PESONA OM DUREN ( Duda Keren)

Malam ini Norin dan Henderson menginap di hotel, di mana acara resepsi mereka diadakan.

Ketika Norin melihat kemewahan kamar yang sudah dihias sedemikian rupa, Norin benar-benar terkesima. Entah siapa yang merencanakan ini semua, yang pasti ini sebuah kejutan besar buat Norin.

"Tuan, yang meminta kamar ini dirias seperti ini?"tanya Norin penuh selidik kepada Henderson yang sederet tadi sibuk dengan ponselnya.

"Hmmm..." Henderson hanya berdehem, tanpa mengalihkan pandangannya ke arah Norin. Tangannya sibuk dengan layar ponselnya.

Norin berlalu ke kamar mandi, ia merasa diacuhkan pria yang sudah sah menjadi suaminya.

"Lebih baik aku mandi dulu deh, sepertinya tubuhku gerah sekali."gumamnya dalam hati.

Tiba-tiba Dia teringat, wanita itu tidak membawa baju ganti sama sekali. Karena sebelumnya dia tidak mengetahui kalau mereka akan menginap di hotel itu.

"Astaga! bagaimana aku mandi kalau tidak ada baju ganti? masa aku harus memakai dalaman dan gaun ini juga satu halaman!"Norin bermonolog sendiri.

Tampak Ia mondar-mandir di depan kamar mandi, mengalihkan atensi Henderson yang sedari tadi masih sibuk dengan ponselnya.

"Kamu kenapa mondar-mandir di situ?"

"Aku mau mandi, Tapi sayangnya aku tidak membawa baju ganti sama sekali. Habisnya Sebelumnya Mami tidak memberitahu kalau kita akan menginap malam ini di sini. sehingga aku tidak mempersiapkan baju ganti."sahut Norin apa adanya.

Membuat Henderson mengembangkan senyumnya, menatap Norin yang baru belum penuh satu hari menjadi istrinya.

"Sudah, kamu mandi saja. Sebentar lagi asistenku akan datang menghantarkan baju ganti untuk mu."ujar Henderson tanpa menoleh sedikitpun ke arah Norin dia masih setia dengan layar ponselnya.

Norin membulatkan matanya. Bagaimana mungkin asisten Henderson mengetahui ukuran dalaman miliknya.

"Tuan Henderson yang terhormat, Saya tidak hanya butuh baju ganti. Tapi saya juga butuh dalaman. Tidak mungkin saya menggunakan dalaman yang sudah satu harian penuh aku gunakan. Tidak ada artinya mandi dong."lagi lagi Norin masih belum percaya kalau sama asisten akan menghantarkan baju ganti dan dalaman untuk Norin.

Pria itu hanya diam, malas menjawab pertanyaan wanita yang ada di kamar itu bersama dirinya.

Membuat Norin berdecak kesal. "Ini manusia apa kulkas?"gumamnya yang masih dapat didengar oleh Henderson. lagi lagi Henderson mengacuhkannya.

Jika pasangan lain yang berusaha menjadi suami istri menghabiskan waktu di sebuah kamar hotel mewah, mereka akan menghabiskan waktunya dengan bercumbu mesra dan romantis.

Berbeda dengan Norin dengan Henderson. mereka seperti tidak sepasang suami istri. bahkan seperti orang lain.

Norin duduk di tepi ranjang, dia masih menunggu baju gantinya datang dihantarkan oleh asisten Henderson.

Tidak berapa lama suara ketukan pintu terdengar jelas di telinga keduanya.

Henderson bangkit dari tempat duduknya. Ia berjalan menuju pintu kamar yang mereka. Henderson sudah menduga, kalau yang mengetuk pintu itu adalah sang asisten Morris.

Ternyata tebakan Henderson benar adanya. Morris datang dengan membawakan dua paper bag. Yang di dalamnya baju ganti untuk Norin lengkap dengan **********.

"Maaf Tuan, saya agak telat. soalnya jalanan lumayan macet."ucap Morris sambil menyerahkan paper bag yang ada di tangannya kepada Henderson.

"Tidak apa-apa, Terimakasih sudah menghantarkan pesananku."sahutnya lalu Morris pun berpamitan langsung pulang. iya tidak ingin mengganggu waktu sang Tuan bersama istrinya.

Sepeninggalan Morris, Henderson menghampiri Norin. Dan memberikan satu kabar baik kepadanya.

"Nih, baju ganti untuk kamu. Sudah lengkap dengan onderdilnya."

"Onderdil? Pekik Norin yang tidak paham apa maksud Henderson.

"Apaan tuh onderdil? Norin kembali bertanya. Henderson tertawa cengengesan melihat raut wajah Norin Yang sepertinya tidak memahami bahasanya.

"Kamu anak gaul, kamu juga anak geng motor. Masa bahasa gaul onderdil saja kamu tidak paham!"ucap Henderson sambil menatap Norin dengan Tatapan yang sulit diartikan.

"Itu mah bahasa langka, Itu bukan bahasa club motor. Mungkin itu bahasa di dunia, klub malam."sahut Norin tidak mau kalah dari Henderson.

Lagi lagi Henderson tertawa, membuat Norin terpesona melihat tawa pria yang sudah sah menjadi suaminya. Jarang sekali pria kekar bertubuh atletis itu tertawa lepas seperti itu.

Jangankan tertawa, senyum saja hampir tidak pernah terlihat oleh Norin. Sehingga Norin menjulukinya kulkas. Tapi entah mengapa keduanya bisa bersatu dalam ikatan pernikahan.

Mungkinkah ini yang namanya jodoh? Entahlah hanya Allah yang mengetahuinya.

Daripada berdebat, Norin memilih untuk langsung masuk ke dalam kamar mandi. berniat untuk membersihkan diri.

Ia tidak ingin lebih lama berdebat dengan suaminya yang ia juluki kulkas. "Pernikahan semacam apa ini?"gumamnya saat berada di dalam kamar mandi sambil mengguyur tubuhnya dengan menggunakan air shower yang tersedia di kamar mandi hotel.

Setelah beberapa menit kemudian, Norin menyelesaikan ritual mandinya. Ia sengaja membawa baju ganti ke dalam kamar mandi. Tapi sialnya, Norin tidak terbiasa mengganti pakaian di dalam kamar mandi. Sehingga dia sedikit kewalahan untuk menggunakan pakaiannya.

Daripada basah, dan tidak memiliki baju ganti lagi. Norin memilih kembali membawa baju gantinya keluar, berniat menggunakan bajunya di dalam kamar. Norin pun keluar dengan menggunakan handuk yang dililitkan di tubuhnya.

Membuat, tubuh mulus wanita itu terekspos jelas di mata Henderson sang suami. Henderson bersusah payah menelan Salivanya. Tak sanggup menahan gejolak yang ada di tubuhnya.

Daripada gagal fokus, Henderson memilih mengalihkan pandangannya dari sang istri.

"Heh! mata jangan jelalatan ya!" ucap Norin, padahal Henderson berhak atas dirinya. karena Norin sudah sah menjadi istrinya di depan hukum dan agama.

Henderson tidak menjawab, ia memilih bangkit berdiri dan masuk ke kamar mandi gantian untuk melakukan ritual mandinya.

"Syukurlah, Dia sudah pergi!" gumam Norin yang masih terdengar di telinga oleh Henderson. Henderson menyeringai tipis, Sepertinya Dia memiliki rencana untuk sang istri. Tapi ia membiarkan istrinya menang untuk sekarang.

Setelah selesai menggunakan pakaiannya, Norin memilih untuk merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang berukuran king size itu. Mengingat tubuhnya hari ini sangat lelah. aktivitasnya yang menguras tenaga.

Mulai dari akad nikah, hingga dia satu harian penuh berdiri menyambut salam dari para tamu undangan yang hadir di acara resepsi pernikahannya.

Hal itu sebenarnya yang tidak disukai oleh Norin. Sehingga ia meminta kepada sang mertua untuk melakukan acara pernikahannya sederhana saja.

Tapi Tuan Samera dan nyonya Carlota, bertekad untuk melaksanakan acara resepsi pernikahan putra dan menantunya secara mewah dan megah di hotel keluarga Samera sendiri.

"Aduh, tubuhku sangat lelah. Lebih baik aku baringkan saja dulu." gumamnya dalam hati sambil langsung memberikan tubuhnya. Padahal rencananya Henderson ingin mengajak Norin makan malam bersama. di restoran yang lokasinya sama dengan hotel itu.

Tapi sepertinya karena tubuh Norin terlalu lelah, Norin pun Langsung tertidur pulas Padahal Henderson masih berada di dalam kamar mandi melakukan ritual mandinya.

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏

JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓

JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA BARU EMAK.