Pernikahan Pewaris Tunggal

Bugh...

Darren beberapa kali dipukul oleh vareel, ia begitu membenci sikap darren. Andai saja dulu dia tahu bahwa Anna adalah adiknya dan Darren adalah seseorang yang dijodohkan itu. Ia tidak akan pernah memberikan Anna menikah dengan Darren. Ia tidak ingin Anna begitu menderita karenanya, karena sebagai kakak akan selalu menjaga adeknya agar tidak disakiti oleh siapapun termasuk Darren suaminya lelaki paling brengsek.

"Lo apa - apaan sih langsung tonjok aja?!" seru Darren tidak tahu apa - apa.

"kenapa lo sakitin Anna?! kenapa lo gak punya perasaan jadi suami, hah?!!" ucapnya dengan 1x lagi pukulan keras mengenai wajah Darren.

"CUKUP," usai darren tanpa membalas pukulan dari varrel.

"Lo mau tau, kenapa gue marah sama Lo?! Anna itu adek gue saudara sekandung gue!! dia itu adek gue, yang gue selalu rindukan selama ini!! tapi kenapa Lo sakiti dia, hah?!!" teriak varrel penuh dengan emosi.

Darren begitu syok bahwa Anna adalah adik dari varrel.

"gue... gue..." ucapnya terbata - bata.

Vareel tahu apa jawaban nya terlihat dari cara Darren berbicara terbata - bata hanya menyunggingkan bibirnya, "itu aja lo ngak bisa jawab! gue gak mau lagi punya sahabat kayak lo yang munafik!!" ucap varrel berlalu pergi.

"argggghhh!!" teriak Darren memukul wajahnya sendiri.

"kenapa gue begini tuhan?!!! kenapa, gue benci diri gue sendiri?!!!" teriak Darren.

..

Ini adalah dimana Anna pulang dari rumah sakit, mereka masih dalam perjalanan menuju kediaman tuan zeen. Anna hanya terdiam dalam mobil tanpa berkata apa-apa hanya memandang kearah jalanan. Menyadari mobil yang dinaiki nya sebelum nya sudah lewat menuju kediaman tuan Zafano.

"loh, yah ini kita mau kemana? perasaan rumah Darren gak mengarah ke jalan ini deh"

"kita akan pergi ke suatu tempat Anna." ujar Ratna, ia tahu jika suaminya belum memberitahukan semua ini pada Anna.

"suatu tempat? maksud nya?" tanya Anna bingung.

"Ada deh itu masih rahasia," ucap tuan zeen

Mereka sudah sepakat, untuk membuka semua rahasia mereka sebenarnya. Meski bukan di hari ultah Anna.

Sesampainya mereka dikediaman zeen, Anna turun dari dalam mobil. Ia begitu terpesona dengan rumah yang begitu mewah, tidak kalah mewah dari kediaman Zafano.

Meskipun kediaman Zafano lebih banyak kamar nya atau pun lebih luas dan besar. Tapi disini, begitu sangat indah dengan taman begitu yang luas. Di belakang rumah ada rerumputan gersang yang sangat luas untuk tempat orang bermain seperti sepak bola.

"Ayo kita masuk," ucap zeen.

"Itu barang - barang nya tolong dibawa masuk ya pak, " ucap Ratna kepada pelayannya.

"Ma, yah, ini rumah siapa sih?" tanya Anna. binggung.

"ayo kita masuk, entar kamu tahu sendiri..." ucap Ratna.

Diruang keluarga sudah ada bibi Emily, Zafano, delia, wahyu (adik Anna ), dan varrel.

"loh semuanya kok ada disini?" tanya Anna semakin penasaran.

"kami di sini menyambut kedatangan mu Anna, dan ini sekarang adalah rumahmu..." jawab bibi Emily.

Anna hanya mengaruk kepalanya yang tidak gatal, "hah, rumah anna? maksudnya anna gak mengerti?" jawab Anna bingung dan menatap kedua orang tuanya secara bergantian.

"Bener Anna, ini adalah rumahmu..." ujar zeen

"Tapi, dari mana ayah dapat uang untuk membeli rumah semewah ini?" tanya Anna, bukankah kedua orang tuanya hanyalah orang miskin yang bekerja sebagai pedagang diluar kota.

"Itu masih rahasia, ada hal lainnya belum boleh kau ketahui nya. tunggu jika usiamu sudah delapan belas tahun maka kami akan memberitahukan sebenarnya...siapa kamu dan kami.." jawab Ratna.

Momo baru saja bangun dari tidur nya melihat kakaknya sudah berada dirumahnya. segera berlari kearahnya.

"kakak, Wahyu kangen tahu" berlari kearahnya dan memeluk nya.

"kakak, Wahyu kesepian semenjak kakak gak ada disini..."

Anna tersenyum. Ia juga sangat merindukan Wahyu bahkan ia merindukan adiknya suka sekali menjahilinya. "pasti karena ingin jaili kakak lagi kan?"

Wahyu mendengar perkataan kakaknya malah dibikin kesal olehnya.

"kakak ini bagaimana sih? adeknya padahal sedang merindukan nya, malah dibikin kesal... menyebalkan " ucapnya dengan kesal.

Semua orang disana hanya tertawa melihat kelakuan kedua saudara itu.

•

•

Jangan lupa like jempolnya dan dukung terus karya aku sekian terima kasih banyak 🌼