NovelToon NovelToon
"Blade Of Ashenlight"

"Blade Of Ashenlight"

Status: sedang berlangsung
Genre:Dunia Lain
Popularitas:361
Nilai: 5
Nama Author: stells

Di tanah Averland, sebuah kerajaan tua yang digerogoti perang saudara, legenda kuno tentang Blade of Ashenlight kembali mengguncang dunia. Pedang itu diyakini ditempa dari api bintang dan hanya bisa diangkat oleh mereka yang berani menanggung beban kebenaran.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon stells, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Api Di Dua Jalan

Langkah Edrick bergema di ruang dewan. Dinding-dindingnya dipenuhi lukisan raja-raja lama, seolah mata mereka mengawasi pangeran muda itu.

Lady Corvane sudah duduk anggun, wajahnya tenang tapi matanya tajam. Di sisi lain, Lord Thalric menatap dengan keprihatinan.

Corvane membuka percakapan dengan nada dingin.

“Pangeran, Hale tidak bisa terus menunggu. Rakyat lapar, desa-desa terbakar, dan kepercayaan pada Api Penjaga hampir lenyap. Apa rencanamu? Atau kita harus mencari pemimpin lain yang lebih mampu?”

Suasana mencekam. Rowan yang duduk di kursi samping berdiri, tangannya hampir menyentuh gagang pedang.

“Berhati-hatilah, Lady Corvane. Lidahmu bisa memenggal lehermu sendiri.”

Corvane tersenyum tipis. “Oh, aku tidak mengancam. Aku hanya menyampaikan kenyataan. Hale butuh api yang menyala, bukan lilin yang bergetar di angin.”

Semua mata tertuju pada Edrick. Ashenlight di sisinya terasa lebih berat daripada biasanya.

Edrick menghela napas, lalu menatap dewan.

“Hale tidak akan jatuh. Selama aku masih bernapas, api ini tidak padam. Kalian ingin keputusan keras? Baik. Aku akan memimpin sendiri barisan ke timur, ke pegunungan tempat Kaelith bersembunyi. Aku akan membuktikan bahwa api Hale masih bernyala.”

Kata-kata itu membuat ruangan riuh. Ada yang kagum, ada yang takut, ada yang menganggapnya nekat. Tapi untuk pertama kalinya, mata Edrick bersinar dengan keyakinan yang tak tergoyahkan.

 

Sementara itu, jauh di pegunungan timur, Darius berdiri di tebing curam, menatap kamp besar tentara bayaran Kaelith. Api unggun mereka menyala seperti bintang jatuh di kegelapan malam.

Darius tahu: kalau ia melangkah masuk, ia mungkin tidak akan keluar hidup-hidup. Tapi ia juga tahu: ini adalah jalan menuju kekuatan.

Ia turun, menyelinap di antara bebatuan, hingga akhirnya tiba di hadapan dua penjaga.

“Apa yang kau lakukan di sini, orang asing?” tanya salah satu penjaga dengan kasar.

Darius menatap mereka tanpa gentar. “Aku datang untuk berbicara dengan Kaelith. Katakan padanya… seorang pengkhianat Hale ingin berbagi api.”

Penjaga itu tertawa mengejek, tapi tawa itu terhenti ketika Darius menghunus pedangnya dan menebas batu di sampingnya hingga terbelah.

“Aku bukan pengemis,” katanya dingin. “Aku datang dengan pilihan.”

 

Di dalam tenda besar, Kaelith duduk di atas kursi kayu berukir tengkorak. Matanya tajam, wajahnya penuh luka lama.

Ia menatap Darius yang dibawa masuk. “Pengkhianat Hale? Hm. Kudengar kabar tentangmu. Kau dibuang, bukan?”

Darius menahan amarahnya. “Mereka menuduhku. Aku tidak menyangkalnya lagi. Kalau dunia ingin melihatku sebagai pengkhianat, maka biarlah begitu. Tapi aku punya sesuatu yang mereka tidak miliki: aku tahu kelemahan mereka. Dan aku bisa membantumu menghancurkan mereka.”

Kaelith tertawa rendah, lalu bangkit. “Berani sekali mulutmu. Tapi api dalam matamu… aku menyukainya. Kalau kau ingin berdiri di sisiku, buktikan dirimu. Esok malam, kau akan melawan sepuluh prajuritku. Bertahanlah, dan kau akan mendapatkan tempat di bawah panjiku.”

Darius hanya menunduk tipis, lalu menatap Kaelith lurus-lurus. “Aku bukan datang untuk jadi bidakmu, Kaelith. Aku datang untuk jadi bara yang akan menghanguskan mereka semua. Kau butuhku… sama seperti aku butuhmu.”

 

Malam itu, Darius duduk sendirian di tenda kecil yang diberi untuknya. Ia menatap pedangnya, lalu menutup mata. Bisikan kabut kembali muncul di telinganya.

“Kau sudah memilih jalanmu. Tak ada kembali. Api yang kau bawa akan membakar dunia—mulai dari saudaramu sendiri.”

Darius tidak menjawab. Tapi dalam dadanya, api yang berbeda mulai berkobar—api yang lahir dari luka, api yang mungkin bisa menandingi Ashenlight sendiri.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!