NovelToon NovelToon
Sang Mantan Istri

Sang Mantan Istri

Status: tamat
Genre:Janda / Cerai / Wanita Karir / Kaya Raya / Keluarga / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:7.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Muhammad Yunus

Mereka dijodohkan dan berani membuat komitmen untuk berumah tangga. Tapi kabar mengejutkan di ucapkan si pria di usia pernikahan yang belum genap 1 bulan. Yudha meminta berpisah dengan alasan cinta masa lalunya telah kembali.

Delapan tahun berlalu Yudha kembali bertemu dengan mantan istrinya.

Tidak ada yang berubah. Wanita itu tetap cantik dan bersahaja tapi bukan itu yang menjadi soal. Matanya memaku pada seorang gadis kecil berambut pirang yang begitu mirip dengannya.

"Bisa kau jelaskan?"

"Tidak ada yang perlu ku jelaskan!"

"Aku sudah mencari tahu tentangmu tujuh tahun terakhir dan tidak ada catatan kau pernah menikah sebelumnya selain..... apa itu anakku?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Pertanyaan itu membuat Nilam berdesir. Angin pagi yang menyejukkan menyusup membuatnya segar. Suasana yang awalnya biasa saja kini menjadi hening dan canggung. Nilam bingung harus merespon apa. Tak ada kata yang bisa terucap di mulutnya.

"Kenapa harus aku?"

"Karena kamu orangnya."

Ah, pipi Nilam sekarang menghangat.

Puncak tertinggi dari mencintai adalah merelakannya pergi. Sebab Alfaaro menyadari cinta tidak harus selalu happy ending. Bahkan Ayahnya begitu mencintai ibunya walau tuan Udgam pernah menikah lagi.

Bukan tidak berjuang, bahkan tuan Udgam pernah terang-terangan meminta ibunya pada papanya.

Kisah orang tuanya cukup menjadi sebuah pembelajaran berharga, bahwa mencintai tidak harus memiliki.

Berbeda dengan pola pikir Alfaaro. Nilam justru tengah menimbang keputusannya.

Perkara umur memang sering dikaitkan dengan sebuah pernikahan. Definisi pernikahan itu, memang harus selalu umur yang di pandang.

Tapi masalahnya tidak hanya umur Alfaaro yang lebih muda tapi soal status nya yang mungkin ada sebagian dari keluarga Alfaaro keberatan jika mereka ke jenjang yang lebih serius.

Pernikahan membutuhkan jiwa yang dewasa, dewasa berpikir, dewasa jasmani. Pernikahan itu sakral. Perlu bekal ilmu untuk menempuhnya.

Nikah, menikah atau apapun itu namanya merupakan penyatuan dua makhluk berada dalam satu atap, dan semuanya menjadi kesatuan. Semuanya yang biasanya satu berubah serba dua, semuanya menjadi berpasangan. Tidak cukup hanya mengandalkan cinta.

Nilam terlihat ragu untuk mengambil keputusan. Tetapi jika tetap diam Nilam takut Alfaaro berpikir ia menggantung perasaannya. Tapi usia mereka beda enam tahun, dan jangan lupakan Nilam memiliki satu buntut.

Apa yang Nilam lihat itu nyata, Alfaaro masih menanti jawabannya.

Dulu Nilam pernah di posisi saat ini. Ketika mendiang Ayah mertuanya datang untuk melamar Nilam untuk Yudha. Nilam ingin menolak. Namun, apa daya orang tuanya lebih penting. Dan Nilam memilih untuk mendengarkan apapun perintah orang tuanya. Nilam pikir orang tua tidak mungkin menjerumuskan anaknya. Nilam yakin pilihan orang tuanya pasti terbaik untuknya.

Tapi semua tak sesuai harapan, impian rumah tangga bahagia itu sirna sudah.

Nilam menghembuskan napas berat, membuang bayangan lama kenangan pahitnya.

"Aku tahu ini berat untuk kamu. Tolong jangan merasa terpaksa memilih semua ini, jika kamu tidak suka denganku bilang saja. Aku nggak bisa maksa apa pun yang kamu tidak suka." tiba-tiba Alfaaro kembali berucap.

Ya Allah tolong jangan buat Nilam menangis di hadapan pria ini. Kenapa Alfaaro bisa berkata selembut itu bahkan masih memberi pilihan.

Di terima atau di tolak, bahagia atau tidaknya Alfaaro pasrahkan kepada yang Maha membolak-balikkan hati. Jikapun memang bukan dia orang yang di inginkan Nilam, Alfaaro ikhlas.

Mungkin karena terlalu lama menunggu akhirnya Alfaaro kembali bicara.

"Ya sudah, jangan terlalu di pikirkan, sampai jumpa bulan depan, insyaallah aku akan jenguk Mylea."

Satu bulan?

Alfaaro marah?

"Untuk proyek, kamu tidak usah turun ya, laporannya akan kita terima masing-masing nanti. Sementara fokus ke Mylea dulu."

"Alfaaro, aku..."

"Kita pulang saja ya, maaf aku yang tidak tahu diri melamar wanita kok di area pemakaman." Alfaaro memang tertawa, tapi Nilam bisa melihat kekecewaan di mata lelaki tersebut.

*******

Alfaaro sebenarnya ingin langsung pulang setelah mengantarkan mereka, karena ada yang ingin di bahas dengan Neneknya.

Tetapi karena Mylea ingin di antar ke rumah dan di temani menggambar lebih dahulu. Akhirnya Alfaaro bersedia untuk ikut mampir kerumah Nilam dan akan menemani Mylea menggambar.

Sepanjang perjalanan menuju rumah Nilam, Alfaaro begitu sibuk dengan android smartphonenya.

Nilam sendiri jadi tidak enak ingin mengajak bicara.

Terlebih yang biasanya menghidupkan suasana tengah terlelap di pangkuan Alfaaro.

Sampai di rumah Nilam. Alfaaro mengendong Mylea, tetapi ternyata putri Nilam terbangun.

"Sudah sampai, ya Om Je?"

"Ya, sayang."

Dengan antusias Mylea turun dari gendongan Alfaaro dan beralih meraih tangan pemuda itu untuk di bawa keruang belajar.

Dengan senang hati Alfaaro mengikuti dan pemandangan itu mampu menumpuk embun di netra Nilam.

*******

Tiga puluh menit Nilam menunggu akhirnya Mylea pamit ingin tidur dikamar.

Setelah memastikan putrinya berbaring nyaman, Nilam menyusul Alfaaro yang tengah menyusun krayon milik Mylea.

Sengaja Nilam ingin bicara dengan Alfaaro.

Senyum Alfaaro, melenyapkan kata yang sudah Nilam dusun sejak masih di dalam mobil.

Ketegasan suara Nilam berkurang, seiring dengan perasaan pilu merambat ke ulu hati.

"Jangan pergi, Al."

Nilam bisa melihat raut Alfaaro berubah, tapi dia ingin melanjutkan ucapannya.

"Kamu masih muda. Masa depanmu masih panjang, seandainya bukan aku yang mendampingi mu kelak, bersyukurlah. Tuhan sudah menyiapkan yang lebih baik."

"Aamiin, terima kasih doanya. Tapi jika diizinkan aku ingin menghabiskan sisa umur ku bersama kalian, menjadi suamimu dan ayah yang baik untuk Mylea."

Senyum Nilam berkembang, dengan pikiran melayang. Alfaaro memang masih muda, tapi sikapnya bisa mengimbanginya. Dan, setiap ada kesempatan dia selalu membahas hubungan yang serius.

"Tenang saja, kamu masih punya waktu satu bulan untuk berpikir, aku akan menunggu. Dan aku akan me-langitkan namamu di setiap sujud ku, memohon pada pemilik hati agar mengetukkan pintuhatimu untukku."

Bibir Nilam terkulum, mendengar ucapan Alfaaro. Kegembiraan menyusup ke relung hati.

32 tahun, dan baru kali ini Nilam merasa euforia yang mengugupkan sekaligus mendebarkan.

Tapi seketika wajah Nilam berubah mendung ketika ingat dengan ucapan Alfaaro sebelumnya.

"Jadi selama itu kamu akan kemana?"

"Ya?"

"Kenapa kamu bilang akan datang sebulan lagi untuk menemui Mylea?"

"Aku akan pergi ke luar negeri."

"Bisnis properti itu?"

"Tidak, ini misi lain."

"Misi apa?"

Mata Alfaaro tampak tenang, mendengar pertanyaan Nilam.

"Misi menahluk kan hati calon Ibu mertua."

"Al...."

"Izinkan aku berjuang." potong Alfaaro.

Nilam mencoba berhusnudzon.

Nilam tidak bisa membendung air matanya beriringan dengan debaran dadanya yang tak menentu.

Haru dan beban datang bersamaan.

Sanggupkah ia melangkah lebih lanjut?

Dipandanginya wajah pria yang sudah mewarnai harinya berbulan-bulan. Sosok yang belum halal untuk ia ajak berbagi keluh dan kesah.

Tangan dalam pangkuan terasa dingin, dan basah. Irama jantung saling berkejaran.

Apa yang harus Nilam katakan, tidak hanya membuat hatinya berdebar tapi juga grogi.

"Kita selesaikan disini, Al."

Kelopak mata jernih itu mengerjap sekali, raut bingung menyadarkan Nilam.

"Kamu tidak setuju aku mengunjungi Ibumu?"

Wajah Nilam pias, ada senyum getir yang tak ingin tampak jelas.

"Kamu salah paham."

Alfaaro masih menunggu.

"Aku mau kita menjalin hubungan yang lebih serius, tapi setelah ibuku pulang dari Singapura, aku hanya memiliki beliau untuk menyaksikan kebahagiaanku kelak."

"Nilam, kamu...."

Nilam mengangguk. "Jangan pergi." lirih Nilam.

"Aku akan tetap pergi, tapi dalam durasi waktu yang lebih pendek, sebenarnya ada yang harus ku selesaikan disana selain ingin melihat calon ibu mertuaku."

Senyum lebar di bibir Nilam pudar.

Jadi Alfaaro tetap akan pergi?

1
Sri
best cerita ini
kenapa aku baru ketemu ya?
nyesel gak ketemu cerita ini dari dulu sampe telat 2 tahun
Sri
semoga si Kamelia digepuk sama istri sah ayahnya & ke 3 saudaranya
Sri
lha cocok lha sikapnya sama Safitri yang gak tau diri
Sri
wajar sih, orang suami 1 kan milih sekretaris / mantan
jadi ya jaga2
Batriani
terimakasih untuk author.., menyajikan cerita yg menarik, apik lugas.., sukses terus buat author..... ❤❤❤
Batriani
yeeey...... akhirr nya.... halal ya bro "al".🙃😊🪅🎊🎎
Batriani
Nilam dikelilingi oleh orang2 egois. hanya memikirkan diri mereka sendiri...
HjRosdiana Arsyam
Luar biasa
Batriani
Surprise...... buar yudha.
Batriani
emang enak.... rasain dah
Batriani
😭😭😭ikut cemas... semoga mylea segera kembali pulih..
Sandisalbiah
𝙻𝚄𝙰𝚁 𝙱𝙸𝙰𝚂𝙰
Sandisalbiah
𝚓𝚒𝚔𝚊 𝙽𝚒𝚖𝚊𝚜 𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚙𝚎𝚍𝚞𝚕𝚒 𝚍𝚐𝚗 𝚈𝚞𝚍𝚊 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚐𝚊𝚔 𝚍𝚒𝚊 𝚜𝚊𝚓𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚜𝚊𝚑𝚊 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚕𝚒𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚝𝚒 𝚈𝚞𝚍𝚊 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝙽𝚒𝚕𝚊𝚖.. 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚍𝚒𝚊 𝚋𝚎𝚗𝚎𝚛𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚐𝚊𝚔 𝚜𝚎𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚓𝚞𝚔 𝙽𝚒𝚕𝚊𝚖 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊 𝚈𝚞𝚍𝚊 𝚔𝚎𝚖𝚋𝚊𝚕𝚒 𝚔𝚛𝚗 𝙽𝚒𝚕𝚊𝚖 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒...
Sandisalbiah
𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚜𝚒𝚊𝚙𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚊𝚛𝚊𝚙 𝙱𝚒𝚕𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗𝚐𝚐𝚊𝚙 𝚔𝚊𝚖𝚞, 𝚖𝚊𝚗𝚝𝚊𝚗 𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚗𝚝𝚊𝚗 𝚊𝚓𝚊, 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚝𝚊𝚞 𝚙𝚘𝚜𝚒𝚜𝚒 𝚍𝚘𝚗𝚐 𝚈𝚞𝚍𝚊... 𝚢𝚐 𝚔𝚎𝚌𝚎𝚕𝚊𝚔𝚊𝚊𝚗 𝚒𝚝𝚞 𝙼𝚢𝚕𝚎𝚊 𝚝𝚙 𝚔𝚘𝚔 𝚔𝚊𝚖𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚐 𝚊𝚖𝚗𝚎𝚜𝚒𝚊, 𝚑𝚎𝚛𝚊𝚗𝚗..!!
Sandisalbiah
𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚢𝚊𝚑 𝚢𝚐 𝚐𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚐𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚕𝚒𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐𝚒 𝚊𝚗𝚔 𝚔𝚊𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚐𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚍𝚒 𝚙𝚎𝚛𝚌𝚊𝚢𝚊 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚍𝚒 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚝𝚊𝚗𝚐𝚐𝚞𝚗𝚐𝚓𝚊𝚠𝚊𝚋 𝚋𝚎𝚜𝚊𝚛.. 𝚈𝚞𝚍𝚊 𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚕𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚑 𝚍𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚊 𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛² 𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚝𝚎𝚛𝚜𝚎𝚜𝚊𝚝 𝚓𝚊𝚞𝚑 𝚍𝚐𝚗 𝚙𝚒𝚕𝚒𝚑𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒..
Sandisalbiah
𝚛𝚒𝚋𝚎𝚝 𝚗𝚢𝚊 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙𝚖𝚞 𝚈𝚞𝚍𝚊... 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚊𝚝𝚊𝚖𝚞 𝚋𝚞𝚝𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚛𝚒𝚖𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚋𝚘𝚍𝚘𝚑..
Sandisalbiah
𝙼𝚢𝚕𝚎𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚒𝚔𝚊𝚙 𝚜𝚎𝚍𝚎𝚠𝚊𝚜𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚝𝚙 𝚊𝚢𝚊𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚐 𝚙𝚕𝚒𝚗 𝚙𝚕𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚔𝚊𝚗𝚊𝚔𝚊𝚗, 𝚙𝚊𝚗𝚝𝚊𝚜 𝚃𝚒𝚍𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚓𝚘𝚍𝚘𝚑 𝚍𝚐𝚗 𝚁𝚞𝚕𝚕𝚒𝚊𝚗𝚊 𝚔𝚛𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔𝚒 𝚠𝚊𝚝𝚊𝚔 𝚢𝚐 𝚜𝚊𝚖𝚊, 𝚎𝚐𝚘𝚒𝚜
glade🌊
top 😇😇
Rika Anggraini
ndak suka sikap mamanya.
msh bs memaafkan menantu yg sdh menabrak cucu sendiri.
miris.
harusnya cerai adalah yg benar dilakukn yudha
siti salamah
mau baca sang pelakor tapi sudah tidak ada, pindah lapak ya Thor??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!