nissa seorang gadis cantik nan ayu,dan menjadi yatim piatu di tinggalkan orang tuanya sejak berumur lima tahun, nissa hidup bersama neneknya di desa terpencil, nenek yang sangat menyayanginya melebihi apapun di dunia ini, namun siapa sangka di balik wajahnya yang cantik nan ayu tersimpan seribu dendam pada pembunuh orang tuanya yaitu arya juragan perkebunan
teh yang berusia 28 tahun, dan nissa yang kala itu berumur 17 tahun terpikat dengan laki-laki tampan yang menolongnya ketika dia terjatuh ke sungai,laki-laki itu ternyata dari golongan bangsa jin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18. Melahirkan
Siang hari nissa merasakan kontraksi di perutnya, rasanya semakin lama dan semakin
sering, rasa mulas yang luar biasa membuat dirinya meremas selimut diatas ranjangnya.
kemudian nissa membangunkan suami yang
berada di samping tubuh nissa.
" mass...bangun..sakit sekali perutku mas.." rintih nissa.
nampak keringat sebesar jagung membanjiri wajahnya.
" kamu kenapa dek? kamu sakit? atau ingin melahirkan?" tanya Bagas spontan bangkit,
menatap wajah nissa yang terlihat kesakitan.
" panggilkan mbah uti mas..sepertinya aku ingin melahirkan..." pinta nissa meringis menahan rasa sakit yang tak berkesudahan.
" baik..sabar yah sayang aku akan memanggil si mbah.." jawab bagas.
dengan perasaan cemas ia kemudian bergegas turun ke lantai dasar, menemui
si mbah dan mita yang tengah menonton televisi.
" permisi mbah uti" sapa bagas dengan raut wajah begitu panik.
mita dan mbah uti menoleh ke arah sumber suara, dan mereka mendapatkan bagas yang tengah berdiri di sisi sofa, nampak wajah mita keheranan, ia merasa bingung.
" ada apa nak..?" tanya si mbah uti pada sosok jin tampan itu
" mbah sepertinya nissa sebentar lagi ingin melahirkan mbah...bisakah mbah uti melihat keadaan nissa mbah?" tanya bagas.
mbah uti dan mita membelalakkan matanya
" ayo nak kita ke atas!" ajak mbah uti.
tergopoh-gopoh ingin segera melihat keadaan cucu nya itu, bagas mengangguk, mita
memperhatikan Bagas, ia ingin tahu siapa laki-laki ini sebenarnya.
terlihat nissa terbaring di atas kasur, ia merintih kesakitan, bagas menggenggam
tangan nissa dan beberapa kali mengecup kening nissa.
" kamu tahan yah sayang.. kamu harus kuat.." bagas memberi semangat pada nissa.
mbah uti menyelimuti tubuh nissa dengan selimut, mengelus perut nissa beberapa kali.
" nak bagas ..kalau mbah uti panggil dukun beranak ..apakah dukun itu akan percaya kalau nissa tengah hamil dan akan melahirkan? sedangkan perutnya itu hanya dapat di lihat oleh nissa dan bangsa mu saja.." tanya mbah uti kebingungan.
mita melangkah mendekati nissa di sisi kiri, sedangkan bagas di sisi kanan, rasa
penasaran mita akhirnya terjawab, bahwa sosok pria tampan itu adalah suami nissa
dari alam ghaib.
" atau begini saja mbah..aku akan memanggil ibunda ratu untuk membantu persalinan nissa mbah...bagaimana menurut mbah uti?" tanya bagas masih terlihat cemas.
" silahkan nak..kalau menurutmu itu yang
terbaik" jawab mbah uti
bagas dengan cepat menghilang..dan beberapa saat kemudian bagas kembali
membawa serta ibunda ratu mawar, mita dan mbah uti yang melihat sungguh di buat takjub
dengan kecantikan yang di miliki ratu dari bangsa jin itu.
nissa menggeliat kesakitan, nafasnya tersengal-sengal, keringat di tubuhnya semakin banyak membasahi tubuh nissa.
" ibu..tolong nissa bu.." suara nissa begitu lemah kala memanggil ibunda ratu
" bersabar lah anakku..aku akan segera membantumu."
ibunda ratu kemudian mendekat, ia duduk di bawah ranjang, menyibakan selimut ke atas lutut nissa, dan melihat jalan lahir yang sudah banjir air ketuban.
" tarik nafas yang dalam nak...lalu mengejan.. jangan berhenti jika ibu belum perintahkan, bayi ini sebentar lagi akan keluar." perintah
ibunda ratu.
nissa mengangguk, nissa mengikuti perintah
ibunda ratu..ia menarik nafas dalam-dalam lalu ia mengejan...dan...bayi itu pun lahir kedunia.
tangisan bayi itu sama seperti bayi pada umumnya, ibunda ratu memberikan bayinya pada nissa, sekejap bayi itu terdiam saat nissa memeluknya.
mbah uti dan mita terkejut, ia tak menyangka ternyata nissa benar-benar hamil, namun
kehamilanya tak terlihat oleh manusia, dan kelahiran bayi itu dapat di lihat oleh bangsa
manusia dan bangsa jin.
" selamat bagi kalian putra dan putriku, bayi kalian laki-laki ..maka akan ku beri nama erlangga, kelak ia akan menjadi putra mahkota kerajaan..dengan kesaktian yang tak
tertandingi oleh bangsa jin manapun...eyang akan senantiasa mengawasi mu cucuku.. rawat cucuku baik-baik anakku..dan kamu bagas segera lah memandikan cucuku dengan air mawar yang berada di istana, ibunda pamit ada sesuatu yang harus ibunda selesaikan.." ibunda ratu akhirnya menghilang dengan aroma harum bunga mawar
terlihat bagas menggendong bayi mereka, wajah bayi itu mirip dengan nissa sedangkan mata dan bibirnya mirip dengan bagas, kulit nya putih bersih,tubuhnya gemuk,dan sangat
menggemaskan, bayi itu terlihat sangat tampan, dengan pipi gembul merah merona,
membuat siapa saja yang melihatnya akan merasa gemas.
sudah sekian kali bagas nampak menciumi pipinya, bersenandung bahagia, melihat
putranya sehat.
" ibu mu pasti sangat doyan makan...makanya tubuhmu bisa sebesar ini.." bagas cengengesan, tertawa meledek.
nissa nampak tersenyum kemudian mencubit pinggang suaminya itu,hingga bagas sedikit meringis.
" sekarang aku sudah menjadi bulek..dan mbah uti menjadi mbah uyut..syukurlah bayi mu lahir dengan selamat niss..selamat yah sudah menjadi ibu.." mita tersenyum kemudian memeluk kepala nissa sesaat
" iya ...bulek mita..terimakasih sudah
menemaniku..dan untuk mbah uti juga .. terimakasih mbah.."
nissa tersenyum bahagia dengan kelahiran putra pertamanya
...****************...
malam itu ibunda ratu datang bersama bagas sang ratu meminta izin pada nissa untuk
membawa rangga tinggal bersama ibunda ratu dan bagas.
" maaf ibunda...nissa ndak bisa kalau rangga tinggal di istana..rangga masih membutuhkan asi..dan masih terlalu kecil..baru tadi siang
rangga di lahirkan...maafkan nissa bun..nissa ndak bisa.." nissa tertunduk.
ia merasa keberatan jika buah hatinya yang baru beberapa saat bersamanya akan di bawa oleh ibunda ratu.
" nissa anakku..jika rangga berada di sini bersama dengan kamu..ibunda akan sangat
khawatir jika suatu saat nanti rangga akan di cemoh oleh manusia di sekitarmu..belum
lagi bangsa siluman yang sudah dari dulu mengincar anak dari keturunan manusia dan jin, mereka ndak akan segan-segan merampas dan membunuh dirimu anakku, sebab itulah ibunda mengkhawatirkannya... untuk kebaikan rangga dan dirimu nak.." terang ibunda sangat cemas akan cucunya.
nissa terdiam dan memandang bagas sejenak nampak bagas tersenyum penuh
arti, pandangan nissa beralih memandang wajah putra sulung nya ,mengecup kedua pipi dan keningnya dengan lembut tak sadar..bulir bening jatuh di kedua pipinya.
" ibunda..nissa titip rangga yah bun...jaga ia baik-baik..ingatkan rangga bahwa ia tumbuh dan lahir dari rahimku.. " pipi nissa basah oleh
air mata yang mengalir begitu saja.
kemudian ia memberikan rangga kepada ibunda ratu
" ibunda akan menjaga rangga dengan sangat baik anakku...kamu jangan khawatirkan itu.." ibunda tersenyum, bagas mengangguk
tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
nissa mendekat putranya dan melihat untuk
terakhir kalinya
" jangan nakal yah nak...jangan menyusahkan eyang ratu..ibu sayang kamu nak.." ucap nissa ketelinga buah hatinya.
seketika rangga menangis sangat kencang, seakan tidak ingin nissa meninggalkannya, suara rangga menyentuh hati nissa yang
menangis terduduk di sisi ranjang,tak lama asap merah dan putih mengepul di seluruh
ruangan, bagas dan ibunda pergi, meninggalkan nissa seorang diri.
mbah uti dan mita yang mengobrol di ruang keluarga kaget sebab ia mendengar rangga menangis sangat kencang sekali, segera ia dan mita berlari takut terjadi sesuatu pada rangga dan nissa.
mita membuka pintu yang tidak di kunci oleh nissa, mereka mendapatkan nissa duduk di sisi ranjang menangis seorang diri.
mbah uti dan mita mendekat dan bertanya pada nissa apa yang telah terjadi, nissa dengan sesenggukan menceritakan
semuanya.
mbah uti memeluk nissa sedangkan mita mengelus punggung nissa, mita merasakan apa yang di rasakan oleh sepupunya itu..saat
kehilangan buah hati nya.