NovelToon NovelToon
Ustadz Yusuf, I Love You

Ustadz Yusuf, I Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Marina

seorang gadis yang berniat kabur dari rencana perjodohan yang dilakukan oleh ibu dan ayah tirinya, berniat ingin meninggalkan negaranya, namun saat di bandara ia berpapasan dengan seorang laki-laki yang begitu tampan, pendiam dan berwibawa, berjalan dengan wajah dinginnya keluar dari bandara,


"jangan kan di dunia, ke akhirat pun akan aku kejar " ucap seorang gadis yang begitu terpesona pada pandangan pertama.

Assalamualaikum.wr.wb
Yuh, author datang lagi, kali ini bertema di desa aja ya, .... cari udara segar.
selamat menikmati, jangan lupa tinggalkan jejak.
terimakasih...
wassalamualaikum,wr.wb.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

rencana berendam air panas

Pagi harinya, setelah tidur yang agak tidak nyaman namun penuh dengan lamunan Ustadz Yusuf, Zora bangun dengan ide baru. Ia butuh hiburan dan relaksasi untuk menghilangkan rasa malu hari kemarin. Ia ingat kalau disini ada pemandian air panas alami di dekat desa.

​Zora selesai bersiap, mengenakan pakaian yang agak santai . Ia berjalan keluar dan melihat rumah Bu Suci yang sepi.

​"Baik. Air panas. Ideal untuk menghilangkan pegal-pegal tidur di lantai. Aku harus segera ke sana."

​" tapi bagaimana mau kesana, mobilnya sudah di bawa pulang sama pak Budi, harusnya pak Budi kembali naik travel saja" gumamnya pelan .

lalu Ia mengeluarkan ponselnya, berusaha mencari aplikasi transportasi online ,

​Wajahnya langsung berubah panik dan cemberut. Area desa itu berada di luar jangkauan layanan online.

​Zora melihat Bu Suci sedang menyiram tanaman di teras. Zora mendekat dengan nada yang sedikit mendesak.

​bu, saya mau ke pemandian air panas. Di mana saya bisa mendapatkan mobil? Atau setidaknya taksi?"

Bu Suci tersenyum lembut, lalu tertawa kecil.

"Aduh, Nak Zora. Di sini tidak ada taksi dan adanya mobil sewa, tapi kalo siang begini di bawa ke kantor kepala desa, dan itu punya pak RT, Nak. Kecuali kamu pesan dari kota, itu pun akan mahal sekali dan lama menunggu. Kenapa tidak bilang dari tadi?"

​ "Lalu, bagaimana saya bisa sampai ke sana? Saya tidak bisa berjalan kaki, itu terlalu jauh!"

"Di sini kita pakai motor, Nak. Kalau tidak ada motor sendiri, kamu bisa naik ojek pangkalan di dekat warung, di ujung gang. Itu dia transportasinya di sini."

​Zora menatap Bu Suci dengan mata melotot penuh kengerian. Ia, nona muda yang biasa duduk di kursi belakang mobil mewah dengan AC dingin, harus naik ojek pangkalan? Ia membayangkan helm kusam dan bau asap knalpot.

​"Ojek pangkalan? Memakai helm yang dipakai banyak orang? Dan berkendara di bawah matahari? Tidak ada supir pribadi yang membukakan pintu untukku?"

Zora sibuk dengan pemikirannya, dia memutuskan tidak jadi, dari pada harus naik ojek, saat dia akan masuk, ada ustadz Yusuf sedang menaiki motornya.

"ustadz Yusuf...." teriak Zora dengan wajah berseri-seri.

Yusuf berhenti tepat di depan rumah Bu Suci. Ia turun dari motornya, tersenyum ramah ke arah Bu Suci yang juga berada di teras, dan kemudian menatap Zora.

"Assalamualaikum, dek Zora. Saya dengar tadi dari Bu Suci, kamu ingin ke pemandian air panas? "

"Wa'alaikumussalam, Ustadz. Iya, benar! Saya... hanya ingin mencari tempat yang tenang. Tapi saya lupa, saya tidak punya kendaraan." ucapnya malu-malu.

Yusuf mengambil helm dari spion motornya. Helm itu bersih dan terlihat baru, tidak seperti helm ojek pangkalan yang dibayangkan Zora.

"Alhamdulillah. Kebetulan sekali, saya juga harus mengantarkan sedikit kebutuhan dari pesantren ke masjid dekat sana. Jika Nak Zora tidak keberatan, saya bisa mengantarmu."

"Aduh, terima kasih banyak, Nak Yusuf. Tentu saja, Nak Zora tidak akan keberatan. Tapi Nak Zora harus hati-hati dan menjaga jarak, ya." sela Bu Suci tersenyum.

naik motor dengan pria yang ia sukai, atau membatalkan rencana liburannya. Jelas, pilihan pertama menang telak.

Zora berusaha keras untuk terlihat bersahaja dan beradab, tetapi matanya tidak bisa menyembunyikan kegembiraan. Jantungnya berdebar kencang. Ini adalah kesempatan emas untuk menghabiskan waktu berdua, walaupun ada Bu suci yang mengawasi.

Ia segera mengambil helm bersih yang disodorkan Yusuf, memakainya dengan sedikit canggung. Ia memastikan pakaiannya sudah cukup tertutup untuk perjalanan ini.

"Tentu, Ustadz. Terima kasih banyak. Saya sangat menghargai kebaikan Anda."ucapnya sopan.

Saat Zora naik ke boncengan motor Ustadz Yusuf, ia harus berhati-hati.

Karena dia takut melanggar adab dan menempel pada Ustadz Yusuf, Zora duduk di ujung jok belakang, membuat jarak yang canggung, dan memegang bagian besi belakang motor dengan kaku.

Yusuf Sadar akan kecanggungan Zora, ia menawarkan solusi yang sopan" dek Zora, peganganmu di belakang tidak akan stabil jika jalanan berbelok. Pegang saja ujung jaket saya. Itu lebih aman."

Zora, dengan wajah memerah karena harus menyentuh jaket Yusuf, mengikuti saran itu.

Yusuf menyalakan motornya. Mereka melaju perlahan, meninggalkan Bu Suci yang tersenyum-senyum dan Bibi Lasmi melihat adegan itu dari balik jendela di lantai dua rumah nya ,darahnya lagi-lagi mendidih karena cemburu." ini tidak bisa di biarkan, Ayudia harus segera kesini, dan mempercepat pernikahan nya.

Zora mendapatkan tumpangan ke air panas yang ia inginkan, tetapi tumpangan itu membawa tantangan baru, bagaimana menjaga hati tetap tenang saat berboncengan dengan Ustadz Yusuf Tampan.

Setelah beberapa menit di perjalanan, Yusuf melirik ke spion motornya. Ia melihat pantulan Zora. Zora memang mengenakan jilbab pashmina sederhana milik Bu Suci saat pamit tadi. Namun, karena terburu-buru dan sedikit lupa diri karena kegembiraan mendapat tumpangan, Zora lupa mengencangkan atau merapikan jilbabnya dengan benar, dan saat motor mulai berjalan, angin perlahan menerbangkan jilbab itu ke belakang.

Dari spion, Yusuf melihat sebagian rambut Zora terurai yang berwarna merah menyala, dan jilbabnya hampir terlepas. Wajahnya langsung berubah, dari senyum menahan geli menjadi tegas, namun tetap tenang.

sedangkan Zora tidak sadar. Ia sibuk menikmati angin dan, tentu saja, fakta bahwa ia berboncengan dengan Ustadz Yusuf, biarpun pertama kali nya naik motor, dengan orang yang ia cintai, rasanya sangat tenang , dan nyaman, apalagi kalau bisa memeluknya, pasti tambah romantis.

Yusuf segera menepikan motornya di bawah pohon rindang di pinggir jalan desa.

ia Mematikan mesin motor, menoleh sepenuhnya ke arah Zora dengan ekspresi serius "dek Zora, mohon maaf. Ada yang harus kita benahi sebelum kita melanjutkan perjalanan."

Zora Kaget, jantungnya mencelos. Ia berpikir ia melakukan kesalahan dalam berpegangan. "Astaghfirullah! A-ada apa, Ustadz? Apakah saya terlalu berat?"

Yusuf Menunjuk lembut ke belakang kepala Zora"Bukan itu. Itu... jilbabmu. Sebagian rambutmu terlihat, dan jilbabmu hampir terlepas. Di sini, kita akan melewati banyak orang. Apalagi, kita menuju tempat wisata, tempat umum. Kamu harus memakainya dengan benar."

Yusuf turun dari motor, mengambil botol air minum dari tas kecilnya, memberikan Zora waktu untuk merapikan diri.

Yusuf "Jilbab itu bukan hanya kain penutup, dek Zora. Itu adalah adab dan kehormatan bagi seorang muslimah. Apalagi jika kamu bepergian dengan yang bukan mahram, dan apalagi jika kita datang dari lingkungan yang dikenal menjaga adab seperti pesantren."

"Tolong, rapikan. Jika kamu lupa cara memakainya, saya akan meminta Bu Suci untuk mengajarimu nanti. Tapi sekarang, tolong pastikan kepalamu tertutup rapi."

Zora langsung menyentuh kepalanya dan menyadari jilbab pashminanya sudah berantakan. "Apalagi Yusuf melihat rambut merah nya, pasti dia akan berpikir aku bukan gadis baik-baik, ya walaupun memang kenyataannya seperti itu, aku bukan gadis baik-baik " gumamnya dalam hati, merasa insecure.

Zora merasa sangat malu karena tertangkap basah melanggar adab di depan Ustadz Yusuf. Rasa malunya jauh lebih parah daripada saat insiden sambal atau ranjang ambruk, karena ini menyangkut kehormatan.

Zora segera turun, memunggungi Ustadz Yusuf, dan dengan tangan gemetar, ia berusaha keras melilitkan dan merapikan jilbab pinjaman itu di kepalanya. Ia ingin sekali segera menjadi sosok yang pantas di mata Ustadz Yusuf.

Setelah Zora selesai, Ustadz Yusuf mengangguk puas.

"Sudah lebih baik. Silakan naik, kita lanjutkan." ucapnya lembut.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan, tetapi kali ini Zora duduk jauh lebih tegak dan tangannya berhati-hati memegang jilbabnya, menyadari bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang pemandian air panas, tetapi tentang pelajaran adab yang ketat.

Zora langsung mengucek matanya karena terkejut dengan tempat wisata itu, begitu asri...

1
Amalia Putri
Makanya bik lasmi jangan cuma ponakan nya pinter ngaji terus jelekin orang insap udah tua,lanjut thor💪💪💪
juwita
sekeras apa pun kita ngedeketin klo emg g jodoh ya g akn bisa bersatu. sejauh apa pun kita menjauh tp klo udh jodoh pasti ketemu. yg udh nikah aj bisa bercerai klo udh g jodoh. apa lg yg baru pacaran blm tentu berjodoh
juwita
jgn biarkan fitnah keji trs sm zora thor. bu Lasmi yg nyebar kan fitnah harus dpt ganjaran yg setimpal
Wulan Sari
Salut deh trimakasih Thor sudah buat cerita yang sangat mengena semangat 💪 Thor salam sehat selalu ya Thor 👍❤️🙂🙏
Wulan Sari
alhamdulilah cip 👍 Zora is the best pertahankan
Amalia Putri
Sabar zora bentar lagi juga yģ penyebat fiñah ketauan lanjut thor💪💪💪💪/Ok//Ok//Ok//Heart//Heart//Heart//Heart/
Wulan Sari
Thor pasti kalau ada notifikasi muncul baca langsung ngikutin lhooo bikin penasaran ceritanya
Wulan Sari
😭😭😭Thor tolong yg penyebar fitnah itu di ciduk di adili kasihan istrinya ustadz Yusuf, dia biyar kapok Thor yang sabar yaaa nanti pasti akan di ungkap Authornya heeee semangat 💪 salam
juwita
ternyata di lingkungan pesantren pun ttep aj bnyk yg julid terhasut fitnah
Wulan Sari
kasihan Zora semoga cepat terubgkap bahwa ia lagi di fitnah dan suaminya ustadz Yusuf bisa menetralisir dan memberi ceramah kepada sekitar pondok biyar faham bahwa berucap yang belum tau kebenarannya mengakibatkan fitnah heeee maaf terserah Author nya saja wes lanjuuut up yg banyak trimakasih 👍🙂🙏
Amalia Putri
Lanjut besok thor 💪💪💪pokonya bagus ceritanya saya suka,👍👍
Wulan Sari
semoga di dalam lingkungan pesantren itu gejolak fitnahan ustadz Yusuf bisa meredam dan memberi ceramah yg menenangkan meredamnya ....memang fitnah itu kejam.....,lanjut semangat 💪 ibu kasih kopi ☕
juwita
ngpain ibu" kepengajian klo mau ghibah.
Wulan Sari
astaghfirullah ada ya orang yg sirik iri dengki dzolim begitu audzubilah semoga di jauhkan dari semua itu Aamiin 🤲...
eh Thor semoga itu Zorra bisa mengatasi fitnahan dan bisa membongkar dan membalikkan fakta kasihan yang lg berhijrah di fitnah....
lanjut trimakasih Thor 👍 semangat 💪 salam
juwita
cm di novel yg suami ky yusuf. di dunia nyata udh krj capek ktnya. plg kermh duduk manis minta di layani ini itu🤣🤣
🥰🥰m4r1n4.sg🙏🏻🙏🏻🙏🏻: Ndak juga beb, Alhamdulillah, suamiku juga mau bareng-bareng kerjain tugas rumah, bedanya tidak se kaya Yusuf 🤣🤣🤣🤣., jauh malah...,gak tau nanti kalau sudah kaya🤭🤭🤭
total 1 replies
juwita
bi Laksmi dia paham agama tp pny hati iri dengki
Amalia Putri
💪💪💪💪pokoknya di tunggu terus kelanjutan nya👍👍👍
🥰🥰m4r1n4.sg🙏🏻🙏🏻🙏🏻: insyaallah 😍😍😍
total 1 replies
Amalia Putri
Bagus dan lanjut thor/Ok//Ok//Ok//Heart//Heart//Heart/
Amalia Putri
lanjut thor seru💪💪💪💪
Hendra Yana
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!