Alika Sarasafi gadis 29 tahun. Ia sangat sukses dalam profesinya sebagai Perawat di Klinik Perusahaan tetapi tidak sesukses perjalanan cinta dan asmaranya.
Harus merasakan Pahit ditinggal selamanya oleh Suami di Malam pengantin dan harus merawat orang lain yaitu anak dari pernikahan Mantan Kekasih nya terdahulu yang pergi tanpa pamit.
Mantan Kekasih yang sudah sukses dalam karirnya kini datang kembali untuk merapihkan cinta mereka yang telah hilang setelah 12 tahun lamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon megadischa putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istriku
Drrt..drrrt...drttt !!
Suara getar HP nya, Bilmar merogoh kantong celana dan mengambilnya.
Bi Minah incamingg call
"Ya Bik, Ada apa?"
"Maaf Den, Non Maura muntah-muntah"
"Kok, bisa Bik?"
"Bibik juga enggak tau Den, tiba-tiba Non, muntah-muntah badannya panas."
"Bawa kerumah sakit sekarang, sekarang saya langsung kerumah sakit, ketemuan disana,Bik!"
Tuttt...sambungan telepon terputus.
Ia pun mulai kembali melihat HP nya untuk menelpon Alika.
"Shitt!" Bilmar tanpak kesal ,"Enggak punya nomor dia lagi!"
Bilmar kembali ke meja nya dan meraih gagang telepon mencari terlebih dahulu nomor telepon Klinik EG.
Sudah dapat...tersambung....
Kring...Kring...
Dering telepon Klinik berbunyi, sepertinya kata jodoh mulai menghampiri mereka..
"Siang, hallo," Alika menjawab telepon.
Didengarnya suara yang sedang di nanti-nanti menjawab telepon, dengan cepat
"Alika, tolong ikut bersama ku ke Rumah Sakit, Anakku sakit, muntah-muntah," Bilmar semakin gelisah.
"Hah, oh..oke..baik..baik ," Alika langsung menutup telepon dengan iringan hati yang begitu cemas.
Entah dia seperti merasa sayang kepada Maura, setelah tadi pagi memasaki nya Sop Ayam.
"Bella, Sofi, tolong jaga Klinik dulu ya, aku ijin pulang cepat ada perlu,"
Bella dan Sofi yang masih berdiri menghitung jumlah obat dilemari obat.
Tanpa membiarkan mereka menjawab serta menoleh, Alika dengan cepat mengambil tas dan berlari keluar Klinik.
Bella dan Sofi hanya saling menatap tanpa berkomentar apa-apa, mereka kembali melanjutkan kesibukannya.
*****
Alika masih duduk didepan ruang periksa Dokter Anak, ia terus mendekap Maura dalam pangkuannya sesekali mengecup jidad Anak itu yang terasa sangat panas.
Bilmar juga duduk disamping Alika, ia sangat gusar menunggu nama Maura dipanggil.
"Sudah 1 Jam menunggu, Maura belum dipanggil juga," Bilmar bangkit dan berdiri, mulai kesal karena sudah menunggu lama.
Alika menoleh melihat sikap Bilmar yang tidak bisa bersabar, ditarik tangan Bilmar untuk kembali duduk disamping dirinya.
"Sudah tenang, sabar dulu, ingat jangan buat ulah, ini Rumah Sakit!"
"Tapi liat dia, badannya panas banget!"
"Yang bilang badannya dingin, memang siapa?" balas Alika membuat Bilmar makin geram.
Alika terus mengusap-usap Anak itu dengan perhatian dan sayang, Maura pun sepertinya setuju akan perlakuan itu.
"Ananda Maura!" Suster memanggil nama tersebut untuk masuk kedalam ruang periksa.
Alika masuk sambil menggendong Maura, lalu ia rebahkan di dalam bed pasien agar leluasa untuk diperiksa.
Bilmar masih berdiri tidak mau duduk, terus menatapi Anaknya itu.
"Panas nya baru berapa hari?" tanya Dokter
"Baru sehari dok," Bilmar menjawab cepat.
Dokter terus memeriksa Dada dan perut Maura dengan stetoskopnya, membuka kelopak mata, menyoroti senter kedalam tenggorokannya.
"Karena panas nya baru 1 hari, maka saya beri obat dulu ya, jika dalam 3 hari masih panas dan muntah-muntah maka saya anjurkan untuk cek lab dan kemungkinan untuk dirawat," Dokter Anak ini menjelaskan dengan baik.
Maura kembali digendong oleh Alika dan duduk bersama Bilmar dihadapan Dokter.
"Ibu, susternya ?" tanya Asisten Dokter Anak itu, mungkin ia merasa Alika seperti Babby Sitter karna memakai atasan dan bawahan celana serba putih dengan rambut digulung memakai hairnet.
Jelas beda donggggg
Muncul rasa ketidak sukaan terlihat diraut wajah Bilmar.
"Saya juga sama seperti suster, perawat!" balas Alika menjelaskan dengan rendah hati dan anggun.
"Dia, istri saya!" Bilmar menyambar.
Dokter, Suster dan Alika diam semua.
"Ohh Maaf ," Suster tersebut malu asal bertanya tadi, ia masih melihati tampilan Alika yang tidak sebanding dengan Bilmar.
Bilmar yang terlihat sangat gagah memakai Jas berdasi lengkap, layaknya Miliarder pengusaha ternama, bisa bersanding dengan Alika yang tampilannya sangat sederhana, jauh sekali dari kata mewah, ia menggunakan baju perawat serba putih dengan rambut hanya digulung biasa, menyelempangkan tas kecil yang sudah bisa ditebak harganya.
"Baiklah tinggal menunggu obat diapotik, cepat sembuh ya sayang," Dokter mempersilahkan mereka untuk keluar dari ruangan.
"Terima Kasih banyak, Dok,Sus," Alika menyambut kata pelepas jalan antara mereka.
"Kalau sudah ada obatnya, cepat antar kerumah!" Bilmar menyuruh Rendi untuk antri di Apotik.
"Baik, Pak," sahut Rendi.
Mereka pun berlalu untuk pulang duluan kerumah.
Haii semua...makasi udah selalu baca ceritanya Bilmar sama Alika., jangan lupa coment kalian tentang tulisanku, atau tentaang jalan ceritanya, dan Like serta Vote ya...thankyouu💕💕
kangen niih sama novel²nya kak disca ,, kapan updatecerita baru di sini lg