Alia menikah dengan wali kelasnya saat SMA, yaitu Dimas. Di Tengah perjalanan pernikahan mereka mulai muncul banyak konflik, mulai dari urusan ranjang maupun ketidakcocokan, bahkan ada isu orang ketiga, lalu adiknya Dimas yakni Ferdi berniat membantu dan menyelamatkan Alia, namun akhirnya mereka saling jatuh cinta. Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bel Bel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
Keesokan harinya
Dimas mulai diam-diam mencari tau maksud dari ucapan bapak
mertuanya. Dia mulai over protektif ke istrinya, sehingga Alia mulai curiga dengan
suaminya.
“Mas hari ini aku mau makan siang diluar sama teman-temanku.”
Kata Alia.
“Kamu dijemput temanmu?” Tanya Dimas.
“Aku nyetir mobil sendiri.” Kata Alia.
“Jangan, kamu kan lagi hamil muda jangan bawa mobil sendiri
bahaya loh. Aku antar saja ya, sama teman kuliahmu kan?” Tanya Dimas.
“Jangan ikut mas, pasti teman-temanku nanti akan canggung. Aku
hanya sebentar saja kok, kamu jadi makin aneh deh biasanya tidak pernah mau
mengantarku kemanapun aku pergi.” Kata Alia.
“Beda, sekarang kamu kan hamil.” Kata Dimas.
“Aku yang hamil, dan aku yang tau bagaimana kondisi tubuhku.
Lagipula kamu kan harus kerja.” Kata Alia.
“Gampang, aku bisa ijin terlambat hari ini.” Kata Dimas.
“Nggak usah mas, kalau gitu biar Ferdi saja yang
mengantarku. Gimana?” Tanya Alia.
“Baiklah kalau begitu, aku sekalian mau mengantar bapak dan
ibu ke stasiun ya.” Kata Dimas.
“Jangan mas, biar sama aku saja. Aku searah kok, kalau kamu
kan beda arah nanti kamu terlambat.” Kata Alia.
“Baiklah kalau begitu.” Kata Dimas.
Akhirnya Dimas pun berangkat kerja, Alia dan Ferdi siap-siap
mengantar Aris dan Sari ke stasiun.
“Biar aku antar saja pak buk.” Kata Alia.
“Kamu mau nyetir kondisi hamil begini? Ibuk tidak mau.” Kata
Sari.
“Aku sama Ferdi kok, aku tidak nyetir sendiri.” Kata Alia.
“Apa? Sama si Ferdi? Sudah gila apa, lebih baik bapak dan
ibuk naik taksi online saja ke stasiun. Ingat ya suatu saat suamimu pasti akan
mengetahui hal ini, bapak dan ibuk sudah mengingatkanmu ya.” Kata Aris.
“Semua akan baik-baik saja kalau bapak dan ibuk tidak ikut
campur.” Kata Alia.
“Bapak dan ibuk menyesal dan kecewa denganmu, kalau memang
kamu lebih suka dengan Ferdi kenapa tidak dari awal kamu menikah dengan Ferdi?”
Tanya Sari.
“Dulu aku tidak memiliki perasaan kepada Ferdi, Alia kan
sudah bilang sama bapak dan ibuk kalau selama ini mas Dimas jarang perhatian
kepadaku yang dia urus hanyalah pekerjaan, bahkan kalau orang tuanya
menyalahkanku, dia tidak pernah membelaku justru Ferdi yang selalu ada untuk
Alia. Ini ada titipan dari mas Dimas.” Kata Alia sambil memberikan amplop untuk
Sari dan Aris.
“Bapak dan ibuk malu menerimanya.” Kata Aris sambil meletakkan
amplop tersebut di atas meja.
“Bapak dan ibuk hati-hati ya, meskipun aku salah tetap saja
aku adalah anak bapak dan ibuk. Aku juga tidak ingin seperti ini pak buk tapi
hidup harus tetap berjalan kan. Maafkan Alia ya pak buk, ini adalah cucu bapak
dan ibuk.” Kata Alia.
“Seandainya Dimas tau kalau itu bukan anaknya, ibuk yakin
pasti dia akan mengusirmu. Seandainya nanti hal itu terjadi lalu ternyata Ferdi
tidak mau bertanggungjawab, lalu bagaimana nasibmu nak, perselingkuhan itu senangnya
hanya sesaat dan kalian itu bukan saling jatuh cinta tapi karena hawa nafsu. Semoga
kehamilanmu sehat selalu, ibuk pamit dulu.” Kata Sari sambil memeluk Alia. Sari
sangat kesal, kecewa dan marah kepada Alia tapi dia juga tidak tega melihat
anak satu-satunya itu menderita.
Akhirnya Aris dan Sari memutuskan untuk naik taksi online ke
stasiun. Sedangkan Alia bersiap-siap untuk pergi makan siang dengan
teman-temannya.
“Sudah siap?” Tanya Ferdi.
“Sudah, ayo kita berangkat sekarang.” Kata Alia.
alurnya cepet sat set
update tiap hari
ceritanya seru tidak membosankan