NovelToon NovelToon
BALAS DENDAM RATU MAFIA

BALAS DENDAM RATU MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi / CEO / Bullying dan Balas Dendam / Mafia / Balas dendam pengganti
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Archiemorarty

Ketika Violetta Quinn, saudari kembar yang lembut dan penurut, ditemukan tak sadarkan diri akibat percobaan bunuh diri, Victoria Thompson tak bisa menerima kenyataan itu begitu saja. Tidak ada yang tahu alasan di balik keputusasaan Violetta, hanya satu kenangan samar dari sang ibu: malam sebelum tragedi, Violetta pulang kerja sambil menangis dan berkata bahwa ia 'Tidak sanggup lagi'.

Didorong rasa bersalah dan amarah, Victoria memutuskan untuk menyamar menggantikan Violetta di tempat kerjanya. Namun pencarian kebenaran itu justru membawanya ke dalam dunia gelap yang selama ini Victoria pimpin sendiri; Black Viper. Jaringan mafia yang terkenal kejam.

Di sanalah Victoria berhadapan dengan Julius Lemington, pemilik perusahaan yang ternyata klien tetap sindikat Victoria. Tapi ketika Julius mulai mencurigai identitas Victoria, permainan berbahaya pun dimulai.

Victoria masuk dalam obsesi Julius.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archiemorarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8. LAWAN BALIK

Pagi itu, udara kantor terasa lebih panas dari biasanya. Victoria duduk di kursi kerjanya, menatap layar komputer dengan wajah tenang, tapi pikirannya dipenuhi oleh kekacauan kecil yang biasanya terjadi setiap kali Kelly Grason muncul di sekitarnya. Sejak kemarin, Kelly terlihat semakin 'aktif' dalam urusan membully Victoria, dan kali ini, Victoria bisa merasakan drama yang akan segera meledak.

"Violetta! Kau harus berhati-hati!" teriak Kelly dari sisi ruangan, suaranya lebih terdengar dramatis dari pada biasanya. Ketika mereka berada di lorong kantor dekat ruangan marketing.

Victoria menatap Kelly dengan tatapan dingin, menahan tawa kecil yang mulai menari di bibirnya.

Kelly sengaja menjatuhkan diri di lantai, berpura-pura seperti terhuyung-huyung. Seolah seluruh mata kantor tertuju padanya. Beberapa karyawan segera mendekat, wajah mereka dipenuhi kekhawatiran.

"Apakah kau baik-baik saja, Kelly?" tanya Martha, yang biasa berpihak padanya.

"Ah, Violetta mendorongku. Kenapa kau tega melakukannya, Violetta?" tangis Kelly semakin terdengar dramatis, seakan-akan dunia baru saja runtuh karena 'tindakan jahat' Victoria.

Victoria menahan tawa, matanya bersinar karena rasa geli yang tak bisa dibendung. Ia tahu permainan ini terlalu lucu untuk dilewatkan begitu saja. Dengan langkah pelan, ia menggeser dirinya, seakan terlihat bersalah. Senang karena kondisi Victoria saat ini yang baru saja kembali membawa berkas dari ruangan finance akan berguna untuk melihat drama.

"Oh, Kelly ... maafkan aku! Aku ... aku tidak tahu bagaimana kau bisa jatuh," kata Victoria dengan nada seakan sangat menyesal, matanya menatap Kelly dengan kepolosan yang berlebihan.

"Kau mendorongku tadi," tuduh Kelly.

Semua orang menatap Victoria langsung.

"Bagaimana aku ... mendorongku ... dengan tanganku yang seperti ini?" Victoria berkata, menunjuk tangannya yang memang dipenuhi dokumen.

Beberapa karyawan menatap bergantian antara tangan Victoria dan Kelly, ragu-ragu. Bahkan Martha terlihat terdiam sejenak, menilai situasi dengan hati-hati.

Kelly terdiam sejenak, wajahnya memerah, lalu mencoba mencari alasan lain. "Kau ... kau mendorongku dengan bahu," gumamnya, masih berusaha menjaga wajah dramatisnya.

Martha mengangkat alis. "Kalau Violetta mendorongmu dengan bahu, berkas di tangannya pasti jatuh semua, bukan?"

Kelly menggelagapan, menunduk sambil mengusap matanya. "Mungkin ... aku salah."

Victoria menatap sekeliling ruangan. Semua mata menatap Kelly dengan keraguan. Tentu saja karena malaikat tercinta mereka barusan berbohong secara tidak langsung.

Buru-buru Kelly pergi dari sana dengan wajah malu. Dan diikuti oleh karyawan lain yang kembali ke posisi mereka.

Victoria tidak bisa menahan tawa, walau ia harus menahan diri agar tidak sampai terdengar sekitar.

"Oh, ini terlalu lucu," ucap Victoria, menikmati momen kemenangan kecilnya. Ia selalu punya kesenangan aneh melihat seseorang kehilangan kendali atas rencana yang mereka buat sendiri.

Namun tawa Victoria berhenti mendadak ketika suara lembut tapi penuh makna terdengar dari belakangnya.

"Gadis nakal ...."

Victoria langsung menoleh, alisnya mengerut. Julius berdiri di sana, di belakangnya, dengan senyum yang sulit diartikan. Perasaan kesal langsung menyergapnya; ia tidak menyangka pria itu akan muncul di saat yang paling tidak tepat.

"Kau?" Victoria mencoba tetap tenang, mengucapkan salam formal. "Apa yang kau lakukan di sini?"

Julius melangkah lebih dekat, menutup jalan Victoria seakan-akan ingin menguasai seluruh ruang sekitarnya. "Apakah itu sikapmu ketika bertemu atasanmu?"godanya, matanya berbinar penuh arti.

Victoria menelan ludah. Ia ingin menyingkir, melawan, atau sekadar menahan diri, tapi kedua tangannya penuh berkas. Setiap gerakannya menjadi lambat, kikuk. Julius tersenyum, menyadari kelemahan kecil ini.

Tanpa peringatan, Julius menurunkan wajahnya, mensejajarkan bibirnya dengan Victoria, dan mendaratkan sebuah ciuman singkat di bibir gadis itu.

Seketika itu juga, rasa panas dan kaget merayap ke seluruh tubuh Victoria. Merinding, terutama saat melihat Julius tersenyum dan menatap Victoria dengan pandangan seolah Victoria adalah miliknya.

"Jangan terlalu nakal, Baby. Aku selalu mengawasimu," bisik Julius sebelum mundur, menyingkir begitu saja, meninggalkan Victoria berdiri terdiam, tangan penuh berkas, wajah merah padam, dan jantung berdebar kencang.

Victoria menahan amarahnya, mencoba mengumpulkan wibawanya, tapi ia sadar ... ini pertama kalinya ia benar-benar kalah oleh serangan tiba-tiba dari seseorang apalagi seorang pria.

"Dasar, pria gila," umpat Victoria.

Setelahnya semua berjalan dengan penuh drama kembali, seolah drama yang Kelly buat adalah series yang berlanjut.

Di sisi lain ruangan, Kelly masih terdiam, menatap Victoria yang bekerja di mejanya dengan keraguan di mata Kelly. Martha menepuk bahunya, dan beberapa karyawan menahan senyum yang nyaris pecah.

Victoria menarik napas panjang, berusaha menenangkan diri, sambil tetap menahan tawa yang menggelitik di dalam setiap kali mendapati air muka tak terima Kelly

Hari itu berlanjut dengan drama kecil yang sama: Kelly mencoba setiap trik, setiap cara untuk menjatuhkan Victoria, tapi Victoria selalu satu langkah di depan. Kadang hanya dengan tatapan, kadang dengan komentar halus yang membuat Kelly semakin bingung dan kehilangan arah.

Beberapa kali Kelly menjatuhkan dokumen secara sengaja, mencoba menuduh Victoria sebagai penyebabnya. Victoria menatapnya, tersenyum tipis, dan dengan sabar menata kembali berkas-berkasnya, seakan-akan Kelly hanya ilusi kecil yang lucu.

"Kelly, kau benar-benar harus belajar berdiri sendiri," ucap Victoria suatu saat, menatap dengan tatapan setengah sinis, setengah geli. "Dunia tidak akan selalu menolongmu setiap kali kau jatuh."

Kelly menatap Victoria dengan mata berkaca-kaca, bingung antara marah dan malu. Martha menghela napas, menatap Victoria dengan sedikit takjub. Victoria hanya tersenyum, menutup catatannya, dan menatap seluruh ruangan dengan mata yang berbinar penuh kemenangan.

"Violetta sekarang seperti orang yang berbeda. Apakah kau sadar kalau Violetta sekarang seperti memiliki karisma yang sexy terkadang?" komentar Martha pada Elena.

"Aku juga menyadarinya. Walau dia masih terkesan lugu seperti biasa, tapi terkadang dia terlihat sexy, berkarisma bahkan saat dia duduk diam," ujar Elena yang terdengar seperti pujian.

Kelly yang mendengar hal itu langsung geram. Tidak terima kalau Violetta di depannya itu lebih baik darinya.

Saat makan siang, Victoria duduk sendirian di kafetaria. Ia menikmati sepotong croissant, sambil memikirkan strategi kecilnya untuk hari-hari berikutnya. Setiap kali Kelly berusaha 'menggoda' atau membuat drama, Victoria tahu pasti cara menenangkan situasi dengan cara yang tidak terduga.

Namun pikirannya terus kembali pada Julius. Bagaimana bisa seorang pria begitu mengganggu, membuatnya kesal dan penasaran sekaligus? Victoria menghela napas panjang. Ia harus mengakui, Julius memberi sensasi yang berbeda ... sensasi yang tidak bisa ia kendalikan hanya dengan akal dan kecerdikan seperti saat bermain drama dengan Kelly atau orang lain. Herannya justru Victoria yang selalu berada dalam genggamannya.

Sore itu, saat jam kantor hampir berakhir, Victoria memutuskan untuk menata mejanya, mengumpulkan berkas, dan menutup laptopnya. Kelly masih duduk di sofa dekat jendela, menatap Victoria dengan campuran kesal dan bingung.

"Lagi-lagi kau tertawa di belakangku, ya?" Kelly menuduh dengan suara lirih.

Victoria menatapnya, tersenyum tipis, dan menggeleng. "Tidak, Kelly ... aku hanya menikmati senja hari ini."

Kelly menunduk, menyadari bahwa drama yang ia buat sejak pagi ternyata berhasil dipatahkan oleh satu orang: Victoria, alias Violetta di mata semua orang.

"Kau terlihat jelek akhir-akhir ini, Kelly. Atau karena senyummu mulai pudar?" sarkas Victoria.

"Kau?! Kenapa kau seperti ini pada temanmu sendiri?" tuntut Victoria.

"Teman? Ehmm ... sejak kapan aku menganggapmu teman?" balas Victoria. "Mana mau aku berteman dengan gadis jelek sepertimu," lanjutnya

Wajah Kelly memerah karena menahan marah. Dan ketika ia hendak melayangkan tangannya ke wajah Victoria, tangan itu berhenti karena beberapa orang masuk ke ruangan.

Victoria melihat Kelly pergi meninggalkannya.

Di sudut hatinya, Victoria merasa puas. Ia tahu, terkadang kemenangan terbesar bukanlah menaklukkan orang lain secara terang-terangan, tapi melihat mereka kehilangan kendali atas permainan yang mereka pikir mereka kuasai.

Malam itu, Victoria pulang dengan langkah ringan, meskipun pikirannya tetap berputar pada kejadian siang tadi. Ia tidak bisa menahan kesal saat mengingat ciuman singkat Julius, rasa panas yang tiba-tiba muncul, dan bagaimana ia gagal menahan diri. Tidak mengerti apa hubungan Julius dengan diri Violetta sampai berani mencium sosok Violetta, yang walau saat ini adalah Victoria.

Victoria jadi berpikir, apa yang harus ia lakukan pada Julius setelah ini?

1
Miss Typo
awas Julius nanti ditelan Victoria hidup² 🤣
makin seru Victoria luar biasa mendalami peran nya hehe
semoga rencana Julius dan Victoria berhasil
Miss Typo
semangat Victoria kamu pasti bisa 💪
semangat juga thor 💪
Archiemorarty: Siapp 🥰
total 1 replies
Miss Typo
good Victoria
Miss Typo
bisakah Victoria bebas dari Sean yg gila itu, dan kapan waktunya kalau menang bisa?
Sean obsesi bgt ke Victoria
Ima Ima wulandari
Bagus banget
Archiemorarty: Terima kasih udah baca ceritanya kak 🥰
total 1 replies
Jelita S
wah ternyata Victoria lebih licin dari belut y thor🤣🤣🤣🤣🤣
Archiemorarty: Ohh...tentu 🤭
total 1 replies
PengGeng EN SifHa
Q bacanya kok nyesek sampek ulu hati thooorr...

boleh nggak sih ku gempur itu retina si sean thooorr ??😡😡😡😡
Archiemorarty: Silahkan silahkan 🤣
total 1 replies
Jelita S
lnjut thor
Archiemorarty: Siap kakak 🥰
total 1 replies
Miss Typo
hemm semuanya akan berakhir
LB
pada akhirnya mereka tetap lebih bodoh dibandingkan sikopet 😮‍💨
Archiemorarty: Hahahaha...
total 1 replies
Pawon Ana
kenapa para psikopat diberi otak genius sih...🤔😔
Archiemorarty: Karena dia jenius itu makanya jadi sikopet karena gx sesuai kehendak dia jadi cari cara biar bisa sesuai 😌
total 1 replies
Pawon Ana
percayalah jika kau masih bisa bersikap tenang dan berfikir bijak saat berhadapan dengan sumber trauma, itu luar biasa ✌️💪
Archiemorarty: Benarr setujuu 🤭
total 1 replies
Jelita S
lnjut thor😍😍
Archiemorarty: Siap kakak
total 1 replies
Miss Typo
badai baru di mulai dan kapan ya
badai pasti berlalu
Miss Typo
gmn cara menyingkirkan Sean? dan pasti tidak akan mudah dan Victoria semoga kamu bisa menghadapi Sean bersama Julius
Miss Typo: semangat
total 2 replies
Miss Typo
Victoria semangat-semangatnya balas perbuatan Kelly, eh orang yg membuatnya trauma muncul.
semangat Vivi, pelan-pelan pasti kamu bisa .
Julius selalu bantu Vivi biar dia kuat dan bisa menghadapi semuanya
Miss Typo: cemangat juga buat othor 💪
total 2 replies
Pawon Ana
hal yang sulit adalah ketika bertemu dengan seorang atau sesuatu yang pernah menjadi trauma
Archiemorarty: Bener itu...😌
total 6 replies
Jelita S
good job victoria🤣
Deyuni12
misi berlanjuuut
Pawon Ana
ini masih jauh dari jalan untuk menjangkau Sean 😔
Archiemorarty: Ndak juga 🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!