibu bingung kenapa orang orang klan ini sampai membencimu, bahkan anak kandung ibu sendiri ikut membencimu, maafkan anak ibu ."ia menatap Tang San sedih, ia berfikir mungkin karna ada Tang San diantara mereka yang menyakitinya, makanya ia memilih diam , agar tak menyakiti hatinya .
"Tidak apa apa ibu." Ucap Tang San sambil tersenyum , walau sebenarnya ia merasakan perih di sudut bibirnya yang pecah akibat pukulan anak anak klan Tang .
"San'er , mulai saat ini ibu melarang mu keluar dari paviliun angin, jika ingin bermain... bermainlah di dekat sekitar rumah saja, ibu tak ingin terjadi apa apa padamu , lebih baik kau habiskan saja waktumu untuk berlatih agar kau bisa menjadi kuat, jika kuat kau bisa menghajar mereka yang menganggu mu .
"Baik ibu San'er akan menuruti perintah ibu ,Terimakasih ibu atas perhatian ibu ke San'er." Tang San merasa senang dalam hati , walaupun Tang Mulan bukan ibu kandungnya , tapi ia sangat menyayanginya , begitupula ke Tang Zan, namun putranya itu sudah buta karna termakan hasutan teman temannya .
"Sekarang pergilah istirahat di kamarnya , jangan lupa oleskan obat , agar rasa sakitnya hilang dan lukamu cepat sembuh ." Tang Mulan memberikan obat penyembuhan kepadanya .
"Ibu, Terimakasih... aku permisi dulu." Tang San pergi langsung pergi ke kamarnya.
Setelah ia pergi , seorang bocah tiba tiba muncul dari luar.
"Ibu.. kenapa ibu selalu membela dia , aku tidak suka." Teriak Tang Zan marah .
" Zan'er , apa yang kau ucapkan nak , wajar saja kalau ibu membelanya, karna ia anak ibu juga haruskah ibu membiarkannya di pukuli, apa salah dia . Kenapa kau juga begitu jahat kepadanya , ibu mau tanya apa kesalahannya hingga kau tak menyukainya ."Tang Mulan berkata dengan lembut, agar suasana tak jadi semakin panas.
"Pokoknya aku tak suka , semenjak ada dia, perhatian ibu lebih besar kepadanya .!!!"
" Zan'er kau salah paham nak, ia selalu datang dalam keadaan terluka ketika pulang ke rumah , wajarlah ibu memperhatikannya untuk menyembuhkan lukanya , sedangkan kau baik baik saja , apa yang perlu ibu perhatikan , kau jangan iri terhadapnya , jika ia baik baik saja, tak mungkin ibu memberi perhatian kepadanya, kenapa kau tak bisa membantunya di luar sana.?"
"Tidak.. aku tidak suka kepadanya , biarkan saja ia di pukuli !!" Ucapnya dengan wajah kesal .
" Zan'er kenapa sifat mu begitu berbeda dengan kami nak , ayah dan ibu tak memiliki sifat seperti dirimu, masih kecil saja sifat mu sudah buruk , apa kami telah salah mendidik mu. " Ucap Tang Mulan sedih .
Di tempat lain tampak seorang tetua mendatangi paviliun perunggu yang ada di dalam klan Tang.
"Tetua , apa yang membuatmu mau mampir kemari, tidak seperti bisanya.. " ucap tetua itu tertawa senang .
"Tetua Mu , ada yang ingin aku sampaikan ."
"Apakah itu ?" Tetap ketua mu penasaran ke arah tetua itu .
"Tetua sepertinya masalah yang selama ini kita tutup rapat rapat akan segera terbongkar.
"Apa maksudmu .?" Tetua mu tampak bingung memikirkan masalah apa yang di maksud oleh tetua ji, setelah ia menceritakan apa yang terjadi, akhirnya tetua Ma langsung mengerti apa yang di maksud tetua ji.
"Kau selidiki saja , jika masalah ini semakin membesar, kita beralih ke rencana berikutnya , menjelang itu terjadi siksa terus bocah itu hingga ia tak betah tinggal di klan kita, kalau bisa kau bunuh saja dia.!!"
"Baik tetua Mu , kalau begitu aku permisi pulang dulu." Terlihat tetua Mu menganggukkan kepalanya. Ia memikirkan bagai mana caranya agar patriak Tang Zun tak mengetahui masalah besar yang ia sembunyikan selama ini, mereka sengaja rahasiakan itu rapat rapat , namun tapi takdir berkata lain, ketika ia ingin menjauhkan diri dari masalah itu, ternyata masalah itu malah datang mendekatnya , mengingat semua itu tetua Ma tampak pusing, sepertinya ia harus bertindak cepat sebelum masalah itu menjadi runyam.
***
pembalasan tang
shat slalu..