Dilema Selingkuhan

Mendengar kalimat yang keluar dari bibir Kimy barusan membuat Aditya lantas memejamkan mata. Seperti beban berat baru saja terangkat dari pundaknya. Kelegaan yang membuncah. Ternyata, gadis pujaannya juga masih menyayanginya.

“Kalo kamu sayang sama mas, kenapa kamu gak mau bersama mas lagi, Kim?” tanya Aditya lembut.

Aditya meraih tangan Kimy yang masih tertaut melingkar di tubuhnya. Dielusnya lalu digenggamnya erat. Karena Kimy tak kunjung merespons, hanya terus terisak, Aditya berbalik. Kini, keduanya saling berhadapan. Pria itu menangkup wajah Kimy lembut dengan kedua tangannya.

“Kimy? Kenapa? Jawab mas.”

“Aku cuma gak mau Mas bertindak bodoh kayak gini.” Tangisan Kimy belum kunjung berhenti.

“Kamu sendiri yang mau mas pergi, kan?”

“Gak! Gak begini caranya, Mas.”

Spontan, Kimy mendekat dan memeluk erat tubuh Aditya. “Aku gak mau Mas pergi.”

Sang CEO mengembuskan napas panjang. Langsung dibalasnya pelukan Kimy lebih erat lagi.

“Kalo gitu, ayo kita bersama lagi, Kim. Kembalilah sama mas. Kita perbaiki hubungan kita. Kita mulai lagi semuanya. Yah?”

Sambil menangis makin kencang, sang model mengangguk pelan dalam dekapan Aditya. Tanda ia setuju untuk kembali menjalin kasih dengan sang CEO.

Aditya sungguh tak menduga saat seperti ini bisa terjadi. Kimy-nya mau kembali padanya, bersamanya lagi.

“Mas bahagia, ini saat yang paling mas tunggu sejak kemarin-kemarin. Makasih, Sayang. Kamu udah mau beri mas kesempatan.”

“Asal Mas jangan bertindak bodoh kayak tadi lagi.”

“Mas janji. Mas gak akan ke mana-mana. Selama kamu ada bersama mas, mas gak akan lakuin itu. Janji, kamu jangan ninggalin mas lagi, ya.”

Aditya melepaskan pelukannya. Ia kini menatap wajah gadisnya dalam-dalam sambil berusaha menghapus air mata yang terus mengalir di paras manis Kimy.

“Udah, ya. Don't cry. Hapus air mata kamu. Sekarang, semuanya akan baik-baik aja. Mas sayang sama kamu, Kim.”

“Aku juga sayang sama Mas Ditya.”

Drama pasangan di pinggir jalan layang itu bahkan sudah jadi konsumsi orang-orang yang lalu-lalang sejak tadi. Sang CEO tak peduli. Yang terpenting perjuangannya selama ini jadi tak sia-sia.

Setelah drama emosional yang menguras air mata, mereka meninggalkan jalanan dan mengemudi menuju ke apartemen Kimy dengan mobil masing-masing.

Mereka sampai di apartemen. Kali ini, Kimy sama sekali tak menghalangi Aditya masuk ke dalam apartemennya. Begitu keduanya berada di dalam, Aditya menutup pintu. Langsung kembali dipeluknya Kimy dengan erat.

“Kim, i love you. Mas kangen kamu, Sayang. I miss you, i miss you so much,” ujar Aditya di tengah pelukannya.

Kimy pun menikmati nyamannya berada dalam dekapan Aditya. Jujur saja, gadis itu juga merindukan saat-saat seperti ini setelah beberapa hari berseteru dan bersitegang dengan Aditya.

“Mas Ditya?” panggil Kimy sambil masih menyandarkan kepalanya pada dada Aditya.

“Hm? Ada apa, Sayang?”

“Em, apa sampe sekarang ini istri Mas belum tau soal kita?”

Pertanyaan Kimy membuat Aditya tersentak. Ia melepaskan dekapannya.

“Belum. Sasa belum tau soal kita,” jawab Aditya.

“Lalu, kalo suatu saat istri Mas tau, gimana?”

“Biarin aja. Gak akan ada apa-apa kalo dia tau soal kita, Kim. Mas gak peduli.”

“Tapi, aku takut, Mas.”

Pria itu menjamah pipi Kimy dan mengelusnya mesra. “Sayang, kamu gak perlu cemasin apa pun. Selama mas bersama kamu, semuanya akan baik-baik aja. Percayalah. Biar mas yang urus segalanya. Oke?”

Kimy masih terlihat sedikit ragu.

“Tapi, Mas, gimanapun juga, status aku itu selingkuhan Mas, orang ketiga dalam rumah tangga Mas. Aku takut. Aku gak akan bisa tenang jalanin hubungan ini sama Mas. Apa kata orang-orang nanti? Aku—

“Kimberly, hey, percayalah. Everything is gonna be ok. Inget satu hal, kamu bukan orang ketiga dalam rumah tangga siapa pun. Kamu gak perlu pikirin orang lain. Ini hubungan kita, ini cinta kita, hanya tentang kita.”

“Mas—

“Hussstt! Enough. Gak akan apa-apa, Kim. Mas juga gak akan perlakuin kamu sebagai yang kedua. Kamu yang utama buat mas. Kamu satu-satunya wanita yang mas cintai. Mas sayang kamu lebih dari apa pun. Kamu tetep prioritas mas. Mas cuma milik kamu, Kim.”

Kimy terdiam mendengar apa yang diutarakan Aditya. Gadis itu masih dalam tahapan coba meyakinkan hati. Menjadi selingkuhan pria beristri untuk ke depannya pasti takkan mudah. Kimy tahu ini salah. Namun, ia tak berdaya melawan hatinya, cintanya, serta kegigihan prianya.

“Come on, Sayang. Jangan berpikir terlalu rumit. Gak akan seburuk itu. Kimy...” Aditya kembali memeluk mesra gadis di hadapannya. Kali ini, pria itu bahkan tergoda untuk mengecup leher mulus Kimy, sambil menghirup aroma tubuh Kimy yang selalu memabukkan baginya, dalam-dalam.

Merasakan lehernya diciumi Aditya, Kimy refleks menyuarakan desahan nikmatnya.

“Emmhh aaahhh, Mas.”

“Mas sangat merindukan ini, Sayang.” Aditya bahkan menahan tubuh Kimy sampai menempel pada dinding.

Sang CEO tak bisa menunda lagi untuk hasratnya. Ia menginginkan lebih, detik ini juga.

“Sayangku, udah lama kita gak bermesraan, kan? Kita ke kamar, yuk. Mas pengin bercinta sama kamu,” bisik Aditya di telinga Kimy.

Aditya kemudian menciumi seluruh bagian wajah Kimy. Sampai akhirnya bibir mereka bertemu. Aditya melumat bibir Kimy penuh nafsu. Tak lama, Aditya kembali mengatakan keinginannya.

“Hah hahh ayo kita bercinta, Sayang. Kita ke kamar, ya.”

Kimy pun merespons dengan anggukan pelan. Tanpa basa-basi, sang CEO langsung menggendong Kimy dan mereka berdua masuk ke dalam kamar apartemen Kimy.

Aditya membaringkan tubuh seksi Kimy di atas ranjang secara perlahan. Kemudian, pria itu melepaskan jas dan kemejanya. Ia juga membuka kaitan celananya.

Sementara itu, Kimy hanya bisa memejamkan mata, sampai akhirnya tubuh kekar sang CEO menindihnya. Dengan liarnya, bibir Aditya kembali menyambar leher gadisnya. Sambil menautkan jemarinya dengan jemari tangan Kimy, menahan tangan Kimy agar tak menghalangi aksesnya, pria itu terus memancing desah demi desah keluar dari mulut Kimy.

“Aahh ah ah emmphh Mas aaahh.”

“Mas rindu desahan seksi kamu, Sayang. Ayo, desahkan nama mas lagi. Ssshhh aahh, Kimy.”

“Ah ah oughh Mas Dityaa aahh emmphh.”

Tak cukup puas, Aditya lantas mulai melucuti pakaian Kimy. Ia sangat merindukan pemandangan tubuh molek Kimy. Sudah cukup lama Aditya tak dapat menikmati itu.

“Kim... sekarang ini, mas mau tebus waktu kita kemarin-kemarin. Mas tersiksa jauh dari kamu. Biarin mas nikmatin percintaan kita kali ini, sampe mas puas.”

Aditya menelusuri tubuh telanjang Kimy dengan mata sayu nan menyiratkan gairah. Sang CEO mulai mencumbui seluruh tubuh seksi itu dari ujung kaki sampai ujung kepala. Kimy menggelinjang hebat. Merasakan sensasi panas dan geli-geli nikmat saat bibir lembut Aditya menelusuri tiap jengkal kulit tubuh mulusnya.

“Emmhh, ssshhh ouhhh Mas. Aaahhh!”

“Ini nikmat, kan, Sayang? Kamu menyukainya? Mas sangat suka tubuh kamu ssshh ah aahhh, Kimy Sayang.”