Dikira Kurir Paket

Dengan terpaksa Rani mengikuti Dito yang berjalan menuju kost nya. Dan mereka pun sampai didepan kost. Rani segera mengambil kunci dari dalam tas nya kemudian membuka pintu dan masuk ke dalam.

"Hm.. Diluar aja ya kak, uda malam ni." ucap Rani ketika dia merasa Dito akan mengikutinya.

Dito hanya menjawab dengan deheman kemudian dia kembali keluar dan duduk diteras. Memang saat ini perutnya terasa lapar apalagi dia yang baru saja bangun tidur.

Tidak berapa lama, Rani keluar lagi dan terlihat lebih segar karena dia baru saja mencuci muka dan berganti pakaian. Ditangannya terlihat piring dan dua sendok serta bungkusan nasi goreng yang tadi dibelinya. Meskipun baru saja ditinggal tetapi nasi goreng tersebut terlihat masih panas.

"Yakin Kakak mau makan nasi goreng ini?" tanya Rani memastikan sebelum dia benar-benar membuka bungkusan tersebut. Karena dia tidak yakin bahwa seorang Dito mau makan makanan dari pinggir jalan.

"Memangnya kenapa? Uda buruan, gue uda laper." jawab Dito seraya meraih bungkusan tersebut dan membukanya sendiri.

Dito segera mengambil sendok dan menyuapkannya ke dalam mulutnya beberapa kali. Dan itu semua membuat Rani semakin melongo dibuatnya.

"Lu gak mau?" tanya Dito dengan mulut yang penuh nasi goreng.

Mau dijawab gak mau tapi Rani merasa lapar tapi kalau dijawab mau dia melihat Dito seperti orang yang satu minggu belum makan. Akhirnya Rani memutuskan untuk ikut memakannya juga. Tetapi ketika akan menyuapkan ke dalam mulutnya tiba-tiba saja Dito tersedak karena rasa pedas.

Uhuukk..uhhuukk..hhhhaaaahhh....!

Dito sampai meneteskan air mata karena terasa sangat pedas dan panas dimulutnya.

Tanpa berpikir panjang Rani segera masuk kembali kedalam rumah dan mengambil air putih didalam botol yang selalu dia siapkan untuk dirinya sendiri serta membawa gelas kosong. Kemudian segera dia tuangkan kedalam gelas dan memberikannya kepada Dito. Dengan segera Dito meraihnya dan meminumnya hingga habis. Setelah habis pun rasa pedas dan panas itu masih terasa sehingga dia meminta lagi kepada Rani.

Begitu Dito merasa lebih baik, dia segera memberikan sisa nasi goreng itu kepada Rani.

"Kenapa pedes banget sih? Gak bisa apa kalau pesen pedasnya biasa aja? Nanti kalau sakit perut gimana?" gerutu Dito, karena memang Dito tidak terlalu suka dengan pedas yang terlalu banyak. Dan seakan Dito sedang memarahi pasangannya.

"Lah, ini kan memang nasi goreng Rani. Siapa suruh Kakak ngrebut dari Rani." jawab Rani cuek dan meraih sisa nasi goreng itu untuk dia makan hingga habis karena memang dia merasa lapar setelah seharian bekerja.

"Benar juga ya, itu kan punya dia kenapa gue embat langsung." sesal Dito dalam hati.

Dito pun melihat Rani yang sedang menghabiskan makannya dengan lahap dan Rani terlihat begitu menikmatinya. Tiba-tiba saja senyum terbit dikedua sudut bibir Dito.

"Besok Rani akan ambil baju Kakak di laundry trus lusa bisa Kakak ambil di cafe ya." ucap Rani sambil mengunyah makanannya, dengan mulut penuh makanan dia berbicara.

Dito segera mengulurkan gelas yang sudah diisi dengan air putih dan Rani pun menerimanya.

"Kalau makan ditelan dulu." bukannya menjawab perkataan Rani justru Dito memberikan perhatian yang lain untuknya.

Rani pun menelan makanannya dan meminum air yang diberikan Dito. Tanpa mereka sengaja keduanya minum dengan gelas yang sama karena memang Rani hanya membawa satu gelas kosong.

...****************...

Tetap semangat 💪

Like, komen dan hadiahnya jangan lupa 🙏