NovelToon NovelToon
ODELIA The Ocean Heart & Mortal Soul

ODELIA The Ocean Heart & Mortal Soul

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Romansa Fantasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Identitas Tersembunyi / Persahabatan / Fantasi Wanita / Transmigrasi Copyman
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Tilia

Kisah Odelia sang putri duyung terpaksa memindahkan jiwanya pada tubuh seorang wanita terdampar di tepi pantai, kerena situasi berbahaya sebab ia di buru oleh tunangan serta pasukan duyung atas kejahatan yang ia tidak lakukan.

Di sisi lain wanita terdampar dan hampir mati mengalami hal yang pilu di sebabkan oleh tunangannya.

Akankah Odelia mendapatkan kembali tubuh duyungnya untuk membalaskan dendamnya serta orang yang telah merebut kebahagian tubuh yang ia ditempati atau Odelia memilih menjalani hidup bersama orang yang mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tilia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 35

Berjalan di tepi pantai, Odelia sangat ingin meluapkan kekesalannya saat ini. Menendang kerang di tepi pantai, ia pun duduk melihat lautan yang gelap hanya pantulan cahaya bulan yang menarangi ketenangan lautan.

Hembusan angin mengenai wajahnya, Odelia merasa sedikit segar dan tenang saat ini, namun ia tidak ingin kembali ke rumah Catherine.

Sisi jalan, sebuah bar menghadap langsung ke lautan di penuhi suara tawa dan nyanyian, Jamie keluar dari bar bersama beberapa temanya.

“Tuan muda Jamie, sudah ku bilang wanita di sini sangat cantik” salah seorang temanya yang sudah mebuk merangkul Jamie.

“Lepaskan! Kau membawa ku sebagai jaminan agar bisa berbicara denganya kan!” Jamie mendorong teman yang telah menipu untuk datang kemari.

“Ayoolah, jika kau tidak tertarik denganya bicaralah untuk ku padanya” dia tidak menyerah.

“Cikh! Tidak akan” Jamie berniat meninggal teman mabuknya itu, namun ia melihat seseorang duduk sendirian di tepi pantai. Melihat lebih jelas, ia menyadari seseorang yang di kenalnya.

Mengambil jubah dari kudanya, Jamie berlari menghampirinya meninggalkan temanya sudah tak sadarkan diri di depan bar. Mendekatinya Jamie dapat dengan jelas Odelia tengah duduk terdiam melihat ke lautan.

“Angin malam akan membuat mu demam” Jamie menutupi tubuh Odelia denga jubahnya kemudian duduk di sampingnya. Odelia melihat padanya Jamie dan kembali menatap lautan.

“Seorang diri?” Jamie melihat pada Odelia. Namun ia tetap diam, Jamie bingung melihat Odelia yang tidak seperti biasanya samar-samar ia dapat mencium aroma wine dari tubuh Odelia.

“Dia mabuk?”

“Ah.. itu tidak mungkin, lalu mengapa Catherine di sini sendirian?” Jamie melirik Odelia.

“Dia sedang kesal dengan sesuatu!” Jamie tersadar dengan raut wajah Odelia.

Jamie pun memutuskan untuk tidak bertanya lebih jauh, dia menemani Odelia duduk di tepi pantai hingga tengah malam tanpa ada pembicaraan di antara keduanya. Sesekali Jamie tertidur dan melirik Odelia yang masih menatap lautan dalam diamnya.

“Penelope akan menghawatirkan mu Cath” Jamie mencoba membujuk Odelia.

“Aku tidak ingin kembali” Odelia berbicara pelan.

“Mereka berkelahi!” Jamie terkejut mendengarnya.

“Kamu ingin pergi?” Jamie berbicara pelan dan perlahan pada Odelia, dan tanpa ia duga Odelia menganggukan kepalanya.

“Apa dia benar-benar mabuk?” Jamie berpikir dalam hatinya.

“Aku bisa membawa mu pergi” Jamie melirik Odelia untuk mematikannya.

“Sungguh!” Odelia memegang tangan Jamie dengan kedua tanganya, menatapnya penuh dengan harapan.

Melihat Odelia yang percaya dengan perkataanya, Jamie tanpa sadar menganggukan kepalnya. Odelia segera berdiri dan memegang tangan Jamie.

“Kemana kita akan pergi?” Odelia bertanya dengan semangat.

“Ke tempat rahasia ku” Jamie kembali energik melihat Odelia.

“Ayoo kita pergi!” Jamie menarik tangan Odelia untuk mengikutinya, keduanya berlari di garis pantai menuju ke tempat kudanya terikat.

“Kemana dia akan pergi?”

“Akh… aku harus segera pulang” teman mabuk Jamie dengan samar-samar melihat Jamie menaiki kudanya bersama seseorang, ia pun bangkit dan pergi.

Sebelum menaiki kudanya, Jamie mengambil jubah lain dari kuda teman mabuknya itu. Mengenakan jubah itu, Jamie menaiki kudanya dan membantu Odelia keduanya segera berkuda meninggalkan dermaga.

Berkuda bersama Odelia melewati alun-alun kota menuju bukit di tempat perayaan ulang tahun Penelope. Odelia dapat melihat reruntuhan tempat ia bersembunyi.

“Cath, kita akan melewati hutan pinus ini dengan cepat untuk menghindari hewan liar mengejar” Jamie mengingatkan Odelia terus memacu kudanya.

“Baiklah” Odelia memeluk tubuh Jamie dengan erat menyandarkan kepalanya pada punggung Jamie.

Jamie melihat sepasang tangan putih memeluknya dari belakang dan merasakan Odelia bersandar padanya, senyum tipis muncul di wajah Jamie. Ia segera memacu kudanya memasuki hutan pinus yang gelap, kuda Jamie memahami medan yang akan mereka lewati berlari kencang melewati hutan.

Keluar dari hutan pinus, laju kuda Jamie melambat mereka memasuki padang rumput yang luas. Berkuda di padang rumput Odelia melonggarkan pelukanya pada Jamie melihat sekeliling di tengah padang rumput dengan cahaya bulan yang menarangi, merasakan udara yang lebih segera Odelia memejamkan matanya menikmati hembusan angin yang menyentuh wajahnya.

Perlahan Odelia melepaskan tanganya dari tubuh Jamie, merentangkan kedua tanganya menikmati perasaan bebas. Jamie melihat pada Odelia di bekangnya, dengan wajah yang tenang Odelia terlihat menikmati perjalanan mereka melewati padang rumput ini, merentangkan kedua tanganya, rambutnya yang terurai kerena berkuda dengan cepat di hutan beberapa kepangan rambut yang mulai ikut terurai.

“Lihat hutan di sana, kita akan segera sampai” ujar Jamie menunjuk hutan di depan mereka, Odelia melihat pada hutan yang maksud Jamie berbeda dengen hutan pinus telah mereka lewati, hutan di depan merupak hutan berisikan pohon-pohon yang menjulang tinggi dengan batang pohon yang besar.

Memasuki hutan, Odelia merasakan udara yang lebih dingin di hutan ini. Ia menutup dirinya dengan jubah Jamie. Tak lama terdengar suara aliran sungai, mereka berkuda semakin dengan dengan sungai terlihat sungai yang cukup besar dengan bebatuan besar.

“Kita sudah sampai, namun harus berjalan untuk menuju tempat rahasia ku” Jamie turun terlebih dahulu kemudian membantu Odelia menuruni kudanya.

Jamie membuat obor sederhana dari tas di kudanya, dengan adanya penerangan Odelia dapat melihat cukup jelas dimana mereka saat ini.

Berjalan di belakang Jamie yang memegang obor dan tali kudanya mereka berjalan di tengah hutan dengan bebatuan yang di penuhi lumut dan tumbuhan liar.

“Lihat di sana!”

“Itu tempat rahasia ku” Jamie menunjuk sebuah kabin kayu di depan mereka, berjalan semakin dekat dengan kabin Jamie behenti.

“Tunggu di sini” Jamie memberikan tali kuda dan obor pada Odelia, ia mengeluarkan pedang di tas kudanya mengendap-ngendap menuju kabin kayu. Mengamati sekitar kabin, Jamie memasuki kabin untuk memeriksanya.

“Aman, cepat masuk udara semakin dingin di luar” Jamie mengambil tali kuda dan mengikatnya di dekat kabin.

Odelia mengikuti Jamie memasuki kabin yang masih gelap, Jamie mengambil beberapa kayu dan menyalakan api di perapian dan beberapa lilin di kaca untuk menerangi kabin. Dengan penerangan ruang kabin terlihat, terdapat tempat tidur sederhan, meja dengan kursi, perapian, dua lemari dan tumpukan kayu.

Jamie mengeluarkan tumpukan selimut berbulu di lemarinya, meletakan di atas tempat tidur.

“Kamu pasti lelah Cath, aku akan mengambil air di sungai dan merebusnya untuk mu membersihkan diri” Jamie mengambil pot tembaga dan berjalan keluar.

Odelia melihat tumpukan selimut, ia mengambilnya dan mengibaskan ke luar kabin. Di luar kabin Odelia dapat melihat Jamie tengah mengambil air. Merapihkan selimut di atas tempat tidur, Odelia duduk di kursi mengamati isi kabin terdapat beberapa kepala hewan yang mungkin hasil berburu Jamie.

Jamie memasuki kabin dan meletakan pot di perapian, membuka lemari lainya.

“Hanya terdapat jangung ini” Jamie mengeluarkan Jamie kering di lemarinya.

“Tak apa, kita bisa memakanya” Odelia tersenyum manis melihat jangung di tangan Jamie.

Jamie mengambil pot kecil, menuangkan air di pot besar untuk merebus jagung. Kemudian membuka lemari besar, mengeluarkan pakaian dan handuk.

“Aku hanya memiliki ini” Jamie menunjukan kemeja hitam di tanganya, ia mengerti Odelia pasti ingin menganti pakaiannya yang kotor saat ini.

“Terimakasih Jamie, bagaimana dengan mu?” Odelia mengambil kemeja pria berwarna hitam itu.

“Masih ada kemeja lainya” Jamie melirik setelan pria di tempat tidur.

“Gunakan handuk ini, air sudah panas”

“Aku akan mengambil air lainya untuk mu” Jamie mengambil teko kayu dan kembali dengan air penuh di dalamnya.

“Aku akan pergi” Jamie keluar dengan pakain dan handuk lainya, ia akan membersihkan diri di sungai. Saat mandi di sungai Jamie menyadari sesuatu.

“Davian akan membunuh ku kali ini” Jamie tersadar ia kembali membawa Odelia pergi tanpa sepengatahuan siapa pun.

“Tunggu dulu! Esok merupakan hari libur ku, aku bisa berbohong padanya” Jamie kembali tenang setelah mengingat esok hari liburnya, ia pun menganti pakaiannya dan kembali menuju kabin.

“Cath, kamu telah selesai?” Jamie mengetuk pintu kabinya.

“Ya” terdengar suara Odelia. Jamie memasuki kabin terdiam sesaat saat melihat Odelia mengenakan kemeja hitamnya sebagai pakaian luarnya dan tetap menggunakan gaun putihnya, ia tengah duduk di tempat tidur menyisir rambutnya menggunakan jari-jarinya.

"Sisir ada di lemari itu”.

...----------------...

1
Jovanka
Apakah sesungguhnya Ael pangeran dari negeri tetangga?? suka gemes dgn interaksi odelia dan Ael 😁
Tilia: /Doge/ hehehe /Chuckle/
total 1 replies
Diane J
✨✨
Tilia: ,,❣️❣️❣️
total 1 replies
Jovanka
semangatt !!!
Tilia: Semangat ✨✨✨
Terimakasih kak ,❣️
total 1 replies
Dayra Malay
Bingung harus ngapain tanpa cerita ini setiap malam 😔
Tilia: Di tunggu ya kak 😊
update secepatnya 🚀
total 1 replies
Bridget
Kisahnya bikin aku lebih semangat menghadapi hidup!❤️
Tilia: Makasih Kak /Heart/
Semangat terus 💪🏻....
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!