NovelToon NovelToon
Dendam Ratih Dan Cinta Sang Pangeran Ular

Dendam Ratih Dan Cinta Sang Pangeran Ular

Status: sedang berlangsung
Genre:Suami Hantu / Iblis / Misteri / Roh Supernatural
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Sabina

Ratih gadis miskin yang lugu dari Desa Cempaka yang di cintai oleh sosok Siluman ular yang berusia ribuan tahun----Setelah cintanya dikhianati oleh Arya, anak kepala Desa dusun Cempaka. Ratih Dipaksa membuat Perjanjian pernikahan dengan Pangeran Naga Seta yang sudah terobsesi pada Ratih----demi keamanan desanya lewat pernikahan gaib.
Warga Desa yang kembali terikat dengan Siluman ular penghuni aliran Sungai Seta harus memberikan sayeba setiap sebulan sekali untuk Siluman ular penghuni sungai, akankah warga desa terlepas dari perjanjian gaib ini.
Mengisahkan Dendam, Sakit hati, dan Perjanjian gaib di jadikan satu dalam novel ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Sabina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Ratih terdiam di kamarnya.

Ada isak tangis yang mau keluar tapi di tahan, gadis ini sama sekali tak mengerti mengapa dengan hatinya.

Logikanya ingin sekali terbebas dari Naga Seta dan alam siluman, tapi amat cemburu saat Naga Seta bersama dua wanita itu.

Ratih tidak tahu dua wanita itu siluman apa, tapi yang ratih perhatikan keduanya memiliki sisik di punggung dan di lengannya seperti Naga Seta.

Ratih terduduk di depan meja rias, dirinya sudah mengenakan kemben warna putih tapi dengan hiasan batu permata warna biru.

Rok batiknya berwarna hitam, sebenarnya apa yang di rencanakan Naga Seta.

Ratih melamun----dalam lamunannya dia memikirkan soal hatinya. Sungguh dirinya amat bingung pada dirinya sendiri.

Para Dayang di belakang tengah mengeringkan rambutnya dengan wewangian cendana, bunga Cendana yang di keringkan lalu di gunakan menjadi arang untuk mengeringkan rambut---di taruh diatas wadah yang terbuat dari tanah liat.

Dayang yang lain sibuk memilihkan perhiasan untuk Ratih----Ratih masih melamun memikirkan Naga Seta, dirinya ingin sekali menjadi manusia lagi, tapi entah mengapa dirinya merasa berat saat Naga Seta bersama wanita lain.

"Gusti...," panggil Dayang dengan lirih.

Ratih masih dalam lamunannya, Dayang yang memanggil saling menoleh satu sama lain. Lalu dengan anggukan kepala Dayang yang memanggil Ratih langsung menyentuh pelan bahu Ratih.

"Gusti?" sapanya, sambil menyentuh bahu Ratih.

Ratih yang tersadar dari lamunannya nampak kikuk, mengedipkan mata tiga kali.

"Eh iya?" ujar Ratih.

"Melamun apa anda?" tanya salah satu Dayang.

Ratih yang menyembunyikan perihal hati dan rumah tangganya, agar para Dayang tak bergosip soal rumah tangga apalagi soal hal pribadinya.

"Aku hanya memikirkan apa nanti malam Kanda Prabu ke kamarku?" ujar Ratih yang langsung pura-pura sibuk, dirinya memakaikan gelang emas di kedua lengannya.

"Kenapa Gusti Ratu memikirkan seperti itu?" tanya salah satu Dayang.

Ratih menghela napas lalu dirinya menatap kedua Dayang itu.

"Aku ini permaisuri, sedangkan Kanda Prabu sudah memiliki dua orang selir---aku tak tahu namanya," jawab Ratih yang pura-pura cuek, dan memakaikan anting berwarna emas dengan berlian putih di telinganya.

"Sudahlah, kalian sudah selesai belum?" tanya Ratih.

"Mohon ampun Gusti Ratu, saya tadi mau menanyakan hari ini mahkota mau yang mana, dan rambutnya di sanggul mau mengenakan sirkam bunga atau mengenakan sirkam emas?" tanya Dayang itu.

Entah darimana hati Ratih langsung menunjuk sirkam emas dengan butiran berlian, seolah nalurinya ingin menunjukkan bahwa dia adalah istri utama.

"Apa bisa rambutku di gerai saja?" tanya Ratih.

"Maaf kanjeng Ratu, tapi anda sudah menikah...jika wanita yang sudah menikah rambutnya harus di sanggul---itu peraturan keraton," jelas Dayang yang sibuk menggelung rambut Ratih dengan sirkam emas bertabur berlian.

"Iya Gusti, kecuali Rakyat kerajaan keraton. Kami tak wajib melakukan itu jika bukan siluman bangsawan," jelas salah satu Dayang yang tengah ikut menyanggul rambut Ratih.

Ratih masih terdiam membenarkan gelang di tangannya, matanya menatap cermin lalu dirinya akan menemui Mbah Suti.

Para Dayang sudah menyanggul rambut Ratih dengan sirkam emas lalu memakaikan mahkota, setelah semua selesai Ratih ingin menemui Mbah Suti yang ada di kamarnya.

"Gusti Ratu mau kemana?" tanya salah seorang Dayang saat Ratih berdiri.

"Aku mau menemui Suti, karena ada keperluan...kalo kalian mau ikut ayo," ajak Ratih yang berjalan berlalu meninggalkan kamarnya.

Para Dayang hanya saling menatap lalu tiga orang Dayang mengikuti Ratih seperti mengawal berjalan keluar, menuju kamar Suti.

Di lorong-lorong istana Ratih melihat para prajurit memberikannya hormat saat dirinya mulai melangkah, langkahnya sampai juga di depan kamar Mbah Suti.

Ratih berteriak-teriak mencari Mbah Suti ternyata tak ada disana, dirinya hanya bisa menghela napas saat Mbah Suti tak ada disana.

"Mbah!" panggil Ratih.

"Kanjeng Ratu apa mencari Suti?" tanya Prajurit yang mengenakan hiasan kain kepala dan bertelanjang dada, di tangannya membawa pedang.

"Iya, Prajurit apa kamu tahu kemana Suti pergi?" tanya Ratih.

"Lapor Kanjeng, Suti sudah di aula istana."

Ratih mengerutkan keningnya dirinya amat tak tahu, jika Naga Seta sudah memanggil Mbah Suti menghadap dan mengambil keputusan.

Ratih segera ke ruang singgasana menemui suaminya, dan saat lewat dirinya bertemu Sanca Kirana, hari ini dirinya mengenakan kemben warna coklat dengan bordiran hitam yang menonjolkan lekuk pundaknya sebagai bangsawan sanca, dan bawahnya mengenakan kain batik legam bermotif emas.

Rambutnya nampak di gerai setengah dan atasnya mengenakan sanggul besar dengan dihiasi mahkota, dan kalung dengan berlian merah delima di keningnya.

Matanya mendelik menatap Ratih, "salam hormat permaisuri?" ujar Kirana menatap Ratih.

"Apa yang anda cari?" tanya Kirana pada Ratih.

"Aku mencari tamu kerajaan dimana dia?" ucap Ratih.

"Dia tidak disini---dia di ruang singgasana dan dia mengambil keputusan bersama Nyai Ambarwati...Yah dia bangsawan kobra dari hutan alas roban," ucap Kirana mau melihat reaksi Ratih.

Ratih hanya tersenyum setengah, dan dirinya pamit permisi kepada Selir Kirana agar segera pergi ke kamarnya lagi.

"Kenapa Kanda Prabu melakukan ini? Bukankah katanya aku ini juga berhak atas kerajaan ini sesuai apa yang dia katakan," ucap Ratih dengan berbisik berjalan menuju kamarnya.

Hari ini Ratih amat kecewa, dan Kirana memperhatikan punggung Ratih yang pergi menjauh. Lalu dari mulutnya mendesis mengeluarkan lidah ular sanca.

"SSSSTTT, Raka Sanca Kama...Aku sudah melakukan tugas sesuai yang kamu suruh," ucap Kirana seolah dirinya menjalan tugas sesuai instruksi saudaranya.

Setelah membujuk Ratih untuk mau memiliki keturunan dari Naga Seta----Prabu Naga Seta berjanji akan memberikan suatu wilayah yang nanti akan di pimpin oleh kawanan Sanca.

Lalu bagaimana dengan Kobra Ambarwati, dirinya disini apa tujuannya----padahal Romonya sendiri sudah melarang untuk mendekati Naga Seta.

Karena Prabu Naga brahma Wisesa sudah memilihkan calon suami untuknya----Prabu Naga brahma tahu, jika Prabu Naga Seta hanya menginginkan manusia sebagai istrinya, tapi Ambarwati yang keras kepala tetap datang ke keraton ini demi memenuhi rasa egonya.

*

*

*

1
kinoy
kyknya pemuda tu anak Ratih ma seta deh
neni nuraeni
lnjuuut
neni nuraeni: ok deh😉
total 2 replies
🌹🌹Anggita Liani p.🌹🌹
𝐁𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐱 𝐬𝐦𝐨𝐠𝐚 𝐀𝐦𝐛𝐚𝐫𝐚𝐰𝐚𝐭𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐨𝐥𝐨𝐧𝐠 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐡 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐤𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢 𝐤𝐞 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐚𝐣𝐚 𝐬𝐢𝐡.
𝐒𝐦𝐨𝐠𝐚 𝐚𝐣𝐚 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐡 𝐠𝐚𝐤 𝐝 𝐛𝐮𝐧𝐮𝐡. 😞
Putri Sabina: ikutin aja kak alurnya😄
total 1 replies
neni nuraeni
lnjuut
Putri Sabina: besok lanjut kakak
total 1 replies
neni nuraeni
wiih mantaaap.. lnjut
Putri Sabina: besok kak pasti lanjut kok😄
total 1 replies
🌹🌹Anggita Liani p.🌹🌹
Ke desa Cempaka baru rencana, kpan ksitu nya Rania. 😂
Putri Sabina: sabar atuhh, kan lagi persiapan Dania juga masih sekolah jugaa kak😩
total 1 replies
neni nuraeni
semoga aja Ratih kuat...
neni nuraeni: iya ksian... 🙂
total 2 replies
kinoy
si Ambar cr mati..JD dia yg nambahin racun ke tubuh Ratih..SMG aj CPT ketauan trus dipateni
Putri Sabina: tunggu aja kak, karmanya buat kobra Ambarwati😄 dan orang jahat pasti akan ada karmanya🤭
total 1 replies
🌹🌹Anggita Liani p.🌹🌹
𝐉𝐝 𝐭𝐨𝐤𝐨𝐡 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐧𝐲𝐚 𝐡𝐚𝐧𝐭𝐮 toh😳😆, 𝐠𝐚𝐤 𝐧𝐲𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚 𝐭𝐩 𝐬𝐞𝐫𝐮 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐭𝐡𝐨𝐫. 😂
Putri Sabina: sesuai keinginan readers kak, nanti di bab selanjutnya akan ada banyak tokoh tambahan🙏
total 1 replies
🌹🌹Anggita Liani p.🌹🌹
𝐒𝐦𝐨𝐠𝐚 𝐝𝐞𝐡 𝐏𝐫𝐚𝐛𝐮 𝐍𝐚𝐠𝐚 𝐬𝐞𝐭𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐫𝐚𝐤𝐲𝐚𝐭 𝐱 𝐦𝐞𝐦𝐞𝐥𝐮𝐤 𝐚𝐠𝐚𝐦𝐚 𝐢𝐬𝐥𝐚𝐦 𝐲𝐚. 😃😃
Putri Sabina: aminn😉🙏
total 1 replies
neni nuraeni
jgn smpai dong Ratih meninggal kasian ibu ya,,,
neni nuraeni: ya dehhh
total 2 replies
kinoy
waduh..gmn nasib Ratih y
Putri Sabina: tunggu kelanjutannya kak, besok update koo😄
total 1 replies
Nur Bahagia
kamyuuu nanyaaa? 🤭
Nur Bahagia
ternyata pangerannya jahad 🤨
Putri Sabina: namanya juga siluman kak
total 1 replies
Nur Bahagia
oii pangeran.. pikirin juga dong calon ibu mertua mu
Putri Sabina: Yah begitulah kak, sifat alami siluman😉 egois🤭
total 1 replies
Nur Bahagia
seperti nya pangeran harus mengurangi ego nya 🤭
Nur Bahagia
kenapa pangeran tau2 ngamuk 🤔 jangan bilang kalau kamu masih labil pangeran 🤣🤭
Putri Sabina: bukan labil, dia nggak mau Ratih pergi kak🤐
total 1 replies
neni nuraeni
yaaa bersmbung
neni nuraeni: 👌 othor... dtunggu ya klnjutannya... 🥰
total 2 replies
Nur Bahagia
kalo kamu berhutang budi, harusnya dari dulu kamu bantu Ratih dan keluarga nya biar bisa hidup enak 😁🤭
Putri Sabina: Naga Seta maunya Ratih jadi istrinya kak🥲
total 1 replies
Nur Bahagia
tp kamu belum ijin sama ibu mu lho Ratih.. nanti beliau bingung dan sedih nyariin kamu lhoo
Nur Bahagia: ohh begituu thoo 😁 ya semoga ibu nya Ratih bisa hidup bahagia dan berkecukupan
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!