Perebutan Kekuasaan yang menyebabkan seorang gadis bernama Mutia,yang pada akhirnya membuatnya pergi dari rumah, dan memulai hidup baru sebagai agen rahasia , dan melakukan pemberontakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwik Mayasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kamu juga istri saya
Setelah beberapa hari dirawat dirumah sakit, akhirnya tita dibawah pulang, dimana ia kini melihat daeng telah satu kamar dengan Aira, bahkan tita juga melihat saat Aira pergi ke meja makan dengan rambut yang basah, begitupula dengan daeng.
" oh iya ... Tita, hari ini apa kamu sudah bisa bekerja ?" tanya daeng sembari mengoleskan selai coklat pada roti panggang nya.
" sepertinya sudah bisa" jawab tita santai
" aduh ... kamu itu ada masalah apa dengan paman kamu, ditanya malah jawabnya santai gitu?" sahut Aira.
" lha ... Memang saya harus jawabnya seperti apa ? Sambil joget gitu?" tita mulai membuat semua orang tertawa.
" hari ini bukannya ayah angkat kamu ... Akan pergi berniaga ?" delima mencoba mengalihkan suasana.
" iya ... Rencananya ,tita mau ikut ayah ... Sekalian liburan" kata tita sambil memotong buah untuk dirinya sendiri.
" tidak bisa ... Di kantor banyak pekerjaan yang harus dikerjakan " sahut daeng dengan wajah datarnya.
" bukankah ... Seharusnya paman daeng pergi bulan madu ... Biar sekalian cepat punya anak gitu" delima mulai sedikit bicara melantur.
" bicara apa kamu ..." Aira mulai memarahi delima.
" kok anda jadi menyalahkan kakak saya, bukannya kakak saya hanya mengatakan pendapatnya " tita tidak terima saat delima dimarahi oleh aira.
" sudahlah ... Tita, segera ganti baju ... Dan berangkat ke kantor bersama saya" daeng kemudian meminta tita berkemas.
30 menit kemudian, tita dengan malasnya masuk kedalam mobil daeng, dan ia duduk dibelakang.
" kenapa duduk dibelakang?" tanya daeng
" tidak papa ..." tita tidak mempedulikan tatapan daeng yang sangat menakutkan.
" kamu pikir saya ... Supir kamu" daeng marah.
" astaga ... Kenapa anda begitu menyebalkan" tita segera berpindah ke kursi depan. daeng, dan setelah itu mereka segera berangkat ke kantor.
***
Setibanya dikantor tita langsung pergi meja kerjanya, yang berhadapan dengan ruang kerja daeng.
Setelah menghidupkan komputernya, dan notebook nya tita mulai pergi keruangan daeng sembari membawa beberapa dokumen yang menumpuk di mejanya.
" tanda tangan " tita menyodorkan berkas itu dihadapan daeng dengan mimik mukanya yang sangat dingin.
" katakan ... Apa kamu cemburu , melihat hubungan saya dan Aira?" daeng membicarakan hal diluar pekerjaan.
" paman ... Kita sedang di kantor,bisa jadi ada penyadap suara yang dipasang oleh kakek disini" tita mencoba mencari alasan.
" tita ... kamu juga istri saya, kamu berhak marah jika memang saya tidak adil pada kamu dan Aira" daeng mulai membuat tita tertawa.
" paman ... Pernikahan kita hanya diatas kertas, lagi pula saya tidak tertarik tentang percintaan " tita membuat daeng sedikit jengkel.
" benarkah?" daeng sedikit menarik pinggang tita.
Dengan cepat tita segera melepaskan diri, ia takut karyawan lain akan melihat tindakan paman angkatnya itu.
" malam ini pulang kerumah, karena rumah sangat kotor ... Dan banyak beberapa barang di kulkas yang harus dikeluarkan" kata daeng.
" paman ... Bukankah bisa meminta orang lain, kalau perlu ... cari pembantu untuk mengurus rumah itu" tita membuat daeng
"jadi kamu mulai perhitungan dengan saya" daeng menatap tita sambil menandatangani beberapa dokumen.
Waktu berlalu dengan begitu cepat, dengan sanga terpaksa tita sepulang kerja tita pergi kerumah baru daeng, setelah membuka pintu dan mengganti bajunya tita segera membersihkan beberapa makanan dan sayur yang ada di kulkas, ia juga mulai mengerjakan pekerjaan rumah dengan cepat sebelum daeng pulang.
Sampai akhirnya saat tita merasa kelelahan ia memutuskan untuk sekedar tiduran di ruang tamu.
( ceklek ) daeng membuka pintu rumahnya dan melihat tita yang tidur di ruang tamu sambil memegang penebah.
" astaga ... Anak ini " daeng segera mengangkat tubuh tita kedalam kamar mereka.
