1. Kecelakaan fatal yang tanpa sengaja di alaminya saat dirinya akan melaksanakan pertunangan dengan kekasihnya. Kecelakaan itu sampai membuat gadis yang di tabraknya menjadi lumpuh dan kehilangan masa depan hingga dirinya harus bertanggung jawab ( Selingan pembuka kisah )
2. Persahabatan dan persaudaraan di masa lalu antara Letnan Sakti dan Letnan Jatmiko membuat Letnan Jatmiko menikahi seorang gadis dalam keluarga tersebut namun gadis itu teramat sangat membencinya hingga dirinya memilih untuk pergi dan mengalah daripada keluarga yang telah membesarkan namanya menjadi tidak harmonis.
Seiring berjalannya waktu, luka menganga di hati Bang Jatmiko perlahan terobati dengan hadirnya tambatan hati namun sang mantan kembali di tengah mereka.
SKIP bila tidak sanggup bersinggungan dengan konflik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. Galak.
Annel sudah memahami perkara yang terjadi pada Bang Seno dan Kinan.
"Sudah suratan dan jodohnya kan, Bang?"
Bang Sakti tersenyum kemudian mengacak rambut Annel.
***
Keesokan harinya Bang Seno dan Bang Sakti masih sibuk packing untuk kembalinya mereka ke tempat dinas yang baru. Disana Kinan hanya mampu membantu sekuat tenaganya saja. Bang Seno pun tidak mempermasalahkan hal itu.
Bang Sakti pun menata sendirian barangnya dan membiarkan Annel lebih banyak beristirahat.
"Kenapa Abang tidak mengijinkan Annel ikut menata barang? Annel juga bisa."
"Abang nggak mau kamu capek..!! Tidurlah..!!" Kata Bang Sakti, tangannya masih sibuk memasukan barang dalam pulsak.
"Bang.. pernahkah Abang seperhatian ini sama perempuan lain?" Tanya Annel.
"Buat apa kamu tanya seperti itu? Pengen kita ribut yang bagaimana?"
"Hanya sekedar tanya saja. Sensitif sekali." Annel mengambil ponselnya lalu merebahkan diri di atas tempat tidur.
Awalnya Bang Sakti tidak ingin menanggapi tapi Annel menampakan raut wajah yang memancing reaksi dirinya.
"Abang nggak suka raut wajah seperti itu. Sampai kapan kita mau membicarakan hal yang tidak penting?" Tegur Bang Satria.
"Annel nggak mau ikut Abang. Pergi saja sendiri kesana..!!"
Tak ada jawaban dari Bang Sakti, sebagai laki-laki yang 'waras' tentu dirinya memilih untuk tidak berdebat dengan Annel apalagi Bang Sakti sudah paham betul bagaimana sifat istri kecilnya.
"Annel mau pacaran Radit..!!" Pancing Annel kemudian. Ia pun beranjak dari duduknya dan segera berganti pakaian.
Annel memilih rok mini, t-shirt model crop. Ia bercermin melihat dirinya lalu menambahkan lipstick berwarna cerah namun begitu menggoda.
Ekor mata elang Bang Sakti melirik Annel yang benar-benar menguji kesabaran dan imannya sebagai pria.
Annel yang nakal segera menyambar tas kecilnya lalu berjalan melewati Bang Sakti.
Melihat bandelnya kelakuan Annel, semakin lama membuat Bang Sakti bereaksi. Bang Sakti pun beranjak dari duduknya lalu menjegal kaki Annel hingga si cantik Annel tumbang menimpanya.
Tangan kekar itu sigap itu mendekapnya lalu menendang pintu mess. Ia membawanya ke atas tempat tidur lalu membantingnya dengan kasar.
"Aaaawwhh.. Abaang..!! Sakiiit tauu..!!!" Protes Annel.
Bang Sakti membuka laci nakas lalu mencari gunting. Tanpa banyak bicara, Bang Sakti menggunting rok mini Annel.
Annel memberontak hendak menutupi tubuhnya namun tenaganya tidak sebanding dengan tenaga Bang Sakti yang luar biasa. Annel lebih terkejut lagi saat Bang Sakti merobek t-shirt nya.
"Berani kamu keluar pakai pakaian seperti ini??? B******n mana yang mau kamu temui????"
kreeeeekkk..
"Abaaaaang....!!!!"
Bang Sakti sudah mengangkat tangannya tinggi. Annel memejamkan matanya dan menjerit ketakutan.
Bang Sakti pun segera meredam emosinya, ia kemudian mengepalkan tangan dan menurunkan tangannya.
"Kenapa kamu cari perkara??" Tanya Bang Sakti merendahkan suaranya.
Annel membuka mata dengan isakan tangisnya. "Annel hanya ingin duduk berdua sama Abang, bukankah selama ini kita selalu LDR. Belakangan ini Abang sibuk sendiri, Annel.........."
"Abang juga rindu duduk berdua, tapi Abang bisa apa? Kesibukan Abang memang sedang padat. Abang harus kembali ke tempat dinas, waktu Abang banyak tersita untuk serah terima pasukan. Tolong mengertilah, sayang..!!" Kini Bang Sakti merendahkan suaranya. "Apa kamu tidak bisa merasakan rindunya Abang? Abang nekat bohongi Papamu agar Abang bisa membawamu pergi bersama Abang, semua karena rindu yang tidak bisa Abang tahan. Abang tidak mau kamu jatuh ke pelukan laki-laki lain, tapi kenapa kamu selalu buat Abang naik darah..!!!"
"Maaf, Abang..!!"
"Jangan di ulangi lagi..!! Abang kerja siang malam. Panas hujan Abang terjang, demi siapa??? Demi menghalalkan kamu juga, dek. Abang tidak ingin membuatmu menangis karena Abang tidak bisa membelikan apa yang kamu mau, Abang tidak ingin istri Abang susah karena Abang malas cari uang. Abang ingin kamu bangga punya suami seperti Abang." Ucap Bang Sakti lembut. "Sekarang Abang tanya, laki-laki mana yang sudah membuatmu jatuh hati?? Kalau memang kamu bahagia dengan dia, silakan pergi..!!! Tapi kalau kamu ingin bertahan dengan laki-laki seperti Abang, tolong jangan menyerang harga diri Abang..!! Abang pantang di tarung laki-laki lain..!!"
Bang Sakti mengecup kening Annel, kemudian beralih meninggalkan satu kecup basah di bibir sang istri. "Tidurlah, jangan melawan lagi. Abang hanya tidak ingin kamu capek."
Annel mengangguk paham. Bang Sakti segera beranjak dari tempat tidur dan kembali menata barang.
.
.
.
.
dibaca aja udh seru bgt apalagi dijadikan film