Peter adalah seorang pria yang hidup berpisah dengan istrinya yang bernama Grace karena sang istri selalu menghina dan memarahinya yang jarang mempunyai pekerjaan sehingga dia tidak bisa memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, dan membuat sang istri harus ikut bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sampai pada suatu hari, Grace benar-benar marah dan mengusir Peter dari Rumah. Ternyata kepergian Peter menyisakan dendam dihatinya, hingga beberapa tahun setelahnya dia menjadi seorang pria yang sukses dan kaya.
Pada suatu waktu dia kembali bertemu dengan sang istri yang ternyata hidupnya masih saja sengsara dan menderita karena harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya, hingga dalam suatu peristiwa membuat mereka kembali bersama tetapi dalam kondisi yang berbeda karena Peter mempunyai tujuan ingin membalaskan dendam kepada sang istri.
Apakah Peter berhasil membalas dendam kepada Grace yang saat mereka kembali bersama tidak memikirkan hal lain kecuali untuk bertahan dalam hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adwiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjadikan Grace Pelayan Pribadi
Grace membuka matanya dan melihat ke sekeliling. Dia merasakan suasana berbeda ketika berada dalam ruangan itu. Bau obat yang sudah menjadi ciri khas di sebuah rumah sakit menusuk hidungnya, lalu merasakan sesuatu yang melekat di pergelangan tangannya. Akhirnya dia menyadari bahwa saat ini dia sedang berada di rumah sakit. Tangannya bergerak menyentuh perutnya yang terlihat masih datar karena terbayang akan kejadian sebelum dia bisa terbaring di sini.
Detak jantung Grace bergerak dengan cepat, dia takut akan sesuatu yang melekat dipikirannya.
"Apa kau khawatir tidak bisa memanfaatkanku karena berpikir bayimu telah gugur?" Suara bariton Peter terdengar mengisi ruangan berbentuk persegi dan berwarna putih tersebut.
Grace menolehkan kepalanya ke samping dan melihat Peter sedang duduk di sebuah kursi kecil dengan kaki yang disilangkan sambil menatap tajam ke arahnya. Dari tuduhan Peter, dia bisa mendapatkan sebuah jawaban jika bayinya masih baik-baik saja. Ada perasaan bahagia yang menghampirinya saat mengetahui bahwa dia tidak keguguran.
"Kenapa kau ada di sini? Apa kau sengaja menunggu dan menemaniku?" tanya Grace tanpa malu.
Peter tersenyum miring mendengar pertanyaan itu. Keputusannya untuk tetap tinggal membuat Grace menjadi salah paham. Awalnya dia juga ingin pergi bersama ibu dan saudaranya meninggalkan Grace sendiri di rumah sakit, namun sesuatu terlintas dipikirannya, lalu menyuruh ibunya dan Leri untuk kembali lebih dulu.
"Ya, aku ingin mengetahui keadaan bayiku," jawab Peter yang membuat Grace tidak percaya. Sungguh ini adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh seorang Peter.
"Kau mengkhawatirkannya?" ulang Grace dengan raut wajah tidak percaya.
Peter tidak menyahut, lalu berdiri dari kursinya.
"Kau hanya bisa beristirahat selama dua hari di sini. Setelah itu, kau kembali melakukan pekerjaanmu, aku akan rugi jika kau terlalu lama beristirahat," beritahu Peter lalu keluar dari ruangan meninggalkan Grace sendiri.
Setelah kepergian Peter, Grace kembali memegang perutnya sambil tersenyum.
"Terima kasih kamu telah bertahan. Mama akan berusaha untuk membuat papamu menerimamu meskipun dengan cara paksa." Bibir Grace tertarik ke samping dan membentuk sebuah senyuman indah. Baru kali ini dia bisa tersenyum bahagia selama beberapa tahun ini mengingat sikap Peter yang peduli padanya. Mungkin Peter masih malu untuk mengakui bahwa dia menyayangi bayi yang ada di dalam perutnya.
Selama dua hari berada di rumah sakit, Grace benar-benar memanfaatkan waktu untuk beristirahat karena setelah kembali ke rumah Peter nantinya, dia pasti akan kembali bekerja. Kali ini dia akan lebih berhati-hati lagi untuk menjaga kehamilannya.
Tiba saat hari kepulangan Grace, dia kembali sendiri tanpa ada yang menjemput seorang pun. Tetapi dia tidak berkecil hati, keluar dari rumah sakit ini rasanya dia sudah sangat bahagia.
Grace menaiki mobil sewa yang sudah dia pesan untuk membawanya kembali ke rumah Peter. Kedatangannya hanya disambut oleh sang penjaga yang sudah menjadi temannya.
"Apa kau sudah baik-baik saja?" tanya pria penjaga saat melihat Grace sambil membukakan pintu pagar untuknya.
"Ya, terima kasih telah membantuku. Aku sangat berhutang budi padamu," ucap Grace dengan perasaan haru. Dia tidak menyangka masih ada orang yang peduli kepadanya di ibukota ini.
"Tidak perlu berkata begitu, kita sudah semestinya saling membantu," jelas sang penjaga tersebut dan membuat Grace semakin terharu.
Grace mulai melangkah masuk ke dalam rumah mewah itu, dan tanpa dia ketahui semua orang telah menunggu kedatangannya. Selain Peter dan keluarganya, Grace melihat beberapa wanita yang berdiri berjejer di samping ibu Peter.
"Mulai hari ini, kau akan menjadi pelayan pribadiku!" mulai Peter berbicara memberitahu semua orang.
"Apa maksud, kak Peter?" tanya Leri tidak sabar ingin tahu maksudnya.
"Dia akan bekerja untukku, dan pekerjaan lainnya akan dikerjakan oleh mereka," tunjuk Peter kepada beberapa wanita yang tampak masih berdiri sejajar. Mereka adalah pelayan di rumah ini sebelum Grace datang.
"Apa kamu ingin melindunginya?" tebak sang ibu. Dia curiga dengan sesuatu yang baru saja disampaikan oleh Peter.
Sementara itu, Grace juga menunjukkan raut wajah herannya. Apakah ini karena Peter benar-benar khawatir dengan bayinya?
"Jangan khawatir. Pekerjaannya sebagai pelayan pribadiku juga tidak kalah banyak dengan yang mereka kerjakan nantinya," beritahu Peter dengan yakin.
Leri dan ibunya ingin membantah lagi, tetapi Peter menghentikannya. Keputusannya sudah jelas bahwa Grace akan menjadi pelayan yang hanya khusus untuknya.
Setelah semuanya jelas, Peter pergi dari hadapan mereka semua, tetapi sebelumnya dia mengingatkan kepada ibu dan saudaranya untuk tidak menganggu Grace.
"Aku tidak ingin kalian menjadi penyebab dia kehilangan bayinya. Kalian terlalu baik untuk menjadi seorang pembunuh," beritahu Peter.
Grace masih tidak percaya dengan semua yang dia dapati setelah kembali dari rumah sakit. Peter sengaja mendatangkan beberapa pelayan untuk bekerja di rumahnya, dan tugasnya nanti akan digantikan oleh mereka. Bukan hanya itu, dia juga dikejutkan oleh sesuatu yang tidak terduga lainnya. Peter sengaja memerintahkan kepada para pelayan tersebut untuk membeli kebutuhannya selama hamil, seperti susu, vitamin dan keperluan lainnya agar kandungannya terjaga dengan baik.
Selain itu, dia diberi sebuah kamar yang lebih nyaman untuk dia tinggali daripada kamar sebelumnya. Kamar itu sudah dilengkapi dengan ranjang yang empuk dan sangat nyaman untuk ditiduri.
"Ini pesan dari tuan Peter yang harus kamu lakukan selama hamil!" Grace mendapat sebuah surat yang berisi tentang cara merawat kehamilan dan asupan gizi yang perlu dimakan saat seorang wanita sedang hamil.
Grace menjadi heran dan bingung. Dia bertanya dalam hati, darimana semua tulisan ini didapatkan oleh Peter. Surat itu benar-benar berisi semua peraturan tentang ibu hamil. Apakah Peter diam-diam bertemu seorang dokter untuk menanyakan hal ini? Grace tersenyum samar. Dia yakin bahwa Peter melakukannya.
and for women around the world who read this please fight for ur happiness and right but in the good way proper manners improve and upgrade ourselves day by day time by time..shared and spread love to all women out there.. 💕💕💕
semangat kak Rere tak tunggu up nya 🤗🥰
semangatt thorr