NovelToon NovelToon
Istri Paviliun

Istri Paviliun

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dendam Kesumat / Pihak Ketiga
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rifat Nabilah

Raisa harus merasakan kehilangan kedua orang tuanya setelah kecelakaan yang dialaminya, dia ditemukan dalam keadaan luka-luka oleh seseorang yang dia anggap sang penolong.

Untuk membalas budi sang penolong itu, dia merelakan dirinya dijadikan istri agar mewujudkan kemauan ayah dari sang penolongnya mendapatkan keturunan laki-laki.

Pernikahan itu berlangsung begitu cepat, Raisa mendapatkan ruangan tersendiri untuk menjalankan kehidupannya sehari-hari selama menjadi seorang istri. Sedangkan dia berpikir menjadi istri satu-satunya yang tidak lain ratu dalam kehidupan suaminya, ternyata tidak. Ternyata, Raisa tidak mendapatkan itu dari suaminya, bahkan dia dikurung layaknya tahanan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifat Nabilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28. Masuk Kembali Ke Paviliun

"Dengar baik-baik kamu Elisa! Jangan pernah ikut campur masalah aku sama Raisa, sekarang aku bukan suami kamu lagi, dan segera angkat kaki dari rumah ini sebelum kesabaran aku habis," tegas pria yang sedang meledakkan emosinya pada Elisa.

Kedua wanita di dekatnya bisa merasakan kalau Erik sedang marah besar, termasuk Elisa yang sangat dekat dengan Erik.

"Cih, demi dia kamu mengusir aku? Jelas kamu mengusir wanita yang menemani kamu dari kamu belum memiliki semua hartanya, tapi tidak aku sangka kamu masih mau mengeruk habis harta milik wanita kotor itu," cibir Elisa masih terus merendahkan Raisa.

Dengan kekuatan penuh digenggaman tangan Erik menarik lengan Elisa kuat-kuat agar Elisa tidak lagi bicara sembarangan tentang Raisa.

"Camkan kata-kata aku dengan baik ya, pergi dari sini atau aku akan melakukan sesuatu yang lebih kejam daripada yang kamu bayangkan selama ini," ancamnya.

Sudah bisa dibayangkan jika Erik memang bisa menyiksa siapapun jika dirinya sedang marah, bukan hanya seorang pria, salah satunya Raisa sendiri, Elisa tahu kalau Erik tidak main-main dengan kata-katanya.

"Hentikan Erik, kamu jangan kasar sama wanita, walaupun dia salah tidak seharusnya kamu kasar pada Elisa, cukup biarkan aku yang pergi dari rumah ini, tolong kamu pahami jika kita tidak cocok," kata Raisa masih ingin pergi dari rumah terkutuk yang membuatnya harus satu atap dengan mereka berdua.

"Jangan pergi ya jangan! Kamu yang harus paham sama aku, sekarang kamu mau ninggalin aku karena kamu tidak diperlakukan baik sama aku, tapi aku tidak akan memperlakukan kamu lagi seperti dulu, tidak ada yang akan menyiksa kamu, aku akak pastikan itu," kata Erik mencegah Raisa pergi.

Pikir Raisa tidak mungkin Erik secepat itu berubah, dia tidak akan mudah percaya seperti awal Erik memperdaya kepercayaannya.

"Lepaskan aku Erik, aku mau kalian bisa rujuk seperti dulu, ambil semua harta ayahku, harta bisa di cari, tapi ketenangan pikiran aku tidak bisa bersama kalian," balas Raisa masih memaksa ingin pergi.

Tangan Elisa geram mendengar perdebatan Raisa dan Erik, seperti dirinya tidak berharga lagi di mata Erik yang dulu sangat mencintai dirinya.

"Fine! Aku yang pergi! Tapi ingat Erik, jangan harap kamu bisa hidup bahagia bersama Raisa!"

Seperti ancaman besar untuk Erik dari Elisa yang tengah berjalan menuju pintu, pria itu tidak fokus lagi pada wanita penghianat itu melainkan dia lebih memilih untuk mencegah Raisa dengan niatnya yang belum juga bisa dibujuk.

"Raisa, kamu lihat kan Elisa udah pergi dari hidup aku, sekarang kamu juga mau pergi ninggalin aku dan bikin aku hidup kesepian? Kamu tau sekarang status kamu adalah istri satu-satunya aku walaupun aku masih proses cerai dengan Elisa, tapi kamu harus menerima itu bersama aku," kata Erik masih mau melihat wajah polos Raisa ada di dalam rumah.

Ada tangisan Raisa yang pecah di sana, dia tidak tahan jika harus mengatakan yang sejujurnya tidak mempercayai Erik lagi, dia tidak mau dibodohi suaminya yang sudah berhasil membalaskan dendam masa lalunya.

"Ra, dengarkan aku dulu, aku mohon sama kamu percaya sama aku, di sini dulu sampai kamu percaya aku tidak akan melakukan hal yang seperti dulu, aku minta maaf sama kamu, mungkin terdengar cepat aku minta maaf seperti waktu itu, tapi aku sungguh-sungguh minta maaf sama kamu."

Hampir berlutut di depan Raisa yang masih tidak mempercayai suaminya ini, dia tidak mengerti apa maksud Erik terus mempertahankan di saat dirinya sudah dihancurkan kehidupannya.

"Erik, aku tidak tau sekarang harus percaya atau tidak sama kamu, lagipula kamu selalu berubah-ubah sifatnya, aku tidak mau kamu berubah hanya karena aku, biarkan perubahan kamu itu memang untuk diri kamu sendiri, aku mau kamu kembali pada Elisa, dia yang menemani kamu dari nol kan, dia yang selama ini bersama kamu kan, bukan aku, kenapa kamu ngotot aku harus ada di sini? Apa ada niat lain dari semua ini?"

Kecurigaan Raisa membuat Erik semakin lemas, tentu dia sudah mengerahkan segala caranya untuk mengambil hati Raisa, masih belum juga wanita itu luluh padanya.

"Aku harus apa biar kamu percaya sama aku? Tolong kamu kasih aku waktu untuk memperlihatkannya sama kamu, asalkan kamu jangan pergi dari sini."

Permohonan Erik seakan beban untuk Raisa yang masih menganggap dirinya terkurung di dalam paviliun, tentu dia tidak mau berlama-lama berada di dalam sana.

"Aku tidak mau Erik, aku cuma mau bebas dari kamu, biarkan aku pergi sebelum kamu berubah, aku juga mohon sama kamu jangan sekap aku karena niat lain kamu itu," balas Raisa masih tidak mempercayai Erik seratus persen.

Terpaksa Erik menggunakan caranya untuk mencegah Raisa, diangkatnya tubuh mungil Raisa di sampingnya dan melangkah menuju paviliun.

"Turunkan aku, Erik! Turunkan aku!"

Teriakan Raisa tidak juga membuat Erik menghentikan apa yang dia lakukan, masuk ke dalam paviliun dan menurunkan sembarangan istrinya.

"Diam! Lakukan apa yang aku mau, kamu yang minta aku kasar sama kamu, jangan pergi tetap di sini sama aku, kita tidak akan pernah terpisah."

Erik seperti sedang depresi karena dirinya ditinggal oleh orang-orang yang dia sayang, yang pertama kedua orang tuanya, orang tua angkatnya dan Elisa.

"Erik, kamu mau kemana? Jangan tinggalkan aku sendiri di sini Erik, aku mohon kamu jangan tinggalkan aku."

Erik masih melanjutkan langkahnya pergi dari paviliun untuk meninggalkan Raisa, sedangkan Elisa masih menunggu Erik di sana.

"Mas, kamu dengarkan aku dulu, aku minta waktu untuk bicara lagi sama kamu," ucapnya pada Erik yang sudah bertatapan kembali.

"Sepuluh menit!"

Elisa lega masih diberikan waktu walaupun sedikit, itu artinya Erik masih memiliki rasa padanya dan tidak mungkin rasa cinta yang besar hilang begitu saja.

"Erik aku mau kita memperbaiki semuanya, aku janji tidak akan pernah berbuat macam-macam sama kamu, kamu tau kan aku selama ini mendukung keras apapun yang kamu jalani," kata Elisa.

Erik seperti malas untuk meladeni wanita yang selalu suka berbohong padanya, sekarang dia bisa melihat dengan jelas siapa Elisa sebenarnya.

"Kamu tau jawabannya Elisa, aku tidak akan memberikan kesempatan untuk kamu, jangan harap kamu bisa masuk ke dalam kehidupan aku lagi, pergi dan temui Samuel orang yang kamu cintai itu, kamu tau kan aku tidak suka sama Samuel, tapi kamu kerja sama dengan Samuel, apa aku salah ingin meninggalkan orang kaya kamu? Raisa lebih baik daripada kamu, aku rasa cukup bicara sama kamu di sini."

Erik bergerak meninggalkan Elisa yang masih mematung di sana, wanita itu kesal dan jengkel menyalakan Raisa penyebab dari semua sikap Erik padanya.

1
Ema Kharisma
Ceritanya menarik, jadi penasaran kelanjutannya..
Rifat Nabilah: terimakasih kasih kak sudah mampir, iya ditunggu kelanjutannya yah
total 1 replies
Deka Satu
nice karya
Rifat Nabilah: terimakasih kak
total 1 replies
Deka Satu
erik kamu jahat, i hate you bgt
Rifat Nabilah: iya kak sama benci juga sama erik, terlalu jahat, terimakasih sudah mampir ya kak
total 1 replies
Violeta Itzae Gonzalez O.
Mengguncang perasaan
Rifat Nabilah: awww makasih kak, baca terus yah biar terguncang terus
total 1 replies
Xu xu
Terimakasih telah membuatku terbawa suasana, lanjutkan karyamu thor! ❤️
Violeta Itzae Gonzalez O.
Aku terbuai oleh alur ceritanya yang sangat baik, hebat thor!
Rifat Nabilah: terimakasih kak telah terbuai, jangan lupa baca terus kelanjutannya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!