" Dasar sampah" ucap Sharon Senina menatap benci seorang pemuda culun di depannya
Semua menertawakan Seorang pemuda culun bernama Kenzio
" Apa salahku Sharon?" tanya Kenzio menatap tak percaya gadis di depannya
" Salah mu karena telah berani menyukai ku apa kamu tidak melihat perbedaan kita?" tanya Sharon marah
" karena kasta?" tanya Kenzio tersenyum menyeringai membuat semuanya terdiam
" Jika Kasta adalah tolak ukur mu mencari pasangan maka aku menyerah tapi ingatlah satu hal Sharon kehidupan seperti roda berputar " ucap Kenzio lalu meninggalkan lapangan kampus..
Apa yang akan terjadi pada Sharon dan Kenzio?
Apakah mereka akan bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 34 Mansion Edwar Kingston
Zio menatap Mansion milik keluarga nya yang begitu mewah jauh lebih mewah dari mansion Alan
" kamu kenapa bengong Ken?" tanya Maura
" Mah seberapa kaya Papa ini jauh lebih mewah dari mansion tante Jeny " ucap Zio
" Boy asal kamu tau ini milik kamu bukan milik papa " ucap Edwar tersenyum
" Ini bukan milik aku pah ini milik papa yang sudah bekerja keras " ucap Zio
" Tapi ini semua akan papa wariskan kepada kamu boy " ucap Edwar memeluk Zio erat
" Kamu sangat berarti jauh lebih berarti dari harta ini setelah ini papa akan memberikan kebahagiaan untuk kamu dan juga Mama mu " ucap Edwar Meneteskan air matanya
" Zio janji akan jadi anak yang kuat dan sukses agar mama dan papa bangga " ucap Zio berjanji
Edwar dan Maura tersenyum mereka bangga memiliki Zio dalam hidup mereka
" Terimakasih Tuhan setelah penantian selama ini akhirnya aku bisa bertemu dengan putraku dan menjadi satu keluarga utuh" batin Maura meneteskan airmata saking bahagianya
Di Mansion Edwar saat ini sangat ramai dengan pelayanan yang sibuk menyajikan makanan istimewa untuk tuan muda mereka
Zio terusik dari tidurnya saat merasakan cahaya matahari mengenai wajah Zio yang sangat tampan tanpa kacamata
" hom " ucap Zio terbangun dan merenggangkan otot nya
" Selamat pagi tuan muda saya sudah menyiapkan air hangat untuk tuan muda dan juga pakaian tuan muda" ucap Seorang Pelayan membungkukkan badannya
Zio terkejut dan karena tidak terbiasa Zio merasa sedikit canggung
"Terimakasih bi dan maaf sudah merepotkan" ucap Zio
Pelayan itu tercengang mendengar perkataan Zio
" Tuan muda tidak perlu berterimakasih ini sudah menjadi tugas saya " ucap Pelayan itu membungkukkan badannya
" Hehehe bibi tidak perlu membungkukkan badan seperti itu Zio merasa tidak enak karena terkesan tidak menghargai bibi yang jauh lebih tua dari Zio itu sangat tidak sopan jadi jika bicara bibi tidak perlu membungkukkan badan " ucap Zio dengan nada lembut karena Zio selalu di ajarkan oleh Sekar untuk menghormati yang lebih tua
" Ya Tuhan beruntung nya Nyonya dan tuan memiliki anak seperti tuan muda yang sangat sopan dan menghargai walaupun kami hanya seorang pembantu di sini" batin pelayan itu merasa terharu
" Terimakasih tuan muda dan bibi pamit ya kebawah jika sudah selesai tuan muda langsung ke meja makan ya sudah di tunggu nyonya dan tuan " ucap Pelayan itu lalu pergi
Zio memasuki kamar mandi yang begitu luas dan lengkap setelah mandi dan memakai seragam sekolah nya Zio pun menuruti tangga
Semuanya terkejut melihat penampilan zio yang belum berubah termasuk Edwar dan Maura
" Selamat pagi Mah pah" ucap Zio tersenyum
" Pagi sayang " ucap Maura
" Pagi Boy" ucap Edwar
Zio menatap seluruh makan di atas meja yang beragam dan lengkap Zio yang tidak terbiasa jadi mengingat Bunda berdua serta Vania dan Varo
" Kenapa Boy apa kamu tidak suka makanannya?" tanya Edwar
" Apa Kamu ingin memakan sesuatu Ken?" tanya Maura
" Zio suka makanan nya Mah hanya saja Zio tidak terbiasa dengan makanan ini aku teringat Bunda,Vania dan Varo " ucap Zio sedih
" Sayang maafkan kami membuat Zio tidak nyaman tapi ini semua untuk Zio hanya membutuhkan waktu maka zio akan terbiasa " ucap Maura lembut
" Jika Zio merindukan bunda,vania dan Varo zio bisa mengajak mereka menginap di sini banyak kamar nanti bisa di jemput sama sopir kita " ucap Edwar
" iyah pah Zio ingin mereka kemari " ucap Zio tersenyum
" baiklah nanti papa akan meminta sopir menjemput mereka sekarang kita makan agar zio tidak telat ke sekolah " ucap Edwar
" Ken apa kamu tidak ingin merubah penampilan kamu nak?" tanya Maura
" Kenapa mah apa penampilan zio membuat papa dan mama malu?" tanya Zio merasa bersalah
" Papa tidak mempersalahkan penampilan kamu selagi kamu merasa nyaman boy " ucap Edwar
" bukan itu maksud mama sayang mama hanya tidak ingin zio di hina dan di buli mama tau zio pasti sering di bully karena sekolah itu kebanyakan orang dengan kasta tinggi nak" ucap Maura mengatakan ketakutan
" Mama tenang saja Zio bisa jaga diri dan tentang penampilan zio ada saatnya zio akan berubah" ucap zio mengerti dengan kekhawatiran Maura
" baiklah sayang tapi jika ada yang Membuli kamu berlebihan beritahu mama dan papa " ucap Maura
" iyah mah " ucap Zio