Mr. Bodyguard

Hari ini pemotretan akan dilakukan di salah satu pantai terindah, tetapi nanti sesi pemotretan akan lebih banyak di atas boat yang akan berlayar ke tengah pantai.

Jenna sudah selesai bersiap, tetapi model yang akan bersanding dengannya masih belum datang dan membuat para kru kebingungan.

“Jenna, kita tunggu sepuluh menit lagi ya?” Kata salah satu staf.

Jenna menganggukkan kepalanya, ia tidak boleh menunjukkan rasa kesalnya… karena di sekitar ada cukup banyak penggemarnya yang memang sedang berlibur di pantai ini.

Elios tetap berada di sisi Jenna, meskipun cuacanya cukup terik dan pengap… tetap saja pria itu masih memakai masker dan juga topi, ditambah lagi sebuah kacamata hitam milik Jenna yang wanita itu pakaikan tadi, agar tidak ada yang bisa melihat mata tajam Elios.

“Ponselku di mana?” Tanya Jenna kepada Elios yang tadi memang dititipkan ponsel olehnya.

Pria itu mengeluarkan ponsel berwarna merah muda dari saku seragamnya, itu adalah ponsel milik Jenna.

“Sangat panas,” gumam Jenna yang merasa kepanasan.

Aurel langsung memberinya kipas kecil yang memiliki angin cukup kencang, jadi Jenna tidak akan merasa kepanasan.

“APA?!” Teriakan itu membuat Jenna terkejut dan hampir menjatuhkan ponsel di tangannya.

“Ma-maaf Jenna sudah membuatmu terkejut,” ucap salah satu staf yang tadi berteriak.

Jenna hanya memberikan senyuman manisnya, meskipun dadanya sudah sangat panas menahan perasaan kesalnya.

“Tidak apa-apa, memangnya ada apa? Kenapa berteriak seperti tadi?” Tanya Jenna dengan suara lembut.

Suara yang tedengar berbeda saat berbicara dengan Elios, bahkan pria itu sudah terbiasa mendengar teriakan cempreng dari Jenna yang mampu membuat telinganya menjadi sakit.

“Model yang akan melakukan pemotretan bersamamu mengalami kecelakaan dan cukup parah, jadi dia tidak bisa datang. Padahal kami sudah susah-susah mendapatkan izin untuk melakukan pemotretan di sini, tapi sepertinya pemotretan hari ini dibatalkan,” ujarnya yang terlihat lesu.

Jenna mendudukkan kepalanya, mulutnya sudah komat-kamit tanpa suara. Ia hampir satu jam menunggu, ternyata tidak jadi pemotretan.

“Apa tidak ada model pengganti?” Tanya Jenna yang kembali mengangkat kepalanya, karena ia sudah selesai melampiaskan kekesalannya tanpa suara.

“Susah menemukan badan yang cocok sepertinya, kecuali…” staf tersebut menatap ke arah Elios yang terlihat berkeringat, karena cuacanya memang semakin panas.

“Apa bodyguardmu bisa menggantinya?” Tanya staf tersebut kepada Jenna yang hampir tersedak ludahnya sendiri.

“Kenapa harus dia?” Tanyanya sambil menujuk ke arah Elios yang memang sudah mencuri perhatian banyak mata, karena pria itu memang memiliki tubuh yang bagus dan juga sangat tinggi seperti seorang model

“Dia terlihat cocok, bukan hanya cocok… tetapi sangatlah cocok! Lihatlah proporsi tubuhnya? Dia sangat sempurna!” Seru sang staf yang terdengar berlebihan di telinga Jenna.

“Dia sebenarnya jelek, makanya memakai masker. Hanya tubuhnya saja yang terlihat bagus, tetapi wajahnya tidak,” bohong Jenna yang tidak akan mau Elios menjadi pasangannya untuk pemotretan kali ini.

“Kita tidak membutuhkan wajahnya, kita hanya memerlukan tubuhnya, karena yang difokuskan adalah wajah cantikmu Jenna,” jelas sang staf.

Aurel langsung menimpalinya, “Pakai bodyguardmu saja, Jenna. Kita ada jadwal lain nanti, dan pastinya akan bentrok kalau pemotretan kali ini batal.”

Jenna berdiri dari duduknya dan langsung menarik tangan Elios, “Di mana tempat untuknya berganti pakaian?” Tanyanya kepada staf yang kini tersenyum senang.

“Aku akan mengantar kalian!” Katanya yang membuat Jenna mengikutinya, tentu Elios juga ditarik oleh wanita itu.

Pemotretan kali ini memang baju pantai dan gaun pantai, sebab Jenna tidak diizinkan ayahnya untuk mengambil pemotretan pakaian yang sangat terbuka… salah satunya bikini atau semacamnya.

“Dia tetap boleh pakai masker sama topi ‘kan?” Tanya Jenna saat sang staf memberikan pakaian yang harus dikenakan oleh Elios.

“Iya, terserahmu mau kepalanya ditutupi dengan apa. Kita hanya membutuhkan tubuhnya saja,” jawab sang staf, sebelum berlalu keluar agar Jenna bisa mengarahkan Elios.

“Pakailah ini! Dan tetap sembunyikan wajah jelekmu itu!” Titah Jenna sambil mendorong Elios agar segera berganti.

Tidak membutuhkan waktu lama bagi pria itu keluar dari ruang ganti, Elios kini tidak memakai seragam hitamnya. Pria itu mengenakan celana pantai yang hanya sebatas lututnya, lalu bagian atasnya menggunakan baju pantai yang kancingnya memang tidak ada.

“Nona Jenna?” Panggil Elios saat Jenna masih terpaku dengan penampilan.

Wanita itu tersadar dan langsung melempar pandangannya ke arah lain, ia sedikit terkejut melihat perut Elios yang sangat indah… apalagi dada pria itu yang terlihat begitu menggoda.

Jenna menggelengkan kepalanya, lagi-lagi pikirannya semakin ke mana-mana.

“Ayo keluar!” Ajak Jenna yang kembali menarik tangan pria itu.

Kedatangan Elios dengan penampilan barunya membuat para wanita tidak bisa menahan jeritanya, begitupun para kru yang terlihat menganga tidak percaya kalau tubuh Elios benar-benar indah.

“Astaga, kalian terlihat sangat cocok!” Puji beberapa staf.

Banyak yang setuju kalau Elios sangat cocok untuk menjadi seorang, sayangnya mereka tidak bisa melihat wajah pria itu.

“Baiklah, semuanya bersiap dan kita mulai!” Seru fotografer yang mengerahkan beberapa staf untuk mempersiapkan semuanya.

Pemotretan pertama dilakukan di bibir pantai, dan Jenna masih sendirian sampai beberapa foto berhasil diambil. Lalu Elios disuruh bergabung, dan ia diarahkan untuk memeluk Jenna dari belakang.

Jenna menahan napasnya saat tangan kekar itu melingkar di perutnya, tetapi wanita itu harus profesional. Ia mendongak, karena fotografer memintanya seakan menatap Elios dengan penuh cinta.

“Bagus! Sekarang ganti pakaian dan kita langsung ke tengah laut!” Kata fotografer yang begitu puas mengambil beberapa foto Jenna dan Elios dengan berbeda gaya.

Jenna berganti pakaian dengan gaun putih yang terlihat cocok dengannya, begitupun dengan Elios yang memakai celana kain putih dan atasannya adalah kemeja putih yang kancingnya tidak boleh dipasang, karena mereka akan menyorot perut serta dada Elios.

Saat ini Jenna berada di atas boat dengan Elios yang memegangi bahunya, sedangkan beberapa staf dan fotografer berada di boat yang lebih besar.

Fotografer pindah ke boat yang dinaiki Jenna, tadi Elios sendiri yang mengemudikannya dan tentu saja para staf kembali memberikan pujian kepada pria itu.

“Baiklah, untuk posenya seperti tadi di tepi pantai!” Kata fotografer yang membuat Elios kembali memeluk Jenna dari belakang.

Sekarang sudah mulai sore dan anginnya semakin kencang, bahkan gaun yang dipakai Jenna juga mengikuti arah angin dan membuat hasil fotonya semakin bagus.

“Masih ada tiga lagi, sebentar!” Kata fotografer yang akan pindah ke boat yang lebih besar.

Pergerakan tersebut membuat boat yang dinaiki Jenna bergoyang cukup kencang, dan Elios tidak bisa menahan wanita itu.

“JENNA!” Teriakan panik terdengar, bersamaan dengan tubuh Jenna terjatuh ke laut.

Bersambung.