Meina Alfarez, seorang gadis cantik berumur 18 tahun yang sangat bar-bar binti sengklek ini adalah satu-satunya anak perempuan dari keluarga Alfarez. Keluarga yang kaya no1 yang sangat di segani oleh banyak klan mafia.
Dia juga mempunyai 2 saudara laki-laki yang jahilnya gak ke tulungan. bernama Delvin Alfarez 21 tahun, dan Dhilan Alfarez 15 tahun.
Masa-masanya di jalani dengan sangat bahagia, walaupun banyak orang yang ingin mencelakai keluarga dan dirinya. Tapi itu tidak masalah, dengan menyebut namanya saja musuh pun bergetar ketakutan. Bahkan ia di sebut sebagai Donna Morte (Ratu Kematian)
Setelah menginjak dewasa, Meina pun berkuliah di kampus milik keluarganya, walaupun banyak mahasiswanya yang tidak mengetahui identitas asli Meina. Banyak yang mengagumi kepintaran dan juga kecantikannya dan ada juga yang iri.
Semuanya berubah ketika seorang lelaki bernama Akara Antares, yang sangat teguh akan imannya mulai datang ke dalam hidupnya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amari Antares, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
𖤓HAPPY READING𖤓
"Terus-terus." Samy mulai tambah penasaran dengan apa yang di ceritakan oleh Farhan.
"Ehhh... kan udah gue bilang, kalau..."
Farhan-farhan-farhan
Ada-telepon-masuk
Farhan-farhan-farhan
Ada-telepon-masuk
"Aka nelpon sam." Farhan pun mengangkat telpon dari Akara.
"Ya assalamu'alaikum Aka, kenapa?"📱
"Ini nanti aku..." 📱suara bising di sana membuat Farhan tidak bisa mendengar perkataan Akara.
"Ngomong apa sih, di mana kamu kok berisik banget." 📱
"Di jalan macet." 📱 suara Akara benar-benar lantang sepertinya ia berteriak di seberang sana.
"Owh, jadi pulangnya telat oke-oke." 📱
"Ya, yaudah assalamu'alaikum." 📱
"Wa'alaikumussalam" 📱
"Akara pulangnya sedikit telat katanya macet di jalan." ucap Farhan.
"Oh ya kita makan apa sekarang, masak indomie aja nih." sambung Farhan.
"Aku mah ngikut aja yang penting bisa di makan." balas Samy sambil keluar kamar.
"Indomie bosen ey, apa aku bikin goreng telur aja, lagian kamu bakso kok cepet banget hilangnya." gumam Farhan sambil memegang perutnya.
*
*
*
*
*
"Astagfirullah Sam.....kamu bikin usus aku mau copot tahu." ujar Alvin sambil memegangi dadanya.
"Hehehe, maaf, kenapa ngelamun di sini nanti kesambet gimana?" balas Samy.
"Gak gimana, tamannya bersih jadi enak aja di pandang." jawab Alvin.
"Iya bersih, bunga nya juga gak pada ada yang layu." sambung Samy.
"Katanya Aka pulangnya telat soalnya macet total di jalan." ungkap Samy.
Tiba-tiba ide brilian Alvin pun muncul. "Oh ya, gimana kalau kita masak-masak."
"Buat?" -
"Ish... kita kasih surprise ke Nenek Lianna." -
" Owh iya-ya, bagus juga idenya masak apa?" -
"Ehhh gimana kalau, ikan asin, daun singkong rebus, sambal terasi, tempe goreng, nasi liwet, kerupuk udang, orek tempe dan es kelapa muda, enak kan?" -
"Enak-enak aja kok, asalkan jangan suruh Farhan yang masak." -
Mereka berdua pun saling menatap satu sama lain, dan tertawa cekikikan.
"Iya-ya, nanti malah gak beres-beres masaknya." ujar Alvin masih saja tertawa.
Flashback
karena mengingat kejadian waktu ia dan teman-teman masih di ponpes, ada masak besar untuk para anak panti asuhan, pesantren Dhiafakhri ingin mengadakan makan gratis, nah Farhan ini dapat bagian untuk nge blender semangka segar dijadikan jus, semangka untuk 1000 orang dia blender pakai alat bikin smoothie yang kecil, ya mana kelar😂
Hal itu yang membuat waktu sedikit terhambat, karena orang-orang bantuin Farhan nge blender semangka yang masih banyak.
Habis bikin ulah di minumannya, Farhan malah bikin ulah lagi, di suruh potongin wortel pakai alat yang kecil biar tipis agar enak di adonan bala-balanya, malah tempenya juga ikut di tipisin.
Orang-orang bener-bener tak habis fikir, tempe buat di goreng tepung akhirnya jadi di bikin orek. Walaupun tipis banget😹😹😭
Back to story
"Yaudah kita ke warung aja!" ujar Samy.
"Kita ke ATM dulu yuk, ngambil duit sekalian buat bulanan juga." balas Alvin.
"Emang ATM masih buka?" -
"Masing dong, ada ATM yang buka 24 jam, kita ke sana sekalian beli bahan-bahannya." -
"Jalan kaki?" -
"Gempor kakiku kalau jalan kaki, naik motor lah, kita pinjam motornya si Adit." -
"Bilang ke dia minjem gitu." -
"Malu aku, suruh Farhan saja lah yang ke sana buat minjam." -
"Alah... biasanya juga malu-maluin, udah sana." Alvin pun mendorong punggung Samy pelan.
"Yaudah, tapi atas nama kamu ya." -
"### Iya...........................cepet sana." -
-
-
Visual Alvin Putratama.
See you again🥰
kok senang produk luar.anak bangsa jg banyak yg ganteng.Sy penggemar Drakor mbok ya visual nya jangan slalu orang Korea