Sesosok mayat perempuan ditemukan di halaman belakang rumah kosong yang ada di depan rumahku.Mang Ujang yang biasa membersihkan rumah tersebut merasa ketakutan.
Berdasarkan hasil penyelidikan dari kepolisian ,sosok mayat wanita tersebut diperkirakan meninggal 7 hari yang lalu.Mayat tersebut hampir membusuk.
Namun ada kejanggalan di sana,terdapat bunga kamboja berguguran dan masih segar. Padahal tidak ada tumbuhan bunga kamboja di sekitarnya.
Siapa sebenarnya perempuan itu?Apa yang sudah terjadi sebelumnya? Bagaimana kasus ini dapat diselesaikan?
Yuk kita simak kelanjutan ceritanya!Semoga berkenan..
Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian dan alur cerita ,ini semua murni karangan author saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi Rinee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 35
Beberapa hari yang lalu setelah mendapatkan informasi dari Pak lurah dan istrinya, Mas Wirya langsung menghubungi Mas Farid.
" Jadi gimana seharusnya ?apa yang harus aku lakukan?" tanya Mas Wirya pada mas Farid dalam teleponnya.
"Hahaha... kenapa kamu telepon aku lagi? kamu sudah tidak perlu bantuan ku lagi! telepon temanmu yang jadi polisi itu, kamu tinggal menggagalkan prosesnya saja.a
Aku rasa semua beres!" jelas mas Farid.
"Semudah itu?" tanya Mas Wirya heran.
"Kamu mau apalagi? jika usaha dukun itu gagal untuk kedua kalinya, aku yakin dukun itu tidak hanya kehilangan kekuatannya .Tapi juga akan musnah, karena sang penguasa iblis akan menganggapnya sebagai penghianat!" jelas mas Farid .
"Oke kalau gitu.. thanks ya !aku akan segera mencegahnya!"
Menurut pendengaran Pak lurah, makhluk yang ditugaskan menjemput Farhan mengatakan bahwa malam bulan purnama adalah waktu yang tepat untuk menghancurkan roh. Jadi sesegera mungkin mereka harus membawa Farhan.
Dan benar saja ,pada malam bulan purnama mas Wirya dan sahabatnya mas Alex yang menjadi polisi melakukan penyergapan di rumah paman Ridwan,setelah berhasil melumpuhkan para pengawal terlebih dahulu.
Kini paman Ridwan sedang diproses untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sedangkan ki dukun tubuhnya yang sudah gosong seperti habis terpanggang ,tiba-tiba saja meledak dan hancur menjadi abu.Para polisi yang menyaksikan kejadian itu menjadi histeris. Sungguh hal diluar nalar yang pertama kali dilihat mereka.
"Siapa kamu ?Apa yang kamu lakukan di sini?" Paman Ridwan yang duduk meringkuk di balik terali besi menjadi ketakutan ketika melihat Farhan dengan wajah pucat dan tampak lusuh berdiri tak jauh darinya .
"Paman ..."panggilan Farhan yang membuat telinga Paman Ridwan panas terus terngiang-ngiang.
"Mana janjimu Paman ,sekarang sudah tidak ada yang bisa melindungimu lagi! penuhi janjimu paman ,aku kesini untuk menagih janjimu ,tepati janjimu Paman!" Farhan tetap berkata pada pamannya. Paman Ridwan hanya bisa menutup telinganya, matanya terpejam tak sanggup melihat keadaan Farhan yang mengerikan itu.Wajah pucat dengan baju basah yang terus meneteskan air dan mengalir ke arah Paman Ridwan.
"Iya ..iya.. Aku janji aku akan memenuhi janjiku padamu pengacaraku akan mengurus semuanya.Pergi! jangan pernah muncul lagi di hadapanku!" Paman Ridwan terus memejamkan matanya sambil tangannya melambai meminta Farhan untuk pergi.
"Aku akan pergi setelah kamu memenuhi janji mu itu Paman, jadi secepatnya kamu harus segera memenuhinya!" kata Farhan sebelum dia menghilang.
Pagi itu Pak lurah dan istrinya mendatangi kantor polisi untuk memberikan keterangan. Selain itu dengan ditemani mas Wirya, beliau juga ingin menjenguk kakaknya yang sudah masuk tahanan.Tak disangka saat itu pengacara paman Ridwan juga ada di sana dan sedang mengurusi harta paman Ridwan yang akan diberikan pada Pak lurah.
"Kebetulan kamu di sini! segera tanda tangani surat ini, agar semua prosesnya lancar !"kata paman Ridwan yang mengetahui kedatangan adiknya.
" Apa maksudmu Mas?" tanya Pak lurah heran.
"Sudahlah.. terima saja. Aku tidak mau anakmu terus menghantuiku!"Paman Ridwan pun keceplosan bicara tentang Farhan.
"Jadi benar.. kamu yang telah membunuh anakku Mas? kamu keterlaluan! pak lurah sangat kecewa dengan kakaknya yang akhirnya mengakui jika dialah yang membunuh putranya yaitu Farhan.Bu lurah menangis dalam pelukan suaminya Pak lurah segera menandatangani berkas pengalihan sebagian harta milik kakaknya.
Setelah penandatanganan surat,Farhan tiba-tiba muncul dan dapat dilihat semua orang di sana.
"Terima kasih Paman !sudah seharusnya sejak dulu kalau kau memenuhi janji mu itu! selamat tinggal ayah, ibu ..semoga kalian bahagia selalu. Terima kasih kak Wirya, sampaikan salamku pada kak Ana!"kak Wirya pun mengangguk.
Farhan pun menghilang bersama datangnya kabut asap putih yang menyelimutinya.
"Apa anak itu tidak akan muncul lagi ?"tanya Paman Iwan yang entah ditujukan pada siapa karena sampai saat ini beliau merasa ketakutan dan tubuhnya masih gemetaran.
"Semua tergantung Paman! jika Paman terus memikirkan Farhan ,anak itu pasti akan datang kembali karena merasa dipanggil.Sebaiknya jangan pernah memikirkannya lagi!" bisikMas Wirya ditelinga Paman Ridwan .
Paman Ridwan pun semakin merinding, karena sampai sekarang beliau masih terbayang penampilan Farhan yang lusuh dengan wajah pucatnya.Setelah urusan kantor polisi selesai, pak lurah dan istrinya meninggalkan kantor polisi.Begitu pula dengan mas Wirya, dia segera pamit pulang pada Pak lurah.
"Nak anak kemana? Kok tidak kelihatan?" tanya Pak lurah yang sejak dari rumah sakit belum melihatku. Dek Ana masih ada tugas kampus Pak, jadi belum bisa mengunjungi Pak lurah.Insya Allah nanti jika dia sudah longgar, kami akan berkunjung ke rumah Pak lurah!" jawab Mas Wirya.
Alhamdulillah.. akhirnya kisah si Farhan telah terselesaikan.Semoga kini dia berada di sisi sang khalik dengan tenang dan damai.Satu minggu berlalu sesuai rencana yang telah disepakati bersama ,Aku dan mas Wirya pun menikah.Acaranya cuma ijab qobul sederhana yang dihadiri beberapa keluarga terdekat ayah dan Mami ,serta tetangga 1 RT saja.
Sedangkan keluarga dari almarhum orang tuaku, Aku tidak tahu kabarnya.Sejak almahrum Ayahku selalu berpindah tugas, kami jarang berkomunikasi baik dari keluarga Ayah maupun ibu karena mereka hobi sekali mengganti nomor ponselnya.Alhasil ,aku pun tidak bisa bisa menghubungi mereka.
Pernikahan kami berjalan cukup lancar.Kini aku dan Mas Wirya sudah resmi menjadi suami-istri.Namun kejadian sore itu telah mengubah segalanya setelah acara ijab qobul selesai aku dan Mas Wirya akan berganti pakaian di kamar atas.Saat melewati tangga aku bercanda dengan mas Wirya hingga terpeleset dan jatuh .Mas Wirya yang berada dari beberapa tingkat di atas tidak bisa menolongku.Aku sudah tergeletak pingsan di lantai. 5 jam aku pingsan, begitu sadar aku sudah tidak ingat kejadian yang kualami. Bahkan sampai 2 bulan sebelumnya .
Hufftt....
* Flashback off
🌷🌷
"Cepat ganti baju, sekarang kita ke rumah sakit untuk memeriksakan keadaan kamu !"kata mas Wirya.
"Iya.."jawabku singkat.Semoga saja aku bisa mengingat kembali sedikit ingatanku yang hilang.
Mas Wirya pun segera beranjak dari tempat tidur dan keluar dari kamarku.Tumben nggak maksa! batinku.Tapi aku senang sih.Namun saat sampai pintu dia berbalik lagi.
"Beneran nih..aku nggak boleh tinggal di sini?" tanya Mas Wirya penuh harap.Tuh kan.. baru aja aku bilang dalam hati!
"Nanti.."
"Beneran..nanti ya?" mas Wirya pun tersenyum dan ingin melangkah masuk lagi.
" Nanti kalau aku sudah ingat semua!"aku pun berjalan menghampirinya dan mendorongnya keluar pintu.Segera aku menutup pintu dan menguncinya.
"Kamu jahat Dek! Semoga kamu segera ingat semuanya.Setelah itu aku akan memakan mu!" teriak Mas Wirya dari balik pintu.Aku pun terkekeh mendengarnya.
Segera aku mengganti bajuku, karena hari ini aku akan pergi ke rumah sakit diantar mas Wirya untuk memeriksakan otakku yang geser. Hahaha...
.
.
.
.
Salam Authoor..
Terimakasih untuk semua readers yang setia ..
Semoga sehat selalu dan diberi keberkahan dalam hidup..
Amin..
🙏🙏🙏