NovelToon NovelToon
Cinta Virtual

Cinta Virtual

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Konflik etika / Pelakor / Keluarga / Angst / Romansa
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nur leli

Perkenalan Mia dan Asril berawal dari sosmed dan tidak butuh waktu lama, mereka pun menikah tapi sayang pernikahan mereka hanya seumur jagung itu disebabkan oleh hadirnya Ida mantan istri dari Asril. yang sedang hamil dari laki laki lain namun laki laki itu tidak mau bertanggung jawab sehingga Ida menjebak Asril agar bisa menikah dengannya. apakah nantinya kebusukan Ida terbongkar? dan apakah Asril dan Mia bersatu kembali? yuk kita baca bersama sama kelanjutan cerita ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur leli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kebingungan

Melihat anaknya pulang kerumah tanpa menyapa para kerabat membuat ibu Emi merasa khawatir. padahal sewaktu hendak pergi ke salon dia begitu bahagia.

"ada apa lagi dengan anak itu" gumam bu Emi dalam hatinya.

"saya ke kamar sebentar ya" pamit bu Emi pada sanak saudaranya.

"iya silahkan, nanti panggil lah calon manten kita. kita kita kan mau ngobrol juga dengan dia" ucap salah satu kerabat mereka.

"iya saya permisi dulu"

Langkah bu Emi semakin cepat dan kini sudah ada di ambang pintu kamar anaknya.

"ceklek" pintu di buka bu Emi tanpa memangil atau mengetuk lagi, bu Emi tidak mau ada kerabat mereka yang mengetahui kalau Ida dalam masalah karena bu Emi yakin Ida dalam masalah.

Begitu pintu terbuka terlihat Ida yang duduk termenung diatas kasurnya. melihat hal itu langsung bu Emi mengunci pintu dan menghampiri anaknya.

"kamu kenapa, nak?" tanya bu Emi pelan nyaris berbisik.

"aku ... aku harus bagaimana Bu? laki laki itu datang lagi!" ucapnya dengan nada kebingungan.

"siapa? siapa laki laki itu?" tanya bu Emi penasaran.

"Irwan, ayah dari anak ini!" balas Mia pelan sekali, karena Mia sangat takut ini akan diketahui kerabatnya.

"apa? bukannya kamu pernah katakan kalau dia hanya membayar mu dan tidak ingin bertanggung jawab atas anak ini?" terlihat bu Emi memijat pelipisnya yang tiba tiba terasa sakit.

"tidak Bu, aku berbohong, waktu itu dia pergi keluar kota ada urusan pekerjaan dan aku memblokir semua akses untuk menghubungiku, ku kira dia tidak kembali lagi dan ternyata dia kembali lagi" Ida merasa bingung akan keputusannya ini.

"tidak mungkin kamu membatalkan acara pernikahan kalian besok?" terdengar bu Emi menghela nafas berat.

"tidaklah Bu, acara besok tetap berlangsung. karena aku masih mencintai mas Asril Bu, ditambah lagi dia sekarang makin sukses.

"terus itu si Irwan tahu dari mana kamu hamil anaknya?" bisik bu Emi.

"sebelum dia pergi aku ada chat dia kalau aku positif hamil.

namun chat aku hanya di read nya saja, ku kira dia tidak mau tanggung jawab karena aku kesal langsung aku blokir semua akun sosmed nya.

"sudahlah tidak perlu kamu mikiri dia lagi, besok kamu akan menikah." ucap bu Emi dan beranjak dari tempat duduknya.

"oh iya cepat keluar itu para kerabat ingin ngobrol sama kamu" ucap bu Emi lagi sambil membuka pintu.

"iya Bu" sahut Ida.

"benar juga apa yang dikatakan oleh ibu, untuk apa aku harus capek capek mikiri yang tak harus aku pikirkan, besok hari bahagia aku dengan mas Asril" gumamnya lalu beranjak berganti pakaiannya.

Setelah berganti pakaian Ida ingin berlanjut untuk berkumpul dengan para kerabatnya yang sudah menunggunya. belum lagi Ida keluar dari kamarnya. ponsel yang dia pegang berdering dengan cepat Ida melihat ponselnya dan langsung memasang wajah yang ceria.

"Hay mas, kemana saja? kebiasaan susah kasih waktu" Ida kembali duduk lagi di kasurnya dan mengurungkan niatnya untuk berkumpul dengan kerabatnya karena pada saat ini dia sedang Videocall dengan Asril.

"maafkan aku! aku akan bercerai dengan Mia! ucap Asril lesu dan tampak wajah Asril yang begitu tak semangat.

Mendengar perkataan Asril barusan membuat Mia ingin rasanya menari nari tanpa dia turun tanggan akhirnya Asril dan Mia bercerai juga.

"mas, maaf aku tidak tahu dan kamu jangan bersedih kan masih ada aku, aku akan menjadi istri yang paling baik untukmu" ucapan Ida terdengar sangat menjanjikan.

"iya ini tidak salah kamu, gimana dengan nyalonnya? nyaman kan? meskipun aku tidak menemanimu."

Pertanyaan Asril ini membuat Ida agak salah tingkah, dengan cepat Ida menormalisasikan wajahnya agar terlihat bahagia dan tanpa adanya tekanan.

"nyaman banget dong mas, terima kasih ya mas sudah mau bayarin untuk nyalon aku" Ida tampak tersenyum bahagia.

"jangan berkata seperti itu, kamu udah tanggung jawab aku jadi sudah seharusnya semua keperluan kamu aku yang tanggung dan kalau kamu cantik aku juga yang senang"

tutur Asril yang mengingatkan Ida bahwa dia akan bertanggung jawab atas dirinya.

"maaf ya mas, aku mau tanya, kamu bilang kemarin kalau Mia lagi hamil. mana bisa kalian bercerai dan kalau pun bercerai pasti tidak sah."

"iya benar kami akan bercerai setelah anak itu lahir dan selama itu Mia juga tidak mau serumah denganku lagi."

Asril menghela nafas berat. bagi Asril sangat susah untuk melupakan Mia, meskipun ada Ida dan besok mereka akan menikah lagi.

"kamu yang sabar, mas. aku berdoa agar Mia tidak ingin bercerai setelah anak kalian lahir nanti." tutur Mia berbohong.

"terima kasih kamu sudah mau mengerti perasaan aku, cuma kamu yang memahami aku bahkan orang tuaku pun tidak mau memahami perasaan aku, malah mereka terus menyalahkan aku."

"aku harus sadar posisiku mas, aku tidak boleh egois, aku tahu kamu sangat sayang dengan Mia, hanya saja Mia tidak memahami perasaan mu."

Ida mulai menghasut Asril dengan kata kata lembutnya.

"iya aku tidak abis pikir, mengapa dia tidak mau di madu? toh kamu pun mau di madu dan rela mengalah waktu demi Mia." Asril mulai termakan omongan Ida.

Melihat hal ini membuat Ida semakin paham apa yang seharusnya dia lakukan agar Asril bisa membenci Mia.

"mas maaf, aku tadi sudah dipanggil ibu karena para kerabat ingin ngobrol denganku. boleh aku berkumpul dengan mereka karena ini momen aku bisa berkumpul dengan mereka."

"boleh dong sayang, aku pun ingin tidur terasa penat sekali hari ini" tampak Asril menguap beberapa kali karena dia sudah mengantuk.

"aku tutup panggilan videonya, mas. bye mas, sampai ketemu besok di acara ijab kabul kita"

Ida melambaikan tangganya ke arah layar ponselnya begitu juga dengan Asril.

Setelah panggilan di tutup Ida langsung keluar kamar karena dia tahu sedari tadi ibunya dan kerabatnya sudah menunggunya.

Lain halnya dengan Asril dia pamit ingin tidur namun malam ini dia susah sekali untuk memejamkan matanya. dia sangat merindukan Mia. ingatannya masih terus di penuhi kenangan dengan mia. sangat susah sekali dia melupakan Mia. Ingin rasanya dia memberi kabar ke Mia namun Asril yakin Mia tak akan mau berhubungan dengannya.

"mengapa aku menderita sekali? mengapa rasa rindu ini terus menghantui aku? mengapa, mengapa ya Allah" lirih Asril.

"ayah, Tara tidak bisa tidur" tiba tiba Tara sudah berada diambang pintu kamar Asril.

"sini, nak! tidur dengan ayah saja ya." Asril merentangkan tangannya untuk menyambut Tara yang mulai mendekatinya.

"Tara rindu ibu Mia, Tara ingin di ceritain dongeng lagi" tampak Tara menyeka air matanya.

"sudah ayah saja yang ceritain dongengnya, tapi ayah lihat ponsel karena ayah tidak hafal ceritanya" ucap Asril yang mengambil ponselnya dan mencari dongeng dongeng di aplikasi YouTube.

"iya ayah tidak apa apa" Tara mulai mendengarkan dongeng itu dan perlahan matanya terpejam. Asril mengecup pucuk kepala Tara dan memakaikannya selimut sebatas dada.

1
micho0w0
Jalan ceritanya mantap!
Nur leli: makasih, maaf kalau masih ada kurangnya 🙏
total 1 replies
Kama
Gilaaa ceritanya!
Nur leli: maaf kalau masih ada kurangnya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!