NovelToon NovelToon
Biarkan Aku Memiliki Mu

Biarkan Aku Memiliki Mu

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Lari Saat Hamil / Cinta setelah menikah / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak
Popularitas:296.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: mommy jay

Dinda ayu pratista adalah seorang gadis cantik,yang harus menelan kekecewaan saat tahu jika dirinya sedang berbadan dua.
Hidupnya berubah setelah laki-laki yang menjadi temannya, tanpa sadar merenggut kesuciannya.
Saat mengetahui jika temannya itu akan menikah,dinda pun memutuskan untuk pergi menjauh dari kehidupannya sekarang.
Dia pun berharap dapat melupakan kejadian malam itu dan memulai hidup baru.
Kini dinda pun di karuniai seorang putra tampan yang memiliki wajah sama persis dengan teman laki-lakinya itu.
Sampai di suatu saat,takdir pun mempertemukan mereka kembali dengan keadaan yang sedikit berbeda.
Akankah dinda jujur pada temannya itu, jika sudah dia memiliki anak darinya?
Dan apakah dinda akan memberitahu putranya,jika temannya itu adalah ayah biologisnya?
Ikuti kisah selanjutnya sampai selesai!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAMM 35

Tubuh dinda mematung saat melihat, Liana memanggilnya dan berlari menghampirinya. perasaan khawatir yang sejak tadi memenuhi hatinya, kini berubah menjadi rasa haru.

"Tante." Dinda pun berjalan menghampiri Liana, yang juga berlari ke arahnya.

"Dinda, putri ku." Liana memeluk dinda erat bahkan menangis, karena merasa rindu dengan sosok perempuan cantik, dihadapannya itu.

Dinda yang merasa bahagia pun, tidak bisa menahan tangisnya. hal yang di rasakan Liana, juga tengah di rasakannya.

Beberapa tahun tidak bertemu dengan Liana, membuat dinda kehilangan sosok orang tua, yang selama ini dia rindukan.

Tapi kini perasaan sedih itu, berubah menjadi kebahagiaan saat bertemu kembali dengan Liana.

"Kamu, kemana saja selama ini, dinda? Mamah, kangen banget sama kamu." ujar Liana, sedih.

Dinda pun menatap Liana. "Maafin dinda, ya tante. Kalau soal itu, ceritanya panjang."

Liana menatap dinda, yang terlihat ingin mengatakan sesuatu. namun tatapan Liana teralihkan pada anak laki-laki, yang berparas mirip dengan Raffael.

"Apa dia...?" ucapan Liana terhenti, saat Raffael memperkenalkan gevano.

"Dia gevano. Anak ku dan dinda, mah." sela Raffael tegas.

Liana pun berjalan menghampiri gevano, kemudian berjongkok dan menatap lekat wajah tampan gevano.

"Hai nenek, aku gevano. Mamah selalu memanggil ku, Vano." Dengan keceriaannya gevano pun, memperkenalkan diri pada Liana.

Liana terharu, melihat cucunya sudah sebesar itu. Dengan penuh kebahagiaan, dia pun memeluk tubuh gevano dengan erat.

Gevano tersenyum bahagia, karena akhirnya dia bisa bertemu dengan sosok nenek, yang sejak lama dia rindukan.

Melihat adegan itu, membuat dinda pun ikut menangis bahagia. akhirnya apa yang gevano impikan, terwujud juga.

Raffael dan Roy pun ikut terharu, melihat pertemuan cucu dan nenek itu. hati mereka merasakan perasaan senang, bercampur sedih.

Liana pun dengan penuh kasih sayang, menggendong gevano membawanya ke hadapan Jeremy, yang sejak tadi memperhatikan kedatangan mereka.

"Pah, lihat ini anaknya Raffa. Dia, sangat mirip dengannya, ya." seru Liana, antusias.

Jeremy tidak langsung menyahuti, ucapan Liana. dia menelisik gevano, dengan seksama.

Dinda yang berjalan mendekat ke arah ruangan itu pun, merasa gugup saat Jeremy tidak memberi respon apapun, terhadap gevano.

Raffael yang berada di samping dinda, mengerti akan kecemasan dinda. dia pun menggenggam tangan dinda erat, meyakinkan jika semuanya akan baik-baik saja.

"Selamat malam, kakek. Aku gevano, panggil saja aku Vano. Aku senang... " Gevano menghentikan ucapannya, saat tiba-tiba saja Jeremy memeluk tubuh mungilnya.

Bahkan Jeremy meminta ,Liana untuk memberikan gevano kepadanya. "Maafkan kakek, sayang. Jika saja kakek tahu yang sebenarnya, mungkin dari dulu kita bisa sedekat ini." ucapnya, dengan suara sendu.

Dinda seketika tersenyum senang bercampur sedih, saat melihat sikap Jeremy yang begitu perhatian, pada gevano.

Raffael pun ikut tersenyum, saat melihat sikap papahnya pada gevano. dia sudah yakin, jika Jeremy akan sangat bahagia, bisa bertemu dengan cucunya.

Kini tatapan Jeremy beralih pada dinda, yang masih berdiri diam terpaku. dia pun tersenyum tipis. " Dinda, apa kabar mu?"tanyanya tegas.

Dinda pun tersenyum dan mengangguk, kemudian menghampiri Jeremy. "Kabar Aku baik, om." jawabnya, sedikit gemetar.

Jeremy merubah mimik wajahnya, menjadi datar. "Jangan panggil, om. Mulai sekarang, panggil papah saja." ujarnya, tidak ingin di bantah.

Dinda yang awalnya sedih, dengan perubahan wajah Jeremy. seketika tersenyum tipis, saat ternyata Jeremy hanya menggodanya.

Dinda mengangguk pelan, dan tersenyum. "Baik om. Eh... maksud ku, papah." sahutnya, gugup.

Semua orang menertawakan sikap dinda, yang terlihat takut jika sedang berhadapan, dengan Jeremy.

Namun sebenarnya dinda tahu, jika Jeremy adalah sosok orang tua yang tegas, namun sedikit kaku. sehingga dia dapat memaklumi, sikap Jeremy sekarang ini.

"Kalian pasti lapar. Sebaiknya, kita makan dulu. Kebetulan mamah, sudah menyiapkan makanan untuk kalian." ujar Liana, mengalihkan, atensi semua orang.

"Wah...kebetulan tante. Aku memang lapar." Roy pun langsung menyahuti ucapan Liana, sebab tidak bisa di pungkiri, jika sekarang dia memang lapar.

Liana tersenyum tipis, melihat sikap Roy yg sudah biasa baginya. kini tatapannya pun beralih pada gevano, yang berada di pangkuan Jeremy.

"Sayang, kamu pasti lapar, kan? Ayo kita makan, biar nenek suapin."

"Asyik, Vano makan sama nenek. Sekalang Vano bisa lasain, bagaimana lasanya di suapin sama nenek." Gevano pun berseru senang, saat Liana menawari gevano untuk di suapi.

Mereka pun, berjalan bersama menuju ruang makan yang sangat luas.

Dinda yang merasa tidak percaya pun, hanya mampu melihat keadaan semua ini, dengan perasaan campur aduk.

Dia mengira, jika orang tua Raffael akan menolaknya. namun ternyata dia salah, justru sebaliknya sikap kedua orang tua Raffael, sangat baik kepada gevano dan dirinya.

Mereka semua pun, makan malam bersama. Liana dan Jeremy terlihat senang, karena suasana di rumahnya sangat ramai. berbeda dengan sebelumnya, dimana mereka selalu makan malam hanya berdua. sebab Raffael, banyak menghabiskan waktu di luar kota.

Gevano terlihat bahagia, saat Liana menyuapinya. kasih sayang dari seorang nenek, akhirnya dia dapatkan dari Liana.

Jeremy yang tidak mau kalah pun, ikut menyuapi gevano . Keinginannya mempunyai seorang cucu laki-laki, akhirnya terwujud.

Tak lama kemudian, setelah selesai makan malam, mereka pun berpindah tempat ke ruang keluarga.

Di sana mereka pun bercengkrama ringan, membagi cerita tentang kehidupan dinda dan gevano di desa.

Sampai tidak terasa, gevano pun tertidur di pangkuan Jeremy.

"Biar, aku pindahkan dulu Vano, ke kamar." Raffael bangkit dari duduknya, menghampiri Jeremy yang sedang memangku gevano.

"Kamu mau pindahkan Vano dimana, raf?" tanya Liana memastikan.

Raffael pun menatap riana. "Di kamar ku, mah."

Liana pun tersenyum, dan mengangguk saat mendengar jawaban Raffael.

Raffael menggendong tubuh gevano, untuk di pindahkan ke kamarnya.

Di ruangan itu, kini tinggal dinda dan kedua orang tua Raffael. keadaan di sana kini terasa hening, sebab dinda terlihat hanya terdiam.

"Dinda, apa mamah boleh tanya sesuatu?" Liana membuka suara, untuk mencairkan suasana.

Dinda menoleh dan mengangguk. "Boleh, mah. Memangnya, apa yang ingin mamah tanyakan?"

Liana terlihat menghela nafas. "Apa yang di katakan oleh Raffael benar, din? Maksud mamah, bagaimana kejadian sebenarnya saat itu?" tanyanya serius.

Dinda terdiam, saat mendengar pertanyaan dari Liana. sebenarnya dia merasa enggan, jika harus mengingat masa lalunya yang kelam.

Namun apa boleh buat, dinda tidak bisa menolaknya. sebab bagaimana pun juga, kedua orang tua Raffael berhak tahu, apa yang sebenarnya telah terjadi padanya waktu dulu.

Dinda pun mengumpulkan keberaniannya, untuk menceritakan semuanya yang terjadi padanya, dan raffael saat dulu.

Liana dan Jeremy, sangat terkejut mendengar cerita dinda. mereka merasa bersalah, karena membuat hidup dinda bertambah susah, dan terbebani oleh perbuatan Raffael.

Liana pun sampai meneteskan air mata, saat mendengar perjuangan dinda yang melahirkan dan membesarkan anak, tanpa suami.

Bahkan Jeremy yang mempunyai sifat keras, terlihat terharu saat mendengar cerita dinda. andai saja saat dulu, dirinya tidak memaksa Raffael untuk menikahi wanita lain. mungkin saat ini, mereka sudah menjadi keluarga yang utuh.

Liana pun beranjak dari duduknya, dan memeluk tubuh dinda. sesama perempuan, Liana dapat merasakan kesedihan pada dinda saat itu.

Liana pun, seketika menangis. "Maafkan mamah dan papah, dinda. Karena keegoisan kami, membuat mu harus menjalani hidup yang sulit, selama bertahun-tahun. Dan maafkan juga Raffael, yang sudah merusak kehidupan mu. Mamah janji, akan segera mengatur pernikahan kalian secepatnya."

1
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
ayat menggoda yg paling bodoh🤭
Fitrian Delli
jgn terlalu byk iklan semut atau judi benci
Rieka Mawon
Luar biasa
di wish
memang dirumah pengusaha enggak ada pelayannya...sampai Vano teriak gak ada yg denger
Nur Liza
good story....
Maria Mahdalena Manalu
Luar biasa
Ah Serin
menarik. buat seasson2 lagi
Evy
Rekan bisnis toh...
Evy
Romantis dikit dong Raf...kalo mau melamar anak orang....
Evy
sudah saatnya Vano bertemu dengan Ayah biologis nya...
Nora♡~
Laaahh... dah habis rupanya... cerita nya akak suka..
Rasti Si Cw Imuet
Luar biasa
LISA
Wah udh tamat nih...terimakasih Kak Author..ceritanya bagus banget, alurnya juga mudah dimengerti..kita tunggu kisah² yg lainnya y Kak..semangat Kak 😊🙏💪
mommy jay: Sama-sama kk atas supportnya. 🙏
Terima kasih juga karena kk selalu mengikuti cerita ku sampai selesai. 🙏
total 1 replies
Wahyu Suroso
dinda na aza yang kurang hati2 terlalu gampang d baik in orang sih
LISA
Ikut saja Nandi, Arjun, Selvi..Raffael & Dinda akan membawa kalian pindah ke rmh itu spy mendapatkan kasih sayang & kehidupan yg lebih baik..
Retno Harningsih
up
Retno Harningsih
lanjut
LISA
Pasti Kak Raffael & Kak Dinda ke tempatmu lg Nadin..
Ah Serin
lanjut lagi plseee
Sunaryati
wah bagus benar sandiwara Agnes, oma masih terpengaruh. Ya silahkan namun siap- siap jika perhatian anak cucumu berkurang, karena selama ini mengabaikan cucu kandungmu malah memberi kasih sayang pada penipu /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!