Seyue adalah gadis jenius di dunia modern yang mati karena ledakan karena sang sahabat yang menghianatinya . dan terlahir kembali di Dunia kuno di tubuh seorang gadis yang di anggap sampah oleh masyarakat karena tidak bisa berkultivasi dan lemah . tapi dia merupakan gadis yang sangat di sayangi oleh keluarganya. walaupun dia telah di hina oleh masyarakat, atau calon suaminya sendiri berusaha memoermalukannya dan menghianatinya . namun karena kejeniusannya di dalam ilmu pengobatan , dan ahli beladiri. para Pria menginginkan dia, berusaha menjadikan Dia milik mereka. hingga akhirnya dia di kejar oleh Putra mahkota yang kejam, dingin, tampan dan kuat yang di gilai oleh para kaum perempuan . mampukah dia menghindari cinta pangeran kuat itu...?
Maaf jika terlalu halu ceritanya.
ini murni dari fikiran author yang terlalu halu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERUNGKAP.
"Baik kalau itu keinginan tuan Baojang , Chan Sin berikan barang itu padaku.." ucap Siyue pada Chan Sin. Chan Sin memberikan batu dewa pada Siyue. Melihat batu dewa , terlihat muka tuan Baojang pucat. Dia tahu batu apa yang ada di tangan Siyue. Batu itu batu dewa. batu yang bisa membuktikan kebenaran. Sedangkan Siyue Sendiri kini dengan tenang berjalan kearah guru Yun Jin .
"Guru tolong..."ucapnya sambil memberikan batu itu pada guru Yun Jin.
Guru Yun Jin tahu maksud Siyue. sebab dia tahu, batu apa yang ada di tangannya . guru Yun Jin segera mengalirkan kekuatan pada batu hitam . Tak lama batu itu memancarkan sinar putih. Setelah itu terdengar suara percakapan dari batu itu .
Suara itu jelas suara antara Anran dan Xio Lan. Suara itu teramat jelas bagi telinga orang yang mengenal Xio Lan dan Anran yang hadir di sana. Siyue dengan tenang menatap wajah tuan Baojang dan Xio Lan bergantian.
"Anran...ada apa kau memanggilku kemari...." terdengar suara Xio Lan . ada nada kesal dalam suaranya .
"Apakah kau tak bertemu dengan Siyue.. ?" kini suara Anran yang terdengar dengan nada cemas .
"Siyue...? Siyue siapa...?" tanya Xio Lan.
"Siyue dari keluarga Si...dia tadi telah kembali..." kata Antan . Terdengar ada rasa panik di dalam suaranya. "Apa katamu , Siyue dari Siyue dari keluarga Si...? bukankah kau telah mendorongnya masuk kedalam jurang...bagaimana dia bisa selamat...?" kata Xio Lan terdengar sekali nada kekagetan di suara Xio Lan . Siyue menatap wajah Xio Lan yang terlihat sangat pucat. begitu juga dengan wajah guru Baojang .
"Aku juga tidak tahu...aku sendiri yang mendorong dia dari atas tebing, dan aku melihat dia melayang jatuh...tapi kenapa dia bisa selamat dari jurang dalam itu...?" kata Antan tak percaya.
" Itu kegagalanmu..." ucapan Xio Lan terdengar dingin.
"Bukankah itu suara Nona Xio Lan dan Anran...?" ucap salah satu dari para murid yang hadir di sana .
"Benar...itu suara Xio Lan dan Anran...aku sangat hapal dengan suara mereka..." seru mereka yang mengenal keduanya. Ketenaran Xio Lan membuat mereka mudah mengenali suaranya.
"Ya Ampun...ternyata Siyue sengaja di bunuh...untung dia masih bisa hidup... jika itu terjadi padaku, jangankan kembali hidup, Tubuhku tak akan bisa mereka temukan..." ucap salah satu murid.
Seruan dari orang - orang yang mendengar percakapan itu , Membuat wajah Xio Lan dan tuan Baojang semakin pucat. Apalagi setelah mendengar percakapan selanjutnya yang membuat wajah Xio Lan semakin pucat san pucat .
"Sebenarnya ada dendam apa antara kau dan Siyue ..?" terdengar pertanyaan Anran yang membuat para murid terdiam mendengar jawaban Xio Lan. sedangkan Xio Lan sendiri wajahnya berubah - ubah antara pucat dan memerah .
"Aku tidak menyukai seseorang yang lebih hebat dariku, apalagi menjadi perhatian putra mahkota..." jawab Xio Lan dingin.
"Tapi bukankah dia seorang pria...?" tanya Ananta lagi.
"Pria atau Wanita yang menjadi pusat perhatian putra mahkota, aku tidak menyukainya. Dan dia harus lenyap dari pandanganku.." jawab Xio Lan dingin.
"Sudahlah...semua bukan urusanku, sekarang aku pergi dan ingat, jangan mencariku hanya karena masalah sepele seperti ini..." ucapin Xio Lan Mengakhiri rekaman yang di buat Siyue.
Terlihat wajah Xio Lan brubah - ubah , mungkin karena , malu, takut dan marah.
"Apakah tuan Baojang belum puas mendengar percakapan itu...?" kata Siyue pada tuan Baojang.
Terlihat tuan Baojang terdiam. Namun beberapa saat kemudian dia berucap.
"Belum tentu itu suara Xio Lan, kau bisa saja merubah suara orang lain menjadi suara Xio Lan, bisa saja kan..?" ucapnya dengan nada sinis dan meremehkan .
"Ya ampuun... ternyata anda orang yang tak tahu malu ya...?sudah jelas itu suara Nona Xio Lan , masih juga mengelak.. dan sekarang berkata itu suara orang lain, aku ingin tahu bagaimana caranya meniru suara orang , apakah tuan Baojang tahu....?" kata Chan Sin yang memang suka ceplas- ceplos .
"DIAM KAU..!" terak tuan Baojang marah .
Siyue tahu kalau tuan Baojang ingin melindungi Xio Lan. Namun semua orang sudah tahu kebenarannya.
"Aku tahu tuan Baojang masih ingin melindungi Nona Xio, walaupun kebenaran ada di depan mata,... Baiklah aku ada cara lain yang dapat membuat tuan Baojang merasa puas..." kata Siyue tenang . terlihat wajah tuan Baojang merah dan hitam bergantian. Dia tidak pernah menyangka kalau dia bakal di permalukan oleh seorang anak muda.
"Apa itu....?" tanya tuan Baojang marah.
"Kami bertarung...siapa yang kalah dia yang harus keluar dari perguruan ini, Dan di sini ,tuan Baojang terbukti tidak adil dan menang sendiri..." jawab Siyue tenang.
Mendengar ucapan Siyue semua orang tertawa juga prihatin .
"Ha ha ha ...apa dia sudah gila...Dia ingin melawan Nona Xio Lan...?" kata salah satu murid yang mengidolahkan Xio Lan.
"Mungkin setelah jatuh dari dalam jurang, otaknya agak terganggu..." jawab yang lain.
"Mungkin karena marah tidak mendapat keadilan , maka fikirannya seperti itu karena frustasi.." kata murid yang lain .
Dan banyak lagi ucapan dan hinaan yang di ucapkan mereka pada Siyue. Namun Siyue terlihat tenang dan tenang . Para sahabat dan kedua Kakaknya hampir gila mendengar ucapan murid yang menghina Siyue.
Sedangkan guru Yun Jin sendiri , hanya melihat ketenangan di diri Siyue dengan perasaan kagum.
"Apa sebenarnya rencana gadis nakal ini , aku ingin tahu . apa yang akan dia lakukan untuk mencari keadilan.." batin guru Yun Jin.
"Bagaimana tuan Baojang...apakah keinginanku dapat kalian terima...?" tanya Siyue tenang .
"Yue'er..apa yang kau lakukan ...!"Seru Simayun saat mendengar ucapan Siyue.
"Benar Yue'er...apa yang kau lakukan ini.. kau akan terluka dan keluar dari perguruan jika nanti kau kalah ..." ucap khawar Rong Han.
"Yueyue...kau jangan gegabah...kau tahu kan kekuatan wanita busuk itu...!" seru Chan Sin ketakutan .
"Tenanglah kak, Chan Sin...kalian harus percaya padaku. orang seperti mereka harus mendapat hukuman agar tidak semena- mena, kau lihat saja nanti, apa yang akan aku lakukan pada si licik sok polos itu..." kata Siyue menenangkan sang Kakak dan para sahabatnya yang terlihat sangat cemas dan ketakutan .
"Baiklah aku akan mempercayai kata- katamu..." kata Rong Han dengan wajah pasrah.
"Tapi Yue'er....!" ucap Simayun dengan wajah sedih. Dia tak rela adik satu- satunya terluka dan di keluarkan dari perguruan.
"Kakak..." terlihat wajah Siyue yang meminta pengertian sang kakak.
"Baiklah, baiklah aku akan mempercayaimu..." kata Simayun akhirnya, Dia menfalah walau harinya ketakutan .
"Trimakasih kak..." ucap Siyue dengan wajah bahagia. Dia kembali menatap tuan Baojang.
"Gimana tuan Baojang...?" tanya Siyue lagi.
"Baik...aku akan bertanya pada Nona Xio Lan, jika dia mau maka kau tidak bisa mundur dari pertarungan ini..." kata tuan Baojang dengan nada menghina.
"Aku tidak akan mundur...." jawab Siyue tenang .
"Baik....bagaimana Nona Xio Lan... apakah kau mau melawan Siyue...?" tanya Tuan Baojang pada Xio Lan. Sambil tersenyum menghina , Xio Lan menjawab.
"Baik..ini permintaan dirimu sendiri, kau terlalu sombong dan arogan ,kau tidak bisa mengukur kemampuanmu dan tidak melihat tingginya gunung. karena itu aku akan membantumu menyadarkan sifat angkuh dan sombongmu Siyue...'" ucap Xio Lan dengan nada menghina.
"Bagus kau bisa memberiku pelajaran... tapi ingat , kalau kau sampai kalah, tanpa ragu lagi kau harus keluar dari perguruan ini.. Dan itu bukan kesalahanku, ingat itu Nona Xio Lan....." kata Siyue dingin.
"Baik, itupun berlaku untukmu..ayo kita mulai..." jawab Xio Lan.
"Lebih baik Kita bermain di arena pertarungan..." ajak Xio Lan .
Dengan cara bermain di arena pertarungan. jika nanti dia menyiksa Siyue , tidak akan ada yang menyalahkan dirinya atau bisa menolong Siyue .Dia bisa menghajar Siyue sesuka hatinya.
"Baik aku setuju..." ucap Siyue dingin.
Ketiga sahabat dan kedua kakaknya semakin cemas saat Xio Lan mengajak Siyue bertarung di arena pertarungan.
Merekapun berjalan kearah arena pertarungan yang ada lapangan depan perguruan. Sesampainya di sana, keduanya segera naik ke arena . Dengan anggun Xio Lan, berdiri di atas arena. Sedangkan Siyue terlihat berdiri dengan sangat tenang menatap Xio Lan.
"Apakah kau akan mengeluarkan hewan kontrakmu...? Kau bisa melakukan itu..." ucapnya sombong.
"Kita lihat saja Nanti..." jawab Siyue datar .
Namun semua orang bisa melihat ada seekor kucing belang sedang tiduran di leher Siyue.
"Yueyue...dia hanya ada di alam dasar tingkat tuju..." bisik Tiger .
"Aku tahu..." jawab Siyue .
Tak lama terlihat Xio Lan mengeluarkan senjata cambuknya. Melihat semua itu , semua murid merasa kasihan pada Siyue. Karena sudah bukan rahasia lagi kalau Cambuk Sio Lan sangat mengerikan . Jika Xio Lan sudah mengeluarkan cambuknya maka sang musuh akan celaka. Melihat apa yang di lakukan Xio Lan, Membuat semua orang sudah melihat dengan jelas kalau Xio Lan berniat mencelakai Siyue. Malah kemungkinan besar ingin membunuhnya.
Melihat perbuatan Xio Lan, Siyue tersenyum . tanpa sadar Xio Lan membuktikan pada semua orang , kalau Xio Lan memang benar- benar berniat ingin membunuhnya . Dan akhirnya pertarunganpun di mulai, terlihat Xio Lan segera menyerang Siyue dengan cepat. Dia melancarka. pukulan yang mematikan . Dia memang berniat segera membuat Siyue terluka atau mati .
DAAAR....
Terdengar ledakan di atas arena pertempuran. Semua orang menyangka pasti Siyue sudah terluka parah oleh cambuk Xio Lan. Namun mereka terkejut saat melihat keatas arena. mereka hanya bisa melihat arena yang rusak karena terkena cambuk Xio Lan. Sedangkan Siyue terlihat berdiri dengan tenang dan anggun di atas arena.
"Hanya seperti itu kekuatan dari cambukmu ...?" ejek Siyue pada Xio Lan.
Sementara itu semua orang seperti tak percaya melihat Siyue yang terlihat masih berdiri tegak dengan senyum di wajahnya.
"Sialan ternyata dia mampu menghindar dari cambukku..." seru Xio Lan dalam hati .
"Brengsek jangan hanya bisa menghindar. Apakah kau hanya bisa menghindar dan takut membalas seranganku...!" teriak Xio Lan marah.
"Ho ho ho kau marah...kau marah karena cambukmu tidak bisa menyentuhku..." kata- kata Yueyue semakin membuat Xio Lan marah .
"Kauuu....lawan aku pengecut...!" teriak Xio Lan semakin marah.
"Baiklah aku akan mengabulkan permintaanmu, sekarang bersiaplah..."
Setelah itu Siyue mulai menyerang Xio Lan dengan pukulan berantai. membuat Xio Lan kewalahan. bukan itu saja, Siyue ingin menerapkan ilmu yang dia dapatkan dari dunia teratai merah. Tiba- tiba di tangan Siyue terlihat cahaya putih keluar dari tangannya . cahaya putih itu bagai sebuah cambuk yang memiliki oegangan di tangan kanan Siyue . Cahaya yang berubah menjadi cambuk itu menyerang Xio Lan bagai cambuk ditangan Siyue .
DAAAR...
Terdengar kembali ledakan di atas arena. Ternyata cambuk Xio Lan bertabrakan dengan cambuk cahaya milik Siyue . terlihat cahaya putih berpendar di udara. Melihat semua itu, semua orang tercengang dan tak percaya. Mereka semakin kaget ketika melihat cambuk di tangan Xio Lan melayang jatuh terpotong menjadi tiga bagian . bukan itu saja, tangan Xio Lan terlihat terluka. Namun Siyue tidak berhenti. Dia kembali mencambuk Xio Lan . terlihat luka menganga di punggungnya. Baju yang di pakai Xio Lan sudah tercabik- cabik. Membuat penampilan Xio Lan memalukan. Dan akhirnya cambukan terakhir Siyue membuat Xio Lan jatuh di arena dan tak sadarkan diri. Siyue mengakhiri pertarungannya.
Melihat semua itu, semua orang bengong dan tak percaya. Pria kecil yang telah di remehkan semua orang , ternyata menjadi sang pemenang . Mereka sekarang sadar, kalau pria kecil di atas arena tidak boleh di remehkan .
Kesunyian melanda tempat itu. andai ada jarum jatuh pasti akan terdengar.
"Bagaimana guru... apakah aku menang...?" kata Siyue menyadarkan mereka. Sedangkan tuan Baojang terlihat syok berat.
"Pertarungan di menangkan oleh Siyue ..." terdengar suara lembut namun tegas melayang di udara.
Semua orang melihat kearah duara terdengar . Terlihat tuan Ming Hao berdiri dengan tenang di belakang mereka .
"Trimakasih Kepala sekolah Ming Hao.." ucap Siyue sambil membungkuk memberi hormat. Di ikuti oleh semua murid .
"Hmm....sekarang bawa Nona Xio Lan keruang pengobatan, sebelum dia pergi dari perguruan ini. mulai sekarang dia bukan lagi murid perguruan Lentera putih..." kata tuan Ming Hao lembut tapi tegas.
"Tapi kepala sekolah Ming..." ucap tuan Baojang dengan nada memohon.
"Bukankah itu taruhan mereka berdua.?" ucap kepala sekolah dengan tenang. Terlihat tuan Baojang menghela nafas pasrah .
"Kalian bertiga ikut aku ke kantor..." kata kepala sekolah pada Siyue, guru Yun Jin dan tuan Baojang . Sebelum dia berbalik dan berjalan kearah kantornya . Ketiganya mengikuti kepala sekolah Ming Hao. Sedangkan Xio Lan di bawa Tetua Wei Zixi pergi keruang pengobatan.
Ketika sampai di kantor kepala sekolah terlihat wajah yang tadinya lembut berubah menjadi merah karena marah.
"Baojang kalau kau sejak awal pertama sudah adil...kejadian ini tidak akan terjadi ..! Semua ini karena sifatmu yang pilih kasih dan tidak adil . Kau seorang tetua seharusnya memberi contoh yang benar. kau fikir ini sekolah mu , perguruanmu....?! Mulai sekarang kau kupindahkan sebagai pengajar...kau bisa mengajar para murid . Dan untuk sementara tempatmu akan di tempati orang lain... Di sana kau bisa mengoreksi semua perbuatan yang kau lakukan .." ucap Kepala sekolah Ming Hao dengan wajah terlihat marah.
"Baik tuan Ming..." ucap tuan Baojang dengan wajah tertunduk . Dia hanya bisa melirik Siyue dengan penuh kebencian. tak lama dia segera keluar ruangan . Setelah tuan Baojang pergi, Kepala sekola menatap Siyue .
"Dan kau anak nakal...berani sekali kau bertaruh seperti itu...apa kau fikir hati kakekmu tidak akan sedih jika kau tadi kalah...!" kata tuan Ming pada Siyue.
"Maaf ... Tapi Siyue sudah mengukur kekuatan Xio Lan, ...bukankah dia masih berada di alam dasar tingkat tuju..." jawab Siyue.
Mendengar ucapan Siyue kedua orang di depannya kaget
"Kau...kau bisa melihat kekuatan Xio Lan...?" tanya kepala sekolah Ming Hao.
"Benar tuan..."jawab Siyue.
"Lalu sampai di mana kekuatanmu...?" tanya tuan Ming Hao.
Karena Siyue sudah menebak kalau kedua guru di depannya tahu kalau dia seorang wanita, Siyue segera membuka cincin giok putihnya. Dan terlihat seorang gadis cantik berdiri di depan guru Yun Jin dan kepala sekolah Ming Hao. Gadis yang teramat cantik anggun . wajah putih kemerahan, bibir mungil merah merekah, kulit sehalus giok dan seputih awan membuat mata siapapun terpanah. Hingga membuat guru Yun Jin dan kepala sekolah Ming tak dapat berbicara.
"Guru...tuan Ming...." ucap Siyue sambil melambaikan tangannya di depan keduanya. Hingga akhirnya guru Yun dan kepala sekolah Ming tersadar. Terlibat wajah guru Ming memerah. Sedangkan kepala sekolah Ming menghela nafas .
"Kasihan gadis ini.... Wajah secantik ini harus di sembunyikan" batin tuan Ming Hao.
"Kenapa dengan kalian berdua...?" tanya Siyue polos.
"Tidak ada apa- apa Yue'er.." namun sebentar kemudian tuan Ming berseru
" ka..kau....kau sudah berada di Alam Kaisar level lima...?" seru kepala sekolah Ming tak percaya.
'Yue'er...sejak kapan kau berada di alam Kaisar...? bukankah saat kau baru masuk kau masih di alam dasar...dan kau baru bisa berkultivasi...?" tanya guru Yun Jin.
"Benar guru...tapi sekarang Siyue sudah berada di alam Kaisar level lima... semua itu Siyue dapatkan dari pelatihan yang sangat keras dan menakutkan di dasar jurang hutan Roh . Demi mempertahankan hidup , Siyue harus bertarung dengan berpuluh hewan roh tingkat tinggi. Dan Siyue menyerap energi roh dari batu atau inti roh dari hewan yang Siyue bunuh..." jawab Siyue .
"Ya Dewa...kau memang gadis menakutkan nak...tidak akan ada manusia yang mampu berkultivasi seperti dirimu..." kata tuan Ming dengan wajah syok. Sedangkan Siyue hanya bisa menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Dia kembali memakai cincin giok putihnya. dan kembali di depan guru Yun dan tuan Ming Hao berdiri seorang pria muda dan tampan.
"Ya sudah kembalilah ke kelasmu, ingat jangan lagi memperlihatkan kekuatanmu pada orang lain . Kau akan membuat ketakutan dan iri orang lain ..." ucap kepala sekolah.
"Baik tuan, Yueyue pergi dulu..." kata Siyue.
"Tunggu..beberapa hari lagi, kalian akan mendapatkan tugas dari sekolah , kalian berempat harus mempersiapkan diri..." kata guru Yun Jin saat Siyue akan keluar.
"Baik guru , Siyue akan memberitahukan kabar ini pada teman- teman, kalau begitu Siyue undur diri....." jawab Siyue . Setelah itu dia keluar dari ruang kantor kepala Sekolah .
Sedang didalam kantor kepala sekolah terlihat tuan Ming menatap guru Yun Jin.
"Kau sudah tahu kekuatan anak nakal itu...?" tanya tuan Ming Hao pada guru Yun Jin .
"Aku juga belum tahu...kekuatan gadis itu sangat mengejutkan..." jawab guru Yun Jin dengan nada kagum.
"Perdana Mentri Si mengatakan padaku , semenjak dia bangun dari masa komanya, Dia melihat perubahan di diri Siyue..." kata tuan Ming Hao lagi.
"Maksud tuan....?" tanya Yun Jin heran.
"Apakah kau tidak mendengar masalah yang terjadi pada Yueyue...?" tanya tuan Ming Hao heran.
"Tidak... aku hanya mendengar kalau dia ijin tidak masuk. dan itu sebelum aku bertemu dengannya dan mengetahui dialah gadis yang aku cari.." kata guru Yun Jin dengan wajah heran.
Akhirnya tuan Ming Hao menceritakan tentang masalah yang terjadi pada Yueyue. Tentang penganiayaan serta hidupnya yang ada di ujung kematian.
Tanpa mereka sadari kalau Yueyue sudah mati.
"Brengsek...benar- benar keterlaluan mereka, kenapa Putra Mahkota mau menerima Yueyue jika akhirnya dia menyiksa tubuh dan fisik dari Yueyue..." geram guru Yun Jin.
"Apakah karena masalah itu hingga Yueyue harus berubah menjadi seorang pria...?" lanjut guru Yun Jin.
"Salah satunya...yang utama karena perdana mentri Si memutuskan pertunangan saat Yueyue dalam keadaan koma, Dan sekarang setelah Yueyue sudah bisa berkltivasi dan kuat, perdana Mentri takut Raja kembali mengikat Siyue pada Putra Mahkota yang sudah menyiksa dan menghina dia, Perdana Mentri tak rela memberikan Siyue pada pria brengsek itu . karena itu perdana Mentri Si merubah Yueyue seperti itu..." kata tuan Ming menjelaskan panjang kali lebar.
"Kenapa tidak menolak saja...!" kata guru Yun marah.
"Kau tahu kedudukan tuan Si di kerajaan ini..." jawab tuan Ming Hao datar .
Mendengar ucapan tuan Ming, huru Yun terdiam. entah ada apa sebenarnya. tak lama dia berkata.
"Rasanya aku ingin menunjukkan wajah gadis itu di depan putra Mahkota, agar dia menyesali perbuatannya..." ucap guru Yun dengan gemas.
"Suatu saat Putra Mahkota akan tahu kenyataan itu. dan aku yakin dia akan kenyesalinya seumur hidupnya..." ucap tuan Ming dengan tenang.
"Ya sudah aku akan kembali ke ruanganku...." kata guru Yun sambil berdiri.
"Kau tidak ingin menggantikan kedudukan tuan Baojang....?" tanya tuan Ming datar.
"Tidak...aku sewaktu- waktu bisa kembali ..." jawab guru Yun. Dia berjalan keluar dari ruang kantor kepala sekolah dengan langkah tenang . Sedang kepala Sekolah Ming Hao hanya bisa menatap punggung tegap itu pergi meninggalkan kantornya.
Udahan dulu ya...jangan lupa like, vote, dan komen kalian ,author tunggu.
Bersambung.
sampai penasaran
kenapa belum keluar
pas gurunya kerumah
😁apa aku yang kurang fokus
semangat yah thor