Tinggalkanlah suamimu yang penyakitan itu,dan kamu akan bibi jodohkan dengan orang yang lebih segalanya dari dia,Sintia....
Didalam sebuah kamar,seorang lelaki bernama Rizki Permana terbaring tidak bisa melakukan apa apa karena suatu penyakit, dan dia mendengar teriakan dari bibi istrinya yang menyuruh berpisah denganya,tanpa terasa air matanya pun perlahan turun.
Disaat Rumah tangga Rizki dan Sintia banyak ditentang keluarga Sintia.
Sementara itu di tempat lain seorang gadis sedang termenung,apakah aku benar benar telah jatuh cinta pada Rizki,tapi kan dia sudah punya istri...gumam nya.
Ya,gadis itu adalah Bela Sri Mukti,seorang putri tunggal bos besar sekaligus atasan dimana tempat Rizki bekerja.
Akankah Rizki dan Sintia bisa mempertahankan rumah tangganya...?
Dan bagai mana cara Bela memperjuangkan cinta nya.....?
Yu ikuti perjalanan kisah cinta dan perjuangan mereka hanya di NT
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 3RSEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjelang pernikahan
"Pagi di rumah keluarga Mukti".
"Pagi pagi di kediaman keluarga Mukti.Tejo, asisten pribadi pemilik Mukti Group, sudah sibuk mengerahkan para bodyguard untuk di sebar di berbagai lokasi.
Ya,tujuan nya adalah agar proses pengucapan janji suci nona muda nya, yang akan dilaksanakan hari ini berjalan lancar tanpa ada gangguan apa pun.
"Sementara itu di dalam sebuah kamar, seorang wanita sedang duduk termenung di depan meja rias.
"Sambil meneteskan air mata, dia memandang dirinya sendiri di depan cermin. "Oh tuhan, kalau memang ini adalah jalan yang digariskan dalam hidupku,aku hanya mohon pada mu, kuatkan dan lapangkan hatiku dalam menerima semua ini.
"Semoga, dengan di laksanakan nya pernikahan ini.Aku, putra ku, dan suamiku serta saudariku, dapat menjalankan semua amanah yang engkau titipkan pada keluarga kami nantinya dengan baik.
"Ya,dia adalah Sintia, seorang wanita yang dengan suka rela menyuruh suaminya menikah lagi, demi memenuhi sebuah janji yang dia buat dalam do'a nya.
Setelah berhasil menenangkan hati nya.Dia pun menghapus sisa air mata yang menggenang di pelupuk mata nya,dia perlahan bangkit dan berjalan keluar kamar untuk menemui calon saudari nya.
"Ceklek,Sintia membuka pintu kamar Bela.Ketika membuka pintu kamar,dia pun berjalan kearah calon saudari nya itu.
"Sementara itu,Bela juga sedang duduk di depan meja rias nya,dia sedang di dandani oleh seorang make over yang di datangkan keluarga nya.
"Wah wah,cantik sekali adikku ini ya.Ucap Sintia sambil mendekat ke arah Bela.
"Bela pun tersenyum melihat dari cermin ke arah Sintia.Tepat ketika melihat ke arah wajah Sintia,senyum Bela pun luntur seketika.
"Bela bangkit dari duduk nya,dia kini saling berhadapan dengan Sintia.Dia merangkul bahu Sintia dan memeluknya.
"Maafkan aku ka,maafkan aku.Ucap Bela.
"Eh,kenapa minta maaf,sudah sudah sekarang selesaikan dulu dandanan mu nanti kita terlambat loh.Ucap Sintia.
"Bela melerai pelukannya,dia pun memandang lekat wajah Sintia. Jelas sekali terlihat kalau mata dari Kaka angkat nya itu sembab, menandakan kalau dia habis menangis.
Bela memegang kedua pipi Sintia dan menangkup wajah nya."Kak,sekarang kakak masih punya waktu kalau mau berubah pikiran.Jangan sampai nanti kakak menyesal.Aku tidak mau kalau hubungan kita jadi renggang dengan adanya pernikahan ini.
Walau pun aku mencintai mas Rizki,tapi kalau itu membuat kakak jadi membenciku,lebih baik kita batalkan saja pernikahan ini.Ucap Bela.
"Mendengar apa yang diucapkan Bela,Sintia pun tersenyum dan memegang kedua tangan Bela yang sedang menangkup pipi nya.
Kamu ini ngomong apa sih,jangan bicara yang aneh aneh.Cepat selesaikan riasan mu, papah dan mamah pasti sudah tidak sabar menunggu putri kecilnya ini.
Kamu masih ingat kan dengan apa yang aku bisikan tempo hari,ucap Sintia sambil menaik turunkan alis nya.
"Sontak Bela pun memalingkan wajah nya dan menyembunyikan wajah nya dengan kedua tangan nya, dia merasa malu karena teringat dengan bisikan Sintia.
"Ya,Sintia pernah berbisik pada Bela saat itu tentang rahasia suaminya.Dia mengatakan kalau sang suami sangat liar sekali kalau di ranjang dan dia juga mengatakan pada Bela kalau nanti sudah menikah dengan Rizki,maka Bela juga akan merasakan betapa ganas nya Rizki kalau sudah berada di tempat tidur.
"Ih kakak ini malah membahas masalah itu,udah ah lebih baik sekarang kita keluar karena aku juga sudah selesai.Ucap Bela malu malu.
"Sintia pun memberi kode pada perias agar meninggalkan dia dan Bela berdua.
"Melihat itu,sang perias pun mengerti, dan keluar kamar meninggalkan dua wanita cantik yang sebentar lagi akan berbagi dan mempunyai suami yang sama,yaitu Rizki.
"Setelah tinggal mereka berdua di dalam kamar, Sintia pun mulai memandang Bela dengan serius.
"Bel,kakak punya sebuah permintaan sama kamu.Dan kamu harus bisa memenuhi nya,ucap Sintia.
"Eh,kakak ingin minta apa memang nya dari ku.Jangan minta mobil atau perhiasan yang mahal ya,soal nya sekarang status kita sama.Jadi,kalau mau minta sama papah saja, pasti dengan senang hati papah atau mamah akan memenuhi nya,canda Bela sambil tersenyum.
"Sintia langsung melotot dan menjewer telinga Bela. Kakak ini sedang serius ya,malah di ajak bercanda.
"Iya iya maaf,memang nya kakak mau minta apa sama aku.Ucap Bela.
"Huh,kakak cuma mau minta agar nanti setelah kamu menikah dengan mas Rizki,jangan sampai kamu membuat nya kecewa dan kalau bisa, lebih baik kamu berhenti saja dari pekerjaan mu kita fokus saja jadi istri dan mengurus segala keperluannya di rumah.
Dan satu lagi, kakak minta bantuan sama kamu agar membujuk papah dan mamah supaya kita di ijinkan keluar dari rumah ini.
Bukan nya aku tidak nyaman tinggal di sini Bel,tapi aku memikirkan perasaan mas Rizki.Dia pasti tidak akan merasa nyaman kalau kita tinggal satu rumah dengan papah dan mamah.Ucap Sintia.
"Aku janji KA,aku akan selalu nurut dan tidak akan mengecewakan mas Rizki.Dan kalau nanti aku tidak kuat melayani mas Rizki,aku kan bisa minta bantuan sama ka Sintia.Ucap Bela.
"Aduh,Sintia menepuk jidat nya mendengar Bela yang berbicara tidak nyambung.Bel,bukan itu maksud Kaka loh,kamu bener bener sudah tidak sabar ya agar cepat berada di atas ranjang yang sama dengan mas Rizki.
"Maksud aku, kamu harus bisa menjaga perasaan mas Rizki dan menuruti semua perkataanya.Bukan masalah di ranjang Bel.
"Eh,he he he maaf ka, kirain masalah itu gumam Bela.
"Ya sudah kita keluar sekarang,kasian pasti papa dan mamah sudah tidak sabar menunggu kamu,dan katanya mas Rizki sudah berangkat duluan di anterin oleh pak Tejo.
Dua wanita cantik itu keluar dari dalam kamar beriringan menuju tempat keluarga nya yang sudah menunggu.
3R_SEL