Riana adalah seorang wanita yang merasa sangat beruntung karena bisa menikah dengan pria pujaan hatinya.
Riana yang telah menikah selama hampir sepuluh tahun merasa sangat bahagia karena memiliki suami yang sangat penyayang dan sepasang anak yang sehat dan cerdas.
Namun ternyata kebahagiaan itu hanyalah ilusi yang dibuat oleh suaminya.
Riana yang baru mengetahui tentang perselingkuhan suaminya dengan teman kantornya merasa sangat hancur dan terpuruk.
Riana yang tak ingin hancur sendirian pun memutuskan untuk bangkit demi kedua buah hatinya hingga akhirnya membuat Riana membuat keputusan berat yaitu Pembalasan.
Apa yang sedang direncanakan Riana sebenarnya? Apakah Pembalasan Riana akan berhasil? Apakah Riana dan kedua anaknya bisa menemukan kebahagiaannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syila hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24. Dorong Mobil
Kamal yang melihat handphonenya yang lain bahwa waktu sudah cukup larut mencoba menghubungi Riana dan berharap Riana belum tidur.
"Ayo angkat, Riana! Angkat!" ucap Kamal dengan ekspresi wajah yang cemas dan takut di saat bersamaan dengan suara yang terdengar tidak sabaran.
Namun harapan itu hanya tinggal harapan, Kamal yang telah menghubungi Riana sebanyak tiga kali dan mengirimkan pesan yang menjelaskan situasinya akhirnya menyerah.
"Aku tidak punya pilihan lain. Aku harus mengurusi ini sendiri karena sepertinya Riana telah tidur di pukul ini!" ucap Kamal dengan ekspresi wajah yang menyerah sambil menarik nafas yang panjang.
Kamal yang melihat jalanan masih cukup ramai dengan beberapa motor dan mobil yang lewat meski tak ada orang yang jualan di sekitar pun mencoba mendorong mobil dengan sekuat tenaganya.
Kamal yang telah mendorong selama lima menit dengan semua kekuatannya akhirnya berhasil membuat mobil itu bergerak sedikit menjadi semakin semangat hingga akhirnya Kamal terus mendorong mobil hingga keringat yang tak ada hentinya mengalir.
"Aaarrggghhh! Aku tidak akan menyerah! Aku pasti bisa!" ucap Kamal dengan ekspresi wajah yang tak mau menyerah dengan tekad yang kuat.
"Hah! Aku berhasil! Berhasil! Aku tidak menyangka aku berhasil menggerakkan mobil ini!" teriak Kamal dengan semangat yang membara.
Kamal yang terus mendorong mobil tak tau waktu yang telah dihabiskannya hingga membuat Kamal kehabisan tenaga dan tak mampu mendorong mobil lagi.
"Hah! Aku lelah! Tangan dan kakiku terasa sakit sekali dan pinggangku sepertinya mau lepas dari tempatnya!" gumam Kamal dengan ekspresi wajah yang sangat kelelahan.
Sementara itu, Riana yang sengaja tak mengangkat telepon Kamal setelah membaca pesan bahwa mobilnya mogok pun akhirnya menghubungi Kamal kembali.
"Hmmm, perutku sudah sangat kenyang karena menghabiskan satu bungkus mie ind*mie dengan telur dan cabai rawit." gumam Riana dengan ekspresi wajah yang puas sambil memegang perutnya yang sangat kenyang.
"Sekarang waktunya aku melayani suamiku yang sukanya selingkuh dengan istri orang!" ucap Riana dengan tatapan mata yang tajam dengan ekspresi wajah yang dingin dengan sikap cuek mengabaikan foto pernikahan keduanya yang terpajang di dalam kamar.
Kamal yang mendengar handphonenya berbunyi pun dengan cepat melihat orang yang menghubunginya.
"Riana! Riana memanggil!" ucap Kamal dengan semangat yang menggebu-gebu dengan ekspresi wajah yang menunjukkan harapan.
Kamal yang tak ingin kehilangan kesempatan untuk mendapatkan bantuan pun mengangkat telepon dari Riana.
"Halo! Riana! Kenapa kau baru menghubungiku sekarang? Aku sudah menghubungimu sejak tadi! Kemana saja kamu?" tanya Kamal tanpa berhenti dengan nada suara yang meggebu-gebu.
"Maafkan aku, Mas. Aku tadi bantuin Shasa kerjain PR-nya lalu ngajarin Shawn matematika karena katanya besok ada ulangan tapi ada materi yang tidak dipahaminya!" ucap Riana dengan nada suara yang terdengar sedih.
Kamal yang tak bisa memarahi Riana karena Riana sibuk mengajari dan membantu anak-anaknya pun menyerah lalu mengalihkan topik pembicaraan karena tak ingin bertengkar dalam keadaan yang sedang darurat.
"Agh, bagaimana dengan PR Shasa? Apakah telah selesai? Lalu apakah Shawn sudah paham semua materi yang akan diulangkannya besok?" tanya Kamal dengan ekspresi wajah yang penasaran.
"Tentu saja, Mas!" jawab Riana dengan percaya diri dengan ekspresi wajah yang cuek dengan tatapan mata yang dingin.
"Dek, Mobil Mas sekarang mogok di jalan dan tidak ada bengkel mobil yang buka di jam segini." ucap Kamal yang bercerita seolah sedang mengeluh kepada Riana.
"Agh! Jadi gimana Mas? Mas dimana sekarang? Mas mau dorong mobilnya sampai besok pagi apa menuju rumah?" tanya Riana dengan nada suara yang polos tapi cukup menyakitkan bagi Kamal.
"Mas sudah sangat lelah mendorong mobil ini sejak tadi sendiran. Mas tidak mungkin dorong mobil ini lagi sendirian sampai ke rumah!" ucap Kamal dengan ekspresi wajah yang kesal.
"Terus bagaimana Mas? Apa Mas mau meninggalkan mobil itu sendirian di jalan lalu pulang ke rumah? Kalau mobilnya di curi orang gimana?" tanya Riana dengan ekspresi wajah yang polos dengan nada suara yang seperti orang kebingungan.
Kamal yang mendengar pertanyaan Kamal pun terdiam dan akhirnya tak banyak bicara lagi lalu memutuskan sesuatu.
"Yang kau katakan itu benar jadi Mas akan tidur di dalam mobil hingga esok pagi lalu saat matahari telah mulai bersinar, Mas akan langsung meminta mobil ini diperbaiki di bengkel!" jawab Kamal dengan tekad yang kuat.
Riana yang tidak percaya dengan perkataan Kamal mulai curiga bahwa Kamal tidak mau pulang karena tidur dengan Yonna.
"Mas, kamu jangan aneh-aneh. Coba ganti teleponnya dengan video call, Mas. Aku mau mau lihat kamu ada dimana?" tanya Riana dengan nada suara yang curiga.
"Kamu kenapa dek? Mas beneran lagi di dalam mobil di jalanan. Mobil Mas mogok." ucap Kamal dengan nada suara yang tegas dengan ekspresi wajah yang serius.
Kamal yang tak punya pilihan lain selain mengiyakan keinginan Riana pun mengganti mode handphonenya dan menunjukkan tempat keberadaannya.
Lalu saat Riana melihat sebuah gedung yang sangat familiar sebuah ide yang sangat bagus muncul untuk menyelesaikan masalah Kamal.
"Tu-tunggu. Mas, yang di belakang itu kantor apo yang gedung tinggi?" tanya Riana dengan suara yang sangat bersemangat dengan ekspresi wajah yang serius.
"Itu gedung Bank B*I. Kenapa?" tanya Kamal dengan ekspresi wajah yang bingung dengan nada suara yang terdengar penasaran.
"Mas, kamu dorong mobil sampai ke parkiran gedung itu dan biarin aja mobilmu yang mogok disana hingga besok pagi!" ucap Riana dengan ekspresi wajah yang serius.
"Adek rasa kalau diparkirin di sana, mobil Mas tidak akan hilang dan tidak akan ada juga yang berani bobol karena ada CCTV jadi Mas bisa pulang ke rumah!" ucap Riana dengan solusi terbaiknya.
"Lalu keesokan paginya baru di bawa ke bengkel dengan menggunakan mobil derek!" ucap Riana dengan suara yang bersemangat.
Kamal yang mendengar saran dari Riana pun akhirnya menyerah dan melakukan seperti yang dikatakan Riana lalu mendorong mobil sekitar seratus meter lagi menuju BANK B*I.
Setelah setengah jam berlalu, Kamal yang telah selesai mendorong mobil menghubungi Riana dan meminta bantuan untuk membatunya pulang.
Riana yang mengetahui itu pun dengan cepat memesan ojek online dengan sedikit permintaan untuk mengecek Kamal.
"Halo, Pak. Bisa minta tolong jemput suami saya di BANK B*I? Mobilnya mogok jadi tidak bisa pulang." ucap Riana dengan nada suara yang sopan.
"Tentu saja, Mbak! Saya jemput suaminya sekarang, ya?" ucp Supir Ojek Online itu dengan nada suara yang ceria.
"Hmmm, Pak. Apakah saya boleh meminta tolong?" tanya Riana dengan nada suara yang terdengar sangat hati-hati dan penuh perhitungan.
"Mbak mau minta tolong apa? Kalau saya bisa bantu maka saya akan bantu?" tanya Supir Ojek Online dengan nada suara yang terdengar sangat baik.
"Pak, tolong lihatkan suami saya. Apakah ada perempuan lain yang ada di sekitarnya karena saya curiga pada suami saya, Pak?" tanya Riana dengan nada suara yang tegas.
"Baik, Mbak. Mbak tidak boleh khawatir. Saya akan mengeceknya nanti saat sampai!" jawab Pengemudi Ojek Online itu dengan ekspresi wajah yang serius.
"Terima kasih, Pak!" jawab Riana dengan nada suara yang ceria dengan senyum yang lebar dan ekspresi wajah yang sedikit lega.
#Bersambung#
Hancur sdh reputasimu,pekerjaanmu,dan yng pasti rmh tangga beserta klrgamu.
Ngapain mobil mogok minta tlng perempuan,laki di dunia ini hbs kah smpe gak bisa telp satu orngpun utk dimintain tlng info montir mobil yng bisa dipanggil???? 🤦🏻♂️🤦🏻♂️🤦🏻♂️ Otaknya dah geser kali si Kamal,,,,ribet amat hidup lo
kelebihan h