NovelToon NovelToon
Love, Lust, And Obsession

Love, Lust, And Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Dark Romance
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Cayy

"Kamu mau pilih Daniel atau aku?"
"Jangan gila kak, kita ini saudara!"
Arjuna tersenyum tipis, seolah meremehkan apa yang dimaksud Siren.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cayy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua pilihan buruk

"Sebenarnya aku nggak mau ninggalin kamu disini apalagi sama dia" Daniel menatap kedua mata Siren penuh harap.

"Gak usah khawatir, aku gak mungkin ngapa-ngapain juga sama dia"

Daniel mengangguk, lalu mengusap puncak kepala Siren.

"Aku pergi dulu, baik-baik dirumah ya"

"Jangan lama-lama, aku masih kangen"

Daniel mengangguk, dia pun menyusul orang tua Siren masuk taxi online menuju kantor polisi.

Siren melambaikan tangannya, pagi ini dia gagal kembali ke Jakarta karena ternyata orang tuanya harus menemui Arjuna dan para polisi.

Karena dari awal Daniel yang melaporkan jadi dia ikut serta kesana. Mengenai video yang ada di laptop Arjuna entah kenapa Siren takut untuk menunjukkannya pada orang tuanya, apalagi pada Daniel.

Dia hanya malu jika rekaman video itu dilihat orang tuanya. Jadi entahlah apakah hal itu nanti diperlukan atau tidak dia juga tidak tau.

"Masuk Ren, udaranya dingin"

Siren mengangguk, dia pun menyusul Samuel masuk kedalam rumah.

"Kayaknya lo sekarang bahagia banget ya"

Siren mengerutkan dahi, bingung.

"Bahagia?"

Padahal sudah jelas dia menjadi korban, bahagia dari mana yang dimaksud Samuel?

"Sama Daniel"

Siren tersenyum tipis, lalu duduk disofa yang berseberangan dengan Samuel.

"Ya harus kalo itu, soalnya dia perhatian banget sama gue"

Samuel tersenyum kecut, dia berdiri dan duduk disebelah Siren. Tentu hal itu membuat Siren was-was.

"Dinar tau kalo gue disini sama lo"

"Yaudah pulang aja sekarang"

"Siren.."

Siren mengangkat sebelah alisnya.

"Gue tau gue nyesel sekarang tapi—"

"Stop, gue gak mau denger apapun dari elo tentang hubungan kita yang dulu. Cukup Sam gak usah diinget-inget lagi"

Samuel mengangguk-angguk, tersirat kekecewaan dalam kedua matanya.

"Lo nggak mau berterima kasih sama gue soal masalah lo ini?"

"Iya gue emang ada niat buat itu, tapi nggak harus sekarang kan?"

"Putus sama Daniel trus balikan sama gue"

"Nggak, apa-apaan lo? Berterima kasih nggak harus kayak gitu, lagian dari awal elo yang mau kesini padahal gue cuma minta tolong buat ngabarin orang tua gue"

"Tetep aja Ren, kalo bukan karna gue mungkin lo masih kejebak sama kakak gila lo itu"

Rahang Siren mengeras, tanda bahwa dia sedang emosi menghadapi Samuel yang dia pikir kemarin berubah menjadi baik. Ternyata dugaannya salah besar.

"Atau nggak pilihannya cuma satu"

"Apa?"

"Cium gue sekarang"

"Nggak! Lo gila? Trauma gue sama yang ini aja belum ilang ya anjir, gak usah nambah-nambahin deh lo"

"Yaudah kalo gitu putusin Daniel"

Siren menggeleng, apapun yang terjadi dia tidak akan pernah mau melakukan dua hal bodoh itu. Samuel benar-benar minta dipukul.

"Kenapa lo kayak gitu? Dulu aja lo sia-sia in gue Sam, padahal gue secinta itu sama lo"

"Gue tau kok. Kan gue juga udah bilang kalo gue nyesel nglakuin itu, sejak kita putus lo jadi tambah cantik dan gue gak rela lihat lo bahagia sama Daniel"

"Bener-bener nggak waras lo!"

Serin memilih untuk keluar rumah, berada didalam bersama Samuel membuatnya takut jika sesuatu yang tidak dia inginkan terjadi.

"Siren!" panggil Samuel, dia mengikuti Siren keluar rumah.

"Jangan ngikutin gue! Lo mau dilaporin sekalian ke polisi?"

"Gue nglakuin apa emang?"

"Nggak punya hati ya lo, gue pikir lo udah berubah ternyata gue salah"

Samuel tertawa kecil, seolah mengejek apa yang dipikirkan Siren.

"Hidup itu harus realistis Ren dan yang pasti tau terima kasih"

"Gue tau dan gue juga mau berterima kasih sama lo, tapi bukan dengan cara itu Sam"

Siren duduk dikursi depan kolam renang, dia jadi makin stres gara-gara Samuel. Rasanya ingin sekali menenggelamkan diri ke kolam renang itu, tapi tentu saja dia takut.

Mau loncat dari jendela saja takut, apalagi ini.

"Kalo gue cuma mau itu gimana?"

Siren tetap menggeleng pasti, dia sangat berharap jika Daniel dan juga orang tuanya cepat datang supaya bisa menyelamatkannya dari ancaman Samuel.

"Gue kasih waktu sampek lo sembuh dari trauma lo, kalo udah punya pilihan datengin gue. Sebelum itu gue anggap lo masih punya hutang ke gue"

Samuel melepas kaos yang dia pakai lalu dia melemparnya ke sembarang arah. Setelah itu barulah dia menceburkan dirinya ke kolam renang.

Siren tidak tau sejak kapan laki-laki itu bisa berenang karena dulu dia sangat anti dengan kolam renang.

Apa selama ini Dinar yang mengajarinya? Karena setau Siren, Dinar lah yang pandai berenang. Wow..fakta yang sangat menarik.

Kira-kira apa saja yang mereka lakukan selain latihan renang bersama? Tidak mungkin jika hanya makan pop mie.

Siren memilih meninggalkan kolam renang, dia tidak mau berlama-lama disitu apalagi hanya untuk menyaksikan Samuel berenang.

Dia akan melaporkan pilihan yang dibuat Samuel kepada Daniel, supaya laki-laki yang sangat dia cintai itu bisa membantunya.

"Siren!!" Teriak Samuel, Siren berhenti dan menoleh.

"Apalagi?"

"Sini dulu, gue belum selesai ngomong"

Mau tidak mau Siren kembali mendekat.

"Jangan coba-coba buat ngomong apapun ke Daniel soal apa yang gue bilang tadi, kalo sampek dia tau jangan salahin gue kalo gue nglakuin sesuatu yang nggak lo pengen"

"Lo ngancem gue?"

"Bukan ngancem, gue cuma minta hak gue"

"Hak apa?"

"Hak untuk menerima terima kasih dari elo!"

Siren berdecak sebal, ingin sekali dia menendang kepala Samuel. Lepas dari Arjuna kenapa sekarang malah Samuel yang menjadi?

Samuel menaik turunkan sebelah alisnya sambil menatap Siren.

"Terserah, gue bisa gila mikirin ancaman elo ini"

"Okee.."

Siren segera pergi, memangnya apa yang akan dilakukan Samuel kalau Daniel tau.

Lagipula Samuel tidak memiliki bukti apapun untuk mengancamnya jadi Siren memilih mengabaikan apa yang diucapkan Samuel ini.

Dia ingin waras, dia ingin pulih dari semua kekacauan hidupnya ini dan kembali hidup normal seperti sebelum Arjuna mengakui niat buruknya untuk menikahinya.

1
Supriatun Khoirunnisa
suka bnget ceritanya thor lnjut.knapa ngga aplod lg thor
公主Aelicya van Orbey
kenapa ya gue lebih suka sama Daniel daripada sama Arjuna
Hatus
Iya betul kata Rey, seharusnya kalau sudah punya pacar harus bisa jaga jarak sama perempuan lain, meskipun itu teman kita sendiri.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!