Alia menikah dengan wali kelasnya saat SMA, yaitu Dimas. Di Tengah perjalanan pernikahan mereka mulai muncul banyak konflik, mulai dari urusan ranjang maupun ketidakcocokan, bahkan ada isu orang ketiga, lalu adiknya Dimas yakni Ferdi berniat membantu dan menyelamatkan Alia, namun akhirnya mereka saling jatuh cinta. Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bel Bel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
Haris segera mengirimkan rekaman tersebut ke Dimas. Namun ternyata
Dimas tak kunjung membalas pesan Haris. Ternyata Dimas sedang di rumah sedang
di depan laptop untuk mengerjakan laporan. Dimas pura-pura tidak tau tentang
perselingkuhan istrinya dengan adik kandungnya. Tak lama kemudian Alia dan
Ferdi datang.
“Aku pulang, loh mas pulang jam berapa?” Tanya Alia.
“Barusan kok, cepat ganti baju dan buatkan aku kopi ya.”
Kata Dimas.
“Baik mas.” Kata Alia, Alia pun segera ganti baju dan menuju
ke dapur untuk membuatkan suaminya kopi. Selagi Alia di dapur, Dimas memanggil
Ferdi untuk di ajak ngobrol.
“Sini Fer, abang ingin bicara.” Kata Dimas.
“Ada apa nih bang?” Tanya Ferdi.
“Oh iya gimana pacar kamu? Memangnya kamu tidak ingin segera
menikah?” Tanya Dimas.
“Ferdi barusan putus mas, untuk apa kamu menyuruh Ferdi
buru-buru menikah, dia butuh waktu untuk move on.” Kata Alia tiba-tiba
menghampiri mereka.
“Ngapain kamu disini? Kopiku mana?” Tanya Dimas.
“Aku mau ambil ponselku dikamar terus nggak sengaja nguping
hehe.” Kata Alia.
“Benar itu Fer? Kamu putus sama pacar kamu?” Tanya Dimas.
“Iya bang, aku tidak cocok dengannya bahkan sering
bertengkar hanya karena masalah sepele.” Kata Ferdi.
“Oh jadi dia putus, lebih baik aku temui pacarnya saja.” Kata
Dimas dalam hati.
Tanpa sengaja Alia melihat ponsel suaminya dan ada pesan
masuk dari Haris. Alia pun diam-diam mengambil ponsel suaminya lalu menghapus
pesan dari Haris.
“Jadi mas Dimas mulai curiga sama aku? Dia bahkan mengirim
mata-mata sekarang? Aku harus lebih berhati-hati lagi.” Kata Alia dalam hati. Bahkan
Alia menghapus dan memblokir nomor Haris.
“Siapa nama pacarmu? Abang lupa.” Kata Dimas.
“Namanya Via bang.” Jawab Ferdi.
“Sayang sekali ya, padahal abang berharap kamu segera
menikah loh.” Kata Dimas.
“Mas jangan bahas mantan pacarnya Ferdi, kasihan loh nanti
dia jadi sedih lagi.” Kata Alia.
“Oh ya abang perhatikan badanmu sekarang makin bagus ya,
lebih berisi juga. Kamu sekarang gym ya?” Tanya Dimas.
“Iya bang, biar aku tidak frustasi dan bisa lebih mudah
untuk move on.” Kata Ferdi.
“Kamu pasti nge gym agar istriku makin suka denganmu kan?”
Tanya Dimas dalam hati.
“Ini mas kopinya.” Kata Alia.
Kemudian Dimas menutup laptopnya.
“Loh sudah selesai mas?” Tanya Alia.
“Aku tidak focus, lebih baik kita bercinta saja, ayo sayang.”
Kata Dimas sambil mencium istrinya di depan Ferdi. Ferdi hanya menunduk.
“Bentar ya Fer hehe, makanya kamu cepat nikah biar bisa
bercinta sama istri sendiri.” Kata Dimas.
Ferdi sangat kesal melihat abangnya bermesraan dengan Alia.
“Hehe iya bang, memangnya abang bisa tahan lama sampai
berapa jam?” Tanya Ferdi.
“Tentu saja lama lah Fer.” Kata Dimas.
“Benarkah? Emang benar Al punya bang Dimas tahan lama?” Tanya
Ferdi.
“Sudah sudah stop, ayo mas kita ke kamar.” Kata Alia
mengajak suaminya masuk ke dalam kamar mereka.
“Batangmu saja tidak bisa tegak, berani-beraninya dia pamer
bermesraan di depanku. Lihat saja nanti akan kurebut istrimu, makan tuh
bekasku.” Kata Ferdi lirih.
**
Dikamar Dimas dan Alia.
Alia sudah melepas bajunya dan berbaring di atas ranjang.
“Ayo mas, kok kamu masih pakai baju sih?” Tanya Alia.
“Aku kesal dengan ucapan Ferdi, dia seperti menantangku dan
menghinaku.” Kata Dimas.
“Kamu sih memulai duluan, makanya tidak usah cari gara-gara
mas.” Kata Alia.
“Jadi kamu lebih membela si Ferdi ya disbanding suamimu?”
Tanya Dimas.
“Bukan begitu, aku hanya bilang kalau kamu tidak ingin sakit
hati ya jangan cari gara-gara, apalagi Ferdi juga baru saja putus sama pacarnya.
Ayo mas jadi tidak kita bercinta?” Tanya Alia.
“Aku capek, aku mau tidur saja.” Kata Dimas.
“Kamu gimana sih padahal aku sudah melepas bajuku.” Gerutu Alia.