NovelToon NovelToon
Tangis Dan Doa Dalam Kegelapan

Tangis Dan Doa Dalam Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pihak Ketiga / Ibu Tiri / Selingkuh / Janda / Cinta Terlarang / Romansa
Popularitas:819
Nilai: 5
Nama Author: Queen_Fisya08

Setelah bertahun-tahun hidup sendiri membesarkan putrinya, Raisa Andriana seorang janda beranak satu, akhirnya menemukan kembali arti cinta pada Kevin Wibisono duda beranak dua yang terlihat bijaksana dan penuh kasih. Pernikahan mereka seharusnya menjadi awal kebahagiaan baru tapi ternyata justru membuka pintu menuju badai yang tak pernah Raisa sangka

Kedua anak sambung Raisa, menolak kehadirannya mentah-mentah, mereka melihatnya sebagai perebut kasih sayang ayah nya dan ancaman bagi ibu kandung mereka, di sisi lain, Amanda Putri kandung Raisa, juga tidak setuju ibunya menikah lagi, karena Amanda yakin bahwa Kevin hanya akan melukai hati ibunya saja

Ketegangan rumah tangga makin memuncak ketika desi mantan istri Kevin yang manipulatif, selalu muncul, menciptakan intrik, fitnah, dan permainan halus yang perlahan menghancurkan kepercayaan.

Di tengah konflik batin, kebencian anak-anak, dan godaan masa lalu, Raisa harus memilih: bertahan demi cinta yang diyakininya, atau melepas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen_Fisya08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 Kegelisahan Kevin

Di sisi lain, Raka yang baru bangun muncul mencari sang istri, ia melangkah menuju dapur, lalu ruang tengah, mencari Amel yang biasanya sudah sibuk menyiapkan sarapan, namun Amel justru berdiri di dekat pintu, wajahnya pucat, matanya sembab seolah baru saja menangis...

Raka menatapnya Amel dengan penuh kecurigaan...!!

“Tadi aku dengar ada tamu, Siapa? Dan Laras sama Dewi di mana? Apa Mama dan Bapak tadi kemari untuk jemput mereka?” tanya Raka penuh selidik

Amel memalingkan wajahnya dan tangannya meremas ujung jilbabnya, Raka langsung tahu ada sesuatu yang tidak beres..

“Jawab, Mel, jangan bilang… yang tadi datang itu Mbak Desi untuk menjemput Laras dan Dewi” Suara Raka mulai meninggi

Air mata Amel langsung jatuh tanpa bisa ditahan, ia menggigit bibirnya, menunduk, lalu mengangguk pelan...

Raka terdiam sesaat, seperti menelan fakta pahit yang tidak ia inginkan, lalu suara itu meledak...

“Amel!” bentak Raka, baru pertama kali Raka membentak istri nya Amel, air mata Amel semakin deras yang keluar...

“Kamu tahu kan, Mas Kevin dan Ibu berpesan berkali-kali, Laras dan Dewi untuk sementara waktu ini tidak boleh bertemu dengan Mbak Desi dulu! Kamu juga tahu kemarin itu Mbak Desi hampir mengacaukan pernikahan Mas Kevin!” ucapnya dengan suara yang cukup keras

Amel hanya bisa menangis, kali ini tangisannya pecah sejadi-jadinya...

Raka melanjutkan, suaranya semakin keras..

“Atau jangan-jangan… kamu yang memberitahu Mbak Desi tentang pernikahan itu?”

Lagi-lagi Amel mengangguk, mengiyakan ucapan sang suami..

Seakan dunia Raka berhenti sejenak, Raka menatap istrinya, perempuan yang ia kira paling mengerti bagaimana menjaga keluarga, namun hari ini, Raka melihat Amel sebagai pengkhianat kecil yang tanpa sadar menyalakan api di tengah jerami kering...

"Aku benar-benar nggak nyangka, Mel, kamu itu istriku, seharusnya kamu lindungi keluarga kita, bukan bikin ulah seperti ini!” ucap Raka

“Aku cuma kasihan sama Mbak Desi, dia ibu kandung mereka dan mba Desi masih sangat mencintai mas Kevin…” Amel terisak

"Cinta kata mu Mel, kalau dia cinta sama mas Kevin dan kedua putrinya kenapa dia dulu selingkuh dan memilih pria lain dan membawa sertifikat rumah mas Kevin lalu menjualnya untuk bisa bersenang-senang dengan selingkuhannya dan yang kita dengar sejak berpisah dari mas Kevin, wanita itu sudah dua kali cerai, sekarang bilang mau kembali dengan mas ku, pikiran kamu kemana Mel, dia pasti hanya ingin mengincar harta mas Kevin saja" Raka semakin emosi

"Dan satu lagi Mel, DIA ITU WANITA YANG SANGAT BERBAHAYA!” bentak Raka keras sampai membuat Amel tersentak semakin menjadi...

Setelah itu, Raka hanya menatap istrinya dengan mata penuh kecewa, lebih menyakitkan daripada amarah apa pun...

Raka menggeleng kelelahan, lalu berbalik dan masuk ke kamar, meninggalkan Amel yang terduduk di lantai dingin sambil menangis tak berhenti...

***

Sementara itu Kevin dan Raisa telah sampai di rumah baru mereka...

Raisa pun terpaku sejak pintu pagar mansion itu terbuka secara otomatis, rumah itu terlalu megah, terlalu luas, terlalu tak terbayangkan untuk ku..

“Ini… ini nggak salah, Mas?Ini… rumah kita? Besar banget.” Raisa menatap sang suami hampir tak percaya...

Kevin tersenyum kecil, menikmati ekspresi terkejut istrinya....

“Ya sayang, ini adalah rumah kita.” ucap mas Kevin

Aku memandangi dinding-dinding tinggi warna putih gading, pilar besar di teras, taman kecil yang tertata rapi, dan lampu gantung kristal yang menyambut di ruang tengah, semuanya tampak seperti mimpi...

Mas Kevin menggenggam tangan ku dan menarik ku untuk ikut naik ke lantai dua...

"Ayo, naik, Mas mau tunjukkan sesuatu.” ucap mas Kevin lagi

Tangga spiral yang kokoh membawa mereka ke lantai atas, di sana, sebuah lorong panjang dengan tiga pintu menunggu, Kevin membuka pintu paling besar di ujung...

“Ini kamar kita,” ucap mas Kevin dengan lembut...

Aku terdiam, kamarnya luas lebih luas dari kamar lama ku di rumah ibu, ada jendela besar yang menghadap taman belakang, dindingnya lembut berwarna krem dengan motif elegan, tempat tidur king size tertata rapi dengan seprai putih bersih..

“Dan yang itu, akan jadi kamar anak-anak” Kevin menunjuk kamar dua disampingnya, aku langsung menoleh cepat..

"Mudah-mudahan anak-anak pada suka ya Mas" ucapku lirih

Mas Kevin hanya tersenyum, lalu menarik ku untuk mendekat..

“Iya, aamiin sayang!, Mas mau kita bangun keluarga, mulai dari awal, yang bahagia.” bisiknya

Aku menelan ludah, gugup sekaligus hangat, aku berjalan masuk ke kamar...

Aku menyentuh furnitur satu per satu seolah tak percaya barang-barang ini sekarang milikku, aku duduk di pinggir ranjang, dadanya berdebar...

Mas Kevin duduk di samping ku, jarak di antara mereka sangat dekat, sampai aku bisa merasakan aroma parfum maskulin yang lembut dan familiar...

"Sayang…” panggil Mas Kevin dengan suara rendah...

Aku menoleh, tatapan suaminya begitu intens, membuat napasnya tercekat...

“Kamu cantik sekali, sayang, boleh Mas… minta sekarang? Mas sudah nggak kuat lagi.” ucapnya sambil menyentuh pipi ku...

Wajah ku memerah, tapi aku mengangguk pelan...

“Iya, Mas…” ucapku pelan

Mas Kevin meraih wajah ku dan mengecup bibir ku lembut, aku menutup mata, membiarkan diri ku tenggelam dalam sentuhan hangat yang mendebarkan ini....

Saat ini waktu terasa berhenti dan tidak ada dunia lain...

......Tidak ada masa lalu....

.......Tidak ada Desi....

...... Dan......

...... Tidak ada ancaman....

Yang ada hanya dua orang yang baru saja menikah dan sedang belajar mencintai dunia yang sama.....

***

Di tempat lain, di dalam mobil Desi yang mengendarai mobil sangat cepat, dua putri nya duduk di kursi belakang sambil memeluk tas kecil mereka...

“Mama, kita tidak mau pulang ke rumah nyai dulu, aku mau tinggal bersama mama?” Ucap Laras yang di angguki oleh Dewi

“Baik sayang, kalau begitu sebelum kita pulang ke rumah, mama mau ajak kalian ke suatu tempat, yang pasti kalian suka,” jawab Desi sambil tersenyum di kaca spion...

walau matanya memancarkan sesuatu yang lain....

"Tapi Mah, nanti ayah dan yang lain bakalan marah nggak, kalau kita ikut mama?” ucap Dewi ada rasa takut di dadanya..

Desi terdiam sebentar, pikirannya berputar cepat, mengaduk masa lalu dan obsesi masa lalu, Desi tahu tindakannya salah, dia juga tahu keputusannya berbahaya, namun ia merasa berhak mengambil keputusan karena dia ibunya, dia yang melahirkan, dan dia yang pernah menjadi istri sah Kevin dulu....

Dan yang paling menyesakkan adalah kenyataan bahwa Kevin sudah memilih orang lain untuk menjadi pengganti dirinya..

"Alah... Ngapain mikirin ayah dan yang lain, mereka saja tidak mikirin perasaan kita Dewi" ucap Laras yang masih sangat emosi dengan ayah dan keluarga nya...

Lamunan Desi terhenti ketika mendengar ucapan dari Laras putri sulungnya lalu Desi pun tersenyum...

"Nggak apa-apa, mereka nggak marah… kalau kalian sama mama.” Jawab Desi berusaha terdengar lembut...

Tapi dalam hatinya, ia justru bersiap, bukan untuk rujuk, bukan pula untuk kebahagiaan keluarga, melainkan untuk sesuatu yang jauh lebih gelap...

Karena Desi ingin merebut kembali apa yang dulu miliknya, termasuk Kevin Dan rumah baru Kevin yang sangat megah, yang pernah dia dengar dari amel, termasuk juga kebahagiaan yang kini di miliki oleh Raisa, dan anak-anaknya adalah sebuah kunci untuk membuat semuanya terwujud...

***

Sementara itu aku berdiri di depan cermin, membenarkan handuk di rambutnya. Wajah ku memerah setiap kali mengingat bagaimana Mas Kevin memperlakukan ku beberapa jam lalu, penuh kelembutan, penuh gairah, dan penuh kepemilikan....

..... Aku merasa dicintai.....

..... Aku merasa diterima....

..... Dan ....

..... Aku merasa… aman....

Namun perasaan ku tiba-tiba tersadar, setelah mas Kevin menerima telepon dari rumah orang tuanya....

Aku yang masih duduk di tepi ranjang mendengar suami ku berbicara di balkon...

"Ya, Bu? Apa? Laras dan Dewi… dibawa sama Desi?” teriak mas Kevin dan aku langsung berdiri...

“Apa maksud Ibu, Amel membiarkan mereka dibawa sama Desi" Suara mas Kevin berubah tegang

“Desi, sebenarnya apa yang kamu mau dari ku?” suara mas Kevin berubah dingin

Aku merasa jantung ku turun ke perut, mendengar nama Desi..

Mas Kevin menutup telepon dan kembali masuk, tatapan suami ku tegang, penuh kemarahan yang ditahan...

“Sayang… Mas harus pulang ke rumah ibu, sekarang kamu siap-siap mas antar kamu dulu kerumah mama citra, di sana kamu siapkan apa saja yang mau kamu bawa untuk kita pindah kerumah ini nanti nya dan jangan lupa bicara dengan Amanda juga” ucapnya sambil bersiap-siap...

“Ada apa, Mas?” tanyaku pura-pura tak tahu...

"Laras dan Dewi… dibawa Desi.” ucap nya singkat..

"Desi yang… kemarin itu, Mas?” tanya ku lagi...

“Iya. Dan Mas nggak tahu apa maksud perempuan itu.” mas Kevin mengusap wajahnya dengan kasar...

Aku menelan saliva pahit, aku ingat betul wajah wanita yang berusaha merusak pernikahan ku kemarin, tatapan penuh kebencian itu, tapi aku akan berusaha menghadapi nya juga jika wanita itu benar-benar mengganggu keluarga ku...

Karena aku tahu satu hal, Desi bukan sekadar mantan istri yang patah hati, dia adalah sebuah ancaman bagi pernikahan ku dengan Mas Kevin...!!

"Kamu sudah siap, sayang, ayo kita pergi sekarang" ucap Mas Kevin kacau, aku mengangguk dan mengikuti Mas Kevin masuk ke dalam mobil...

***

Sementara itu, di rumah Raka dan Amel...!!

Raka mematikan telepon sambil menatap istrinya yang masih menangis di sofa...

“Nah, kan Mel? Sekarang Mas Kevin panik. Ibu dan bapak panik, semua panik, dan semua gara-gara kamu!” Suaranya putus asa...

Amel menutup wajahnya dengan kedua tangan...

“Aku nggak bermaksud bikin masalah… aku cuma kasihan sama Mbak Desi…” elaknya..

"Kasihan? Kasihan sama orang yang hampir meng hancur kan pernikahan kakakku? Kasihan sama orang yang ninggalin anaknya demi pria lain, itu yang kamu sebut kasihan?” Raka men decak bingung dan air mata Amel makin deras...

"Seharusnya kamu tahu batas, Mel! Kalau sampai Mas Kevin tahu, kamu bisa dibenci seumur hidup sama keluarga!” Raka memukul meja...

Amel tidak bisa menjawab, ia hanya terisak, menyesali semuanya, namun penyesalan itu terlambat...

Karena Laras dan Dewi di tangan Desi... Dan ia baru saja memulai sesuatu yang jauh lebih berbahaya dari sekadar drama keluarga...

..... Ini bukan lagi soal rujuk...

..... Ini bukan lagi soal cinta...

...... Tapi .....

..... Ini soal ke licikan dan ambisi yang membara...!!

1
Setsuna F. Seiei
Tidak hanya cerita, tetapi juga pengalaman hidup. 🤗
•°ꫀꪜꪖ°•
Gak nyangka bakal se-menggila ini sama cerita. Top markotop penulisnya!
kappa-UwU
Seru abis 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!