Rembulan anak kedua dari pasangan pak Hermawan dan Ibu Tika, Rembulan anak yang keras kepala dan bertingkah laku seperti wanita yang berbeda, selalu ceria dan polos. Rembulan menyetujui perjodohan dengan seorang pria yang tidak ia kenal. Tepatnya ia di jual oleh orang tuanya karena hutang akibat perusahaan Papahnya yang bangkrut, dan banyak hutang yang harus di bayar oleh Papahnya.
Apakah Rembulan mau dan menerima perjodohan tersebut???
Yuk kepoin ceritanya 💃💃💃
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neng_yanrie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 35
Bruk...
Rembulan terjatuh dari pohon mangga itu, rasa sakit yang kini Rembulan rasakan membuat ia mengeluh di bagian perutnya.
"Sakiiiit," rintih Rembulan yang menangis, ia pun meminta tolong pada siapapun yang ada di rumah Papah mertuanya itu.
"Ulan, kamu kenapa? Apa yang kamu lakukan," tanya Tata menghampiri majikannya saat Rembulan berteriak meminta tolong, ia yang begitu khawatir langsung menghampiri ketika ia membersihkan halaman depan.
"Sakit, Ta. Sakit banget," rintih Rembulan lagi saat nyeri itu datang kembali.
Tata memanggil salah satu penjaga di depan gerbang tersebut untuk mengangkat tubuh Rembulan untuk di bawa ke rumah sakit, ia tak ingin terjadi sesuatu pada majikannya itu. Entah apa yang akan Tuan besar dan Tuan muda Raditya jika tahu Rembulan seperti itu. Hukuman apa yang ia dapatkan karena keteledoran dirinya saat menjaga nyonya muda di rumah ini.
"Sabar ya, Ulan. Kita sebentar lagi sampai," ucap Tata untuk menenangkan Rembulan yang masih merasakan sakit.
Sampai di rumah sakit, Rembulan pun di larikan ke UGD untuk di periksa lebih lanjut lagi. Ada beberapa dokter dan perawat masuk kedalam ruangan itu.
Tata hanya bisa menunggu di luar ruangan dan berdoa agar majikannya tak kenapa-napa dan tak ada luka yang serius.
Tata mau tak mau harus mengabari Tuan besar dan Tuan mudanya yang sudah berangkat ke kantor.
"Semoga saja mereka tak marah dan menghukum ku," gumam Tata merasa cemas pada dirinya sendiri karena kelalaiannya tak menjaga majikannya itu.
"Halo, Tuan muda. Saya, saya ingin memberitahukan jika Nyonya Rembulan ada di rumah sakit," ucap Tata dengan gemetaran saat mengucapkan kalimat demi kalimat untuk ia sampaikan pada Tuannya. Ada rasa takut yang menjalar dari tubuhnya. Tak di situ Tata pun menghubungi Tuan besar apa yang telah terjadi pada Rembulan.
.
.
.
Tanpa berpikir panjang, Tuan Raditya meluncur ke tempat dimana sang istri berada, ia begitu syok saat di kabari oleh pelayan pribadinya itu. Ia biarkan tumpukan berkas berada di atas meja kerjanya yang ia pikirkan saat ini keadaan sang istri yang berada di rumah sakit.
Rumah sakit.
Rembulan di pindahkan ke ruangan setelah di periksa lebih lanjut, dokter yang menangani Rembulan menghampiri wanita itu saat membawa pasien ke rumah sakit ini.
"Mbak keluarga pasien?" tanya dokter itu.
"Bukan, saya hanya pelayan pribadinya saja, Dok. Tapi saya sudah menghubungi majikan saya," jawab Tata merasa gugup.
"Kapan?" tanya seorang dokter tersebut.
"Mungkin sebentar lagi, Dok."
Tak berselang lama datang lah Tuan muda Raditya menghampiri pelayan pribadinya yang sedang mengobrol dengan seorang dokter.
"Saya suaminya, Dok." sahut Tuan muda Raditya.
"Mari saya jelaskan di ruangan saya," ajak seorang dokter pada suami dari pasien yang ia tangani.
"Iya, Dok." jawab Tuan muda Raditya yang mengangguk sambil mengikuti langkah dokter tersebut menuju tempat ruangannya.
"Mari masuk," ucap seorang dokter itu mempersilahkan orang itu untuk masuk ke dalam.
Tuan muda Raditya menganggukkan kepalanya dan masuk lebih dulu.
"Silahkan duduk, Tuan." titahnya lagi.
"Begini, Tuan. Setelah saya periksa lebih lanjut lagi saat pasien yang bernama Rembulan itu sedang mengandung, jika tak langsung di larikan ke rumah sakit mungkin bayi yang ada di dalam kandungan pasien tak bisa selamat karena benturan yang lumayan keras. Untung saja bayi kalian tak apa-apa dan kuat. Saya sarankan agar menjaga bayi itu dengan baik ya, Tuan." pesan seorang dokter tersebut memberitahukan tentang kabar yang membuat Tuan muda Raditya tak percaya.
"Istri ku lagi hamil, Dok?" tanya Tuan muda Raditya ingin memastikan jika yang ia dengar dari penjelasan dokter tersebut memang benar.
"Benar, Tuan. Usia kehamilan pasien rentan, untuk lebih jelasnya lagi silahkan periksa di bagian ruangan yang akan saya tunjukkan." jelas seorang dokter tersebut.
Rasa bahagia kini menyelimuti seluruh tubuh Tuan muda Raditya ketika mendapatkan kabar yang membahagiakan dari salah satu istrinya yang tak lain adalah Rembulan.
Keluar dari ruangan itu dengan wajah berseri-seri membuat orang yang melihatnya bertanya-tanya terutama Papah Haris yang menghampiri sang putra.
"Kamu kenapa, Dit? Ulan gak apa-apa kan?" tanya Tuan Haris begitu khawatir dengan keadaan mantunya itu.
Ia takut terjadi sesuatu pada Rembulan saat di kabari oleh pelayan pribadinya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
Papah tak perlu cemas ya, sebentar lagi Papah akan mendapatkan seorang cucu...
yg menunjukan bahwa Laura sudah punya ank
knp sekarang malah gak ada yg awasin aduuuuuhhhh
😠😠😠hedeeeh
apa ceritanya d ubah