ELORA KHANZALEA
..............
ELORA KHANZALEA merupakan sosok gadis lugu yang menjadi seorang pembunuh berdarah dingin.
......
Setelah misteri kematian keluarganya, Elora berubah menjadi sosok pendendam akan pelaku yang telah membunuh ibu ayah dan neneknya.
....
Dan bagaimana bisa Elora khanzalea terjebak dalam dunia gelap dan menjadi seorang pembunuh?
Yuk simak kisah selanjutnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sara Comell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34 Kembali Ke Kota Meksiko
Tok
Tok
Tok
Ckelek
"Elora...."Lirih FIFI yang membuka pintu untuk Elora.
Bruhh!
Sontak membuat mata FIFI melongo, kala Elora memeluk tubuh nya erat. Bahkan teman teman Elora yang berada tidak jauh pun terkejut dengan tingkah Elora saat ini.
"Maafkan aku..."Ucap Elora yang yang lagi dan lagi mampu membuat hati mereka tersentuh.
Siti pun berlari kearah Elora lalu Siti memeluk Elora erat, ketiganya pun berpelukan dengan penuh kebahagiaan.
"Maafkan kami ya Elora...kami tidak maksud menyembunyikan itu semua pada mu...tapi..."Ujar Siti yang berkaca kaca.
"Tidak apa apa..."Ucap Elora lembut.
"Dia Sudah ada di sini.."Ujar Elora lagi yang membuat Siti dan FIFI bingung.
Di saat bersamaan Marco berdiri tegak di belakang Elora, Sontak membuat teman teman Elora terkejut dengan sosok Marco yang ada di hadapannya.
Nolan yang baru keluar dari dapur pun shock, kala sang majikan berada di depan nya.
"Tuan!"Ucap Nolan yang langsung menunduk hormat.
"Hmm.... bagaimana kabar mu? Keluarga ku?"Tanya Marco pelan.
"Nyonya baik baik saja, Nona juga... Saya kesini atas perintah dari nyonya!"Ucap Nolan yang membuat Marco lega.
"Hmm..."Angguk Marco yang lega dengan kabar baik keluarga.
Akan tetapi tiba tiba Marco terjatuh lemah, hal itu membuat teman temannya bergegas menolong Marco untuk di baringkan di tempat tidur.
"Elora..apa yang kamu lakukan?"Tanya Avin yang melihat Elora membawa pedang nya.
"Aku tidak peduli!"Tegas Elora yang membuat mereka terdiam.
Elora melukai tangan nya sendiri, sehingga darah nya membasahi telapak tangan nya. Lalu Elora teteskan darahnya ke ujung pedang yang sangat tajam, sehingga ujung pedang itu mengeluarkan energi.
Elora pun menyalurkan energi nya kedalam tubuh Marco, sontak membuat teman teman Elora terkejut pasalnya luka itu secara perlahan lahan pudar dan sembuh total.
Bruh!
"Elora..."Panggil Siti yang melihat tubuh Elora lemah, karena energi nya terkuras habis.
"Aku tidak apa apa..."Lirih Elora yang tersenyum manis karena pengobatan nya berhasil.
"Tuan!"Nolan bergegas menolong Marco untuk bangun, akan tetapi Marco melarang Nya karena Marco merasa dirinya Sudah sembuh dari luka nya.
Dan benar saja jika Marco sudah sembuh total, hal itu membuat Marco memeluk Elora erat karena sangat bahagia.
"Terima kasih..."Ucap Marco yang tersenyum manis.
...***********...
SATU MINGGU KEMUDIAN
Satu Minggu telah berlalu, kini mereka memutuskan untuk kembali ke kota Meksiko saat itu juga. Akan tetapi masalah kembali datang pada mereka, kali ini Rania datang bersama polisi yang ingin menangkap Elora atas penganiayaan terhadap Rania kemarin.
"Itu dia pak! Tangkap saja dia!"Ucap Rania yang menunjuk kearah Elora.
"Baik!"Angguk polisi yang langsung pergi menuju ke tempat Elora.
Akan tetapi polisi itu terkejut kala Marco berdiri tepat di depan Elora, seketika suasana menjadi hening kala polisi itu berhadapan dengan Marco. Bahkan Nolan juga ikut berdiri tegak di samping majikan nya.
Sontak membuat polisi itu ketakutan, siapa yang tidak mengenal mafia Meksiko yang terkenal kejamnya.
"Tangkap saja dia pak! Dia juga yang sudah membunuh suami ku!"Tegas Rania yang menunjuk kearah Marco.
"Aku ingin dia merasakan apa yang suami ku rasa! Kau juga akan membusuk di penjara!"Ucap Rania lagi yang menatap Elora tajam.
Tapi tiba tiba!
Plakk
Satu tamparan keras mendarat di pipi mulus Rania, hal itu tentu saja membuat Rania terkejut dengan perilaku polisi yang awalnya bersikap ramah padanya.
"Diam! Ini semua gara gara Kamu!"Maki polisi yang membentak Rania.
"Tuan... Maafkan saya..saya tidak tau anda berada di desa ini.."Ucap polisi yang menunduk Keta.
Sontak membuat mereka terkejut dengan tingkah polisi itu yang sangat menghormati Marco.
"Hmm...."
Tanpa basa basi Elora menyeret tubuh Rania kasar, hal itu tidak di tanyakan lagi oleh teman temannya karena mereka sudah mengetahui jika Elora sudah bertindak.
"Lepaskan aku brengsek!"Teriak Rania yang kesakitan akibat di seret kasar oleh Elora.
Sedikit pun tidak Elora gubris bahkan Elora semakin kuat menarik tangan Rania yang meringis kesakitan.
Singkat cerita mereka sampai di bandara, Nolan bergegas mengarahkan mereka semua untuk menuju ke pesawat pribadi keluarga maniac. Sontak membuat Gara Avin FIFI Siti Valerie Jian Leon terperangah dengan kemewahan pesawat pribadi keluarga maniac.
Dengan penuh senyuman mereka memasuki pesawat pribadi yang semakin terlihat keindahan nya, sontak membuat mereka kegirangan pasalnya baru kali ini bagi mereka menaiki pesawat yang sangat mewah.
"Jika ada yang ingin beristirahat! Silahkan pilih kamar yang mana pun kalian mau!"Ucap Nolan yang membuat mereka semakin tersenyum bahagia.
Mereka pun bergegas menuju ke kamar masing masing untuk beristirahat.
"Ayok...."Ajak Marco yang membuat Elora bingung.
"Kemana?"Tanya Elora dingin.
"Ke kamar lah!"Tegas Marco yang membuat Elora jengah.
"Jangan mimpi!"Tegas Elora yang langsung pergi menuju ke kamar lain.
Marco hanya tersenyum manis dengan tingkah Elora yang tidak mau sekamar dengan nya, akan tetapi bukan Marco namanya jika harus mengalah.
Di posisi Elora yang sudah membersihkan diri pun bergegas keluar dari kamar mandi, akan tetapi Marco sudah ada di dalam kamar nya yang sontak membuat Elora terkejut.
"Keluar Marco!"Tegas Elora yang kesal dengan tingkah Marco.
"Saya tidak mau!"Sahut Marco tegas.
"Apa Anda mau membunuh saya?"Tanya Marco yang membuat Elora kesal.
Elora pun pergi ke kamar mandi lagi, akan tetapi suara Marco membuat Elora keluar lagi dari kamar mandi.
"Baju mu Nona!"Teriak Marco yang tersenyum manis.
Dengan wajah kesal Elora mengambil baju gantinya, dan bergegas kembali kedalam kamar mandi untuk memakai pakaian nya.
Dengan terpaksa Elora harus tidur satu kamar dengan Marco, yang membuat Marco tersenyum kemenangan.
"Tidur lah!"Ucap Elora yang mengetahui jika Marco sedang memperhatikan nya.
"Saya tidak mau nona."Sahut Marco yang membuat Elora membalikkan badannya dan Elora mengeluarkan mata merahnya untuk menakuti Marco, aka tetapi Marco tidak gentar sedikitpun.
"Kok cantik sih!"Ucap Marco yang membuat Elora semakin kesal.
Beberapa menit kemudian, saat Elora ketiduran Elora tidak sadar jika dirinya memeluk erat tubuh Marco yang masih sibuk memperhatikan wajah Elora yang tertidur pulas.
Cup
"Manis...."Ucap Marco yang tersenyum karena berhasil mencium bibir ceri Elora.
...*********...
24 jam sudah perjalanan mereka, akhirnya mereka sampai di kota Meksiko lagi. Dengan penuh kebahagiaan mereka turun dari pesawat yang sudah sampai di bandara.
Akan tetapi beda dengan Rania yang penuh ketakutan berada di tangan mereka, kini Rania Baru sadar jika iya sudah salah berurusan dengan Elora yang kini sudah berbeda dengan yang dulu.
Semakin membuat teman teman Elora tersenyum, kala pengawal Marco datang menyambut kedatangan mereka dengan penuh megah.
Mereka pun pergi menjauhi bandara, yang tanpa mereka sadari jika ada mata mata yang sedang mengawasi kepulangan Marco.
"Dia sudah kembali!"Ucap nya pada seseorang yang ada di sebrang telepon.
Kembali lagi ke posisi Elora dan kawan kawan, mereka pun sampai di mansion yang membuat orang orang di sana terkejut dengan kepulangan majikan mereka.
"DADDY MOMMY!!"Teriak baby yang langsung berlari kearah keduanya.
Bruuh!
"Hiks.... hiks... baby rindu Daddy..."Lirih baby yang langsung menangis dalam pelukan Marco.
"Daddy juga sayang..."Ucap Marco yang tersenyum bahagia bisa bertemu dengan putri nya lagi.
"Peluk mommy dulu sayang!"Ujar Marco lagi yang membuat baby bergegas memeluk tubuh Elora erat.
Arora yang menangis bergegas memeluk tubuh putranya yang sangat iya rindukan.
"Apa kamu baik baik saja eum?"Tanya Arora yang memutar mutar tubuh putra nya.
"Aku baik baik saja ma..."Angguk Marco yang membuat Arora sangat bersyukur bisa melihat putranya kembali.
Setelah melepaskan rindu, mereka bergegas masuk kedalam mansion. saat berada di dalam Jian dan Leon yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di mansion tersenyum bahagia.
"Sekali seumur hidup bro..."Bisik Jian pada Leon yang sama halnya dengan Jian yang terkesima dengan kekayaan Marco.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
See you 😘