***
Indah tapi menyakitkan , pria yang dulu sangat mencintainya kini berubah menjadi pria yang kejam dan suka menyiksanya.
Moana tidak mengetahui apa penyebab nya kenapa Shaka suaminya sangat membencinya, padahal sebelum mereka menikah Shaka sangat lembut kepadanya.
" aku capek Shaka, lepaskan aku, biarkan aku pergi " mohon Moana kepada Shaka dengan mata berkaca kaca baru saja pria itu menampar pipi nya dengan sangat keras
" jangan bermimpi, dan ini baru permulaan Moana Ranayma kita belum masuk ke intinya " ucap Shaka menatap tajam kearah Moana tanpa expresi lalu melangkah pergi dari sana.
....
Yang penasaran dengan ceritanya yukk mampir di Novel nya Author guysss, jangan lupa Like comen dan Vote dukungan dari kalian sangat berarti untuk Author 🤗
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12.
.
.
di tengah malam Amora sangat nyenyak dengan tidur nya sementara Maura gadis kecil itu sesak nafas tanpa bisa mengeluarkan suara sedikit pun
" hhhuuhhh... hhhuuuhhh..... " bibir Maura mulai membiru dan malam ini Moana tidak berada di rumah karena Yuyun mengabarinya jika malam ini Yuyun butuh bantuannya karena ada tamu yang istimewa yang akan menginap di penginapan itu, jadi Moana mengurus anak-anaknya terlebih dahulu sebelum dia datang kembali ke penginapan untuk membantu Yuyun ,
bukan hanya satu kali ini Moana meninggalkan anak anak nya di malah hari tetapi sudah berkali-kali karena kedua anak Moana sangat mandiri dan pintar dan selama ini penyakit Maura tidak pernah kambuh tapi entah apa yang terjadi malam ini, tiba-tiba penyakit Maura kambuh.
" M... mo... hhhuuuhhh... hhhuuuhhh.... " Maura berusaha ingin memanggil sang Mommy tetapi tidak bisa
hingga bantal guling Amora terjatuh pada saat gadis kecil itu bergerak , Amora perlahan membuka matanya dan ingin meraih bantal guling nya yang jatuh di atas lantai, tetapi Amora mendengar sepertinya ada yang tidak beres kepada saudara kembar nya itu , dan dengan cepat Amora mendudukan diri nya di atas tempat tidur lalu mengucek ngucek mata nya.
" hhhuuuhhh.... hhhuuhhh.... " tubuh Maura mulai kejang kejang dan hal itu membuat Amora panik
" Maula " ucap Amora dengan suara liri nya
" Maula kenapa " Amora mulai panik gadis kecil itu membelalakkan mata bulat nya meskipun expresi nya saat ini panik tetapi kesan cantik nan lucu tidak sedikit pun berkurang di wajah nya
Amora mulai menggoyang goyangkan tubuh kembarannya itu, tubuh Maura saat ini sangat dingin seperi mayat hidup
" hhhuuuhhh... hhhuuhhh... "
" hhhuuaaaa.... Maula kenapa , Maula jangan bikin aku takut " Amora mulai menangis dan panik melihat kembarannya itu
perlahan gadis kecil itu menghapus air matanya lalu segera turun dari tempat tidurnya
" Maula beltahan ya , jangan bikin aku cama Mommy panik, .... aku pelgi panggil Mommy cebental " ucap Amora setelah nya gadis kecil itu berlari keluar dari rumah meninggalkan Maura yang sudah kejang kejang dan bibir yang sudah membiru
sesampainya di tempat penginapan Amora sudah ngos ngosan tetapi tidak membuat gadis kecil itu mengeluh yang terpenting sekarang dia harus mencari Mommy nya
" neng Amora " ucap kang Jefri yang melihat Amora berkeliaran di penginapan di jama dua belas malam
" kang Jefli... huuuhhh... hhuuuhhh... " ucap Amora dengan nafasnya yang ngos-ngosan
" ada apa kenapa neng Amora datang tengah malam begini " tanya Jefri yang khawatir dengan gadis kecil yang selalu menjailinya itu
" di mana Mommy nya Amola.... " bukannya menjawab pertanyaan kang Jefri gadis kecil itu bertanya balik kepada nya
" di dapur neng bantuin Mbak Yuyun cu__" Jefri belum menyelesaikan ucapan nya tetapi Amora segera berlari meninggalkannya
Jefri menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal melihat kelakuan anak dari rekan kerjanya yang sudah di anggap nya seperti saudaranya sendiri.
sesampai nya di dapur Amora menghampiri sang Mommy dengan nafas yang tidak teratur, Moana dan Yuyun yang baru saja selesai cuci piring menatap kearah Amora
" Sayang kepada malam malam datang kesini " tanya Moana melangkah menghampiri putri kecil nya itu
" hhuuuhhh.... hhhuuuhhh.... Mommy Maula kejang kejang " jawab Amora seketika wajah Moana panik dan segera berlari pergi dari sana meninggalkan Amora yang masih mengatur nafas nya
Yuyun menghampiri Amora lalu menggedong gadis kecil itu.
" ayo kita susul Mommy mu sayang " ucap lembut Yuyun yang di angguki oleh Amora di dalam gendongannya
sesampainya di rumah Moana langsung masuk kedalam kamar kedua putri nya dengan air mata yang sudah membasahi pipi nya, dengan wajah panik nya Moana melangkah kearah sang putri lalu meraih tubuh Maura yang sudah tidak sadarkan diri
" hiks.... hiks.... Maura sayang " Moana menangis memeluk tubuh dingin putri nya itu
" bertahan nak kita akan kerumah sakit " ucap nya dan langsung menggedong tubuh kecil nan kurus putri nya bersamaan dengan Yuyun, Jefri dan Amora datang
" ayo saya antar neng " ucap Jefri yang saat ini sudah membawa salah satu mobil dari villa untuk mengantar Maura kerumah sakit saat Amora sudah mengatakan kepada mereka jika saat ini Maura kejang kejang
akhirnya Maura di bawa ke rumah sakit tak lupa Yuyun dan Amora juga ikut bersama mereka
" hikss... hiks... Maura harus bertahan sayang, Mommy sayang sama Maura " bisik Moana kepada Maura yang saat ini berada di dalam gendongannya sedangkan Amora dia juga menangis tanpa suara di pangkuan Yuyun
sesampainya di rumah sakit Moana langsung berlari masuk dan meminta tolong kepada dokter yang selama ini menangani penyakit Maura dan dengan cepat Maura di tangani oleh dokter itu
Moana menangis dan dengan cepat Yuyun menghampiri rekan kerja sekaligus sahabat nya itu dan langsung memeluk nya sedangkan Amora dia sudah berada di gendongan Jefri.
" yang kuat ya, aku yakin Maura tidak selemah itu " ucap Yuyun menenangkan Moana
Jefri ikut menangis melihat adegan yang terjadi di depannya itu
" kang Jefli cedih ya " tanya Amora melihat wajah Jefri yang basah karena air mata
Jefri menganggukan kepala nya
" iya neng, akang sedih melihat neng Maura yang selalu bolak balik masuk rumah sakit " jelas Jefri
" cama Amola juga cedih lihat nya apa lagi kalo doktelnya cuntik tangan Maula ngelih aku lihat nya " jelas Amora yang kembali menangis
" iya neng, kita do'akan sama-sama ya semoga Maura cepat sembuh " jelas kembali Jefri
" iya kang, Amola celalu kok mendoakan Maula cupaya Muala cepat cembu , cupaya Maula juga bica main kejal kejalan cama kita cetiap hali " Amora menjelaskan sambil berharap kembarannya itu bisa seperti diri nya yang selalu bermain kejar kejaran bersama kang Jefri
.
.
.