namaku Jonathan prawira Atmaja
anak kelas XII jurusan IPA
aku termasuk anak badung ya badboy lah, meski kenakalanku yang luar biasa tapi otakku termasuk encer yah, buktinya aku masuk 3 besar juara umum loh disekolahku (sombong)
kelakuanku berubah ketika ada seorang guru magang disekolah ku
sejak itulah aku hoby masuk sekolah berangkat pagi-pagi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riri Riza Carissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tiga puluh lima
Keyra Attala Haryanto
"Jo.. apa gak baik nya kita cabut aja tuntutan nya, aku gak tega sama Nanda" ucap keyra
"sayang laki-laki bajin*** kayak Julian pantas mendekam di penjara biar kapok, dan gak ada lagi korban selanjutnya" ucap Jonathan marah
"Jo, sebenarnya Julian itu orang baik, mungkin karena obsesi nya padaku jadi..." Belem selesai key bicara untuk menjelaskan ucapannya sudah dibantah Jonathan
"key.. kamu kok malah belain dia Mulu, Jangan-jangan kamu suka sama Julian" ucap
"Jo.. kamu kok ngomongnya gitu sih, aku hanya kasian dengan Nanda, karena dia begitu dekat dengan papanya"
"itu alasan kamu aja key, bilang aja kamu jatuh cinta padanya" ucap Jonathan lalu pergi meninggalkan ku
"astaghfirullah.. kenapa malah jadi marah sih"
'apa baiknya bilang ke bapak aja ya, soalnya bapak yang ngotot untuk menuntut
segera aku masuk kamar untuk mengambil telepon da menelpon bapak
ketika masuk kamar kulihat Jonathan tidur dengan punggung nya membelakangi ku
'ya ampun, beneran ngambek dia' batinku
hmmmm... kudu ngrayu kayaknya
"sayang kamu marah beneran nih" tanyaku sambil membelai lembut rambut nya
kurebahkan badanku didekat nya, kupeluk erat tubuhnya dari belakang
"sayang aku minta tuntutan itu dibatalkan bukan karena aku suka apalagi cinta"
kutarik nafas dalam-dalam
"tau gak Nanda begitu menyayangi papanya, selama ini hanya papanya yang selalu menemani nya"
"Nanda sudah ditinggal kan mamanya sejak dia lahir, mamanya tidak menginginkan Nanda lahir didunia"
"mungkin itu kesalahan kedua orang tua nya, Karena hamil diluar nikah, seperti aku sekarang ini, orang akan mengira aku hamil diluar nikah, tapi bapak berpikir an lain, menikah kan kita walaupun hanya nikah siri, bapak takut kita kebablasan tapi memang benar adanya kita kebablasan sehingga ada anak kita disini" ucap ku panjang lebar dengan mengelus perut ku yang masih datar
"mungkin janin ini sama halnya dengan nasib Nanda, karena papanya tidak mengingat mamanya, papanya melupakan kenangan mereka berdua, melupakan perjuangan mereka berdua, melupakan janji setia mereka berdua..."
kulihat Jonathan mulai mengerang kesakitan, dia mulai memegang kepalanya
kubiarkan dia dengan sakit kepala nya, aku ingin dia mengingat ku, menginginkan ku, walaupun terasa sakit melihat nya menderita
segera aku berjalan menuju lemari kotak P3K yang ada didekat pintu masuk menuju ke walk in closed, segera ku ambil obat pereda sakit milik Jonathan, pemberian dokter irfan
kuserahkan obat kemudian memberikan air putih yang ada di nakas dekat tempat tidur
segera diminum nya, keringat mulai membasahi wajah serta tubuhnya, kuambil baju serta handuk kecil, dan berusaha melepaskan baju yang dikenakan nya, untuk mengelap keringatnya dengan handuk
ditarik nya tanganku kemudian merebahkan kepalanya pada perut ku, karena posisi ku yang masih berdiri dipinggir bed
"maafkan aku key, belum bisa mengingat mu, tanpa ingatan masa lalu ku pun, aku sudah jatuh cinta pada mu"
"maaf aku membentak mu, aku cemburu kamu membela laki-laki lain didepan ku"
kukecup kepalanya lalu membelai rambut nya
"halo sayang ku maafkan Dady" ucap Jonathan mengusap perutku dan menciuminya
"ahhhh... geli Jo" ucapku
"geli.. "
"hmmmm"
"gelii..."
"aaaaaaaaaaa.... joooo" ditariknya tubuh ku hingga duduk di pangkuan nya
"sayang... lihat nih si Otong mau ketemu adeknya"
"haaaa??? Otong???"
"iya ni Otong" Jonathan lalu menunjuk sesuatu yang sudah menyembul dibalik celananya
yang membuat ku tertawa terbahak-bahak
"lah.. tong tong malah ketawa dianya"
dan membuat ku makin tertawa
"puas ya ketawa Mulu" ucap Jonathan kemudian menggendong ku dan merebahkan tubuh ku di bed kami.
diciumnya bibirku dilumatnya dengan perlahan tidak ada emosi yang kurasakan.
sejak pertemuan pertama setelah kejadian kecelakaan dan penculik an.
Jonathan tidak pernah menyentuh ku, bahkan dalam tidur pun dia sering membelakangi ku, hanya bila aku tidak bisa tidur barulah Jonathan memeluk dan mengusap rambut dan perutku
kurasakan ciuman nya berubah menjadi nafsu kini beralih ke leher, menyesapi mengecup nya. entah kapan dia membuka tiga kancing jumpsuit ku bermain didalamnya.
diturunkan nya dres ku hingga melewati kakiku menyisakan dua dalaman yang masih menutupi area sensitif ku
dibukanya bra ku dengan susah payah, ketika belum bisa juga membuka hampir ditariknya paksa untuk menyobeknya
"kenapa mesti pake beginian sih, bikin lama aja" ucapnya
yang membuat ku tertawa
"senang sekali kayaknya ya!! ketawa Mulu"
diciuminya area atas payu**** ku
membuat tanda kepemilikan disana, kubantu dia membuka bra ku, hingga tersembul lah dua bukit kembar yang sudah tegang tidak begitu besar namun pas ditangan nya.
"wooowww... sayang memang sebesar ini ya ucapnya memegang keduanya dan meremasnya pelan. kemudian dengan rakusnya men**** berganti an seperti bayi yang kehausan
"ahhhh.. Jo"
"tunggu Dady nak, Dady akan menjenguk mu" ucapnya dengan menciumi perutku hingga membuat ku kegelian
setelah selesai dengan ritual jenguk menjenguk dan celup mencelup
kami mandi bersama, bahkan dikamar mandi pun aku tak dilepaskan nya.
setelah aku menggigil kedinginan baru lah dia selesai dengan ritual nya
"dingin sayang"
"udah tau menggigil kedinginan masih tanya" ucap ku dengan manyun
membuat nya tertawa cekikikan
"sini aku bantu keringkan rambut mu" diambil alih nya hairdryer dari tangan ku
"sayang kalau kamu mau membebaskan Julian itu terserah padamu, tapi bicarakan baik-baik dengan bapak karena bapak yang tidak terima dengan kejadian itu"
"kamu yakin Jo!!! gak marah kalau aku minta bapak cabut tuntutan nya"
"enggak sayang, aku pikir-pikir kasian juga anak nya, walaupun aku lupa apa aku pernah ketemu dengan nya atau tidak"
"mungkin kalau aku diposisi Julian pasti akan mati-matian berjuang mendapatkan mu, sifat mu yang sabar, keibuan, dan juga selalu mengalah membuat orang mudah jatuh cinta pada mu"
"terima kasih banyak sayang, atas pengertiannya, aku telpon bapak dulu yah!!"
setelah bertelfon ria menjelaskan panjang kali lebar sama dengan capek mulut ngomong, Akhirnya bapak setuju kalau tuntutan nya dicabut, cuma bapak mau lihat wajah orang yang benar-benar tergila gila pada anak perempuan satu-satunya
"kalian jadi ke Kalimantan" tanya papi Sebastian
"iya Pi, tapi kita ke solo dulu jemput bapak sama Raffa"
"kalian naik apa"
"kereta aja Pi yang santai, lagipula menantu papi minta naik kereta"
"ya sudah, dari solo kalian berangkat naik jet pribadi papi, tidak ada penolakan, papi gak mau cucu papi kenapa-kenapa"
"iya Pi" jawab Jonathan
"dimana keyra" tanya mami Karin
"ada diatas mi, tiduran tadi kedinginan habis mandi"
"kok bisa memangnya berendam lama ya, sekarang masih kedinginan"
"eh... iya, eh gak tau mi, tapi badannya masih dingin, udah Jo kasi selimut kok"
"kamu gimana sih Jo"
segera mami beranjak dari ruang keluarga menuju ke kamarku, sambil membawa minyak kayu putih
aku segera menyusulnya
PANTAS LIKE NYA MNURUN..
KISAH CINTA, YAA KISAH CINTA AZA, KNP MREMBET REMBET KE DUNIA MAFIA.
DN SEMOGA JONATHAN TTP SETIA DN KEYRA..
KEYRA ADA RENCANA TU KYKNYA DGN TTP PURA2 LUMPUH