Nama ku, Muhammad Nathan Mahendra. Aku suka berulah pada kakak angkat ku. Namanya Loly Indah Permatasari. Dia cantik seperti namanya Indah Permatasari. Aku tergila-gila dengannya. Rasa gengsi yang membuat ku suka jahil dengannya. Karena tak ingin Loly mengetahui jika aku menyukainya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 06
.
.
.
Usai acara, Bunda membawa Loly mendekat pada temen Bunda. kayaknya sih mau di kenalin sama anaknya Tante Nayla. Aku bersembunyi menguping pembicaraan mereka.
"Loly sekarang udah besar yaa. Cantik lagi." Tante Nayla memuji kecantikan Loly.
"Tante bisa aja." Loly tersenyum malu-malu.
Tuhh anak kelihatan banget sok cantiknya, jadi bocil kecentilan banget. Sama aku aja ketus terus. Kalau ngomong selain sama aku, lembut banget.
"Sejak kecil Loly memang sudah cantik, Nay. Udah nggak di ragukan lagi kecantikannya, alami." Ucapan Bunda membuat pipi Loly bersemu merah. Yaelah, malu-malu kucing segala tuh bocil
Pasti dalam hatinya, Loly sedang berbunga-bunga di puji seperti itu. Loly menunduk menyembunyikan wajahnya yang merona.
"Reno, sini, Nak." Tante Nayla memanggil anak laki-lakinya yang sedari tadi ku lihat main handphone mulu. Kelihatannya sih main game, terlihat dari caranya memegang handphone nya miring.
"Iyaa, Mi." Reno berjalan mendekati Tante Nayla dan duduk di sebelah Tante Nayla. Terlihat lumayan tampan sih, tapi masih tampanan aku kemana-mana. Jauh lebih tampan aku dari pada dia.
Okey, kita lanjutkan menilai si Reno. Badannya tinggi, pakaiannya rapi, rambutnya klimis kebanyakan pake gatsby. Jadi kelihatan mengkilap rambutnya kayak kebanyakan pake minyak goreng. Wk, wk, wk.
"Ini loh gadis yang mau Mami kenalin sama kamu, Ren. Loly, kenalin ini Reno anak Tante."
Reno mengulurkan tangannya. Loly menyambutnya dengan senyuman manis.
Yaelah, si Loly malah tebar pesona segala. Sengaja banget buat aku cemburu begini. Panas hati aku Loly, panas.
"Loly," Loly melepaskan jabatan tangan Reno. Lelaki itu membalasnya dengan senyuman mengembang.
Astaga, cowok sama cewek sama aja. Sama-sama suka tebar pesona. Haduuueehhh.. aku menepuk jidat. Ehh tapi kalo ku lihat-lihat si Reno mandang Loly kok kayak gitu yaa. Kelihatan kayak nafsu.
Tatapan Reno jatuh pada dada dan leher Loly. Kayaknya nih laki mes*m cap cicak. Aku harus bisa hempaskan laki-laki ini.
"Mbak Fi, kita ke sana yukk. Biarkan anak-anak ngobrol berdua." Tante Nayla mengajak Bunda menjauh, memberikan waktu luang untuk Reno dan Loly.
"Iyaa, Nay. Loly, Bunda ke sana dulu yaa?"
"Iyaa, Bund." Loly mengangguk.
Setelah Bunda dan Tante Nayla menjauh. Ku lihat Reno menyentuh tangan Loly dan menggenggamnya erat. Tatapannya kelihatan nafsu banget.
Astaga, si Loly dalam bahaya. Saat hendak ku hampiri mereka. Reno menarik tangan Loly. Sepertinya mereka ingin keluar.
Aku gegas berlari keluar, duduk di teras dan menyalakan rokok. Aku pura-pura merokok sembari menunggu mereka keluar.
Menit kemudian, Loly dan Reno keluar dari rumah ini. Rumah ini memang sudah tidak terlalu ramai seperti saat acara tadi. Semua orang sudah pada pulang, hanya tinggal beberapa orang saja di sini.
Loly melihat ke arah ku yang sedang merokok. Ku matikan rokok yang baru saja ku nyalakan. Aku tau, sebenarnya Loly tidak suka jika aku merokok di depannya.
"Kamu mau kemana, Ly?" Tanya ku mendekati mereka. Tanpa ku duga, Reno malah semakin mengeratkan genggaman tangannya pada telapak tangan Loly.
"Ehh, lepasin tangan kamu! Baru kenal main pegang-pegang aja!" Sentak ku tak suka Reno pegang-pegang tangan Loly. Reno langsung melepaskan tangan Loly.
"Aku tanya, Loly, kamu mau kemana? Berduaan sama dia." Ku berikan tatapan tajam. Aku nggak suka Loly pergi berduaan sama Reno.
"Nggak kemana-mana kok, Nat. Cuma mau duduk aja di situ." Loly menunjuk dua bangku di teras. Kemudian Loly duduk di salah satu bangku tersebut. Aku berdiri di sebelahnya.
Reno menggeser bangkunya agar lebih dekat pada Loly. Ini nih yang membuat ku tak suka. Reno memandang Loly lekat, membuat ku semakin tak suka padanya.
"Loly," panggil Reno dengan mata terus menatap Loly dalam plus lekat. Ingin rasanya ku muntah di wajahnya.
"Iyaa."
"Itu siapa sih?" Reno melirik ke arah ku yang berdiri di samping Loly. Sudah kayak bodyguard nya si Loly.
"Aku adiknya, kenapa?" Jawab ku ketus.
"Oohh.. cuma adiknya. Aku pikir calon suaminya." Gumam Reno yang masih dapat ku dengar. Si Loly pasti juga mendengarnya. Ku pandang Reno dengan tatapan lekat.
"Ekheemm.. Loly sekarang masih kuliah apa kerja?" Tanya Reno lagi.
double up date nya thor di tunggu
semangat untuk up date nya
semangat untuk up date nya
double up date nya thor di tunggu
semangat untuk up date nya
Loly sdh mulai cemburu
jangan di gantung cerita nya thor
menyala Nathan
semangat untuk up date nya
semoga cepat up date nya
semangat untuk up date nya
semangat untuk up date nya
seru cerita nya
semangat untuk up date nya