Transmigrasi Eka

Echa mengendari mobil nya menuju perusahaan yang di mililiki oleh Echa asli. Echa juga sudah mencari tahu semuanya tentang perusahaannya, gak lucu kan jika ia pimpinan tapi tidak mengetahui seluk beluk perusahaannya.

Dengan tenang Echa mengendarai mobil nya, sambil mendengarkan musik menjadi perjalan Echa lebih santai.

Hanya membutuhkan 15 menit Echa sudah sampai di tujuan. Ia bisa melihat gedung pencakar langit di hadapannya.

"ternyata lu sangat hebat cha. gua salut sama lu, cuman lu nya yang lemah kalau berhubungan sama keluarga lu" gumam Echa menatap gedung tinggi itu

Echa lalu mengambil cardigan dan memakainya untuk menutupi baju baju sekolahnya.. gak lucu banget masa pemilik perusahaan masih Pakai seragam. tapi Echa tidak menutupi wajahnya dengan masker seperti dulu yang harus ia tutupi.

Setelah siap dengan penampilannya Echa turun dengan anggun dari mobil. kak ela juga sudah berada di depan lobi untuk menyambutnya. karena sebelum Echa sampai , ia sudah chat kak ela untuk menyambut nya.

"selamat sore bos" sopan kak ela membungkuk sedikit badannya. jika di kantor kak ela akan bersikap profesional

"sore.. langsung saja " kata Echa

Mereka langsung berjalan ke arah lift khusus CEO, di perusahaan itu lift ada dua khusus CEO dan untuk para karyawannya. Karyawan yang kebetulan berada di bawah bisa melihat Echa berjalan dengan anggun bersama kak ela.

"ehh itu bos kita ya"

"kayak nya sih iya, kan biasanya bos besar sering makai masker jika ke sini"

"iya itu bos, karena tadi aku dengar bu ela memanggil bos dan memberi hormat"

"wahh parah cantik banget bos kita"

"iya.. emang beda ya aura berduit dan tidak berduit"

Echa sampai di lantai paling atas , tempat ruangan Echa. yang bertulisan CEO di depan pintu.

di depannya juga sudah ada nisa sekretaris dari Echa , sedangkan kak ela mempunyai ruangan sendiri di sebelahnya ruangan echa.

Nisa langsung berdiri menyambut bos nya yang sedang berjalan bersama asisten kepercayaannya.

"selamat sore bos" kata Nisa membungkukkan badannya sedikit

Echa hanya menganggukkan kepalanya

"lanjutkan pekerjaanya" ucap Echa langsung masuk ke dalam ruangannya.

Ceklek

Setalah membuka pintu tersebut, hal yang ia dapat lihat adalah tumpukan berkas berkas yang berada di meja kebesarannya.

"kak. lu beneran kan ngasik berkas sebanyak ini? " tanya Echa melihat berkas berkas

"gak ada kerjaan gua bohong cha. lagian lu sudah lama gak kesini, jadi nya numpuk kan." kesal kak ela karena ia juga banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan.

"huff "

Echa duduk di kursi kebesarannya, ia langsung mengerjakan pekerjaannya kak ela juga sudah pamit undur diri darin ruangan bos nya.

Tidak terasa echa sudah 2 jam duduk di sana dan matanya fokus dengan laptop dan berkas yang berada di sana. Echa melirik jam yang berada di meja waktunya para karyawan pulang, lalu ia mengambil telpon yang berada di meja.

"hallo"

"kak ela ke ruangan ku " titah Echa langsung memutuskan telpon nya

Tut

"bos gila " umpat kak ela menatap kesal telpon yang digenggamnya..

Tok

Tok

Tok

"masuk" kata Echa

Ceklek

"kak bantu gua bawa berkas berkas ini ke mobil. gua akan kerjakan ini di rumah. " kata Echa merapikan barang barang nya

"lu yakin bawak ini ke rumah lu ? " tanya kak ela

"yakin lah. yaudah buruan bantuin gua , panggil Nisa juga suruh bantuin " kata Echa.

Bersambung...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hay para kakak.. Terima kasih sudah mampir🤗 jangan lupa kasik like dan komennya ya.. biar tambah semangat buat up nya... 😘😁