NovelToon NovelToon
Kehidupan Kedua

Kehidupan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Trauma masa lalu
Popularitas:18.1k
Nilai: 5
Nama Author: aisy hilyah

Jiwanya tidak terima di saat semua orang yang dia sayangi dan dia percaya secara bersama-sama mengkhianatinya. Di malam pertama salju turun, Helena harus mati di tangan anak asuhnya sendiri.

Julian, pemuda tampan yang berpendidikan dibesarkan Helena dengan penuh cinta dan kasih sayang. Tega menghunuskan belati ke jantungnya.

Namun, Tuhan mendengar jeritan hatinya, ia diberi kesempatan untuk hidup dan memperbaiki kesalahannya.

Bagaimana kisah perjalanan Helena?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejam?

Plak!

"Ibu!" Keano yang menyaksikan keributan dari lantai atas menjerit saat melihat Ferdinan menampar ibunya. Dia berlari menuruni anak tangga dengan cepat, dan memeluk Helena.

Keano mendongak, melihat pipi merah sang ibu bekas tamparan suaminya. Ia menoleh kepada Ferdinan, menatap tajam laki-laki yang kebingungan setelah menampar Helena.

"Kau tidak pantas menjadi suami ibuku. Kau orang yang jahat!" teriak Keano dengan suara bergetar, ia membenamkan wajahnya pada perut Helena. Menangis tanpa suara.

Sapuan lembut Helena di rambutnya tak membuat tangis Keano mereda. Dendam terhadap Ferdinan sudah bersarang di dalam hatinya. Siapapun yang menyakiti ibunya dia pasti akan membalas.

Ferdinan membeku tak percaya, ia menatap tangannya yang bergetar. Sungguh tak berniat untuk melakukan kekerasan. Sementara sang ibu mertua tersenyum puas melihat kejadian itu.

"Oh, tidak! Maafkan aku, Helena. Aku tidak bermaksud untuk menyakitimu. Aku benar-benar tak tahu apa yang aku lakukan. Maafkan aku, sayang," ucap Ferdinan dengan cepat.

Ia mendekati Helena, mencoba untuk menyentuhnya. Dulu, hanya dengan begitu saja Helena akan luluh. Mengangguk patuh dan menganggap semuanya angin lalu. Lalu, kembali bersikap seperti biasa lagi.

Helena menyingkir saat tangan Ferdinan hampir menyentuh tangannya yang menutupi pipi. Ia diam, hatinya benar-benar sakit.

"Jangan sentuh Ibuku dengan tanganmu yang kotor itu!" ketus Keano yang berbalik menghadap Ferdinan, menjadikan dirinya sebagai tameng untuk Helena.

"Kau!" Tangan Ferdinan menuding, tapi tak melakukan apapun karena tangan Helena yang mendekap tubuh Keano.

Ini tidaklah seberapa. Dulu, hampir setiap hari aku menerima tamparan ini dari kalian bertiga. Sampai-sampai pipiku rasanya kebas dan tak lagi merasakan sakit.

Helena mengangkat wajah, membuang pandangan dari suaminya.

"Tuan Ferdinan telah melakukan kesalahan karena meminta Lusiana untuk mendatangi rumah utama di tengah malam. Dia akan tinggal di kandang kuda tanpa ada yang menemani! Jika ada yang keberatan, maka dia akan dihukum yang sama!" ucap Helena dengan tegas.

"Helena! Aku suamimu!" teriak Ferdinan panik, wajahnya merah padam, emosi tak lagi terbendung.

"Kau suamiku, lalu kenapa? Kau bersalah maka harus menerima hukuman," balas Helena tak mau mengalah.

"Helena, dia suamimu, Nak. Kau harus sedikit menghormatinya!" Ibu mertua menangis, mengemis belas kasih pada Helena.

Dulu, aku sangat menghormatinya sebagai suami. Mengorbankan cita-cita dan masa depanku demi menemaninya mencari kesuksesan, tapi apa yang aku dapatkan? Pengkhianatan, kematian yang tragis. Ini yang kau mau, Ibu mertua?

"Antarkan Tuan ke tempat hukuman! Tanpa izin dariku tidak ada siapapun yang boleh menemuinya!" tegas Helena tanpa peduli pada rengekan sang ibu mertua.

"Helena! Kau keterlaluan!" teriak Ferdinan tidak terima.

"Mari, Tuan, saya akan mengantar Anda," ucap Pak Darma dengan sopan.

Ferdinan mendengus, menatap Helena dengan tajam.

Awas saja kau, Helena. Setelah aku berhasil mendapatkan apa yang ku mau, aku tidak akan membiarkanmu hidup dengan tenang.

Ferdinan menatap Keano. Bocah kecil itu tersenyum puas mengejeknya. Dia melengos, pergi dengan kesal. Sementara ibu mertua masih menangis, berharap Helena akan berubah pikiran.

"Berhenti menangis, Ibu. Air matamu tak akan mengubah apapun!" ketus Helena seraya beranjak pergi meninggalkan lantai dasar bersama Keano.

Helene mengusap air matanya yang diam-diam jatuh menghujani pipinya. Ia tak ingin Keano melihat sosok lemahnya.

"Sial! Sekarang bagaimana? Ferdinan juga dihukum Helena. Ini semua gara-gara perempuan sialan itu. Aku berharap dia mati membeku di ruang bawah tanah sana," umpat ibu mertua dengan geram.

Dia menghapus air matanya dan pergi ke kamar menemui Julian yang masih menangis mengkhawatirkan ibunya.

"Nenek, bagaimana dengan ibu? Ibu tidak dihukum, bukan?" tanya Julian saat ibu mertua memasuki kamar mereka.

Wanita tua itu mendengus kesal, Julian hanya tahu menangis dan Lusiana selalu membuat masalah. Tak ada yang baik dalam hidupnya sekarang.

"Sudahlah, kau jangan menangis lagi. Ibumu itu memang bodoh, bertindak ceroboh. Kau jangan sampai melakukan kesalahan yang sama seperti ibumu itu jika kau ingin tetap tinggal di sini," ucap ibu mertua dengan nada marah.

Julian menghentikan tangisnya, dia harus bertahan jika ingin tetap tinggal di rumah besar itu. Rumahnya yang dulu sangat sempit, tak ada makanan enak yang dia jumpai. Lusiana sangat irit dalam berbelanja, Julian juga jarang main ke luar apalagi membeli makanan ringan.

"Baiklah, Nenek. Aku tidak akan melakukan hal bodoh seperti ibu," katanya dengan yakin.

Dia sudah merasa nyaman tinggal di rumah besar itu meskipun Helena masih tidak bisa menerimanya. Ada Nenek dan Ferdinan yang akan peduli padanya.

"Ya sudah, kau mandilah. Saat keadaan membaik, Nenek akan meminta Helena untuk membawamu berbelanja membeli kebutuhan," ucap ibu mertua menenangkan.

Julian tersenyum senang, ia mandi dengan air hangat yang disiapkan oleh pekerja yang khusus melayani ibu mertua.

****

Di kamar lain, Helena sedang mengompres pipinya menggunakan air hangat. Di sampingnya Keano duduk memperhatikan setiap perubahan ekspresi wajah sang ibu. Ia memang anak kecil, tapi kerasnya jalanan membuatnya dewasa sebelum waktunya.

"Ibu tidak apa-apa?" tanyanya pelan dan penuh dengan kekhawatiran.

Helena tersenyum, keadaan pipinya sudah lebih baik. Tak lagi berdenyut nyeri.

"Ibu tidak apa-apa, sayang. Kau jangan khawatirkan Ibu," jawab Helena sembari mengusap pipi Keano.

Helena menghela napas panjang, mengurangi rasa sesak di dalam hati.

"Apa Ibu terlalu kejam?" gumam Helena sembari menatap langit-langit kamar mereka yang berwarna putih bersih.

"Itu tidak bisa disebut kejam, Ibu justru masih memiliki hati. Apapun itu jika untuk kebaikan Ibu, maka tidak bisa dikatakan kejam," jawab Keano membuat Helena tersipu.

"Mulutmu manis sekali!" Helena mencubit pelan pipi Keano.

Mereka tersenyum bahagia, saling memeluk satu sama lain.

1
kaylla salsabella
lanjut Thor 😍😍😍😍
Lyvia
dasar benalu
Rina
Waduh siap itu yg di tampar semoga para benalu itu cepat di hempaskan ya rumah Helena 🫢🫢🫢
Uthie
Semoga segera di keluarkan tuhh manusia2 tak tau diuntung 😡
Liana CyNx Lutfi
manusi2a biadab beraninya hnya dibelakang ...ayo helena perlhatkan taringmu jngn biarkan mereka terlalu tinggi dlm bermimpi
Icha Amelia
dari pagi siang aku nungguin up nya thor
Icha Amelia
up lg dong thor
Uthie
Yeayyyyy.... Pangeran nya Helena ada juga 👍😍🤗🤗🤗

dan kekuatan sekali jika itu adalah ayah kandungnya si Keano 👍😁
Isnanun
lanjut aja thor bingung mau komen apa
Vay
💙💙💙💙
Lyvia
mungkinkah ada sangkutpautnya ma keano
vj'z tri
wowhohohoho akan ada kejutan dari author rupanya 🤣🤣🤣🤣🎉🎉🎉🎉🎉
Rina
Apakah laki” itu ayahnya Keano 🫢🫢🫢
Aisy Hilyah: nah lho bisa jadi
total 1 replies
vj'z tri
1 dah mental tinggal 2 babon 1 piyikan masih bertahan 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Aisy Hilyah: haha iya babon agak susah
total 1 replies
Uthie
tau rasa tuhhhh 😡😡😡😡
Aisy Hilyah: biar tahu
total 1 replies
Yuliana Tunru
rasain gmn kau dipandang hina jaang sekalian z ankmu kn mesti msh brtahan pegen x di enyshka z dr dunia kga penghianat
Aisy Hilyah: tenang satu satu
total 1 replies
Lyvia
usir ketiga orang itu helena
Lyvia: iy thor karna helea terlnjur tnda tangan surat pranikah
Aisy Hilyah: gak semudah itu kayaknya
total 2 replies
Rina
Bagus Helena usir aja orang” yang jahat sama kamu 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Tapi kamu juga harus lrbih berhati” ya takutnya mereka akan melakukan sesuatu sama kamu dan Keano 🫢🫢🫢
Aisy Hilyah: nah ini dia
total 1 replies
kaylla salsabella
lanjut Thor
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Ochyie Aguztina
laaah aneh si lusiana ini ,,,pelakor emang ga tau diri sihhhh
Ochyie Aguztina: iya betul🤭
Aisy Hilyah: namanya juga lakor kan gitu
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!