NovelToon NovelToon
AFTER MARRIAGE

AFTER MARRIAGE

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Single Mom / Selingkuh / Pengganti / Cerai
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ana_nanresje

Terkejut. Itulah yang dialami oleh gadis cantik nan jelita saat mengetahui jika dia bukan lagi berada di kamarnya. Bahkan sampai saat ini dia masih ingat, jika semalam dia tidur di kamarnya. Namun apa yang terjadi? Kedua matanya membulat sempurna saat dia terbangun di ruangan lain dengan gaun pengantin yang sudah melekat pada tubuh mungilnya.

Di culik?

Atau

Mimpi?


Yang dia cemaskan adalah dia merasakan sakit saat mencubit pipinya, memberitahukan jika saat ini dia tidak sedang bermimpi. Ini nyata!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana_nanresje, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31_Mengambil Miliknya

Ramon mengumpat saat Vallen mengadu dan menangis dihadapan Aya. Nampak bagus untuk mendapatkan gelar aktris, Vallen bersandiwara dengan sempurna menjatuhkan harga diri Ramon dihadapan istrinya " Aku takut," Vallen bersembunyi meminta perlindungan dibalik tubuh mungil Aya. Ramon mengesah pelan, mencoba menambah kesabarannya sebelum tangannya kembali mendarat di wajah bermuka dua Vallen.

" Semua itu tidak benar, Ay. Dia berbohong!" Ramon membela diri, berusaha meyakinkan Aya dan berharap masih ada kepercayaan untuknya.

Aya maju satu langkah mengikis jarak dengan Ramon. Matanya yang hitam mampu menenggelamkan Ramon dalam tatapannya, lagi perasaan itu muncul membuat Ramon merasakan sesuatu yang salah dalam hatinya " Kembalilah Ay, saya merindukanmu dan calon anak kita." Tangan itu menggantung di udara, Aya memalingkan wajahnya saat Ramon ingin menyentuhnya.

" Aku datang bukan untuk kembali," ucap Aya menatap Ramon " tapi untuk mengakhiri!" Senyum kemenangan itu terbit dibalik punggung Aya, membuat Ramon yang melihatnya mengepal kuat tangannya.  Vallen menghampiri mereka lalu meraih tangan Aya " Kamu sudah mengatakannya dan kamupun sudah tahu seperti apa dia, sebaiknya kita pergi!" Langkah kaki mereka tertahan saat Ramon ikut mencekal tangan Aya. Vallen dan Aya menoleh bersamaan, mendapati ekspresi Ramon yang dingin dengan mata yang memerah.

" Lepas!" Aya berusaha untuk melepaskan, namun cekalan Ramon terlalu kuat ditangannya " Lepaskan tangan ku Ramon!" Kali ini Aya menggunakan tenaganya, tapi tetap saja Aya tidak bisa melepaskannya. Vallen tidak tinggal diam diapun ikut membantu, jika saja yang ada saat ini adalah Raya bisa saja wanita itu menghajar Ramon dengan membabi buta. Tapi lagi, yang saat ini bersama mereka adalah Aya si wanita rapuh dan lemah. Raya membiarkan Aya mengambil alih raga mereka. Tujuan mereka saat ini adalah membuat Aya membenci suaminya yaitu Ramon. Dengan memberitahu Aya sifat asli Ramon, mereka yakin kebencian itu akan segera tumbuh dalam dirinya.

Belum saatnya Aya tahu jika Ramon ikut terlibat dalam pembunuhan orang tuanya. Biarkan Raya yang mengurusnya, karena itulah fungsi dari kehadirannya membalaskan rasa sakit yang membuatnya hadir dari rasa sakit itu sendiri.

" Ramon kau menyakitinya!" Vallen mulai panik saat Ramon benar-benar mengunci pergelangan Aya, bahkan saking kuatnya cekalan itu Aya meringis kesakitan.

" Saya tidak akan membiarkanmu pergi lagi!" Ramon menyeret Aya keluar, memaksanya untuk bisa menyeimbangi langkah kakinya.

" Ramon, berhenti. Aku bilang berhenti Ramon. Kau menyakitinya!" Omongan Vallen seperti angin lalu, dia menulikan pendengarannya membuat para karyawan yang sedang bekerja melihat kearah mereka.

Sebuah mobil sudah siap di depan pintu perusahaan, Ramon membuka pintu penumpang samping kemudi lalu memaksa Aya untuk masuk " Vallen, tolongin Aku!" Aya menggedor kaca jendela mobil berharap Vallen bisa mengeluarkannya.

" Ramon jangan gila, lepaskan Aya. AKU BILANG LEPASKAN AYA RAMON!"

Plakkk

Pipi Vallen kembali terpental saat Ramon kembali melayangkan tangannya. Aya berteriak histeris di dalam mobil, berusaha membuka pintu yang sudah terkunci. Dia bersumpah akan membalaskan perlakuan kasar Ramon pada sahabatnya itu " Kau pantas mendapatkannya Bicth. Itu adalah hadiah untukmu karena kau sudah menjadi aktris terbaik di dunia nyata!"

Ramon bergegas memasuki mobil bagian kemudi. Aya berontak membuat perlawanan pada Ramon dan itu berhasil membuat Ramon semakin naik pitam " Jadilah anak baik jika kamu tidak ingin temanmu itu mati ditangan anak buah saya!" Aya segera melihat kearah Vallen dimana sudah ada dua pria berperawakan besar yang menahannya. Aya menghentikan pukulannya pada Ramon, cairan bening itu lolos dari sudut matanya secara tiba tiba membuat dada kirinya merasa sesak.

" Brengsek. Kamu benar-benar brengsek. Kamu benar-benar brengsek Caramondy!" Aya meluapkan amarahnya, tangannya mengepal kuat diatas pangkuannya membuat buku kukunya memutih.

" Dosa apa yang aku perbuat di masa lalu tuhan? Hiks. Kenapa kau menjadikan pria seperti dia menjadi suamiku? Hiks. Kenapa kau mentakdirkan aku dengan dia? Hiks. Kenapa? Kenapa tuhan? Hiks!" Gumaman itu terdengar dengan jelas digendang telinga Ramon. Dia mengesah pelan melirik pada Aya yang tengah menangis dengan kepala yang menunduk. Ingin sekali rasanya Ramon membawa Aya kedalam pelukannya, menenangkannya dan menjaganya. Namun dia tidak bisa mengelak, alasan Aya menangis pun karena dirinya.

" Ais!! " Daren mengumpat saat melihat wajah Vallen membiru karena ulah tangan Ramon. Untung saja orang suruhannya segera membebaskan Vallen dari anak buah Ramon. Dan segera membawanya ke mansion Azka untuk segera mendapatkan pengobatan.

" Kau yakin tidak ingin ke rumah sakit?" Vallen mengangguk memberikan jawaban pada Azka, saat ini seorang Dokter kepercayaan mereka tengah mengobati luka robek di sudut bibirnya. Setelah selesai membersihan dan mengobati luka Vallen, Mian mengantarkan Dokter itu keluar.

" Dia benar-benar brengsek, tidak heran karena darah pembunuh mengalir di tubuhnya!" Daren masih saja mengumpat, berteriak dan memaki Ramon yang sudah berani melukai sepupunya itu. Vallen merubah posisinya menjadi duduk bersandar pada kepala ranjang,  dia sedikit kewalahan saat ingin menggerakkan bibirnya karena luka di sudut bibirnya.

" Pelan-pelan saja." Azka memperhatikan Vallen mengikuti gerakan bibirnya yang membuat sebuah kalimat " Cepat suruh Mian ke mansion Ramon, aku takut Aya terluka. Karena saat ini Ramon benar-benar tengah emosi. Kau ingin mengatakan itu?" Tanya Azka setelah berhasil membaca pergerakan bibir Vallen.

Wanita mengangguk lalu kembali berkata " Aku takut Ramon lepas kendali. Dan dia melukai Aya dan calon anak mereka."

" Itu tidak akan terjadi. Semarah marahnya Ramon aku yakin dia masih bisa menahannya jika itu Aya,"

" Apa kau yakin?" Mian mengangguk dengan pasti " Aku sangat yakin."

" Sepertinya untuk saat ini kita biarkan Aya bersama Ramon. Dan untuk berjaga jaga ada Mian yang bisa kita andalkan." Ucap Azka penuh harap.

Mian bangkit dari duduknya lalu menatap mereka semua " Baiklah. Kalau begitu aku bergi dulu, aku akan memastikan jika Ramon tidak akan main tangan pada Aya. Dan lagi aku akan mengajak Zain, dia sudah benar-benar frustasi karena Aya belum di temukan. Aku yakin, dia pasti sangat senang dan tidak akan mau pergi jika tahu Aya bersama Ramon."

" Kami percayakan semuanya padamu Mian." Pria itu tersenyum sembari mengangguk. Setelahnya dia berpamitan pada mereka dan pergi menuju mansion Zain untuk mengabarinya.

" Jangan membuat saya marah Aya. Cepat turun!" Aya masih membatu di tempatnya mengabaikan bujukan bujukan Ramon sampai dia kembali emosi seperti saat ini.

" Sakit Ramon!" Ringis Aya saat Ramon kembali mencekal lengannya dan menyuruhnya untuk turun dari mobil.

" Maka dari itu, cepat turun."

" Aku tidak audi kembali ke mansion mu."

" Jangan menguji kesabaran saya Kanaya, saya bisa lebih dari ini." Nyali Aya menciut saat tatapan itu mengintimidasinya, matanya mulai berembun menampung cairan bening yang tak lain adalah air mata.

" Kenapa kamu melakukan ini semua padaku?" Aya menahan isakan yang mungkin sebentar lagi akan lolos dari bibirnya. Dia memalingkan wajah, tidak kuat untuk menahan bendungannya " Apa aku ini seperti barang dimataku? Hiks. Aku juga punya perasaan Ramon, asal kau tahu itu. Hiks!"

" Kenapa heum? Hiks. Kenapa? Hiks. Kenapa kamu melakukan ini padaku? Hiks. Berikan aku alasannya!" Kali ini Aya memberanikan diri untuk menatapnya, tatapan itu mulai berubah menjadi lebih lembut. " Kamu memaksaku untuk menikah denganmu, Hiks. perlahan aku mulai menerimanya meskipun aku tidak suka dengan cara kalian yang menculikku, Hiks. Lalu, masa lalu mu datang dan menghancurkannya secara tiba-tiba, Hiks. Tapi aku... Aku mencoba untuk kembali menerimanya. Tapi apa yang aku dapat? Hiks. Kamu membuang ku dan mempertahankannya, Hiks. Kamu tidak menerima janin yang ada di dalam perutku, Hiks. Kamu membuangnya, Hiks!"

Ramon menggelengkan kepala " Tidak. Saya ngaku salah, tolong maafkan saya!" Aya menarik paksa kedua tangannya saat Ramon menggenggamnya " Hati ini terlalu sakit untuk menerima kenyataan ini. Hatiku masih bisa menerima saat kamu memilih wanita masa lalumu itu. Hiks. Tapi.....," Aya membekap mulutnya. Tak kuat menahan luka yang terwakilkan oleh air mata " Hatiku benar benar hancur saat kamu tidak menginginkan anak ini. Hiks. Kenapa dia harus memiliki ayah sepertimu? Hiks. Kenapa harus kamu yang mengukir raganya? Hiks. Dosa apa yang sudah dia perbuat sehingga kamu menyia nyiakannya seperti ini? Hiks. Kenapa dia harus menerima takdir buruk ini. Hiks. Kenapa?"

" Ay cukup!" Ramon membawa Aya kedalam pelukannya saat wanita itu menangis sejadi jadinya. Isakannya, tangisannya semakin kencang saat Ramon mengusap Surai hitamnya.

" Kenapa tuhan sangat kejam padaku? Hiks. Apalagi yang dia inginkan dariku? Hiks. Apakah penderitaan yang selama ini aku alami belum cukup? Hiks. Kenapa dia sangat senang membuatku menderita? Hiks."

" Apa aku harus hilang dari dunia ini agar dia senang? Aku sudah lelah untuk menerima semua ini. Hiks!"

" jangan berbicara seperti itu lagi. Kamu tidak akan pernah menghilang dan akan tetap berada disini!" Tegas Ramon mengeratkan pelukan mereka.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!