NovelToon NovelToon
Cinta Di Dalam Cerita

Cinta Di Dalam Cerita

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Cinta Beda Dunia / Mengubah Takdir / Romansa / Idola sekolah / Ruang Ajaib
Popularitas:177
Nilai: 5
Nama Author: Eireyynezkim

Alseana, penulis muda berbakat yang masih duduk di bangku SMA, tak pernah menyangka kehidupannya akan berubah hanya karena sebuah novel yang ia tulis. Cerita yang awalnya hanya fiksi tentang antagonis penuh obsesi, tiba-tiba menjelma nyata ketika Alseana terjebak ke dalam dunia ciptaannya dan menjadi salah satu tokoh yang berhubungan dengan tokoh antagonis. Saat Alseana masuk kedalam dunia ciptaannya sendiri dia menjadi Auryn Athaya Queensha. Lebih mengejutkan lagi, salah satu tokoh antagonis yang ia tulis menyadari rahasia besar: bahwa dirinya hanyalah karakter fiksi dengan akhir tragis. Demi melawan takdir kematian yang sudah ditentukan, tokoh itu mulai mengejar Alseana, bukan hanya sebagai karakter, tapi sebagai penulis yang mampu mengubah nasibnya. Kini, cinta, kebencian, dan obsesi bercampur menjadi satu, membuat Alseana tak tahu apakah ia sedang menulis cerita atau justru sedang hidup di dalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eireyynezkim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa sakit?

Dua hari berlalu begitu saja, banyak hal yang diketahui oleh Auryn sekarang namun itu bukan menjadi sebuah hal yang harus ia pusingkan.

Apalagi mengenai keadaan Erzabell, Ayana tidak tahu kenapa dia belum sadar juga sampai sekarang namun dibawah pengawasan kakak pertamanya Erzabell sudah cukup lebih baik dari sebelumnya.

"Ryn!!! Akhirnya lo masuk juga, Erzabell juga lama gak kelihatan setelah pembatalan acara pertunangannya." Zamora menghampiri Auryn.

Memang Zamora tidak tahu waktu itu dia membawa Erzabell pergi karena di ke toilet cukup lama dan bahkan ia ketinggalan berita besar tentang Haizar namun mengetahui keseluruhan dari ceritanya melalui telepon.

"Erzabell harus dirawat, ayo masuk bel udah bunyi." Ucap Auryn dengan lembut.

Mereka berdua masuk ke dalam kelas, kelas begitu sepi karena banyak bangku kosong dibelakang yang seharusnya diisi oleh geng Stofor.

"Mereka juga gak masuk dua hari ini." Ucap Zamora yang membuat Auryn melihat Zamora dan menatap ke bangku belakang mereka.

Dia cukup termenung namun ia langsung berjalan ke bangku miliknya sendiri. Hingga guru masuk dan waktu istirahat tiba bangku terus kosong. Auryn sedikit heran apakah sekarang alur sudah berubah total akibat pembatalan pertunangan itu?

Saat bel sudah terdengar Auryn langsung berlari, dia ingin melihat keadaan antagonis prianya yang juga selama ini belum ia lihat ataupun ia pantau.

Dia berlari dari gedung IPA ke IPS, hal itu membuat semua murid melihat ke arahnya karena dia terlihat sangat sedang buru-buru.

Saat sudah sampai di kelas Fredo dia bertanya pada salah satu murid yang duduk di bangku depan karena ia tak melihat Fredo di kelas.

"Fredo tadi masuk ngga? " Tanya Auryn dengan to the point pada gadis yang rambutnya di kepang satu tersebut.

"Gue gak perhatiin, coba tanya ketua kelas." Ucap gadis itu sambil menunjuk cowo gendut yang memakai kacamata yang duduk di bangku tengah.

"Maaf, gue mau tanya. Fredo tadi masuk ke kelas?" Tanya Auryn lagi.

Cowo gendut berkacamata itu melihat ke arah Auryn lalu hanya mengangguk saja.

Auryn yang mendapat respon tersebut mengucapkan makasih lalu pergi dari kelas Fredo tersebut.

Kelas Fredo rasanya aneh baginya, bahkan anak kelas IPS sedikit tertib di bandingkan IPA dan tak suka di kantin karena dia melihat banyak yang tidak ke kantin.

Namun ini sedikit janggal, tanpa pikir panjang dia datang ke kantin gedung IPS karena siapa tahu Fredo berada disana.

Saat ia berjalan banyak anak IPS yang melihatnya namun ia tak peduli, dia harus melihat keadaan Fredo sekarang apakah dia memiliki perubahan yang signifikan dari perubahan alur pembatalan tunangan Erzabell atau tidak.

Dia melihat kekanan dan kekiri mencari sosok dingin yang seharusnya menyendiri itu.

Saat dia semakin masuk ke kantin dia melihat Fredo, dia langsung tersenyum lebar dan ingin menghampirinya.

Namun langkahnya langsung terhenti saat Fredo tidak sendiri namun bersama seorang gadis?

Auryn langsung mendekat dan melihat siapa yang duduk tersebut karena gadis itu memunggungi Auryn sehingga dia tak bisa melihat siapa yang sedang bersama Fredo.

"Fredo."

Auryn menyapa Fredo tersenyum sangat manis lalu dia melihat ke arah gadis yang bersama Fredo.

"Gisella?"

"Hai Ryn. Kamu juga kesini? kebetulan sekali aku sedang mengobrol dengan Fredo." Ucap Gisella dengan nada ramah namun menurut Auryn gadis di depannya ini semakin berbeda dari yang dia tuliskan.

"Eh iya. Fredo kita perlu bicara." Ucap Auryn dan langsung melihat ke arah Fredo.

"Kenapa gak disini aja? apakah aku mengganggu?" Tanya Gisella yang membuat Auryn sedikit jengkel pada tokoh utama wanita itu.

"Fredo gue perlu bicara." Ucap Auryn lagi tanpa mengindahkan ucapan Gisella.

Untungnya cowo itu langsung bangkit dan berjalan lebih dulu, Auryn langsung mengikuti dari belakang.

Gisella yang melihat itu langsung menatap tajam punggung Auryn dan mengepalkan tangannya dengan kuat.

Merasa ditatap tajam oleh orang lain, Auryn langsung melihat ke arah belakang namun dia tak melihat siapapun yang menatapnya dengan tajam dan malah mendapati Gisella yang tengah tersenyum manis kepadanya.

Dirasa tak menemukan keanehan apapun dia langsung berbalik dan kembali berjalan mengikuti Fredo pergi entah kemana.

"Kenapa lo sama Gisella tadi?" Tanya Auryn langsung setelah mereka berada di sebuah kolam renang yang tengah sepi di sekolah ini karena jam istirahat. Dia sangat penasaran karena sebelumnya Fredo tak pernah dekat dengan Gisella bahkan hanya untuk mengobrol.

"Ada lomba bareng dia." Ucapnya dengan malas.

Auryn menaikkan alisnya lalu setelah itu mengangguk mengerti.

"Apakah ada perubahan selama dua hari ini? acara pertunangan Erzabell sudah batal. Gue cukup lega sekarang."

"Tak ada." Ucapnya dengan singkat dan dingin.

Auryn bingung dengan perubahan sikap Fredo, pria itu seperti bukan Fredo yang biasanya dia kenal.

Walaupun dingin dia tak seperti ini, tapi entahlah dia juga bingung.

"Lo kenapa? apakah ada masalah?"

"Ngga, lebih baik lo pergi. Jangan ganggu gue lagi." Ucap Fredo tiba-tiba lalu dia beranjak pergi begitu saja.

Auryn yang diperlakukan seperti itu terkejut, cowo itu mengalami perubahan yang sangat besar padanya.

Apakah dia marah padanya? tapi kenapa?

Dia ingin mengejar Fredo lagi namun pria itu sudah tak terlihat lagi.

Dia menghela nafasnya lalu pergi dari sana karena kebetulan bel masuk sudah terdengar.

......................

Tatapan mata begitu dalam Maven arahkan pada gadis yang sedang memejamkan matanya dengan rapat sejak dua hari terakhir.

Kegiatannya sehari-hari setelah melakukan pekerjaannya adalah memandangi gadis cantik itu yang merupakan teman adik kecilnya yang manis.

Hingga gadis yang ditatap itu mulai menggerakkan matanya dan mulai terbuka secara perlahan.

Mata indah itu akhirnya terbuka, lalu melihat ke kanan dan kekiri untuk melihat dimana dia berada hingga tatapannya jatuh pada Maven.

Pria itu hanya memandang Erzabell dengan datar dan duduk dengan tenang.

"Sudah bangun, hm?"

Suara bariton tersebut membuat hati Erzabell tiba-tiba berdesir entah kenapa. Bahkan jantungnya berdetak lebih cepat saat pria dewasa yang sangat tampan itu mulai mendekat ke arah ranjang yang sedang ia tiduri.

Hingga tangan kekar pria itu menempel di dahinya dan Erzabell hanya memejamkan matanya dengan kuat.

"Sudah tidak demam, semoga kau sudah bebas dari jeratan takdirmu yang mengenaskan." Ucap Maven yang membuat Erzabell bingung.

"M-maksud om apa yaa?" Tanya Erzabell dengan spontan karena merasa jika pria di sampingnya ini sudah berumur setidaknya 27 tahunan karena wajah manly nya sangat kuat dan bagi Erzabell dia sedikit..... Hot.

"Saya bukan om kamu." Ucap Maven dengan nada dinginnya.

"Oh em, paman?" Tanya Erzabell dengan sangat polos.

Maven yang kesal langsung menghela nafasnya dan pergi dari sana dengan langkahnya yang dingin.

Erzabell yang melihat itu tentu saja bingung.

Dimana kesalahannya??

......................

Auryn kini sedang menunggu Fredo pulang, dia sedang berdiri di depan gang dan sesekali mengobrol dengan pak satpam yang menjaga gerbang tersebut setiap hari.

Dia masih tak mengerti kenapa cowo itu seakan ingin menjauhinya. Saat suara motor sport terdengar Auryn langsung melihat ke arah parkiran. Dan benar saja Fredo akan berjalan keluar sekolah.

"Fredo!"

Namun cowo itu seakan tak melihatnya dan melajukan motornya begitu saja. Auryn semakin heran, apakah yang telah ia perbuat hingga cowo itu menjauhinya dan mengabaikannya seperti ini.

"Non, apakah pak Adit nanti menjemput anda?" Pak satpam tersebut menghampiri Auryn dan bertanya padanya.

"Iya pak."

Tin!

Mobil milik keluarga Queensha sudah datang dan pak anton keluar untuk membuka kan pintu mobil untuk Auryn.

Auryn langsung pamit ke pak satpam tersebut dan masuk ke mobil. Dalam perjalanan pulang Auryn hanya diam saja.

Entah kenapa melihat perubahan Fredo membuatnya tak tenang tapi dia tak tahu apa kesalahannya.

Hingga pak Adit tiba-tiba berhenti yang membuat Auryn menatap depan.

"Ada apa pak?"

"Sepertinya sedang ada tawuran non, jadi kita harus putar balik." Ucap pak Adit.

Auryn yang mendengar itu langsung menatap ke depan dan memicingkan matanya. Saat itu juga Auryn langsung keluar dari mobil yang membuat pak Adit sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh nona mudanya tersebut.

Auryn berlari ke arah orang yang sedang tawuran tersebut, namun jika diteliti lagi itu bukanlah tawuran namu pengeroyokan yang mungkin dua puluh orang menyerang satu orang.

Dan itu adalah Fredo, Namun Fredo tak selemah itu dia bahkan bisa melawan sepuluh orang sekaligus dalam satu waktu yang membuat Auryn kagum namun khawatir, hingga dari arah belakang tanpa disadari oleh Fredo terdapat pria yang membawa balok kayu ingin memukul Fredo dari belakang.

Melihat itu Auryn segera berlari ke arah Fredo dan menahan kayu tersebut tak menyentuh punggung Fredo walaupun tenaganya tak seberapa namun ternyata dia cukup kuat menahannya.

Fredo yang merasakan ada orang dibelakangnya langsung melirik ke arah belakang dan begitu dia melihat Auryn dia sangat terkejutnya.

Namun dia tetap fokus dalam menghindari serangan dan memukul lawan. Namun perbedaan jumlah membuat Fredo semakin lemah karena tenaganya sudah hampir mencapai batasnya.

Hingga penjaga Auryn langsung keluar, terdapat tiga penjaga bayangan Auryn yang ikut menyerang segerombolan orang tersebut untuk melindungi nona mudanya.

Auryn yang melihat itu tersenyum, akhirnya dia bisa merubah keadaan Fredo dalam satu bab babak belurnya.

Dia langsung membuang balok kayu tersebut secara asal, dia melihat telapak tangannya tertusuk kayu hingga mengeluarkan darah walaupun tak banyak tapi cukup perih namun itu bukanlah hal yang penting sekarang.

Saat segerombolan orang yang menyerang Fredo tadi hampir dilumpuhkan oleh lawan, Auryn membawa Fredo ke mobilnya. Keadaan pria itu cukup parah dengan lebam dimana-mana.

"Lo mau bawa gue kemana?!"

"Lukamu perlu diobati, biarkan mereka yang membereskannya sebelum gerombolan lain datang." Ucap Auryn dengan serius dan menyuruh pak Adit untuk melajukan mobilnya ke mansion Queensha.

"Sayang kau sudah pu-, oh astaga kalian kenapa?!" Nyonya Analise sangat terkejut melihat anaknya membawa seorang lelaki dengan keadaan babak belur dan dia juga melihat tangan anaknya terluka.

"Ayo masuk, mama akan menyiapkan peralatan pertolongan pertama dan kompres." Ucap nyonya Analise dan dia langsung masuk lagi ke dalam.

Auryn langsung mengajak Fredo masuk ke dalam dan menyuruhnya duduk di ruang tamu.

Tak lama nyonya Analise datang membawa kotak P3K dan kompres air dingin.

"Biar aku aja ma, mama pergi saja mengurus hal lain." Ucap Auryn karena merasa tak enak jika merepotkan mamanya tersebut.

Nyonya Analise yang melihat jika dia tetap disini maka suasananya akan canggung karena mungkin lelaki yang dibawa anaknya merasa tak nyaman dengannya.

Akhirnya dia mengangguk dan pergi masuk kedalam.

Auryn langsung mengambil kompres air dingin tersebut untuk mengompres wajah Fredo yang mulai membengkak dan membiru.

"Apakah sakit?"

"Tidak."

Auryn dengan telaten mengompres wajah Fredo dengan pelan hingga wajah mereka sangat dekat.

Fredo yang melihat itu langsung mengalihkan pandangannya.

"Luka lo perlu di kompres, lihat depan agar gue bisa dengan mudah mengompresnya."

Namun Fredo tetap tak bergeming, hingga Auryn menarik dagu Fredo agar cowo itu melihatnya. Fredo akhirnya menurut dan menatap Auryn dengan diam. Dari dekat dia bisa melihat wajah Auryn yang bersih, bulu mata yang sangat lentik hidung kecil namun sedikit mancung dan bibir merah alami. Melihat itu telinga Fredo tiba-tiba memerah tanpa disadari oleh Auryn.

Hingga tatapan Fredo jatuh kepada tangan Auryn yang sedang digunakan untuk mengompresnya. Dia langsung mencengkal tangan Auryn. Auryn terkejut dan langsung menatap Fredo.

"Kenapa?"

"Tangan Lo terluka dan Lo masih peduli dengan orang lain?!" Ucap Fredo dengan dingin.

Auryn langsung melihat ke arah telapak tangannya, memang dia terluka namun dia tak merasa terlalu sakit hingga bisa diobati nanti.

"Oh ini? Cuma luka kecil nanti akan gue obati sendiri."

"Cukup! Gue muak sama Lo Auryn!"

Auryn bingung dengan perkataan yang dilontarkan oleh Fredo.

"Kenapa? Apa gue buat salah?"

"Ya! Lo buat salah, semua dari awal memang kesalahan Lo!! Cukup untuk sok peduli dengan semua tokoh dan menjanjikan untuk merubah nasib buruk mereka! Semua akan tetap sama! Mereka akan tetap berjalan sesuai takdirnya dan ucapan Lo tak ada yang benar sama sekali!! Dan sekarang Lo sok peduli dengan gue dan seolah Lo lebih mentingin orang lain daripada Lo sendiri?! Cukup untuk melakukan hal bodoh!"

Auryn semakin bingung dengan emosi Fredo yang tiba-tiba menggebu-gebu tersebut, sebenarnya ada apa dengannya?

"Lo kenapa sih! Gue berusaha buat ngasih jalan terbaik buat Lo. Gue ngerasa bersalah karena membuat kehidupan Lo dan Erzabell hancur. Apa salahnya gue berjuang ngerubah takdir buat kalian hidup dengan apa yang kalian inginkan?!"

Fredo terkekeh mendengar hal itu.

"Lo gak ngerubah apapun Ryn, Lo memperparah keadaan tokoh yang Lo buat."

Auryn terkejut dengan ucapan Fredo.

"Apa maksud Lo?"

"Lo akan liat semua perubahan tokoh Lo yang sudah sadar akan kendali diri mereka. Gue bahkan tak bisa bayangin bagaimana mereka akan berbuat saat lepas dari kekangan cerita Lo seperti gue. Dan Lo harus tau, Naren tak benar-benar tertarik dengan Gisella tapi Lo Auryn. Lo menarik perhatian Naren, dan tentang Gisella dia bukan wanita biasa." Ucap Fredo yang membuat Auryn terkejut tentang fakta yang baru dia ketahui.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!