NovelToon NovelToon
Cinta Karmila

Cinta Karmila

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:3M
Nilai: 4.9
Nama Author: nazwa talita

Karmila gadis yatim piatu yang mencoba peruntungan di ibukota karena mendapatkan beasiswa di salah satu universitas ternama. Suatu malam tanpa sengaja ia bertemu pria mabuk dan menolongnya.
Tapi sayang, niat baiknya justru membuat dirinya berakhir dengan kehilangan kesuciannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nazwa talita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 35 DASAR NGGAK PEKA!

Rayyan mengambil bantal yang baru saja dilemparkan Karmila ke arahnya. Pria tampan itu baru saja selesai memijat kaki istrinya, tetapi tanpa mengucapkan terima kasih, perempuan itu langsung mendorong Rayyan, hingga terjatuh di atas kasur yang biasa ditidurinya. Tak sampai di situ, Karmila pun melemparkan bantal dan selimut ke arah pria malang itu.

"Dasar tidak tau terima kasih! Tadi suruh pijitin, giliran udah enakan, main usir aja," Rayyan menggerutu.

Istrinya itu benar-benar menyebalkan, apalagi setelah hamil. Karmila yang tadinya galak semakin bertambah galak.

Hampir setiap hari kelakuan Karmila membuat Rayyan naik darah. Akan tetapi, entah mengapa, meskipun sikap Karmila menyebalkan, semua itu tidak berpengaruh buat Rayyan.

Sikap Karmila yang kadang tidak menghargainya bahkan terkesan merendahkannya sebagai suami, tetap saja tidak bisa membuat Rayyan membencinya, tetapi malah sebaliknya, Rayyan justru semakin mencintainya.

Rayyan merasa apa yang Karmila lakukan adalah hukuman atas apa yang sudah dia lakukan pada Karmila. Karmila memang belum bisa menerimanya sebagai suami, karena Karmila masih membencinya dan belum bisa memaafkan perbuatannya.

Namun, meskipun begitu, Rayyan tidak akan menyerah. Ia akan tetap bersabar sampai Karmila mau memaafkannya dan mau menerima dirinya sebagai suami, sekaligus ayah dari anaknya.

Rayyan menatap wajah istrinya yang dalam sekejap sudah tertidur pulas. Rayyan mengulas senyum, kemudian mendekati Karmila dan mencium keningnya.

"Semoga mimpi indah, aku akan terus berjuang untuk mendapatkan hatimu," ucap Rayyan setelah melepaskan ciumannya.

******

Karmila terbangun saat tiba-tiba rasa mual menderanya. Ia kemudian bangkit dari tempat tidur dan segera bergegas ke kamar mandi. Rayyan yang baru saja membuka matanya beranjak bangun saat melihat istrinya begitu tergesa keluar kamar. Ia langsung menyusul Karmila karena khawatir terjadi apa-apa pada istrinya.

Sesampainya di kamar mandi, Rayyan mendapati istrinya yang sedang memuntahkan isi perutnya. Tanpa ragu Rayyan langsung memijat tengkuk

istrinya. Rayyan memeluk pinggang Karmila kemudian membantu membersihkan mulut Karmila dengan tangannya. Karmila yang merasa tubuhnya terasa tidak bertenaga hanya diam saat Rayyan membasuh mukanya dengan air, membersihkan sisa-sisa bekas muntah di mulutnya. Karmila bahkan tanpa sadar menyandarkan kepalanya di bahu Rayyan, dan tak menolak saat Rayyan menggendongnya

menuju kamar.

Rayyan mengambil air minum dan memberikannya pada Karmila.

"Masih mual?" Karmila menggeleng pelan.

Rayyan mengambil gelas di tangan Karmila kemudian menyuruh istrinya kembali berbaring.

"Masih malem, kamu tidur lagi ya," ucap Rayyan sambil menyelimuti tubuh Karmila.

Karmila mencoba memejamkan matanya, Rayyan mengusap-usap kepala istrinya agar kembali tertidur, tetapi Karmila segera menepis tangannya. Kedua matanya yang tadinya terpejam langsung melotot tajam ke arah suaminya.

"Ya ampun ... bakalan ngamuk lagi nih!" batin Rayyan, tetapi senyum manis tersungging di bibirnya, membuat Karmila semakin kesal.

"Mau aku pijitin lagi?"

Karmila memejamkan mata, tetapi kemudian mengangguk pelan. Melihat anggukan Karmila, Rayyan langsung duduk di sebelah kaki Karmila, kemudian mulai memijat kaki istrinya.

Rayyan memandangi wajah sang istri yang terlihat gelisah sambil sesekali mengelus perutnya.

"Sayang ... kamu nggak bisa tidur lagi ya?" Karmila membuka matanya, menatap Rayyan.

"Perut kamu sakit?" Karmila menggeleng, tetapi terus menatap suaminya. Ia melihat suaminya sedang memijat kakinya dengan pelan, Karmila kembali mengelus perutnya.

"Kenapa kamu pengennya diusap-usap sama papa kamu sih, De?" ucap Karmila dalam hati, yang ia tunjukkan pada bayinya.

Entah kenapa, melihat Rayyan sedang memijat kakinya, justru membuat Karmila menginginkan Rayyan mengelus perutnya juga. Bahkan ... rasanya Karmila ingin sekali tidur sambil memeluk Rayyan.

Hhhhh!

'Jangan bikin Mama malu dong, De,'

Karmila masih mengusap-usap perutnya, sambil sesekali melirik Rayyan.

Rayyan yang menyadari istrinya sedang gelisah, menghentikan sejenak pijatannya di kaki Karmila.

Sebelah tangannya beralih ke perut Karmila kemudian mengusapnya lembut.

"Anak papa jangan nakal ya, di perut Mama. Kasihan Mama nggak bisa tidur," ucap Rayyan mendekatkan kepalanya ke perut Karmila kemudian mencium perut Karmila yang sudah terlihat buncit berulangkali.

Karmila tersenyum tanpa sepengetahuan Rayyan. Ajaib memang, setelah Rayyan mengusap perutnya, perlahan perasaannya menjadi tenang.

Karmila membiarkan Rayyan mengusap perutnya, sepertinya anak di dalam perutnya memang ingin bermanja-manja pada ayahnya. Perlahan Karmila menggeser tidurnya, setelah itu ia menepuk-nepuk bantal di sampingnya.

Rayyan yang belum mengerti maksud Karmila kemudian beranjak bangun. ia pikir, istrinya marah dan sudah tidak mau lagi dipijat ataupun diusap perutnya, makanya Rayyan bangun dan berniat untuk tidur di kasurnya sendiri.

Karmila yang melihat Rayyan malah beranjak dari ranjang menjadi kesal dan langsung cemberut.

"Dasar tidak peka! Sengaja geser biar dia tidur di sini malah pindah." Karmila menggerutu dalam hati.

Perempuan itu kembali mengusap perutnya dan juga area pinggangnya yang ikut berasa pegal. Karmila memiringkan badannya, menatap Rayyan yang sedang bersiap untuk tidur.

'Dasar suami nggak peka! Nyebelin!'

Hampir saja Karmila menangis saking kesalnya, apalagi melihat Rayyan yang mulai memejamkan matanya.

Saking kesal, Karmila melempar bantal yang dia siapkan buat Rayyan tadi, ia menatap suaminya dengan perasaan marah yang hampir meledak.

Rayyan yang baru saja memejamkan matanya terlonjak kaget, kemudian menatap istrinya yang sedang menatapnya dengan penuh amarah.

'Ya, Tuhan, salah apalagi gue ....'

Rayyan mengacak rambutnya frustrasi, namun pandangannya tidak beralih pada istrinya yang kali ini sedang mengetik pesan di ponselnya.

'KENAPA MALAH TIDUR SIH?'

Karmila memperlihatkan ponselnya dengan raut wajah marah.

"Bukannya tadi kamu udah nggak mau dipijit lagi?" Karmila tambah cemberut dengan jawaban Rayyan.

"DASAR NGGAK PEKA!"

Rayyan mengerutkan keningnya tak mengerti, tetapi kemudian ia mendekati istrinya, yang kalau dibiarkan pasti amarahnya bakal tambah meledak-ledak.

"Kenapa, Sayang? Aku benar-benar nggak ngerti. Kamu mau apa?" Suara Rayyan terdengar lembut. Karmila memundurkan badannya saat Rayyan mendekatinya, kemudian ia kembali berbaring.

'TIDUR DI SINI, USAP-USAP PERUT AKU SAMA PINGGANGKU!'

Wajah Karmila masih saja cemberut, bibirnya bahkan sudah maju beberapa centi. Sementara Rayyan tersenyum.

"Tinggal ngomong aja susah amat, Cin, pake marah segala. Gengsinya gede bener!"

Namun, ucapan itu hanya tertahan di tenggorokan Rayyan. Mana berani ia mengatakan langsung pada istrinya. Sama saja membangunkan singa yang lagi tidur.

Tanpa basa-basi, Rayyan langsung meraih bantal yang dilempar Karmila dan ikut berbaring di sebelah istrinya.

"Lumayan, kesempatan. Kapan lagi aku bisa tidur berdekatan kaya gini," batin Rayyan. Kemudian ia mengusap perut Karmila lembut.

Sementara Karmila sedang menahan emosinya, dan juga rasa gugup yang tiba-tiba menyerangnya saat Rayyan berbaring begitu dekat.

"Ya ampun, De, kamu beneran lagi ngerjain Mama ya, " ucapan itu ia tunjukkan pada bayinya, karena saat telapak tangan Rayyan kembali mengusap perutnya, rasanya begitu nyaman dan perasaannya pun menghangat.

Dengan pelan Karmila memiringkan badannya kearah Rayyan. Namun, ia tak berani menatap wajah pria itu.

Rayyan memajukan badannya biar lebih mendekat pada Karmila. Saat ini, wajah Karmila sudah menempel di dada Rayyan. Karmila bermaksud mendorong Rayyan, tetapi Rayyan langsung meraih pinggangnya.

"Bukannya tadi kamu bilang pengen diusap pinggangnya juga," bisik Rayyan tepat di telinga Karmila kemudian mencium puncak kepala istrinya.

Karmila sontak mendongak ke arah Rayyan karena kesal, tetapi alih-alih marah, Karmila justru terpesona melihat wajah suaminya yang begitu dekat dengan wajahnya.

'Sial! Kenapa dia begitu tampan?'

"Sayang ...."

Suara Rayyan menyadarkan Karmila. Wajahnya terlihat merona karena malu, tetapi kemudian, ia malah menyembunyikan wajahnya di dada bidang Rayyan, membuat Rayyan menyunggingkan senyumnya.

'Bisa-bisanya aku malah terpesona.'

Karmila tanpa sadar memeluk Rayyan. Di telinganya, terdengar detak jantung Rayyan yang berdetak begitu cepat. Karmila merasa sangat nyaman, hingga ia memejamkan matanya dan tertidur.

Rayyan mengangkat kepala Karmila, memindahkannya ke atas lengannya. Dia tersenyum senang. Malam ini, pertama kalinya Rayyan bisa tidur seranjang dengan istrinya, bahkan sambil memeluknya.

Kemudian Rayyan kembali mengelus perut Karmila.

"Bantu Papa deketin Mama ya, Sayang," ucapnya dalam hati, yang ia tunjukkan buat calon anaknya.

Rayyan yakin, malam ini Karmila ingin ia memeluknya karena keinginan dari sang anak. Rayyan kembali mengulas senyumnya, sementara tangannya mengelus lembut pinggang istrinya, hingga tak berapa lama kemudian dirinya pun ikut terlelap.

*

*

Jangan lupa dukung author ya, like, komen, hadiah, juga votenya 🙏

1
Khusnul Khotimah
menjelaskan g sampai peluk juga kali,,,,,gimana KLO di balik
Sonya Bererenwarin
pelakor datang
Sonya Bererenwarin
keyeeennn anggun
Sonya Bererenwarin
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sonya Bererenwarin
Refan ty dl hatimu kamu syuka, Sinta yg manaa😀
Sonya Bererenwarin
Luar biasa
Sonya Bererenwarin
kasih brp kilo bawang nih Thor😭😭😭
Nazwatalita: 10 kilo 😀
total 1 replies
Ningsih Gedeona
😂🤣😂🤣😂🤣😂🤣
Ningsih Gedeona
sekali-kali emang perluh di teraphi tu si Kamila,biar pintu hatinya terbuka
Ningsih Gedeona
aduuuh...du...du...bang Ray....meleleh Dhe kita....
Erni Fitriana
mampir thor
Fitri Septiani
kok lama2 jadi jijik sama mila ya
Atik Styowati
Kecewa
Atik Styowati
Buruk
Atik Styowati
Rayyan/Heart//Heart//Heart/
Rahima Nurlaela
Sangaattt Luarrr Biasaaa
Erni Nofiyanti
ko Aluna,bukan kamila
Erni Nofiyanti
jgn sampe Amara dan Olivia muncul kembali
Erni Nofiyanti
ngomong2 nyidam,gimana kabarnya dimas
Erni Nofiyanti
wahhh
hamil lagi deh si kamila
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!