Karena sudah bosan dengan hidup susah, akhirnya Dinda memilih jalan pintas mengikuti teman-temannya yang menjadi wanita simpanan para pria kaya di luar sana. Sebutan kerennya sugar baby.
Mereka bisa hidup mewah dan banyak uang bahkan temannya ada yang dibelikan mobil hingga membuat Dinda tergiur untuk melakukan hal itu saat sekolah demi membantu ekonomi keluarganya karena dia mulai bosan makan dengan tahu dan tempe saja.
Lalu, akankah Dinda mendapatkan apa yang diinginkannya dengan standar yang begitu tinggi untuk calon sugar Daddy-nya karena dia tidak ingin laki-laki tua dan perut buncit seperti sugar daddy-nya Intan teman sekolahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12. Ciuman
Dinda sudah berada di tempat acara pertunangan ini. Dia terus saja berpegangan pada Daniel dan bersikap seolah dia adalah wanita elegan yang berasal dari keluarga kaya seperti apa yang Daniel katakan padanya untuk bersikap seperti kekasih. Entah bagaimana cara bersikap pada seorang kekasih, setidaknya dia sudah mencoba untuk itu.
"Om, bagaimana jika ada yang bertanya nanti?" tanya Dinda yang mulai khawatir dengan keadaan mereka saat ini.
"Diam dan bersikap seperti biasanya. Biar aku yang mengurus sisanya. Intinya jika ada yang bertanya tentang dirimu jawab saja sebisanya. Dinda, dan jangan terlalu banyak tersenyum pada orang lain. Ini adalah pesta pertunangan mantan kekasihku, jadi kau harus bisa mengimbanginya. Dia itu wanita karier yang hebat!"
"Hebat dalam menyelingkuhi om?" tanya Dinda dengan begitu polosnya hingga membuat Daniel kesal. Dia tidak menyangka jika Dinda bisa menebak dan mengatakan hal seperti tju dengan begitu mudahnya.
"Bukan urusanmu!" jawab Daniel dengan ketus karena dia tidak ingin terus membicarakan hal itu dengan Dinda.
Daniel sendiri membawa Dinda menuju pasangan yang sedang berbahagia saat ini. Dia sengaja melakukan hal itu agar Elizabeth melihatnya dan tidak berpikir bahwa dia belum move-on walau kenyataannya memang seperti itu.
"Daniel, kau datang?" tanya Elizabeth ketika melihat langit yang baru saja datang bersama seorang wanita.
"Aku tidak mungkin tidak menghadiri acara mu seperti ini. Bukankah ini acara yang sangat istimewa bagimu?" jawab Daniel. Dia sengaja menarik tubuh Dinda agar semakin merapat padanya. Bahkan dengan nakal tangan dan yang mengusap pinggul Dinda tepat di depan mata Elizabeth agar wanita itu tahu bahwa dia sudah benar-benar melupakannya dan dia bisa mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dari yang lain lagi.
Sedangkan Elizabeth yang melihat perlakuan dan yang terhadap wanita yang berada di depannya ini merasa sedikit kesal dan marah. Daniel terlihat sangat mesra dengan wanita ini.
"Baby, kenalkan, ini Elizabeth mantan kekasihku. Don't worry, aku nanti jangan pernah kembali padanya karena aku sudah mendapatkan wanita yang jauh lebih baik darinya. Kamu itu jauh lebih baik dan you know lah, bagaimana cara kita menjalani hubungan ini," Dinda hanya bisa tersenyum saja menanggapi apa yang dikatakan Daniel. Walau nggak tahu kemana arah pembicaraan laki-laki itu tapi dia harus menanggapinya sesuai dengan apa yang sudah mereka bicarakan.
"Aku tau," jawab Dinda dengan suara lembutnya. Sedangkan Elisabeth yang melihat itu langsung pergi meninggalkan mereka berdua karena dia tidak ingin melihat kemesraan sepasang kekasih tersebut. Dia pikir dan yang tidak akan berani datang ke acara pertunangannya seperti ini dan bahkan dia tidak pernah perbaikan jika mantan kekasihnya itu akan datang bersama seorang wanita.
Melihat Elizabeth yang terlihat kosong seperti itu membuat Daniel tersenyum puas. Setidaknya Dinda bisa berguna disaat seperti ini.
"Sekarang ayo ambil makanannya dan setelah itu kita pulang! Aku muak berada di tempat seperti ini!" Daniel sudah kembali kepada sikap dan tabiatnya yang asli. Dia akan kembali bersikap ketua kepada Dinda jika tidak ada orang lain di dekat mereka. Dinda sendiri hanya bisa menurut saja dengan apa yang laki-laki ini katakan. Setidaknya itu bisa di lakukannya agar Daniel tidak marah dengannya lagi.
"Iya," jawab Dinda.
Mereka berdua sedang menikmati makanan mereka, sampai tiba-tiba saja Elizabeth menyebut namanya dan datang ke lantai dansa bersama pasangannya. Dia tidak tau jika ada pesta dansa seperti ini dan itu membuat Daniel panik. Dia takut jika Dinda tidak bisa melakukannya dengan baik.
"Om yakin kita mau dansa?"
"Sekarang aku yang bertanya, apa kau yakin bisa?" tanya Daniel yang mulai khawatir dengan keadaan mereka saat ini.
"Aku bisa!" jawab Dinda dengan penuh keyakinan. Dia percaya jika dia bisa melakukan semua itu dengan baik.
"Ayo jika kamu memang bisa." Daniel membawa Dinda ke lantai dansa bersamanya sesuai dengan apa yang Elizabeth inginkan. Dia sengaja melakukan hal ini karena dulu mereka seorang melakukannya dan dia masih mengingat dengan jelas bagaimana Daniel yang selalu memujinya.
Musik mulai mengalun dengan indah dan Daniel mulai memegang pinggul seksi Dinda yang terasa sangat pas sekali di genggaman tangannya. Pinggul yang ramping dan bokong yang terlihat seksi dengan pakaian ketat seperti ini membuat Daniel merasa jika Dinda ini bukan gadis biasa karena semuanya terasa pas dan seksi menurutnya.
"Om, apa yang om lakuin?" tanya Dinda yang sedikit panik Keita rambutnya di singkirkan oleh Daniel dan dia mencium batang lehernya hingga membuat seluruh aliran darahnya langsung bergejolak seketika.
"Diam dan jangan banyak bicara Dinda! Kau fokus saja pada gerakanmu dan aku juga fokus pada kegiatanku saat ini."
"Maksudnya?"
"Diam dan jangan banyak bicara! Lakukan saja semuanya dengan baik. Mereka melihat ke arah saat ini jadi tunjukan pada mereka jika kita adalah pasangan serasi. Angkat tanganmu dan letakan di leherku!" titah Daniel dan Dinda melakukannya. Merek berdua semakin intim sampai saat lampu semakin redup, Daniel mencium bibir Dinda dan Dinda membalasnya.
Keduanya benar-benar sangat ingin hingga membuat Elizabeth yang melihat itu semua merasa kesal. Daniel benar-benar membuatnya marah tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena memang saat ini mereka sudah tidak memiliki hubungan apa-apa lagi
jadiningatwaktuitudi depanaltar❤❤❤❤