NovelToon NovelToon
Terpikat Cinta Vtuber

Terpikat Cinta Vtuber

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / duniahiburan / Diam-Diam Cinta / Wanita Karir / Cinta Murni / Office Romance
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Van Waku

Di era teknologi virtual yang semakin berkembang pesat, muncullah fenomena baru yang mengguncang dunia hiburan: Virtual YouTuber. Mereka bukanlah manusia sejati, melainkan karakter digital yang dihidupkan oleh teknologi canggih. Namun, pesona dan daya tarik mereka tidak kalah dengan para selebritas dunia nyata.

Aldira, seorang karyawan kantor biasa tidak pernah menyangka bahwa ambisi terhadap pekerjaan dan laki-laki pujaannya membuat dia harus terjun ke dunia maya sebagai vtuber dengan menggunakan akun youtube orang lain yang tidak pernah ia ketahui sosok asli di baliknya. Seiring berjalannya waktu, rahasia di balik pemilik akun asli tersebut satu per satu mulai terkuak sehingga menimbulkan konflik yang dapat mempertaruhkan cinta sejati sekaligus karirnya. Pada akhirnya dia tetap harus memilih antara sepak terjangnya sebagai vtuber atau merelakan semuanya demi kisah cintanya yang rumit.

Temukan jawabannya, hanya di Terpikat Cinta Vtuber.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Van Waku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35 - Cinta yang Sesungguhnya

Tony berjalan lunglai keluar dari lokasi acara jumpa fans berlangsung. Kepalanya menunduk, matanya menatap langkah kakinya sendiri yang menyusuri trotoar berdebu. Rasa sedih tak terelakkan di hati pria tersebut setiap kali mengingat momen Rafi menembak Aldira yang terjadi tepat di depan kedua matanya. Tony kecewa pada dirinya sendiri karena selama ini tidak bisa meyakinkan perasaannya pada Aldira. Sampai akhirnya dia benar-benar menyesal saat melihat bahwa Rafi yang melancarkan serangan lebih dulu.

Dia berhenti di persimpangan jalan dan memilih untuk bersandar pada pohon besar yang berdiri tegak di sisi jalan. Matanya menerawang ke langit yang mulai ditutupi kegelapan malam. Sinar matahari mulai memancarkan warna jingganya, bersiap untuk bersembunyi menyambut hitamnya malam hari.

Di dada Tony masih tersimpan kesesakan yang mendalam. Berkali-kali dia merasakan penyesalan di hatinya, andai dia bisa segera menjatuhkan pilihannya pada Aldira, mungkin hasilnya tidak akan seperti ini.

“Tony!” Dari kejauhan, Aldira terlihat terengah-engah berlari menuju tempat Tony bersandar. Bajunya basah karena berkeringat dengan peluh bercucuran dari wajahnya.

Tony menoleh dan melihat Aldira yang tengah mengejarnya dengan napas ngos-ngosan. Pria itu menegakkan badannya dan berdiri dengan wajah kebingungan.

“Tony… Aku mencarimu kemana-mana,” kata Aldira dengan napas yang tidak beraturan. “Kamu cepat sekali menghilang.”

“Ada apa mencariku?” Tanya Tony penuh kebingungan.

Aldira mengusap keringat di dahinya dengan tangannya. Dia mengatur napas, mencoba untuk mengembalikan sisa-sisa energinya yang telah habis karena berlari.

“Sebaiknya kamu kembali, tidak baik meninggalkan pacarmu dan mengejar pria lain.” Lanjut Tony mengurangi ekspektasi.

“Pacar?” Aldira bertanya heran.

Tony lebih heran lagi, “Iya, bukannya kamu baru saja jadian dengan Rafi?”

Tak kuasa menahan kagetnya, Aldira tertawa terbahak-bahak. Saking semangatnya, air mata keluar dari matanya.

“Kenapa tertawa? Memangnya ada yang lucu?” Kata Tony heran melihat reaksi Aldira.

“Kamu salah sangka, aku menolak Rafi.” Jawab Aldira.

Tony menatap Aldira dalam diam. Beribu pertanyaan muncul di benaknya. Dia yakin sekali bahwa dia melihat Rafi menembak Aldira dengan mawar merah. Mana mungkin Aldira menolak pria tampan tersebut, apalagi belakangan ini mereka berdua terlihat sangat dekat.

Aldira melihat kebingungan dari wajah Tony yang masih belum terselesaikan. Ia menyeka rambutnya ke belakang telinga, “Kamu jangan menyimpulkan seenaknya sendiri! Aku dan Rafi tidak berpacaran, kok. Karena sesungguhnya bukan Rafi yang aku cinta.” Sambung Aldira.

Perasaan Tony campur aduk, untuk apa Aldira menjelaskan hal seperti itu padanya? Meskipun dia sedikit lega karena Aldira tidak menerima pernyataan cinta Rafi, tetapi jika Aldira sudah mencintai orang lain, hasilnya sama saja, sudah tidak ada kesempatan lagi bagi Tony.

“Lalu untuk apa kamu mencariku?” Pertanyaan Tony masih sama.

Aldira menarik napas panjang seakan sedang mempersiapkan sesuatu di mulutnya. Ia menatap lurus, tajam ke mata Tony. Degupan jantungnya menderu, bahkan semakin cepat saat ia mulai memberanikan diri untuk membuka mulutnya.

“Yang aku suka adalah kamu. Tony, si pemilik akun Deepvoice.” Ucap Aldira dengan suara terbata-bata.

Tiba-tiba keheningan menyelinap, tepat saat cahaya matahari menghilang sempurna di balik awan. Seakan lampu kota tidak ingin membiarkan cerita mereka berdua tersapu oleh gelapnya malam, lampu penerang jalan menyala, memancarkan sinar temaram yang hangat. Desiran angin yang memunculkan suara gemerisik dari daun-daun pohon yang rindang, suara mesin mobil yang sesekali terdengar lewat, seolah memberikan intermezo pada debaran yang dirasakan oleh keduanya.

“Tapi aku tahu kamu sudah memiliki Salma. Jadi, aku tahu diri, kok,” ucap Aldira lirih. “Setidaknya aku sudah berani mengakui perasaanku padamu. Tidak ada lagi yang aku sesali.” Jelas Aldira sedih dengan mata berkaca-kaca.

Karena tidak ingin mendengar respon dari Tony, Aldira membalikkan badannya dan berjalan pergi. Dia tahu, hatinya akan sesakit itu bila Tony meresponnya dengan penolakan.

Tony melangkahkan kakinya maju, mendekati Aldira seolah dia mengerti apa yang ada di pikiran wanita tersebut. Ia berjalan lebih cepat melewati Aldira, lalu berdiri tepat menghalanginya. Dia memegang kedua pipi Aldira dengan tangannya yang besar hingga membuat Aldira tersentak. Tanpa ragu, Tony mencium kening Aldira dengan lembut, membiarkan Aldira merasakan sentuhan bibirnya yang tulus.

“Tampaknya, kamu juga membuat kesimpulan sendiri. Hubunganku dengan Salma sudah berakhir,” ujar Tony dengan tatapan lembutnya yang tepat menembus hati Aldira.

Jantung Aldira berdegup dengan cepat. Mulutnya terkunci rapat, tidak ada satu kata pun yang mampu ia keluarkan karena masih kaget dengan ciuman Tony yang tiba-tiba.

“Aldira, ijinkan aku mengambil kalimatmu.” Senyuman lebar terukir di wajahnya, “Aku menyukaimu Aldira.”

Kehangatan merasuk ke relung hati Aldira yang paling dalam hingga air mata menetes dari kedua pelupuk matanya. Rasa suka yang telah dipendam sekian lama akhirnya berbalas manis dengan cara yang tidak terduga. Aldira berusaha menahan tangis bahagianya dengan senyuman, namun gagal hingga suara sesenggukannya memecah kesunyian malam.

“Terima kasih karena sudah lebih berani dari aku yang pengecut ini.” Kata Tony sambil menyambar tubuh Aldira ke dalam pelukannya.

Mereka berpelukan erat di bawah sinar bulan dan merasakan kehangatan yang merambat satu sama lain, dengan rasa haru dan bahagia menyelimuti hati mereka. Aldira merasakan detak jantung Tony berdegup seiring dengan detak jantungnya sendiri, menandakan bahwa mereka berdua memiliki perasaan yang sama. Mereka terus berpelukan, menikmati kebersamaan mereka di bawah langit yang bercahaya. Aldira merasa seperti sedang melayang di awan, diliputi oleh perasaan cinta yang begitu tulus dan indah, yang tak pernah ia rasakan seumur hidupnya.

***

Rafi duduk di pinggir atrium yang mulai sepi. Hening, hanya ada suara besi yang berdenting dari rangka panggung yang sedang dibereskan oleh para kru. Setangkai mawar merah yang seharusnya diterima oleh Aldira, kini terlihat digenggamnya dengan lemas. Pria itu menatap mawar tersebut sambil membayangkan wajah Aldira yang terlihat senang saat menerimanya. Sayang, itu hanyalah angan-angan belaka. Aldira mengembalikan mawar merah itu pada Rafi dan menolak perasaannya dengan penuh keyakinan.

Seakan semangatnya telah hilang, mawar yang mulai layu itu terlepas dari genggamannya yang tidak bertenaga, jatuh menyentuh lantai tanpa suara. Untuk kali pertama dalam hidupnya, Rafi menangis karena tak menyangka akan penolakan tersebut. Padahal dia sengaja menunggu acara jumpa fans selesai digelar untuk menyatakan perasaan pada Aldira, sekaligus merayakan keberhasilan wanita itu dengan kasih sayangnya yang tulus.

Di tengah kesibukan kru yang sedang membereskan panggung, Rafi merebahkan tubuhnya dan menutup wajah dengan kedua tangannya, menyembunyikan muka yang sembab karena air mata. Dengan penuh kesedihan, ia meluapkan emosinya dalam diam, berusaha menghabiskan seluruh rasa patah hatinya agar dia bisa kembali berdiri dengan tegar.

1
Ai
mampir, Thor
Twilight love
Tema baru yang belum pernah ada di noveltoon. Lanjutkan thor!!!
Twilight love
Jangan lama2 updatenya ya thor! Penasarannn
ian esco
Salma cantik jg y ternyata, tp pnsaran siapa yg menghamili dia! Jgn2 toni!
ian esco
Ditunggu episode selanjutnya thor!!
ian esco
Duh bikin pensaran, ga sabar next episodenya tor! Semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!